RMK Alk Bab 13 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN RMK BAB 13 BERRGEVIN, ANALISIS PENGGUNAAN ASET ANALISIS PENGGUNAAN ASET Perusahaan mengendalikan sumber daya untuk membangun kekayaan. Mereka menginvestasikan ke dalam berbagai macam jenis aset yang produktif dalam sebuah usaha untuk menciptakan nilai pemegang saham. Alokasi pendanaan perusahaan secara bijaksana membantu sebuah entitas untuk menghasilkan aliran kas, menghasilkan laba, dan meningkatkan harga saham. TUJUAN MENGANALISA PENGGUNAAN AKTIVA Analisis penggunaan aktiva menghubungkan pendapatan-pendapatan dengan modal yang diinvestasikan. Hal ini mengukur hubungan antara input perusahaan (aktiva) dan output (pendapatan). Para analis menilai efektivitas manajerial perusahaan, menentukan nilai laba bagi investor, membandingkan kinerja sepanjang waktu perusahaan terhadap pesaingpesaingnya, dan peramalan kinerja operasi di masa datang dan posisi keuangan dengan menganalisis penggunaan aset. AKTIVITAS-AKTIVITAS INVESTASI Return On Investment (ROI) digunakan untuk memperhitungkan penggunaan aktiva perusahaan. Pengertian investasi, memiliki lebih dari satu pengertian, tergantung pada konteks yang digunakan. Seorang analis scharusnya mengetahui tentang pengaruh laporan investasi yang dikemukakan oleh GAAP, tanpa menghiraukan bagaimana itu didefinisikan. 1. Penilaian Aktiva Rata-rata, aktiva-aktiva merupakan sumber daya yang diandalkan perusahaan untuk nemperoleh pendapatan. Dilaporkan pada neraca pada basis biaya historis yang telah diubah. Dengan kata lain, atribut utama yang diukur oleh sistem pelaporan keuangan adalah jumlah kas historis yang dipertukarkan untuk sumber daya tersebut. Pengecualian-pengecualian untuk prinsip biaya historis juga dibuat, Bagaimanapun, batasan-batasan pengukuran mempengaruhi pelaporan aktiva pada neraca. Laporan mengenai posisi keuangan melaporkan aktiva-aktiva tetap pada biaya historis dan neto dari depresiasi. Dalam kasus ini, GAAP mengikuti prinsip biaya historis karena ketidaksamaan yang terjadi dalam menentukan nilai riil aktiva tetap.



FASB telah berusaha untuk tetap konsisten dalam menilai aktiva. Syarat-syarat pelaporannya bergantung pada arus kas yang diperkirakan. Contohnya pertimbangan investasi-investasi hutang. Oleh karena itu, perkiraan nilai pasar mereka mengharapkan penerimaan kas dan menyediakan informasi yang relevan bagi para pengguna laporan keuangan. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan tidak akan mempertahankan investasi sampai batas waktunya, sehingga nilai pasar tidak merefleksikan arus kas yang diperkirakan dan tidak relevan dengan penilaian neraca mereka. Investasi-investasi tersebut dilaporkan pada biaya historis. Ada dua aspek penilaian aktiva lain dalam penilaian aset yaitu: 1) Melihat dan mengukur aktiva-aktiva tertentu yang sedang dilaporkan akibat dari kesulitan-kesulitan dalam pengukuran. Contohnya biaya untuk melaporkan penelitian dan pengembangan (R&D) sebagai pengeluaran. 2) Mengenai isu-isu yang mempengaruhi penilaian aktiva bersih yaitu tingkah laku. Manajemen memiliki kecenderungan untuk melaporkan peristiwa-peristiwa di dalam cara yang paling sesuai dengan mereka. Contohnya kurangnya permodalan 2. Konsep-Konsep Modal Suatu pemahaman mengenai aktiva dan investasi tergantung pada definisi tentang modal. Suma dengan sumber penganggaran usaha di dalam pengertian yang lebih luas dari definisi ini. Sama halnya, modal sama dengan total aktiva (aktiva total = total pasivatekuitas pemegang saham). Definisi yang lebih sempit mengenai modal tidak termasuk penganggaran aktiva lancar dalam jangka pendek. Suatu definisi yang jauh lebih membatasi mengenai modal berpusat pada investasi pemilik entitas. Dengan kata lain, modal sama dengan aktiva bersih dalam konteks terbatas ini (total aktiva-total pasiva, ekuitas pemegang saham, atau aktiva bersih). Modal yang sah bahkan jauh lebih terbatas dibandingkan dengan sudut pandang aktiva bersih. Analisis aktiva tergantung pada pemahaman mengenai sudut pandang alternatif mengenai modal. Analisis sumber daya berfokus pada penafsiran data laba pada investasi (ROI). Definisi mengenai modal menentukan investasi, penyebut rasio. Menentukan modal sama sencrti total aktiva atau aktiva bersih mempengaruhi perhitungan ROI. Selain itu, interpretasi aktiva mempengaruhi perhitungan ROI



