5 0 84 KB
Pengaruh Intake Natrium Dengan Hipertensi Millennia Rillys, Elma Natalia, Maghriza Refina, Suhartini Metabolisme Gizi Mikro Poltekkes Kemenkes Malang
Hipertensi merupakan penyakit the silent disease karena penderita tidak mengetahui mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darah penyebabnya karena asupan natrium yang tinggi. Asupan natrium yang tinggi dapat mengecilkan diameter dari arteri, sehingga jantung harus memompa lebih keras untuk mendorong volume darah yang semakin sempit dan menyebabkan tekanan darah meningkat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh intake natrium dengan hipertensi. Metodenya adalah tinjauan sistematis dengan menelusuri penelitian diberbagai search google scholar dengan istilah pencarian yang digunakan adalah pengaruh intake natrium dengan hipertensi, semua referensi yang diterbitkan antara tahun 2011-2021 dipilih menggunakan metode Prefered Reporting Items for Systematic Reviews and Metaanalyses. Hasil pencarian didapatkan 43 artikel dan 5 artikel memenuhi kriteria inklusi. Kesimpulan terdapat hubungan Asupan Natrium dengan Kejadian Hipertensi, sistem renin angiotensin dan aldosteron berperan dalam timbulnya hipertensi. Hipertensi dapat dicegah melalui pola makan yang sehat dan seimbang mengurangi lemak jenuh dan mengurangi asupan natrium yang tinggi. Kata Kunci : Natrium, Hipertensi
PENDAHULUAN Hipertensi
gagal merupakan
gangguan
jantung,
dan
stroke.
Penderita
hipertensi di Indonesia sudah
kesehatan yang mematikan ditemukan pada
mencapai
masyarakat di negara maju maupun negara
penduduknya dan hasil riset kesehatan
berkembang. Hipertensi bisa dialami oleh
dasar yang dilakukan oleh Kementerian
siapapun dari berbagai kelompok umur dan
Kesehatan Republik Indonesia diketahui
kelompok sosial ekonomi. Penyakit ini
bahwa peningkatan penderita hipertensi
dikategorikan sebagai the silent disease
cukup signifikan dibandingkan dengan 5
karena penderita tidak mengetahui dirinya
tahun yang lalu yaitu tercatat 34,1 %.
mengidap
hipertensi
sebelum
Faktor
sepertiga
faktor
dari
yang
jumlah
memiliki
memeriksakan tekanan darah sehingga
hubungan erat dengan terjadinya hipertensi
lebih
adalah faktor usia, riwayat keluarga,
beresiko
timbulnya
penyakit
kardiovaskuler seperti serangan jantung,
status gizi, aktivitas fisik, dan pola
jumlah
yang
cukup
makan serta asupan garam. Asupan
(Hendriyani 2014).
sesuai
kebutuhan
garam (natrium) yang direkomendasikan
Konsumsi Natrium yang berlebih
adalah kurang dari 2300 mg per hari.
menyebabkan tubuh meretensi cairan yang
Konsumsi garam yang berlebihan akan
dapat
memicu
sehingga
timbulnya
hipertensi
essensial
arteri,
(Yudha,dkk 2008). Hipertensi dan semua penyakit yang dipicunya
meningkatkan
dapat
diminimalisir
dengan
memompa
pola
menjadi
mengkonsumsi
sehat
sayur
seimbang,
dan
buah,
keras untuk sehingga
hari.
METODE
darah
dan
risiko
hipertensi
darah
Tujuan systematic review ini adalah untuk dengan tekanan darah.
faktor determinan penting level tekanan
mendorong
naik akibatnya terjadi hipertensi.
asupan garam (natrium) hingga 5 gram per merupakan
harus
tekanan
mengetahui
garam/natrium
diameter
jantung
mengurangi lemak jenuh dan mengurangi Jumlah
darah
volume darah melalui ruang yang makin sempit,
yang
mengecilkan
menyebabkan
melakukan pola hidup yang sehat seperti makan
dapat
volume
pengaruh
intake
natrium
Pencarian Artikel
dan
Pencarian
artikel
pada
studi
ini
pengurangan asupan garam/natrium pada
dilkakukan pada Google Scholar. Semua
individu merupakan intervensi yang tepat
referensi
dalam
darah,
Metode Prefered Preferred Reporting Items
meningkatkan efisiensi terapi obat dan
for Systematic Reviews and Meta-analyses
menurunkan risiko global dari penyakit
(Prisma). Penelusuran di Google Scholar
cardiovascular (Fayasari 2016).
telah ditemukan sebanyak 43.
menurunkan
tekanan
yang
terbit
diseleksi
dengan
Seiring dengan kemajuan teknologi, makanan olahan yang diproduksi di industri
Pemisahan artikel
sangat mudah dijumpai akhir-akhir ini.
