Review Jurnal Kelompok Observasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Review Penelitian Psikologi yang Menggunakan Metode Observasi



Judul Penelitian :



Peranan Kepala Rumah Tangga Wanita di Pedesaaan dalam



Memenuhi Kebutuhan Hidup Keluarga (Kasus 5 Janda Cerai Desa Sidorejo Kecamatan Pulokulon, Grobogan) Peneliti :



Musrifah, Universitas Negeri Semarang.



Abstrak Yang menjadi sorotan adalah peranan kepala rumah tangga wanita sebagai kepala keluarga yang memimpin, mencari nafkah, serta menegambil kepuusan atas problematika yang terjadi di dlaam keluarga. Penelitian ini menggunankan metode deskriptif kualitatif pada keluarga broken home didesa Sidorejo, kecamatan Pulokulon, Grobogan. Subjek penelitian adalah lima janda cerai usia produktif dan telah memiliki anak Fokus penelitian ini yaitu peranan kepala rumah tangga wanita dalam menyelesaikan problematika keluarga dan faktor pendukung dan penghambat peranannya dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup keluarga Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian ini yaitu melalui triangulasi. Analisis data penelitian ini mencakup reduksi data, penyajian data, verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima kepala rumah tangga wanita di desa Sidorejo, Kec. Pulokulon, Kab. Grobogan telah mencukupi kebutuhan keluarganya yang mencakup pada segi fisiologisnya yaitu kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan hiburan. Problematika yang ada dalam peranan kelima responden dalam penelitian ini berupa kerepotan membagi waktu antara domestik keluarga dengan pekerjaan, keadaan ekonomi keluarga yang sulit, rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki serta perasaan tidak enak atau minder karena masih bergantung pada orang tua. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelima responden dalam melakukan peranannya sebagai kepala rumah tangga wanita untuk memenuhi kebutuhan keluarga terdapat



problematika yang harus diselesaikan walaupun masih harus meminta bantuan orang tua atau orang-orang terdekat lainnya. Berdasarkan simpulan disarankan bahwa kepala rumah tangga wanita dapat menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan dapat membagi waktu antara pekerjaan domestik keluarga dan publiknya. Disarankan kepada orang tua responden agar dapat membantu secara moril dan spirituil agar memudahkan peranan kepala rumah tangga wanita dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.



Latar belakang Masalah Tugas ibu rumah tangga, yang terdiri dari lima komponen aktivitas yaitu: “Pertama, melayani suami, seperti menyiapkan pakaian suami siap pakai, melayani suami untuk hubungan badan. Kedua, mengasuh dan mendidik anak, seperti memandikan, menyuapi, menyusui, menidurkan, bermain dan mengurusi keperluan



sekolah anak. Ketiga, membersihkan



dan merapikan



semua



perlengkapan rumah tangga, seperti menyapu, mengepel, mencuci dan sebagainya. Keempat, menyediakan makanan siap santap, seperti mengatur menu, berbelanja, memasak sampai menghidangkan. Kelima, merawat kesehatan (lahir batin) seluruh anggota keluarga. Ibu adalah penghibur anak-anaknya yang punya problema kehidupan, terutama bagi ibu yang memiliki anak remaja”. Selanjutnya laki-lakipun mempunyai peran dalam kehidupn rumah tangga. Istiadah (1999:8-9) juga menjelaskan peranan laki-laki dalam keluarga yaitu: 1. Pria berperan sebagai bapak atau suami dalam kehidupan rumah tangga. 2. Pria berperan sebagai pemimpin rumah tangga. 3. Pria sebagai pengambil keputusan utama dalam rumah tangga. 4. Pria sebagai pengarah atau petunjuk jalan dalam rumah tangga. 5. Pria sebagai pencari nafkah atau pendapatan dalam rumah tangga.



6. Pria berperan sebagai pencinta dan partner berteman dan bercanda dalam rumah tangga. 7. Pria berperan sebagai penyambung lidah kepentingan rumah tangga dengan pihak luar. 8. Pria sebagai pendidik dan penyantun dalam rumah tangga 9. Pria berperan sebagai motor penggerak jalannya rumah tangga sekaligus berfungsi sebagai mekanisme atau tukang memperbaiki bila terjadi kerusakan dalam roda rumah tangga. 10. Pria berperan sebagai pendidik dan pengajar bagi anggota keluarga di dalam rumah tangga. 11. Pria berperan sebagai pencari jalan keluar dalam kemelut dan krisis di dalam rumah tangga. 12. Pria bergerak sebagai pihak yang berinisiatif dan progres dalam hubungan kehidupan rumah tangga. 13. Pria berperan sebagai penjaga gawang atau pertahanan yang utama dan terakhir dalam perkembangan pergerakan kehidupan rumah tangga. Selanjutnya peran tersebut tidak berjalan sebagaimana adanya ketika perceraian terjadi. Berdasarkan hasil survei, jika dilihat dari kasus perceraian yang ada di Desa Sidorejo Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, hak asuh anak dari pasangan yang bercerai akan jatuh pada ibu jadi secara otomatis seorang ibu akan berperan ganda sebagai ibu dan bapak bagi putra-putrinya. Oleh karena itu, ibu harus berusaha keras untuk memenuhi semua kebutuhan hidup keluarganya dan sekaligus berperan serta sebagai seorang kepala rumah tangga. Perjuangan “janda” dalam keluarganya yang menadi latar belakang peneliti meneliti hal ini. Selanjutnya



peranan kepala keluarga wanita dan faktor pendukung serta



penghambatnya dalam menjalankan fungsinya menjadi rumusan masalah serta tujuan penelitian ini. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif atau pendekata fenomenologis dengan harapa akan mendapatkan data yang kaya objektif, serta



mendalam mengenai permasalahaayang diangkat. Penelotian dilakukan pada keluarga



broken



Home



di



desa



Sidorejo,



kecamatan



Pulokulon,



Grobogan.Karakteristik subjek dalam penelitia ini adalah sebaga berikut : 1) Lima orang wanita yang telah bercerai dan memiliki anak, dengan kriteria sebagai berikut a) Wanita berusia 21 – 45 tahun.



