Ringkasan Materi Ukom - Manajemen (Done) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Departemen Manajemen Keperawatan



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Non-maleficence, tidak merugikan, mencegah tindakan berbahaya. Beneficence, memberikan manfaat dan hal baik. Fidelity, menepati janji dan komitmen. Confidentiality, menjaga kerahasiaan. Justice, keadilan. Veracity, kejujuran. Autonomy, menghormati hak, melibatkan dan memberi kebebasan dalam memutuskan. Accountability, bertanggung jawab terhadap tindakan dan kompeten.



1. Otoriter/ otokratik ▪ Pusat kepemimpinan di pemimpin ▪ Cocok diterapkan pada situasi staf krisis/ yang sulit diarahkan 2. Demokrasi ▪ Mengikusertakan pengambilan keputusan ▪ Menjaga keseimbangan tugas dan hubungan ▪ Cocok diterapkan pada situasi staf yang masih perlu dibimbing dan dikontrol 3. Leissez-faire (bebas) ▪ Bergaya santai dalam memimpin askep ▪ Mementingkan hubungan atau relasi ▪ Cocok diterapkan pada situasi staf yang sudah mature 4. Transformasional ▪ Ada role model yang baik ▪ Memberikan motivasi ▪ Mampu memberdayakan dengan baik 5. Transaksional ▪ Memberikan reward dan punishment (Minztberg, 1990 dalam Robbins & Judge, 2017) 1. Interpersonal (menjalankan hubungan dengan orang lain) ▪ Figure head (menginspirasi, bersikap sesuai norma dan nilai) ▪ Leader atau pemimpin (kemampuan mempengaruhi dan memotivasi utk mencapai tujuan ▪ Liaison (memelihara jaringan informasi/ komunikasi yang baik) 2. Informasional (mengumpulkan dan menyebarkan informasi) ▪ Monitor (mengobservasi perkembangan asuhan) ▪ Disseminator (berbagi informasi perubahan status ps) ▪ Spokesperson/ juru bicara pasien (agar berbagai pihak memahami tujuan asuhan) 3. Decisional (pengambilan keputusan) ▪ Enterpreneur (menciptakan dan mengendalikan perubahan tata kelola pasien) ▪ Penanganan masalah (memberikan solusi terbaik) ▪ Pengalokasi sumber daya (mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan pasien) ▪ Negosiator (bersedia mendukung tujuan asuhan)



[email protected]



Departemen Manajemen Keperawatan



1. Planning (perencanaan): menetapkan tujuan, rencana kegiatan, kebutuhan, merancang proses dan hasil, memodifikasi rencana yang diperlukan. Sistematik, dapat diukur, membuat visi misi SOP Fokus: keperawatan pada pasien. 2. Organizing (pengorganisasian): pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan, penentuan uraian tugas, dan metode pengkoordinasian. Fokus: pemberian dukungan asuhan keperawatan yang tepat, efektif, dan sesuai dg kebutuhan pasien. 3. Staffing (kepersonaliaan/ ketenagaan): penyusunan dan pengembangan ketenagaan untuk meningkatkan kinerja. Fokus: mempersiapkan ketenagaan yang kompeten sesuai tingkat ketergantungan pasien. Mulai dari merekrut- mewawancarai-mengontrak-mengorientasikan staff 4. Actuating (pengarahan/ penggerakan): mengarahkan/ membelajarkan pasien. Fokus: penerapan kepemimpinan yg efektif sesuai dg tujuan. Memotivasi, supervisi (memberikan bimbingan), pendelegasian, manajemen konflik. 5. Controlling (pengendalian/ pengawasan): memastikan pencapaian kinerja sesuai dg rencana, pedoman, regulasi & kebijakan. Fokus: penerapan indikator mutu layanan keperawatan secara efektif untuk menjamin mutu asuhan. Penilaian kinerja perawat, ada checklist dan instrumen penilaiannya.



