Materi UKOM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi Rekam Medis UKOM 2019 revisi 13 Maret 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.



Manajemen Informasi Kesehatan Dasar Statistik Kesehatan Sistem Informasi Rumah Sakit Perhitungan di unit filing Menghitung kebutuhan SDM Rule Morbiditas dan Mortalitas INA-CBGs Desain formulir TIK Syarat-syarat komunikasi efektif Bagian ICD X Terminologi medis Dasar hukum kesehatan



1. Manajemen Informasi Kesehatan Dasar a. Registrasi (pendaftaran) 1) Allo anamnesa: anamnesa tidak secara langsung (dengan perantara) karena sesuatu hal 2) Auto anamnesa: anamnesa secara langsung kepada pasien. b. Penamaan: 1) sesuai KTP contoh: Sutopo Hariyono direkam medis: SUTOPO HARIYONO



2) dibalik contoh: Mahatma Gandhi direkam medis:GANDHI, MAHATMA contoh: Taruna Sinaga direkam medis: SINAGA, TARUNA



c. Macam-macam penomoran: seri, unit & seri-unit d. Macam-macam penyimpanan: sentralisasi & desentralisasi e. Macam-macam penjajaran: Straight numerical filing: 446015 446016 446017 .... 446098 446099 446100 446101 f.



Middle digit filing: 970199 980100 980101 ..... 996198 996199 006200 006201



Macam-macam pasien: 1) Kunjungan lama: px kunjungan berikutnya dari pelayanan rajal dari suatu poliklinik Misal: pasien A berkunjung ke poli saraf pertama kali, hari selanjutnya ia ke poli saraf lagi, maka pasien tersebut dikatakan pasien kunjungan lama di poli saraf tersebut. 2) Kunjungan baru: px kunjungan pertama pada pelayanan rajal dari suatu poliklinik Misal: pasien B berkunjung ke poli jantung, hari berikutnya pasien tersebut ke poli penyakit dalam, maka



Terminal digit filing: 996025 006125 016125 .... 979925 989925 999925 000026



3) 4) 5) 6)



pasien tersebut dapat dikatakan pasien kunjungan baru pada poli jantung dan pada poli penyakit dalam. Pengunjung lama/pasien lama: pengunjung kedua dan seterusnya yg datang ke RS. Pengunjung baru/pasien baru: pengunjung pertama kali datang ke RS. Pasien kasus baru: pasien dgn kasus yg belum pernah dialami oleh pasien tsb yg datang ke faskes tsb. Pasien kasus lama: pasien dgn kasus yg sudah pernah dialami oleh pasien tsb yg datang ke faskes tsb.



g. Unit Rekam Medis: 1) Assembling: mengurutkan dan meneliti 2) Coding: memberi kode diagnosa dan tindakan 3) Indexing: indeks kematian, indeks dokter, indeks tindakan dan indeks dokter (dilakukan setelah dikoding) 4) Filing: menyimpan dan merawat RM terhadap bahaya alam, pencurian, fisik, kimia, dan biologi h. Istilah lain Family numbering: 1 berkas = 1 no RM terdiri dari beberapa anggota sekeluarga. KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien): digunakan untuk menemukan rekam medis pasien dengan berdasarkan nama pasien. kartu kendali: mengendalikan dokumen rekam medis yg belum lengkap. retensi: penyusutan berkas rekam medis dgn mengambil sebagian formulirnya. i. Analisa Rekam Medis 1) Analisa Morbiditas, indikatornya menggunakan data penyakit, yaitu: a) LOS by DRGS b) LOS by Post operatif c) LOS tracer condition d) Infection Rate Post Operative e) Post Operative Death Rate f) Maternal Mortality Rate g) Infant Mortality Rate h) Underlying Cause of Death 2) Analisa Kualitatif dan Kuantitatif



a) analisa kualitatif : kekonsistenan b) analisa kuantitatif: kelengkapan 3) Waktu analisa: a) Concurrent: bersamaan dengan saat perawatan. b) Retrospective: saat perawatan selesai 4) Tipe Ketidaklengkapan: a) Incomplete Medical Record (RM tidak lengkap 2 x 24 jam)



Σ RM tidak lengkap2 ×24 jam ×100 % Σ RM selama satu periode



b) Delinguent MR (RM tidak lengkap 14 x 24 jam)



Σ RM tidak lengkap2 ×24 jam ×100 % Σ RM selama satu periode



c) Angka Ketidaklengkapan Catatan Medis (AKLCM) => (RM tidak lengkap 14 x 24 jam) => rumus sama dengan yang Delinguent MR Komponen analisa kuantitatif: 1) identifikasi pasien, minimal harus ada nama & no rm 2) pelaporan penting, spt laporan operasi, USG, EKG, dll 3) otentikasi, harus ada nama dan tanda tangan 4) pencatatan, isi harus lengkap dan terbaca Komponen analisa kualtitatif: 1) Review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa 2) Review kekonsistenan pencatatan 3) adanya informed consent yang seharusnya ada. 4) Review cara pencatatan 5) Review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi



