Rizqi Dwi Ariana - 1805045006 - MAKALAH SEMINAR MATEMATIKA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR KELAS VII



MAKALAH



Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Matematika Yang Diampu Oleh Ibu Dra. Suriaty, M.Pd. dan Ibu Dr. Rusdiana M. Pd.



Oleh: Rizqi Dwi Ariana NIM: 1805045032



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2021



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah karya ilmiah dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Open Ended Pada Materi Luas Bangun Datar Kelas VII” sebagai tugas mata kuliah Seminar Matematika. Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan baik dari segi materi maupun penyusunan makalah. Oleh karena itu, saran dan kritik membangun sangat diharapkan oleh penulis. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya.



Samarinda, 3 April 2021



Penulis



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A.



Latar Belakang ........................................................................................................ 1



B.



Rumusan Masalah ................................................................................................... 2



C.



Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2



D.



Manfaat Penulisan ................................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3 A.



Hakikat Pembelajaran ............................................................................................. 3



B.



Model Pembelajaran ............................................................................................... 3



C.



Model Pembelajaran Open Ended........................................................................... 4 1.



Pengertian Model Pembelajaran Open Ended..................................................... 4



2.



Langkah-Langkah Pembelajaran Open Ended .................................................... 5



3.



Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Open Ended .......................... 6



D.Penerapan Model Pembelajaran Open Ended Pada Materi Luas Bangun Datar Kelas VII ............................................................................................................................... 6 1.



Kegiatan Pendahuluan......................................................................................... 6



2.



Kegiatan Inti........................................................................................................ 7



3.



Kegiatan Akhir .................................................................................................... 8



BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9 A.



Kesimpulan ............................................................................................................. 9



B.



Saran ..................................................................................................................... 10



DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12 LAMPIRAN..................................................................................................................... 13



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diajarkan di sekolah. Matematika menuntut siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Tetapi kenyataannya sebagian besar siswa cenderung pasif terhadap apa yang dijelaskan oleh gurunya, mereka hanya duduk diam, mendengarkan, dan hanya mengikuti apa yang diajarkan tanpa mau mengembangkan informasi yang diperoleh dan berdiskusi. Salah satu materi pada bidang studi matematika yang diajarkan adalah tentang luas bangun datar. Materi ini memberikan bermacam-macam permasalahan yang memicu siswa berpikir kritis dalam menemukan solusi. Akan tetapi, banyak siswa yang masih belum begitu memahami materi ini dikarenakan penjelasan guru yang masih menggunakan konsep pembelajaran yang berpusat pada guru atau masih menggunakan metode ceramah (teacher centered), sehingga peserta didik terbiasa mengandalkan contoh-contoh penyelesaian soal dari guru dan buku pegangan matematika (closed ended). Hal ini dapat menjadikan peserta didik selalu merasa takut salah saat menggunakan cara yang berbeda dalam penyelesaian soal-soal matematika. Sebagai seorang guru harus dapat memilih model pembelajaran yang baik dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika khususnya pada materi luas bangun datar adalah model pembelajaran open ended. Model ini dapat membuat siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya dengan cara menyelesaikan soal-soal matematika menggunakan banyak strategi atau cara atau metode. Sehingga siswa tidak hanya sekedar paham dengan konsep matematika. Akan tetapi siswa mampu untuk mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dia pelajari dengan menggunakan ide atau gagasan mereka untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam situasi yang berbeda.



1



Berdasarkan uraian diatas, penulis tertatik untuk membahas “Penerapan Model Pembelajaran Open Ended Pada Materi Luas Bangun Datar Kelas VII”.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penulisan makalah karya ilmiah ini adalah “bagaimana penerapan model pembelajaran open ended pada materi luas bangun datar kelas VII?”.



C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran open ended pada materi luas bangun datar kelas VII.



