RJ KB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK PROFESI BIDAN READING JURNAL STASE KELUARGA BERENCANA LAMA PENGGUNAAN KB SUNTIK 3BULAN DENGAN KEJADIAN SPOTTING DAN AMENORRHEA DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL



Pengampu : Luluk Rosida , S.ST., M.KM



Disusun Oleh : Nurul Widyastuti 2210106105



PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2023



i



HALAMAN PENGESAHAN



LAPORAN PRAKTIK PROFESI BIDAN READING JURNAL STASE KELUARGA BERENCANA LAMA PENGGUNAAN KB SUNTIK 3BULAN DENGAN KEJADIAN SPOTTING DAN AMENORRHEA DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL READING JURNAL



Di Ajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Profesi Bidan pada Program Studi Profesi Kebidanan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Telah Disetujui Persyaratan dan Disetujui Tanggal.....................



Menyetujui,



Pembimbing Pendidikan



Luluk Rosida, S.ST., M.KM



ii



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.



Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat Menyelesaikan Laporan Reading Jurnal tentang “Laporan Praktek Profesi Bidan Reading Jurnal Lama Penggunaan KB Suntik 3 Bulan Dengan Kejadian Spotting Dan Amenorrhea di Puskesmas Jetis I”. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat, selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. 2. Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. 3. Nidatul Khofiyah, S.Keb., MPH, selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. 4. Luluk Rosida S.ST., M.KM, selaku dosen pembimbing pendidikan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. 5. Erna Purwaningsih, S.ST Pembimbing lahan Puskesmas Jetis I. 6. Semua dosen Profesi Bidan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. 7. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan laporan praktik klinik kebidanan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Saya menyadari laporan ini jauh dari sempurna. Segala masukan dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan. Akhir kata, saya berharap semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam praktik klinik kebidanan sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendukung tercapainya kompetensi bidan dalam memberi Asuhan Kebidanan.



Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Februari 2023



Imro Atus Soleha



iii



DAFTAR ISI



iv



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Jurnal



v



BAB I PENDAHULUAN A. Masalah Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 21,5 % pertahunhingga 2,49 % pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan (migrasi). Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 per tahun (Manuaba, 2013). Pemikiran untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk sudah timbul sejak lama, Plato (427-347) mengemukakan bahwa sebaiknya pranata sosial dan pemerintahan direncanakan keseimbangan antara kebutuhan dan jumlah penduduknya. Malthus (1766-1834) mengeluarkan sebuah buku yang berjudul An Eassy on the Principle of Population (1798) yang prinsipnya menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk laksana deret ukur sedangkan kemampuan alam dalam memenuhi kebutuhan manusia laksana deret hitung. Ini menunjukkan betapa terbatasnya sumber daya alam yang pada saatnya tidak akan dapat memenuhi kebutuhan manusia yang pertumbuhannya sangat cepat. (Handayani, 2017). B. Skala Berdasarkan Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016, jumlah PUS di Indonesia pada tahun 2016, sebanyak 48.536.690 orang. Peserta KB baru pada tahun 2016 sebanyak 6.663.156 orang (13,73 %), dengan persentase sebagai berikut : peserta Kondom sebanyak 318.625 orang (4,78 %), peserta Pil sebanyak 1.544.079 orang (23,17 %), peserta Suntik sebanyak 3.433.666 orang (51,53 %), peserta IUD sebanyak 481.564 orang (7,23 % ), peserta Implan sebanyak 757.926 orang (11,37 %), peserta MOW sebanyak 115.531 orang (1,73 %) dan peserta MOP sebanyak 11.765 orang (0,18 %). Berdasarkan Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016, peserta KB aktif sebanyak 36.306.662 orang (74,80 %), dengan persentase sebagai berikut : peserta Kondom sebanyak 1.171.509 orang (3,23 %), peserta Pil sebanyak 8.280.823 orang (22,81 %), peserta Suntik sebanyak 17.414.144 orang (47,96 %), peserta IUD sebanyak 3.852.561 orang (10,61 %), peserta Implan sebanyak 4.067.699 orang (11,20 %), peserta MOWsebanyak 1.285.991 orang (3,54 %) dan peserta MOP sebanyak 233.935 orang (0,64 %). Angka kesuburan total telah mengalami penurunan secara global, namun di negara berkembang penurunan terjadi sangat lambat karena masih rendahnya penggunaan kontrasepsi modern yaitu hanya 31% (Sherpa, 2012). Persentase jumlah peserta KB yang 1