Pada
tahap
selanjutnya
penulis
Pilihan makanan olahan di pasaran sudah
membaca abstrak penelitian. Berdasarkan
sangat
olahan
hasil penelusuran abstrak ditetapkan artikel
yang
yang akan diambil adalah yang memuat
beragam.
cenderung cukup
Makanan
mengandung
tinggi.
natrium
Pemahaman
masyarakat
latar
belakang,
tujuan,
metode,
hasil,
mengenai pemilihan makanan yang tinggi
kesimpulan dan kata kunci. Berdasarkan
natrium akan sangat bermanfaat untuk
kriteria ini dikeluarkan artikel sebanyak 8
membantu mereka memilih makanan yang
sehingga tersisa 35 artikel yang dipublikasi
sehat dan mengandung natrium dalam
tahun 2011-2021.
ini Skrining artikel bersyarat
adalah
dilakukan
Skrining artikel selanjutnya adalah
hipertensi, di
Berdasarkan
dan
wilayah kriteria
penelitian Indonesia.
inklusi
maka
memilih artikel yang memuat komponen
dikeluarkan 21 artikel, sehingga tersisa 14
kriteria studi penelitian membahas bentuk,
artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi.
sumber,
Kriteria eksklusi adalah artikel yang tidak
metabolisme,
absorbsi,
penyimpanan, mekanisme natrium dalam
menyebutkan
hipertensi,
pada
konsumsi penderita hipertensi. Sehingga
konsumsi
didapatkan 5 artikel yang telah sesuai
penelitian
variabel ini
adalah
independen tingkat
natrium, variabel dependen pada penelitian
jumlah
natrium
yang
dengan kriteria.
Gambar 1 Sistematik Review Metode Prisma
Identifikasi
Scrining (disaring)
Elligible (bersyarat)
Identifikasi
43 artikel Google Scholar
35 artikel yang memuat latar belakang, tujuan, metode, hasil, kesimpulan dan kata kunci yang dipublikasi tahun 2011-2021
8 artikel tidak lengkap dan publikasi sebelum tahun 2011 dikeluarkan
14 artikel sesuai dengan kriteria inklusi
21 artikel tidak sesuai kriteria inklusi dikeluarkan
5 artikel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
0 artikel masuk kriteria eksklusi, tidak ada artikel yang dikeluarkan
5 artikel memenuhi syarat
di
HASIL Hasil penelitian tentang pengaruh asupan natrium terhadap hipertensi berdaraskan review yang telah dilakukan dapat dilihat di table berikut: Tabel 1 Pengaruh Asupan Natrium dengan Hipertensi No
Judul
1.
Perbedaan Asupan Natrium Dan Kalium Pada Penderita Hipertensi Dan Normotensi Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(3)
2.
Perilaku Pemilihan Makanan Tinggi Natrium Berpengaruh Terhadap Asupan Natrium Penderita Hipertensi Di Kota Semarang. Gizi Indon, 37(1):41-50
Peneliti, Tahun Mifthahul Jannah, Delmi Sulastri, Yuniar Lestari (2013).
Tempat
Heni Hendriyani, Estuasih Dyah Pertiwi, Sri Noor Mintarsih (2014).
Unit rawat crossjalan sectional. RSUD Kota Semarang.