D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Dapat digunakan sebagai model pembelajaran di sekolah, sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa pada bidang studi matematika. 2. Bagi Siswa Melalui penggunaan model pembelajaran open ended terhadap bidang studi matematika, diharapkan siswa dapat lebih percaya diri dan berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika. 3. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan penulis terhadap model pembelajaran open ended sekaligus penerapannya terhadap materi luas bangun datar.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran menurut Briggs dalam Rifa’i (2010: 191) adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Gagne dalam Rifa’i (2010: 192) memiliki pendapat bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peristiwa eksternal ataupun peristiwa internal yang diperoleh peserta didik bergantung pada bagaimana peserta didik itu melakukan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran berorientasi pada bagaimana peserta didik berperilaku dan memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual. Pembelajaran mengubah stimuli lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang (Rifa’i 2010: 193). Hasil belajar sebagai ingatan jangka panjang yang dialami peserta didik satu dengan peserta didik yang lain berbeda dikarenakan oleh kemampuan individu dari peserta didik tersebut sehingga pembelajaran harus dilakukan sedemikian rupa dan semenarik mungkin untuk mendapatkan hasil belajar ingatan jangka panjang bagi peserta didik. B. Model Pembelajaran Mills dalam Suprijono (2011: 45) berpendapat bahwa model adalah merupakan bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Pendapat lain dari Winataputra dalam Sugiyanto (2010: 3) yang mengartikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi



3



sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Pengertian model di atas mengasumsikan bahwa guru terikat erat dengan model pembelajaran. Melalui



model



mendapatkan



pembelajaran informasi,



ide,



guru



dapat



membantu



keterampilan,



cara



peserta



didik



berpikir,



dan



mengekspresikan ide. Menurut pendapat di atas, model pembelajaran merupakan kerangka yang melukiskan prosedur yang sisitematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran juga digunakan sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar di kelas. C. Model Pembelajaran Open Ended 1. Pengertian Model Pembelajaran Open Ended Menurut Wahyudin (2015), model pembelajaran open ended adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan menyajikan suatu permasalahan yang memiliki lebih dari satu jawaban atau metode penyelesaian (masalah terbuka). Pembelajaran ini memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, menemukan, mengenali dan menyelesaikan masalah dengan beberapa cara berbeda dengan kemampuan masing-masing peserta didik, sehingga peserta didik yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan matematika, dan peserta didik dengan kemampuan lebih rendah masih dapat menikmati kegiatan matematika sesuai dengan kemampuannya. Pembelajaran



dengan



problem



(masalah)



terbuka,



artinya



pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinalitas ide, kreativitas,



kognitif



tinggi,



kritis,



komunikasi-interaksi,



sharing,



keterbukaan dan sosialisasi. Peserta didik dituntut untuk menjelaskan



4



cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban peserta didik yang beragam. Selanjutnya peserta didik juga diminta untuk menjelaskan proses mencapai jawaban terssebut. Dengan demikian, model pembelajaran ini lebih mementingkan proses daripada produk yang akan membentuk pola pikir, keterpaduan, keterbukaan, dan ragam berpikir (Suyatno, 2009). Problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga problem open ended atau problem terbuka. Peserta didik dihadapkan dengan problem open ended tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Dengan demikian bukanlah hanya ada satu pendekatan atau metode dalam mendapatkan jawaban, namun beberapa atau banyak. Sifat “keterbukaan” dari problem itu dikatakan hilang apabila guru hanya mengajukan satu alternatif cara dalam menjawab permasalahan (Erman dkk, 2003) Berdasarkan beberapa pendapat di atars, dapat disimpilkan bahwa model pembelajaran open ended adalah model pembelajaran yang memerikan keleluasaan kepada peserta didik untuk memakai sejumlah metode dan segala kemungkinan yang dianggap paling sesuai untuk menyelesaikan masalah. Artinya, pertanyaan open ended diarahkan untuk menggiring tumbuhnya pemahaman atas masalah yang diberikan. 2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Open Ended Langkah-langkah menggunakan model pembelajaran open ended menurut Zaenal Arifin dan M. Chusna (2015) yaitu: a. Menghadapkan siswa pada masalah (problem) terbuka dengan menekankan pada bagaimana siswa sampai pada sebuah solusi b. Membimbing siswa untuk menemukan pola dalam mengkontruksi permasalahannya sendiri c. Membiarkan



siswa



memecahkan



masalah



dengan



berbagai



penyelesaian dan jawaban yang beragam d. Meminta siswa untuk menyajikan hasil temuannya.