b) Pendidikan minimal SD, maksimal SMA. c) Anak berusia minimal 1 tahun. d) Pendidikan anak minimal belajar berjalan. 2) Tetangga dekat subjek atau sanak saudara yang mengerti kondisi subyek, dengan kriteria sebagai berikut:



a) Pria atau wanita usia 21 – 50 tahun. b) Pendidikan minimal SD. c) Bertempat tinggal dekat dengan subjek. Teknik Pengumpulan data



A. Wawancara Wawancara yang dilakukan disini untuk mendapatkan informasi secara mendalam dari para subjek. Proses wawancara dilakukan dengan kunjungan ke rumah-rumah atau lingkungan tempat tinggal dan dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan yang tidak kaku, sehingga memungkinkan perolehan data yang lebih objektif karena perasaan nyaman dan keterbukaan informan pada saat diwawancarai. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa responden atau informan yaitu lima janda cerai di desa Sidorejo yang berusia produktif yang telah memiliki anak minimal berusia 1 tahun. Tetangga atau sanak saudara dari kelima janda cerai tersebut. Peneliti menggunakan metode wawancara, karena dengan metode ini peneliti dapat menggali informasi langsung secara mendalam dari subjek tentang bagaimana peranan kepala rumah tangga wanita di desa Sidorejo



dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan faktor pendukung dan penghambat peranannya dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga. B. Observasi



Observasi dilakukan dengan cara terjun lamgsung ke lokasi dan mengamati kehidupan subjek sehari-hari, namun peneliti hanya mengamati dan tidak terlibat menjadi partisipan.Hal-hal yang menjadi objek observasi adlaha; keadaan sosial ekonomi keluarga pasca cerai, peranan wanita sebagai kepala rumah tangga meliputi pemecahan maslah domestik serta kontrol emosional pada anggota keluarga tanpa bantuan suami, pemenuhan kebutuhan primer, sekunder, tersier juga menjadi objek yang diamati dalam observasi ini. C. Dokumentasi Dokumentasi diguanka untuk memperkuat bukti pengambian data yang telah dilakukan peneliti. Data dokumentasi yang diambil berupa hasil foto pada saat wawancara dengan 5 janda dan tetangga dekat subjek, selain itu data potensi desa dari kelurahan Sidorejo juga digunakan untuk pelengkap data dokumentasi ini. Proses pengambilan observasi: Observasi yang dilakukan oleh peneliti terlihat darii penyaajian data pada bagian tingkat ekonomi, peneliti menyatakan bahwa “masyarakat desa Sidorejo rata-rata tergolong kecukupan. Hal ini terbukti setiap rumah memiliki kendaraan bermotor, ada juga yang memiliki ternak sapi, kambing. Namun begitu ada pula warga yang hanya bekerja sebagai buruh tani. Sebagian besar masyarakat desa Sidorejo bekerja sebagai petani, kegiatan sehari-hari mereka adalah bercocok tanam di sawah tadah hujan, namun ada juga yang tidak memeiliki sawah atau ladang, mengingat kebutuhan yang harus dipenuhi, sebagaian masyarakat desa Sidorejo bekerja sebagai perngrajin yaitu membuat “bronjong” dan “tas plastik”. Penduduk yang memiliki perkerjaan sebagai pengrajin di desa Sidorejo terdapat di dua dusun yaitu di dusun Ngrandu dan Klinden. ”. observasi



tersubut kemudian diperkuat dengan data statistik yag diperoleh dari kelurahan setempat. Kemudian di bagian penjelasan mengenenai agama peneliti mengayatakan bahwa terdapat hubungan “saling hormat menghormati”, “sebagian lembaga pendidikan kegamaan”, serta “beberapa yang belum memahami pengetahuan agama sebeb pengaruh dari desa luar terbukti dengan adanya orang tua yang membiarkan anaknya tidak melaksanakan ibadah agamanya”. Peneliti juga mengamati jumlah tempat ibadah dan kegiatan ibadah rutin yang dilakukan ibu-ibu di desa tersebut. Selanjutnya mengenai adat istiadat terlihat pula hasil observasi yang dilakukan peneliti dengan temua-temuannya sebagai berikut : Hari pernikahan dilaksanakan berdasarkan nabtu(hari lahir) kedua mempelai, dan dihitung pula hari na’as kedua belah keluarga. Setelah itu mempelai akan menjalani proses sikuman (dinikahkan secara islam). Selepas dari sikuman maka akan diadakan pesta dan hiburann di rumah mempelai wanita. Selepas 5 hai dari perayaan pesta keluarga mempelai pri akan mengadakan upacara penyambutan bagi keluarga wanita yang disebut dengan sepasar nganten atau ngundang turu.