Kota Padang
Design Penelitian study comparativ e
Hasil Didapatkan 123 orang (98,4%) responden normotensi mengkonsumsi natrium dalam batas normal. Pada responden hipertensi didapatkan hasil semua responden (100%) mengkonsumsi natrium dalam batas normal (Grafik 1). Ratarata asupan natrium responden normotensi dalam sehari-hari adalah 762,87±466,05 mg. Rata-rata asupan natrium responden hipertensi dalam seharihari adalah 650,42±365,06 Nilai p responden normotensi dan hipertensi adalah 0,035. Asupan natrium responden rata-rata sebesar 3604,10 mg. Sejumlah 96,7 persen responden asupan natriumnya di atas anjuran (2400 mg), asupan lemak ≤ 52,9, asupan serat ≥25 gr, IMT antara 25,0-29,9. Sebagian sampel termasuk dalam kategori hipertensi sedang
Fayasari, A., & Salindri, O., 2016.
Puskesmas cross Sawangan sectional
Asupan Tinggi Natrium dan Berat Badan Lahir sebagai Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Obesitas pada Remaja Awal. Journal of Nutrition College, 1(1), 127-133.
Fatta, L. A., & Sulchan, M., 2012.
Lima SMP di Kota Semarang
Rata-rata asupan natrium dalam penelitian ini sebesar 2952 mg (lebih besar dari anjuran oleh AKG 2013 untuk usia > 30 tahun yaitu 12001500 mg per harinya untuk individu sehat pada AKG, 2013), asupan natrium hanya berhubungan dengan hipertensi sistolik total asupan natrium dari makanan/minuman mengandung natrium yang dikonsumsi subjek per hari dalam (mg) yang >2200mg/hr untuk usia - 13 tahun dan >2300mg/hr untuk usia 14-18 tahun, ditemukan hubungan yang
case control
bermakna antara asupan tinggi natrium (p=0,042;OR=3,5) terhadap kejadian hipertensi obesitas pada remaja awal
PEMBAHASAN
mengandung
natrium
memiliki
oleh
kecenderungan semakin tinggi pula jumlah
(Jannah.dkk, 2013) menunjukkan bahwa
asupan natrium. Dari kuesioner frekuensi
ada hubungan Asupan Natrium dengan
makanan semi kuantitatif diketahui bahwa
Kejadian Hipertensi. Hasil uji beda rata-rata
sebagian besar responden mengkonsumsi
asupan natrium pada kedua kelompok
makanan sumber natrium tinggi satu kali
responden terhadap kejadian hipertensi
atau lebih dalam satu hari yaitu kecap,
didapatkan rata-rata asupan natrium pada
margarin, MSG, bumbu penyedap, mie
responden
normotensi
adalah
kemasan, nasi rames, kerupuk kemplang,
759,70±463,40
dan
asupan
ikan teri dan ikan asin. Hal ini membuktikan
Penelitian
yang
dilakukan
rata-rata
natrium pada responden hipertensi adalah
bahwa
640±463,04, p-value 0,035. Nilai p < 0,05
menderita
menunjukkan
mengkonsumsi makanan sumber natrium
adanya
hubungan
yang
pola
responden
yang
hipertensi
ini
sering
bermakna antara asupan natrium dengan
tinggi.
kejadian hipertensi pada masyarakat Etnik
dikemukakan oleh Dickinson & Havans
Minangkabau di Kota Padang. Sistem renin
(2007) dan Campbell et al (2011) yaitu
angiotensin dan aldosteron berperan dalam
sebagian besar natrium yang dikonsumsi
timbulnya hipertensi. Renin berperan pada
masyarakat berasal dari makanan olahan,
konversi angiotensin I menjadi angiotensin
makanan
II yang mempunyai efek vasokonstriksi.
sumber natrium pada saat memasak. Chen
Angiotensin
et
II
menyebabkan
sekresi
al
Hal
makan
ini
restauran (2013)
aldosteron yang berakibat pada retensi
pengurangan
natrium.