RETURN ON ASSET (PENGEMBALIAN AKTIVA) Tingkat pengembalian aset (ROA) melaporkan prosentase pendapatan laba untuk setiap satu dolar investasi yang ditanamkan pada suatu entitas sumber daya. Ukuran ini menyediakan kepada pengguna laporan keuangan dengan nilai laba yang dihasilkan olch aktiva bisnis. Rasio umum dihitung sebagai berikut:



ROA= 



Net income ( beginning total assets +ending total aset ) /2 Orientasi Manajerial Dengan menggunakan ROA memungkinkan perusahaan untuk menilai kineria



manajerial. Manajer mengoperasikan perusahaan atas nama kepentingan pemilik. Mereka menggunakan utang, modal, dan pendanaan internal untuk memperolch sumber daya dalam usahanya untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Kemampuan manajemen untuk menciptakan kemakmuran adalah ditentukan, untuk perluasan yang sangat besar, dengan bagaimana efektifnya mereka menggunakan sumber daya perusahaan. Tarif dari ROA menycdiakan pengukuran konkret dalam kesuksesannya dalam usaha ini. Kelompok pengguna laporan keuangan yang bermacam-macam mempunyai kepentingan yang tetap dalam menentukan seberapa baik manajer menggunakan asct. Para cksckutif menggunakan data ROA sebagai tolok ukur kinerja sepanjang waktu dan menghadapi persaingan. Para pemegang saham tertarik dalam tingkat pengembalian secara keseluruhan yang dihasilkan oleh manajer yang mempekerjakannya. Kreditor ingin mengevaluasi



penelusuran



pencatatan



dari



pelamar



pinjamannya.



Para



pekerja



mempertimbangkan keefektifan kegunaan aset sebagai sebuah indikator dari kestabilan perusahaan, perlindungan pekerjaan, dan kompensasi. 1. Komponen-Komponen Laba Pada Aktiva Laba aktiva dihasilkan dari interaksi antara margin laba dengan perputaran aktivanya. Margin laba adalah proporsi laba dengan pendapatan. Para analis menghitung perputaran aktiva dengan membagi pendapatan dengan total aktiva. Ukuran ini melaporkan banyaknya penjualan dari setiap dolar aktiva yang dihasilkan dalam jangka waktu yang ada. ROA dalam bentuk komponen didefinisikan scbagai berikut: Return on assets = net profit margin x aset turnover Atau



net income net income revenue = X average total assets revenue average total asets Pengertian hasil dalam penyebut margin laba dan perputaran aktiva, pembilang dibatalkan, memperoleh perhitungan dari laba aktiva keseluruhan sebagai pendapatan bersih dibagi dengan total aktiva. Untuk meningkatkan ROA, perusahaan harus meningkatkan margin laba secara lebih daripada pengurangan perputaran aset, atau juga sebaliknya. Hasil dari penghitungan secara keseluruhan dari pengembalian aset sebagai laba bersih dibagi dengan jumlah aset secara keseluruhan. ROA eSTUFF dan komponennya di tahun 2001 dapat dihitung sebagai berikut: Return on assets $ 21 ($ 780+ $ 835)/2 2,60%