2 dilaporkan tidak mengalami perubahan yaitu 60% pada tahun 2006 menjadi 61% pada tahun 2014 (BKKBN, 2013). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada bulan Maret 2015 menyatakan bahwa jumlah peserta KB aktif sebanyak 1.577.593 peserta. Menurut metode penggunaannya pengguna KB terdiri dari pengguna KB suntik (52,03%), peserta pil (24,33%), peserta IUD (7,05%), peserta kondom (5,28%), peserta implant (9,66%), peserta MOW (1,53%), dan peserta MOP (0,12%). Data ini menunjukkan bahwa akseptor KB paling banyak memilih kontrasepsi suntik. (BKKBN, 2015). C. Kronologi Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relative murah dan aman. Kontrasepsi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari kontrasepsi suntik adalah sering ditemukannya gangguan haid seperti siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting) maupun tidak haid sama sekali, terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, peningkatan berat badan, tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus atau infeksi virus HIV. (Yetty, 2012). Kontrasepsi suntik progestin menyebabkan ketidakseimbangan hormon, Dengan penggunaan suntik progestin membuat dinding endometrium yang semakin menipis. Karena hormon estrogen ditekan oleh hormon progestin sehingga kondisi tersebut seperti layaknya orang hamil sehingga tidak mendapat haid. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian. jumlah kasus yang mengalami amenorrhea makin banyak dengan makin lamanya pemakaian (Hidayatun, 2017). D. Solusi Menurut WHO (World Health Organisation), Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan/direncanakan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan umur suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga Berencana (KB) atau Family Planning/Planned Parenthood adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi sehingga dapat mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. (Maritalia,



3 2014). Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif dan reversible untuk mencegah terjadinya konsepsi. Metode kontrasepsi hormonal dibagi menjadi 3 yaitu : metode kontrasepsi pil, metode kontrasepsi suntik, dan metode kontrasepsi implant. (Handayani, 2017). Dalam penggunaan metode kontrasepsi hormonal memiliki efek samping, diantaranya: perubahan pola menstruasi, kenaikan berat badan, mual, hipertensi, sakit kepala, peyudara terasa penuh dan keputihan. (Hapsari,dkk, 2012).



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asuhan kebidanan (Loogbook dan data fokus) ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. R UMUR 25 TAHUN DENGAN KEJADIAN SPOTTING DAN AMENORRHEA DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL Identitas Pasien



Tanggal : 10 Maret 2023 No. RM : 103210 Identitas Pasien : Nama : Ny. R Umur : 25 thn Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Alamat : Blawong I, Trimulya, Jetis, Bantul No. Tlpn : 085848922548xx



Responsi Pembimbing



Deskripsi Kegiatan



CI



Subjektif Ibu mengatakan ingin kunjungan KB suntik 3 bulan. Saat ini ibu mengatakan sering mengalami flek dan sudah 2 bulan tidak mengalami menstruasi



TTD



Mahasiswa



Objektif Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Tekanan Darah 152/80 mmHg, Nadi 91x/m, Respirasi 23 x/m, Suhu 36,8 °C, Keadaan Umum BB TB Tanda-tanda vital



: Compos Mentis : 58 kg :155 cm :TD : 110/70 Mmhg : Nadi : 80 x/menit



HPHT : 4



Nurul Widyastuti



5 Analisa : Ny. R umur 25 tahun akseptor lama KB suntik 3 bulan



Preceptor



dengan spotting dan amenorrhea Penatalaksanaan : 1. Memberitahu ibu



hasil



pemeriksaan



yang telah



dilakukan, ibu dalam keadaan baik dan ibu mengerti dan lega 2. Memberitahu



ibu



efeksamping



dari



kontrasepsi



hormonal, diantaranya menstruasi tidak teratur, keluar bercak darah di luar siklus menstruasi, peningkatan berat badan, pusing, flek hitam pada wajah dan ibu mengerti apa saja efek samping dari kontrasepsi KB suntik 3 bulan 3. Menjelaskan prosedur penyuntikan KB suntik 3 bulan dan ibu mengerti dengan prosedur penyuntikan 4. Menyiapkan alat dan obat yang digunakan yaitu triclofem 1 ml dan telah dilakukan 5. Memberitahu ibu bahwa ibu akan mulai disuntik dan ibu bersedia 6. Menyuntikkan obat pada bagian bokong 1/3 sias dan melakukan aspirasi disuntikkan pada bagian bokong 1/3 sias dan telah dilakukan.