1. Unfreezing, mencari bukti-bukti, menemukan masalah, mengajak berubah. Ketika orang itu sudah sadar. 2. Movement, merencanakan kegiatan sampai mengevaluasi. 3. Refreezing, perubahan sudah dilakukan, tinggal dilakukan penguatan, memotivasi agar perubahan tidak kembali ke arah yang sebelumnya.



1. 2. 3. 4.



Fungsional, satu perawat melakukan 1 fungsi. Ex: pemasangan infus, perawatan luka. Kasus, 1 perawatan akan memberikan askep pada 1 pasien dalam 1 periode dinas. Tim, bekerja sebagai suatu tim, biasanya ketua tim disebut katim. Primer, bertanggung jawab pada semua aspek askep selama 24 jam, mandiri, perawat primer harus Ners tidak boleh D3, merawat 4-6 pasien selama 4-6 jam, biasanya terdapat PN. 5. Modular, variasi dari keperawatan primer dengan perawat profesional dan non profesional bekerja sama dalam memberikan askep. 6. MPKP: sudah sesuai, karu sudah ners. Nb: Cara menentukan metode keperawatan dari besar BOR ▪ Lihat BORnya, laris/ tidak ▪ Tingkat pendidikan ▪ Jumlah perawatnya



1. 2. 3. 4.



Intrapersonal, dengan dirinya sendiri Interpersonal, antara seseorang dengan orang lain Intrakelompok, masih dalam 1 kelompok Antarkelompok, beda kelompok



[email protected]



Departemen Manajemen Keperawatan



1. Menghindar (avoiding), menghindar secara fisik, mencegah terjadinya konfrontasi ketika dirasa konfliknya tidak terlalu perlu dipermasalahkan. 2. Bekerja sama (smoothing)/ akomodasi, salah satu pihak mengalah. 3. Negosiasi, semua pihak yang terlibat menyadari dan sepakat dengan keinginan bersama, lose-lose solution. 4. Kolaborasi, win-win solution. 5. Kompetisi, siapa yang bisa menyelesaikan nanti akan menang, win-lose solution. 6. Supression, langsung diambil kebijakan untuk menengahi masalahnya. 7. Mediasi, ada penengah yang harus netral. Nb: ▪ Prakonflik: asertif trainng ▪ Pasca konflik: rekonsiliasi



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Man Money Material Machine Method Market



: SDM, kualitas, kuantitas : keuangan : sarana prasarana : alatnya, misal: ventilator : metode, cara : sasaran yang ingin dituju



1. Sasaran I : ketepatan identifikasi pasien Identitas: nama, tanggal lahir, nomor rekam medik. Kategori gelang pasien ▪ Merah : alergi ▪ Kuning : resiko jatuh ▪ Ungu : DNR ▪ Pink : perempuan ▪ Biru : laki-laki 2. Sasaran II: peningkatan komunikasi yang efektif (S-BAR) ▪ Situation, menyebutkan usia pasien, jenis kelamin, diagnosis pre operasi, prosedur, status mental, kondisi pasien apakah stabil atau tidak. ▪ Background, pokok masalah/ apa yg terjadi pada pasien, keluhan yg mendorong utk dilaporkan (sesak nafas, nyeri dada, dsb). Latar belakang yg menyebabkan keluhan pasien, diagnosis, dan data klinik yg mendukung masalah. ▪ Assesment, hasil pemikiran dari temuan serta problem yang terjadi jika tidak diantisipasi. ▪ Recommendation, hal-hal yg dibutuhkan untuk ditindaklanjuti dan intervensi yang perlu direkomendasikan. 3. Sasaran III: peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert). 4. Sasaran lV: kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi. 5. Sasaran V: pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan. 6. Sasaran VI: pengurangan risiko pasien jatuh.