Margin laba bersih $ 21 $ 1200 1,75%



Perputaran aset $ 1200 ($ 780+ $ 835)/2 1,486 kali



Dalam penghasilan 2,6 persen merupakan tarif ROA secara keseluruhan. eSTUFF memliki 1,75 persen margin laba dan dikelola untuk menghasilkan hampir sebesar $1,49 dalam penjualan untuk setiap dolar yang diinvestasikan dalam sumber daya. Jumlah yang tidak terbatas dari kombinasi margin laba dan perputaran aktiva dapat menghasilkan ROA. Data dalam contoh di bawah menunjukkan beberapa alternatif kombinasi dari margin laba bersih dan perputaran aset yang merupakan hasil dari 2,6% dari ROA ESTUFF. Untuk meningkatkan ROA, perusahaan dapat meningkatkan lebih banyak margin laba daripada mengurangi perputaran aktiva. Dalam situasi ini, margin laba atau perputaran aktiva dapat dikurangi secara cepat daripada diimbangi dengan peningkatan. Contoh: ESTUFF.com 2,6% kombinasi dari margin laba dan perputaran aktiva Return on Assets 2,6% 2,6% 2,6% 2,6% 2,6% 2,6% 2,6%



Margin Laba Bersih 5% 1% 1,5% 2% 2,5% 3% 3,5%



2. Teknik Penyesuaian untuk Laba pada Aktiva (ROA)



Perputaran Aset 5,2 kali 2,6 kali 1,73kali 1,3kali 1,04kali 0,87kali 0,74kali



Leverage keuangan menggantikan pendanaan biaya tetap (utang dan saham preferen) untuk pendanaan modal biasa. Leveraging mempengaruhi perhitungan ROA. Untuk mengerti mengapa, maka diperlukan pengertian mengenai perbedaan perlakuan pajak untuk pendanaan utang dan modal. Biaya bunga pada dana pinjaman dapat dikurangi untuk tujuan perpajakan, tetapi dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tidak. Dengan asumsi dua perusahaan memiliki operasi yang sama, kecuali metode pendanaan mercka. Perusahaan yang menggunakan pendanaan utang dapat memiliki laba setelah pajak yang lebih sedikit daripada perusahaan yang menggunakan pendanaan modal. Dengan kata lain biaya bunga, melindungi bagian pendapatan terhadap pajak. Pengurangan pajak dari biaya bunga membuat bias analisis ROA: ROA mengukur laba yang dihasilkan dari aset; bagian dari 2 metode pendanaan, terkadang mempengaruhi pelaporan laba bersih. Data dari eSTUFF menggambarkan masalah. Perusahaan melaporkan laba bersih sebesar $21.000 di tahun 2001, merupakan hasil dari pengurangan $20.000 dalam biaya bunga dari laba operasi. Pertimbangan dua alternatif pendanaan. Pertama, diasumsikan perusahaan tidak memiliki utang, karenanya biaya bunganya nol. Kedua, diasumsikan perusahaan memiliki sejumlah besar utang dan biaya bunga kira-kira $50.000, Data dalam contoh 13-2 memperlihatkan dampak dari alternatif ini, yang dikutip dalam laporan keuangan di tahun 2001. Biaya bunga secara langsung mempengaruhi laba bersih, seperti halnya data yang ditunjukkan dalam tabel. Laba bersih disesuaikan dalam perhitungan ROA untuk mengkompensasikan pendanaan yang bias. Analis menambahkan biaya bunga bersih, yang mana biaya bunga dikalikan oleh satu pengurangan tarif pajak, laba bersih untuk menentukan laba yang dihasilkan. Secara keseluruhan penghitungan ROA dapat dihitung sebagai berikut. Contoh 13-2 biaya bunga dan laba bersih tahun 2001