2. Statistik Kesehatan a. Hari Perawatan (HP): jml px yg ada saat sensus dilakukan ditambah px yg keluar dan masuk pd hari yg sama. contoh: tgl   jml pasien 1-Sep merawat 5 2-Sep merawat 10 3-Sep merawat 15 1-3 Sep HP= 30 b. Lama Dirawat (LD): LOS: jml hari dimana px mendapat perawatan rawat inap di RS tercatat sejak px melakukan admisi hingga KRS. contoh: pasien tgl masuk tgl keluar LD



A B C D c.



4-Sep 5 7 4



LOS TOI BTO



31 9 1 1



Sensus Harian Rawat Inap Indikator pelayanan rawat inap diperoleh dari sensus harian rawat inap, yaitu: 1) BOR (Bed Occupancy Ratio): angka penggunaan TT 2) LOS (Length of Stay): jml lama dirawat 3) TOI (Turn Over Interval): rata-rata hari TT tidak ditempati dari pasien pulang sampai pasien menempati berikutnya 4) BTO (Bed Turn Over): angka perputaran TT: frekuensi pemakaian TT pada satu periode. Rumus BJ



BOR



4-Okt 14 7 5



O ×100 % A O ×t D ( A−O ) ×t D D A



Standar BJ 75-85 3-12 1-3 >30X



Rumus Depkes



HP ×100 % TT ×t HP pasien keluar (h+m) ( TT ×t )−HP pasien keluar (h+m) pasien keluar (h+m) TT



jml pasien mati ≥ 48 jam ×1000 ‰ jml pasien keluar (h+m) jml pasien mati seluruhnya ×1000 ‰ jml pasien keluar (h+m)



NDR GDR



Standar Depkes 60-85 6-9 1-3 >50X



< 25‰ < 45 ‰



Ket: HP = O x t D: px keluar (h+m) O: rata-rata TT terisi dalam satu periode A: TT yang ada dalam satu periode t: periode (hari) Interpretasi grafik : 1) garis BOR mendekati sumbu y, maka BOR semakin tinggi 2) garis BTO mendekati sumbu x, maka px keluar semakin tinggi, dan nilainya semakin tinggi juga. 3) Bila TOI tetap, LOS berkurang, maka BOR menurun 4) Bila BTO tinggi, kemungkinan karena organisasi yg kurang baik atau kurangnya permintaan TT. d. Analisa Rekam Medis 1) Analisa Mutu analisa mutu dilakukan agar RM lengkap dan dapat digunakan bagi referensi pelayanan kesehatan, melindungi minat hukum, sesuai dengan peraturan yg ada, menunjang informasi untuk aktivitas penjaminan mutu (quality assurance), membantu penetapan diagnosis dan prosedur pengkodean kepenyakitan, dan bagi riset medis, studi administrasi, dan penggantian biaya perawatan. 2) Analisa Mortalitas dan Operasi: perbandingan jml kematian terhadap jml populasi. Indikatornya:



a) Net Death Rate



jml kematian≥ 48 jam × 1000 ‰ jml pasien keluar( h+m)



NDR=



b) Gross Death Rate



jml kematianseluruhnya ×1000 ‰ jml pasienkeluar (h+ m)



GDR=



c) Maternal Death Rate



MDR=



jmlkematian obstetri ×1000 ‰ jml pasienobstetri keluar (h+ m)



d) Infant Death Rate



IDR=



jml kematian bayi yang lahir di RS ×1000 ‰ jml bayilahir keluar (h+m)



e) Fetal Death Rate



FDR=



jml kematianbayi umur kandungan 20 minggu/lebih ×1000 ‰ jml kelahiran(h+m)



f) Neonatal Death Rate



NDR=



jml kematian BBLR dalam waktu 28 hari × 1000 ‰ jml seluruh kelahiran (h+m)



g) Post Operative Death Rate



PODR=



total kematian setelah operasi ×1000 ‰ total pasien yg dioperasi



h) Anesthesia Death Rate



ADR=



total kematian anestesi × 1000 ‰ total pasien anestesi yang diberikan



e. Grafik tanpa atau dgn penambahan TT Grafik tanpa penambahan TT Diketahui : Jumlah HP : 590 TT Hari



: 27 : 20 hari



Jumlah pasien keluar : 107 hidup+mati Jumlah pasien keluar : 0 mati