[email protected]



Departemen Manajemen Keperawatan (Douglass, 1992) 1. Minimal: 1 – 2 jam/ 24 jam Kriteria: kebersihan diri mandiri, makan dan minum mandiri, ambulasi dg pengawasan, observasi TTV/shift, pengobatan minimal dg status psikologis stabil. 2. Parsial: 3–4 jam/ 24 jam Kriteria: kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu, observasi TTV/4 jam, ambulasi dibantu, pengobatan >1x, dg DC, intake output cairan dicatat/dihitung, persiapan pengobatan memerlukan prosedur. 3. Total: 5–6 jam/ 24 jam Kriteria: semua keperluan pasien dibantu, perubahan posisi, observasi TTV/15 menit, makan melalui NGT/pipa lambung, terapi IV, dilakukan suction, gelisah/disorientasi. (Hanson) 1. 2. 3. 4. 5.



Kategori I (self care): waktu 1-2 jam dengan rata-rata efektif 1,5 jam/24 jam Kategori II (minimal care): waktu 3-4 jam, rata-rata efektif 3,5 jam/ 24 jam Kategori III (intermediate care): waktu 5-6 jam, rata-rata 5,5 jam/ 24 jam Kategori IV (modified intensive care): waktu 7-8 jam, rata-rata 7,5 jam/ 24 jam Kategori V (intensive care): 10-14 jam, rata-rata 12 jam/ 24 jam



1. Operan atau timbang terima (hand over): komunikasi dan serah terima antar shift. Dipimpin oleh: ▪ Karu: dinas malam-pagi dan dinas pagi-sore ▪ PJ sore: dinas sore-malam Hal yg disampaikan yaitu kondisi pasien: Dx keperawatan, tujuan yg sudah dicapai, tindakan yg sudah dilaksanakan, hasil asuhan dan tindak lanjut utk shift berikutnya. 2. Pre-konferensi Dilakukan di awal shift setelah operan dg PJ katim/PJ shift Langkah kegiatan ▪ Katim/ PJ tim membuka acara ▪ Menanyakan rencana harian masing-masing pp ▪ Memberikan masukan dan tindak lanjut terkait asuhan yang diberikan saat itu ▪ Memberikan reinforcement ▪ Tim menutup acara 3. Post-konferensi Dilakukan di akhir shift sebelum operan dg PJ katim/PJ shift Langkah kegiatan ▪ Katim/PJ tim membuka acara ▪ Menanyakan hasil asuhan masing-masing pasien ▪ Menanyakan kendala dalam asuhan yg diberikan ▪ Menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yg dioperkan pada perawat shift berikutnya ▪ Menutup acara



[email protected]



Departemen Manajemen Keperawatan



1. Diskusi refleksi kasus (DRK), metode pembelajaran untuk membahas pengalaman keberhasilan pemberian askep yg aktual dan menarik, tidak dilakukan lintas program. 2. Ronde keperawatan, membahas secara mendalam masalah keperawatan pasien dan kebutuhan keperawatan yang dilakukan.



1. BOR (Bed Occupancy Rate) Presentasi tempat tidur pada satuan waktu tertentu, standar pencapaian 60-85%. ∑hari perawatan = 𝑥 100% ∑TT x ∑periode hari Hari perawatan: ∑pasien x ∑periode hari rawatan



2. AvLOS (Average Lenght of Stay) Rata-rata jumlah hari pasien ranap tinggal di RS, tidak termasuk bayi lahir, standar pencapaian 6-9 hari. ∑hari perawatan di R𝑆 = ∑pasien keluar hidup dan mat𝑖



3. TOI (Turn Over Interval) Rata-rata hari tempat tidur tersedia pada periode tertentu yang tidak terisi adalah pasien keluar atau meninggal dan pasien masuk, standar pencapaian 1-3 hari. (∑TTx hari satu satuan waktu) − HP di R𝑆 = ∑pasien keluar hidup dan mat𝑖



4. BTO (Bed Turn Over) Frekuensi pemakaian tempat tidur ∑pasien keluar hidup dan mat𝑖 = ∑T𝑇



pada



satu periode,



standar



pencapaian



40-50



kali.



5. NDR (Neth Death Rate) Angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar, standar pencapaian