Laporan Laba-Rugi Laba dari operasi Biaya bunga Laba sebelum pajak Pajak atas laba (40%) Laba bersih



Yang Dilaporkan $ 55 20 35 14 $21



Asumsi 1 $ 55 0 55 22 $33



Asumsi 2 $ 55 50 5 2 $3



Contoh 13-3 Penyesuaian Return on Aset $33/$807,5 = 4,09 $33/$807,5 4,09 Return on assets Penyesuaian



Data yang asli



Asumi 1



Asumi 2



Laba bersih Return on assets Profit margin Perputaran Aktiva



Return On Assets=



$21 + ($20*0,6) = $33 $33/$807,5 = 4,09 $33/$1.200 = 2,75% $1.200/$807,5



$33+S0 = $33 $33/$807,5 = 4,09 $33/$1.200 = 2,75% $1.200/$807,5



$3 + ($50*0,6) – $33 $33/$807,5 = 4,09 $33/$1.200 = 2,75% $1.200/$807,5



=1,49%



=1,49%



=1,49%



laba bersih+ biayabunga ( 1−tarif pajak ) jumlah rata rata aset



Contoh 13-3 menunjukkan penyesuaian data yang ditunjukkan dalam contoh 13-2. Contoh ini juga menunjukkan laba setelah penyesuaian untuk biaya bunga. ROA hampir sama untuk setiap kasus ini. Penyesuaian data mengindikasikan pihak manajemen menghasilkan 4,09% untuk pengembalian pada sumber daya selama tahun 2001, yang melebihi data aslinya yaitu 2,60% pengembalianyang dilaporkan pada contoh 13-1A. Profit margin meningkat sekitar 2,75%, berkebalikan dengan penghitungan sebelumnya yaitu 1,75%. Perputaran aset tidak mengalami perubahan sebab laba tidak mempengaruhi oleh ratio terscbut. LABA PADA EKUITAS (ROE) Laba pada ekuitas (ROE) mengukur perolehan entitas puda modal yang telah diinvestasikan oleh para pemegang saham biasa. Rasio ini tidak memasukkan kreditor dan pendanaan dari pemegang saham preferen, Hanya pembiayaan ini disediakan oleh pemegang saham biasa yang digunakan untuk menghitung ROE. 1. Orientasi Pemegang Saham Biasa Pemegang saham biasa menyediakan risiko modal sebuah perusuhaan: mereka menambah pengembalian investasi setelah tuntutan dari kreditor dan pemegang saham preferen dipenuhi. Kelompok pemegang saham ini menghasilkan tarif pengembalian yang besar ketika usaha bisnisnya berhasil, tetapi itu tidak menerima sebuah pengembalian atas investasinya ketika usaha mereka gagal. Berhubungan dengan keunikan peranan tersebut dalam pendanaan perusahaan, pemegang saham biasa seringkali dihargai sebagai pelindung/pelengkap dalam pendanaan perusahaan dimana dana tersebut bertindak sebagai penyerap yang mengejutkan untuk investor lainnya. Analis harus membedakan antara ROE sebuah perusahaan dan tarif yang dihasilkan oleh para pemegang saham individual. Bagian modal kontribusi di neraca menunjukkan investsasi langsung di dalam perusahaan oleh pemegang saham. Para pemegang saham membuat investasi ini untuk memulai bisnis atau menyediakan investasi dengan sekali



tambahan modal yang sedang dioperasikan. Return on equity mengukur tarif pengembalian ini. Akan tetapi, kebanyakan modal investor membeli saham pada pasar sekunder. Tarif pengembalian individual ini adalah fungsi dari laba perusahaan dan harga saham yang dibayar pada pasar sekunder. Mereka tidak mempengaruhi ROE perusahaan. Laba ditahan melaporkan akumulasi laba bersih yang tidak dibagikan pada sebuah perusahaan. Laba ini memiliki pengaruh terhadap kemakmuran dari pemegang saham biasa. Mereka menunjukkan sebuah bagian dari tuntutan pemegang saham secara keseluruhan untuk aset bersih perusahaan. Konsekuensinya, laporan laba ditahan ditambahkan pada modal kontribusi pemegang saham biasa ketika menghitung ROE. 2. Nilai Rasio laba pada Ekuitas Rumus umum untuk memperhitugkan laba pada ekuitas dihitung sebagai berikut



