6 0 3 MB
REVIEW JURNAL PENELITIAN KUALITATIF
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd.
Oleh : 1. Ana Wahyanti Amelia
(S081908001)
2. Happy Utami Ambarsih
(S081908008)
3. Utoro Romadhon
(S081908014)
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2019
Judul
Perilaku Menyimpang dan Tindak Kekerasan Siswa SMP di Kota Pekalongan
Jurnal
Journal of Educational Social Studies (JESS)
Tahun Publikasi Nomor dan Volume
April 2017
No.6 dan Vol.1 Ani Yuniati
Penulis
Suyahmo Juhadi
Afiliasi
Prodi Ilmu Pengetahuan Sosial, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Lokasi Penelitian
Pekalongan adalah salah satu kota pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat. Pekalongan terdiri atas
4 kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan. Kota ini terletak di jalur Pantura yang menghubungkan Jakarta-SemarangSurabaya. Pekalongan berjarak 101 km sebelah barat Semarang, atau 384 km sebelah timur Jakarta. Pekalongan dikenal dengan julukan kota batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota Pekalongan masuk jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori crafts & folk art pada Desember 2014 dan memiliki city branding World's city of Batik. Lokasi penelitian yang dipilih adalah sebagai berikut : 1. SMPN 4 Pekalongan 2. SMPN 5 Pekalongan 3. SMPN 7 Pekalongan 4. SMPN 8 Pekalongan 5. SMPN 10 Pekalongan
6. SMPN 15 Pekalongan The school is one of the educational environment. In schools besides getting academic education of students also are taught to behave properly in accordance school rules and norms in society. But there are still a student misbehaves like fighting and going over the limit. The purpose of this study was to analyze the form of deviant behavior in adolescents junior Pekalongan, causes the student misbehaves and the role of social studies teachers and Civics in preventing and addressing student misconduct. This study used a qualitative approach by examining the behavior of student in SMPN 4, 5, 7, 8, 10 and 15 Pekalongan. Data obtained from informants namely Kota Pekalongan district Abstrak
police officers, teachers,students and parents. Data were collected by observation, interview and documentation study. Analyzed using domain analysis. The results showed that there was misconduct committed by junior high school students in Pekalongan form of violence/fighting and dating that exceed the limit. The deviant behavior is caused by internal factors and external factors. Internal factors such as disruption way of thinking, emotional disturbances, and faith/religiosity lacking. While external factors such as non-intact families, education is wrong in the family, milieu, sense of solidarity of students and their students in a class agreement that is negative. IPS and Civics teacher’s role in preventing and addressing student misconduct is to provide guidance advice through learning activities in the classroom and be a friend of
the students outside the classroom to provide input for the student to resolve the problem. The advice given from this research that in order to provide guidance to students intensively both from schools, parents, the School Committe, as well as by expert of experts from the Local Goverment (Police, Department of Education, Department of Health, the National Narcotics Agency, and others). Keywords: deviant behavior, the students, the teacher’s role 1. Isi dan Komentar Paragraf
Isi
Komentar
Paragraf 1
Pendefinisian Pendidikan
Sudah
dapat
memberikan
pemahaman terhadap pembaca
Paragraf 2
Pendidikan formal terjadi disekolah
Paragraf 3
Pentingnya adanya peraturan Kurang kuat dalam berpendapat di sekolah
sehingga
perlu
ditambahkan
referensi tertentu Pendahuluan
Paragraf 4
Masih adanya pelanggaran Lebih baik buktinya merupakan terhadap peraturan
kasus factual yang telah ditulis di berita, sehingga dapat meyakinkan pembaca akan adanya pelanggaran peraturan
Paragraf 5
Penyebab perilaku remaja Sudah bagus karena ada sumber/ smp
yang
melanggar referensinya
peraturan Paragraf 6
Pentingnya remaja
Paragraf 7
Pengemukaan
Lebih baik ada referensinya rumusan Sudah bagus
masalah dan tujuan yang dikaji dalam penelitian
2. Kekurangan dari pendahuluan a. Belum adanya penelitian sebelumnya mengenai penelitian yang sejenis b. Terdapat kalimat yang berisi pendapat c. Kurangnya referensi yang terbaru ( lebih baik mennggunakan referensi 5 tahun terakhir) d. Penjelasan mengenai pembeda penelitian ini dengan penelitian yang lain, dikarenakan hal ini akan menjadi poin penting dalam hal novelty-nya 3. Rangkuman pendahuluan Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Pendidikan formal yang terjadi disekolah memberikan Pendidikan, bimbingan, dan pembinaan dari pendidik dan tenaga pendidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Agar Pendidikan disekolah berjalan dengan baik maka dibuatlah peraturan sekolah dikarenakan peraturan. Meskipun sudah ada peraturan, tetap saja terjadi bentuk pelanggaran terhadap peraturan sekolah. Siswa SMP merupakan kelompo remaja yang berusia 12-17 tahun yang sering melakukan pelanggaran. Hal tersebut dikarenakan adanya fluktuasi emosi, depresi, dan upaya pencarian identitas diri. Perilaku pelanggaran remaja merupakan hal yang penting karena memiliki dampak yang besar bagi negara. 1. Bagaimanakah bentuk-bentuk perilaku menyimpang remaja SMP di Kota Pekalongan? 2. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang pada Rumusan masalah
remaja? 3. bagaimanakah peran guru IPS dan PKn dalam upaya pencegahan dan penanggulangan perilaku menyimpang remaja SMP di Kota Pekalongan? Komentar :
Untuk rumusan masalah nomor 2 ditiadakan karena untuk penjabarannya dapat diikut sertakan dalam jawaban atas rumusan nomor 1. Menganalisis bentuk-bentuk perilaku menyimpang remaja SMP di Kota Pekalongan, Tujuan
faktor-faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang remaja, serta peran guru IPS dan PKn dalam upaya mencegah dan menanggulangi perilaku menyimpang remaja SMP di Kota Pekalongan Metode penelitan ini adalah metode penelitian kulatitatif, dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk responden dipilih menggunakan snowball sampling. Komentar :
Metode
Penjelasan pemilihan responden sudah ada, namun bagaimana cara memilih informannya belum dijelaskan secara rinci, dan lebih baik diungkapkan kelebihan menggunakan cara seperti itu (SNOWBALL SAMPLING), Lokasi penelitian juga sudah disebutkan, namun lebih bagus jika diberikan penjelasan kenapa lokasi penelitiannya disitu.
Hasil dan Pembahasan Kesimpulan
Daftar Pustaka yang dipakai
Referensi yang berjumlah 11 sumber, antara lain 1. 3 jurnal nasional yang semua tahunnya melebihi 5 tahun terakhir
2. 6 buku yang terdiri dari 3 buku tahunnya kurang dari 5 tahun terakhir, dan 3 buku tahunnya lebih dari 5 tahun terakhir 3. 2 tesis yang terdiri dari 1 buku tahunnya kurang dari 5 tahun terakhir, dan 1 buku tahunnya lebih dari 5 tahun terakhir Komentar : Dari jumlah penggunaan daftar pustakannya, menurut saya sudah cukup, namun komposisinya belum baik, lebih baik bila penggunaan jurnal sebagai sumber pustaka diperbanyak, selain itu akan lebih baik juga jika tahun sumbernnya tidak melebihi 5 tahun terakhir dari pembuatan jurnal ini.