sangat
Penelitian
oleh
(Hendriyani.dkk,
2014) terdapat hubungan yang sangat kuat antara praktek pemilihan makanan tinggi natrium dengan asupan natrium. Semakin tinggi skor praktek konsumsi makanan yang
sejalan
dan
dengan
penambahan
menyatakan
penggunaan
berdampak
yang
bahwa
garam
akan
baik
bagi
penanggulangan hipertensi pada negaranegara dimana penggunaan garam banyak dilakukan pada saat memasak di rumah. Sementara itu pengurangan intake garam di masyarakat
yang
salah
satunya
lewat
jumlah garam yang ditambahkan pada
yang berlebih menyebabkan konsentrasi
makanan oleh industri makanan olahan
natrium
akan
dan
meningkat. Untuk menormalkannya, cairan
di
intraselular ditarik keluar, sehingga volume
menurunkan
kematian
akibat
tekanan
darah
penyakit
jantung
di
dalam
cairan
ekstraselular
masyarakat seperti yang telah dilakukan di
cairan
Inggris dan Finlandia. Hasil penelitian ini
Meningkatnya volume cairan ekstraselular
menunjukkan
tersebut
pengetahuan,
sikap
dan
ekstraselular
meningkat.
menyebabkan
meningkatnya
praktek pemilihan makanan tinggi natrium
volume darah . Jumlah natrium yang
berhubungan dengan banyaknya asupan
dikonsumsi sebaiknya tidak lebih dari 2000
natrium. Hasil penelitian Shao et al, 2013;
mg natrium atau setara dengan 5 gram
Chen et al, 2013 menunjukkan program
NaCl (Wahdah, 2011). Pada usia 50 tahun,
kesehatan yang berkaitan dengan intervensi
tekanan darah sistolik dan diastolik secara
pengetahuan,
independen
sikap
pengurangan
konsumsi
dan
praktek
garam
ataupun
kardiovaskular.
terkait
dengan
Namun
risiko
tekanan
darah
makanan yang tinggi natrium berdampak
sistolik lebih sulit dikontrol dibandingkan
pada pengurangan tekanan darah.
dengan tekanan darah diastolik (Banegas,
Hipertensi dapat disebabkan oleh factor yang lain seperti stress, merokok, jenis pekerjaan, faktor lingkungan dan faktor genetic
seperti
pada
penelitian
oleh
(Fauziah.dkk, 2011). Pendapat berbeda menyatakan bahwa penanganan yang tepat untuk
penderita
hipertensi
adalah
diet
rendah garam. Diet garam rendah pada hakekatnya
merupakan
mengkonsumsi
makanan
diet
dengan
tanpa
garam
dapur sama sekali dan mengurangi 11 penggunaan bahan makanan yang tinggi kandungan natriumnya (Sunita Almatsier, 2004).
2003). Tekanan darah tinggi dapat dikurangi dengan menggunakan obat. Sebanyak 71% responden sudah menggunakan obat, dan ada pengaruh positif antara penggunanaan obat dengan penurunan kejadian hipertensi. Efek penggunaan obat dapat mengganggu kualitas hidup dan efek resistensi insulin terhadap
metabolisme
tubuh.
Sehingga
obat saja tidak cukup untuk mengatasi kejadian
hipertensi,
baik
yang
belum
terdiagnosis maupun sudah terdiagnosis, perlu dilakukan intervensi pada gaya hidup (Hinderliter et al, 2011). Asupan natrium, kalium dan rasio Na-K berhubungan dengan DASH diet. DASH diet dikenal dengan
Kemudian (Fayasari
&
menunjukkan
ada
penelitian
Salindri, bahwa
oleh
2016)
dimana
Konsumsi
natrium
pengurangan
asupan
natrium
dan
peningkatan asupan kalium, secara tidak
langsung
akan
menurunkan
resiko
hipertensi.
mengalami
Penelitian oleh (Fatta & Sulchan, 2012) membahas tentang selama ini yang kita ketahui bahwa berat badan lahir rendah yang berhubungan dengan risiko hipertensi sesuai
dengan
menyatakan rendah
hipotesis
bahwa
berat
berhubungan
beberapa
penyakit
Barker
yang
badan
lahir
dengan
kejadian
kardiovaskular
yang
disebabkan karena undernutrisi di masa kehidupan janin, salah satunya adalah hipertensi. Berat badan lahir merupakan penanda faktor genetik dan lingkungan prenatal. Gangguan nutrisi pada ibu disertai plasenta yang abnormal dan gangguan aliran
asupan natrium yang tinggi lebih cenderung
darah
di
janin
menyebabkan
gangguan nutrisi pada janin. Gangguan tersebut pertumbuhan
menyebabkan dan
gangguan
kematangan
organ
sehingga bayi yang lahir memiliki ukuran tubuh dan berat badan yang kecil. Anakanak yang memiliki ukuran tubuh yang kecil ketika lahir, mengalami pertumbuhan yang lambat di masa awal kehidupan, tetapi mengalami peningkatan berat badan di akhir masa kanak-kanak. Jika tidak dapat mempertahankan berat badan optimal akan meningkatkan risiko hipertensi di kemudian hari. Dalam penelitian ini asupan tinggi natrium mempunyai risiko 3,5 kali untuk mengalami hipertensi obesitas. Penelitian lainnya yaitu pada pria dan wanita Jepang menunjukkan
bahwa
populasi
dengan
hipertensi.