Laba Pada Ekuitas=



pendapatan bersih rata rata ekuitas pemegang saham publik



3. Rasio Struktur Laverage Keuangan Mengukur sejauh mana para pemegang saham publik enyediakan anggaran aktiva. Rasio ini dihitung sbb:



Rasio Struktur Laverage Keuangan=



rata ratatotal aktiva ratarata ekuitas pemegang sahambiasa



4. Komponen komponen laba pada ekuitas Ekuitas pemegang saham biasa bertindak sebagai dasar investasi, dan bukanya total aktiva saat menghtung ROE. Orientasi ini berarti bahwa rasio struktur leverage keuangan menjadi bagian dari penghitungan laba ekuitas. Rumus umu untuk menghitung ROE adalah sbb: Laba pada ekuitas = margin x pergantian aset x rasio leverage keuangan Atau laba bersih laba bersih pendapatan = x ratarata ekuitas pemegang saham biasa pendapatan rata rata total aktiva ¿



rata ratatotal aktiva ratarataekuitas pemegang sahambiasa



5. Teknik Penyesuaian untuk ROE (Return on Equity) Analis harus menyesuaikan perhitungan ROE jika pemegang saham preferen menyediakan pendanaan modal yang signifikan. Dividen saham preferen mengurangi jumlah dari laba yang di distribusikan kepada pemegang saham biasa. Perusahaan harus mengurangi jumlah dividen saham preferen tahunan, apakah dibayar atau tidak dari laba bersih dalam perhitungan pengembalian modal. Sebagai konsekuensinya, jika sebuah perusahaan tidak membayar dividen saham preferen pada tahun sebelumnya, lalu itu harus dikurangi dari dividen yang bertambah dalam tunggakan dari laba yang ditahan. Penyesuaian dibuat untuk ROE dan Financial Structure Leverage yang dicontohkan sebagai berikut: ROE=



(lababersih−dividen preferen) rata rataekuitas saham biasa



Profit Margin ( margin laba ) = ROE= FLS=



(lababersih−dividen preferen) revenue



(laba bersih−dividen preferen tahun ini) (rata rataekuitas saha m biasa−deviden preferen yg tertunggak )



rata ratatotal aset ( ratarata ekuitas sahambiasa−deviden preferen yg tertunggak )



eSTUFF tidak perlu menyesuaikan ROE karena perusahaan tidak menerbitkan saham preferen. Return on equity tidak menyesuaikan biaya bunga, tidak seperti penghitungan ROA. Jika perusahaan (sebagai contoh pemegang saham biasa) memilih pendanaan aset melalui utang lalu biaya yang dihubungkan dengan tipe pendanaan akan mengurangi jumlah laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa. Dengan kata lain, pendistribusian ke kreditor yang tidak disediakan olch pemilik perusahaan PERTIMBANGAN PEMANFAATAN TAMBAHAN AKTIVA Perputaran aktiva tetap, pengurangan aktiva, pendapatan segmen, dan arah perubahan informasi ekonomi menyediakan tambahan tantangan ketika menganalisis pemanfaatan asset.



1.