Erna Purwaningsih, S.ST



6 7. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang pada tanggal 02-06-2023.Ibu mengerti dan bersedia kunjungan ulang 8. Melakukan pendokumentasian dan telah dilakukan



7 B. Telaah Jurnal Lama Waktu Identitas Jurnal



Judul Penelitian



Populasi



Intervensi



Comparison



Dalam



Outcome



Penelitian Catur Setyorini, Anita Dewi Lama Penggunaan Populasi



dalam Intervensi



Lieskusumastuti/Jurnal



Kb Suntik 3 Bulan penelitian



Kebidanan



Dengan



Indonesia/Volume



Spotting



11/2020/Januari/Indonesia



Amenorrhea PMB



Kejadian adalah



ini semua



Dan akseptor



KB



Ngemplak Boyolali



Darmiati



ada Hasil uji statistic Juli-Agustus



penelitian ini adalah perbandingan



lama



penggunaan



dalam jurnal KB suntik 3 bulan



Metode pengumpulan



data ini.



dengan



kejadian



peneliti



spotting melalui uji



gunakan adalah data



chi square diketahui



Di suntik 3 bulan di yang



Darmiati PMB



dalam Tidak



Ngemplak



primer dan sekunder,



Boyolali



data



primer



diperoleh dari hasil wawancara



kepada



X2 hitung



9,374



dengan p-value 0,002 dan hasil uji statistic lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan



akseptor KB suntik 3



kejadian amenorrhea



bulan yang datang di



melalui uji chi square



Praktik



Mandiri



diketahui



Bidan



Darmiati



4,730



X2 hitung



dengan



p-



Ngemplak Boyolali,



value 0,03. Dimana



sedangkan



nilai p 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan ibu tidak hamil. d. Bila pasca persalinan 3 minggu dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberikan. e. Ibu pasca keguguran, suntikan progestin dapat diberikan. f. Ibu dengan menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi hormonal progestin, selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan progestin dapat segera diberikan tanpa menunggu haid. Bila ragu-ragu perlu dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu. g. Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebt ingin mengganti dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain. h. Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat diberikan asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil dan pemberiannya tanpa menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid metode kontrasepsi lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya IUD dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid. Cabut segera IUD. (Siti Mulyani, 2013).



BAB III KESIMPULAN SARAN A. Kesimpulan KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T yaitu Terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), Terlalu sering melahirkan, Terlalu dekat jarak melahirkan, dan Terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun). Selain itu, program KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Suntik 3 bulan merupakan metode kontrasepsi yang diberikan secara intra muscular setiap tiga bulan. Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana. B. Saran Bagi tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan konseling yang lengkap tentang KB suntik 3 bulan terutama efek samping KB suntik 3 bulan, sehingga akseptor benarbenar siap dengan efek samping yang mungkin terjadi dengan penggunaan KB suntik 3 bulan. Diharapkan bidan dapat lebih memberikan pemahaman terkait dengan pentingnya program keluarga berencana sebagai upaya untuk kesejahteraan ibu dan anak sekaligus sebagai upaya membantu meningkatkan keberhasilan pemerintah dalam menekan lonjakan jumlah penduduk di Indonesia.



16



DAFTAR PUSTAKA Affandi. 2015. Buku Panduan Pratis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Anggraini, Yetti. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Yohima Press. BKKBN. 2013. Pengertian kontrasepsi. Jakarta: BKKBN. BKKBN. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Cetakan ke5. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Catur Setyorini &, Anita Dewi Lieskusumastuti. 2020. Lama Penggunaan Kb Suntik 3 Bulan Dengan Kejadian Spotting Dan Amenorrhea Di Pmb Darmiati Ngemplak Boyolali. Jurnal Kebidanan Indonesia. Vol 11 No 1. Januari 2020 (124 – 133). Glasier A, Gebbie A & Dewi. 2018. Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi Jakarta: EGC. Handayani, Sri. 2017. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Hapsari R., Herniyatun., Indrayani E., 2012. Hubungan Jenis Keluarga Berencana (KB) Suntik Dengan Gangguan Menstruasi Pada Akseptor KB Suntik Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Suhartini Karanganyar Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Vol 8. No 1. Hidayatun, N.2017. Hubungan Lama Penggunaan KB Suntik Progestin dengan KejadianGangguan Siklus Menstruasi pada Akseptor KB Suntik Progestin di BPM Widyawati Bantul. Kemenkes



RI



(2017).



Profil



Kesehatan



Indonesia



http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/lain-lain/Data



dan



2016. Informasi



Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2016 - smaller size - web.pdf – Diakses Agustus 2017. Manuaba,IB. 2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Sulistyawati. Maritalia, Dewi. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sherpa S. 2013. Knowledge, Practice and Preferences of Contraceptive Methods in Udupi District, Karnataka. Journal of Family and Health Reproductive. 7(3): 115-120. Siti Mulyani dan Mega Rinawati.2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha Medika.



Suratun. 2013. Pelayanan Keluarga Berancana Dan Pelayanan Kontrasepsi. Cetakan 3. Natawijaya, editor. jakarta: Salemba medika. Susanti, et al. 2015. The Relationship Between Knowledge and Education of Mom With Using Contraceptive Devices In Satelit Health Care, Bandar Lampung. Vol (4). P. 66-73.