5



3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Open Ended Model pembelajaran open ended memiliki beberapa kelebihan. Adapun kelebihan dari model pembelajaran open ended menurut Aris Shoimin (2014) yaitu: a. Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan ide b. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan matematik secara komprehensif c. Siswa dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri d. Siswa secara instrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan. e. Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan. Kekurangan model pembelajaran open ended menurut Aris Shoimin (2014) adalah sebagai berikut: a. Membuat dan menyiapkan masalah Matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan mudah b. Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan c. Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka d. Mungkin ada sebagian siswa yang merasa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi D. Penerapan Model Pembelajaran Open Ended Pada Materi Luas Bangun Datar 1. Kegiatan Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan yang dilakukan yaitu guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam, meminta ketua kelas memimpin doa sebelum belajar, mengecek keadiran siswa, guru mengkondisikan



6



siswa siap untuk belajar. Pada kegiatan ini terjadi tahap pembangkitan minat yaitu: a. Guru menanyakan kembali materi yang diajarkan sebelumnya di Sekolah Dasar tentang materi bangun datar b. Guru menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui peserta didik yaitu belajar mengenai luas bangun datar c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran d. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi luas bangun datar 2. Kegiatan Inti Adapun kegiatan inti yang dilakukan sesuai dengan tahapan model pembelajaran open ended, yaitu: a. Eksplorasi 1) Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai cara menemukan luas bangun datar. Kemudian guru memberikan bimbingan kepada peserta didik melalui tanya jawab. 2) Guru mengkondisikan peserta didik dengan cara mengelompokan menjadi 8 kelompok heterogen berdasarkan kemampuan akademik agar peserta didik terlibat secara aktif untuk menyelesaikan permasalahan. 3) Guru memberikan bahan ajar dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)



yang



berisi



permasalahan-permasalahan



terbuka



mengenai luas bangun datar kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. b. Elaborasi 1) Guru memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peserta didik melalui penjelasan atau pertanyaan yang mengarah pada penyelesaian masalah 2) Apabila mengalami kesulitan, peserta didik dapat bertanya kepada guru atau teman kelompoknya 3) Guru mengamati dengan seksama cara penyelesaian yang



7



dilakukan peserta didik dan mencari respon-respon peserta didik. c. Konfirmasi 1) Guru



mengarahkan



setiap



perwakilan



kelompok



untuk



mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian kelompok lain memberi tanggapan 2) Guru membimbing peserta didik untuk mengambil kesimpulan alternative jawaban yang benar dari hasil pemecahan masalah yang dibuat masing-masing kelompok 3. Kegiatan Akhir a. Siswa diminta kembali mengerjakan soal evaluasi secara individu dengan waktu yang telah ditentukan b. Guru merefleksi pembelajaran dan membimbing siswa merangkum pembelajaran c. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya d. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat dikemukakan oleh penulis makalah karya ilmiah ini ialah penerapan model pembelajaran open ended pada materi luas bangun datar sesuai dengan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Zaenal Arifin dan M. Chusna (2015) yaitu: 1. Kegiatan Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan yang dilakukan yaitu guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam, meminta ketua kelas memimpin doa sebelum belajar, mengecek keadiran siswa, guru mengkondisikan siswa siap untuk belajar. Pada kegiatan ini terjadi tahap pembangkitan minat yaitu: a. Guru menanyakan kembali materi yang diajarkan sebelumnya di Sekolah Dasar tentang materi bangun datar b. Guru menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui peserta didik yaitu belajar mengenai luas bangun datar c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran d. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi luas bangun datar 2. Kegiatan Inti Adapun kegiatan inti yang dilakukan sesuai dengan tahapan model pembelajaran open ended, yaitu: a. Eksplorasi 1) Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai cara menemukan luas bangun datar. Kemudian guru memberikan bimbingan kepada peserta didik melalui tanya jawab. 2) Guru mengkondisikan peserta didik dengan cara mengelompokan menjadi 8 kelompok heterogen berdasarkan kemampuan akademik agar peserta didik terlibat secara aktif untuk menyelesaikan permasalahan.