Natrium
adalah
kation utama cairan ekstraseluler sehingga mengatur volume ektraseluler dan plasma. Natrium
penting
neuromuskular
dalam
dan
fungsi
mempertahankan
keseimbangan asam basa. Asupan natrium yang tinggi dapat mengakibatkan ion Na dalam bahan makanan diserap ke dalam pembuluh darah. Adanya ion Na di dalam darah akan mengakibatkan tubuh meretensi lebih banyak air untuk mempertahankan pengenceran
elektrolit.
NaCl
tetap
ekstraseluler sehingga cairan intestinal bisa terakumulasi
dan
volume
plasma
meningkat. Peningkatan volume plasma dalam waktu yang lama menyebabkan peningkatan volume sekuncup yang kronis karena
peningkatan
volume
plasma
direfleksikan dengan peningkatan volume diastolik akhir sehingga volume sekuncup dan tekanan darah meningkat (Yudha.dkk, 2008). KESIMPULAN Dapat diambil kesimpulan dari beberapa jurnal yang telah di review yaitu bahwa ada hubungan Kejadian
Asupan Hipertensi.
Natrium Sistem
dengan renin
angiotensin dan aldosteron berperan dalam timbulnya hipertensi. Renin berperan pada konversi angiotensin I menjadi angiotensin II yang mempunyai efek vasokonstriksi. Angiotensin
II
menyebabkan
sekresi
aldosteron yang berakibat pada retensi
Masyarakat Etnik Minangkabau di
natrium. Selain itu pengetahuan, sikap dan
Kota
praktek pemilihan makanan tinggi natrium
http://jurnal.fk.unand.ac.id/.
berhubungan dengan banyaknya asupan natrium.
Padang.
Padang:
https://persagi.org/ejournal/index.php/Gizi_I ndon/article/view/149.
Daftar Pustaka
Nur Yunaida Fauziah , Sufiati Bintanah,
Fatta, L. A., & Sulchan, M., 2012. Asupan
Hapsari
Sulistya
Kusuma.
2015.
Tinggi Natrium dan Berat Badan Lahir
Hubungan Asupan Bahan Makanan
sebagai
Sumber
Faktor
Risiko
Kejadian
Serat,
Asupan
Natrium,
Hipertensi Obesitas pada Remaja
Asupan Lemak dan IMT dengan
Awal. Journal of Nutrition College,
Tekanan
1(1),
Semarang:
Hipertensi Rawat Jalan di Rumah
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php
Sakit Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi
/jnc/article/view/419.
4(1):
127-133.
Fayasari, A., & Salindri, O., 2016. Asupan Natrium, Kalium, Dan Rasio Na-K Terhadap Hipertensi Di Puskesmas Sawangan
Depok
Tahun
2016.
Depok: http://journal.binawan.ac.id/impuls/arti cle/view/20. Heni Hendriyani, Estuasih Dyah Pertiwi, Sri Noor
Mintarsih.
2014.
Perilaku
Pemilihan Makanan Tinggi Natrium Berpengaruh
Terhadap
Asupan
Natrium Penderita Hipertensi Di Kota Semarang. Gizi Indon, 37(1):41-50. Semarang: Mifthahul Jannah, Delmi Sulastri, Yuniar Lestari.
2013.
Perbedaan
Asupan
Natrium Dan Kalium Pada Penderita Hipertensi
Dan
Normotensi
Darah
8-12.
pada
Pasien
Semarang:
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jg izi/article/download/1411/1464.