9



3) Guru memberikan bahan ajar dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)



yang



berisi



permasalahan-permasalahan



terbuka



mengenai luas bangun datar kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. b. Elaborasi 1) Guru memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peserta didik melalui penjelasan atau pertanyaan yang mengarah pada penyelesaian masalah 2) Apabila mengalami kesulitan, peserta didik dapat bertanya kepada guru atau teman kelompoknya 3) Guru mengamati dengan seksama cara penyelesaian yang dilakukan peserta didik dan mencari respon-respon peserta didik. c. Konfirmasi 1) Guru



mengarahkan



setiap



perwakilan



kelompok



untuk



mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian kelompok lain memberi tanggapan 2) Guru membimbing peserta didik untuk mengambil kesimpulan alternative jawaban yang benar dari hasil pemecahan masalah yang dibuat masing-masing kelompok 3. Kegiatan Akhir a. Siswa diminta kembali mengerjakan soal evaluasi secara individu dengan waktu yang telah ditentukan b. Guru merefleksi pembelajaran dan membimbing siswa merangkum pembelajaran c. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya d. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam



B. Saran 1. Penggunaan model pembelajaran open ended dapat dijadikan salah satu alternatif dalam proses mengajar matematika untuk meningkatkan hasil



10



kreativitas siswa 2. Diharapkan kepada setiap guru matematika agar dapat menerapkan model pembelajaran open ended pada materi yang sesuai dengan karakter siswa 3. Agar lebih efisien dalam segi waktu, proses pembelajaran dengan model pembelajaran open ended harus dipersiapkan rencana pembelajaran yang baik



11



DAFTAR PUSTAKA



Erman Suherman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Universitas Pendidikan Indonesia, 2003, hlm.123 Rifa’i, Achmad. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka Zaenal Arifin, dan M. Chusna. Pendekatan open ended. Skripsi tahun 2015. doi Retrieved from repo.iain.tulungagung.ac.id Zarkasyi, Wahyudin. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Karawang: Refika Aditama



12



LAMPIRAN



Lampiran 1. Lembar Kerja Peserta Didik Nama



:



Kelas



:



1.



Pada gambar di bawah ini, persegi panjang KLMN mempunyai panjang 3x cm, lebar (2 x + 1) cm, dan keliling 42 cm. Titik T merupakan titik perpotongan diagonal-diagonal pada belah ketupat PQRS. K



Q



L



P



T



R



N



S



M



Dari data-data di atas susunlah beberapa pertanyaan matematika menurut pendapatmu sendiri, dan kemudian jawablah pertanyaan itu.



13



Lampiran 2. Penyelesaian Soal Diketahui: persegi panjang KLMN, panjang 3x cm, lebar (2 x + 1) cm, dan keliling 42 cm K



Q



L



P



T



R



N



S



M



Ditanyakan: Pertanyaan-pertanyaan matematika yang bisa diajukan dari keterangan yang diketahui Penyelesaian: Pertanyaan-pertanyaan matematika yang bias diajukan yaitu: ➢ Berapakah nilai x ? Nilai x bisa ditentukan dengan cara berikut: Keliling persegi panjang = 42 cm Keliling = 2 (p + l) 42



= 2 (3x + 2x + 1)



42



= 2 (5x + 1)



42



= 10x + 2



10x



= 40



x



= 4 cm



➢ Berapakah ukuran panjang dan lebar persegi panjang KLMN? Panjang = 3x = 3 (4) = 12 cm Lebar = (2x + 1) = (2 (4) + 1) = 9 cm ➢ Hitunglah luas persegi panjang KLMN? Luas persegi panjang KLMN = p × l = 12 × 9 = 108 cm2 ➢ Berapakah panjang diagonal-diagonal belah ketupat PQRS? Panjang diagonal 1 = lebar persegi panjang = 9 cm Panjang diagonal 2 = panjang persegi panjang = 12 cm ➢ Hitunglah luas belah ketupat PQRS!



14



Luas belah ketupat PQRS =



1 × d1 × d2 2



=



1 × 9 × 12 2



=54 cm2 ➢ Hitunglah luas segitiga KPQ! ∆KPQ, alasnya = tingginya = Maka, luas ∆KPQ



1 × KN = 4,5 cm 2



1 × KT = 6 cm 2



=



1 ×a×t 2



=



1 × 4,5 × 6 2



= 13,5 cm2 ➢ Hitunglah luas daerah yang diarsir! Luas daerah yang diarsir = 4 × Luas ∆KPQ = 4 × 13,5 = 54 cm2



15