Perputaran Aktiva Tetap



Perputaran aktiva tetap merupakan bagian dari total ratio perputaran asset dimana perputaran merupakan komponen dari pengukuran ROA dan ROE. Ratio ini dapat dihitung sebagai berikut: perputaran aktivatetap=



pendapatan ratarata aktiva tetap



Sebagai contoh, e STUFF perputaran aktiva tetap di tahun 2001 dapat dihitung scbagai berikut: (dalam ribuan dollar) perhitungan di tahun 2001 $1.200/[($400+$350)/2] = $1.200/S390



Perputaran Aktiva Tetap 3,08 kali



Dari hipotesis c-tailer mengakui $3,08 dalam pendapatan untuk setiap dollar yang diinvestasikan dalam property, gedung dan peralatan. Dari penyebut ratio tersebut meliputi asset tidak berwujud seperti halnya asset berwujud. Penyesuaian ini merupakan pertimbangan yang berdasarkan intuisi yang melaporkan jumlah besar asset tidak berwujud scperti pengetahuan yang berdasarkan perusahaan. Di dalam kasus ESTUFF, penyesuaian ratio perputaran aktiva tetap dapat dihitung sebagai berikut: (dalam ribuan dollar)



Perhitungan untuk tahun 2001 S1.200/[($420+S395)/2] = $1.200/S407,5



Produktif dari perputaran aset 2,94 kali



Ratio produktif perputaran aktiva tetap jangka panjang lebih rendah daripada perputaran aktiva tetapi menyediakan perhitungan yang lebih baik dari penggunaan asset jangka panjang dari eSTUFF. Penghitungan ini memperlihatkan contoh dari ratio penggunaan asset jangka pendek seperti perputaran persediaan. Tidak seperti aktiva lancar, aktiva tetap tidak begitu sering diperoleh tetapi dalam jumlah besar. Karena rasio perputaran mungkin berbeda secara drastis dari satu periode ke periode berikutnya. 2.



Pengurangan Aset Pengurangan aset terjadi jika ketika sumber daya yang diharapkan pada aliran di kas



masa akan datang lebih kecil daripada nilai buku yang dilaporkan. Dalam kasus ini, prinsip Kelangsungan usaha dilanggar, PABU menegaskan bahwa aktiva tetap dilaporkan sebesar kos historis karena aktiva tersebut tidak bisa dijual, Pelaporan aktiva tetap dengan nilai wajar



merupakan pertimbangan yang tidak relevan. Pengoperasian asset dalam bagian bisnis yang normal akan memulihkan kos historis yang diinvestasikan dalam sumber daya tersebut. Pengurangan biaya diungkapkan sebagai bagian dari biaya dan kerugian lain-lain. Ada dua masalah potensial dalam pengungkapan. Pertama, penetapan ketika aset yang dikurangi memerlukan sejumlah pertimbangan. Perusahaan yang menerapkan kebijakan akuntansi yang agresif akan lebih enggan dengan pengetahuan pengurangan aset daripada perusahaan yang konservatif. Kedua, suatu kesulitan untuk membedakan untuk membedakan antara pengurangan aset individual terhadap pengurangan aset perusahaan secara keseluruhan. Pengurangan aset seringkali diperlakukan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan. Perlakuan akuntansi mengenai kerugian dari pengurangan aset sebagai komponen yang tidak diungkapkan dari sejumlah besar biaya restrukturisasi. 3.



Pendapatan Segmen Perusahaan harus mengungkapkan informasi tentang divisi bisnis dan lingkungan



ekonomi dalam operasi mereka, PABU mengizinkan masing-masing perusahaan untuk menentukan bagaimana mereka melaporkan informasi segmen. Sctiap perusahaan dengan banyak jalur bisnis mengartikan segmen-segmennya berdasarkan bagaimana segmen tersebut membuat keputusan. Perusahaan-perusahaan harus melaporkan pendapatan, laba dan asset dari segmen-segmennya tanpa memperdulikan bagaimana mereka mengkategorikannya. Pengungkapan scgmen menyediakaan analisis dengan pengetahuan tentang berbagai aktivitas bisnis konglomerasi. Analisis dapat menghitung segmen ROA dengan data seperti itu. Pengungkapan yang cukup mengijinkan pemakai laporan keuangan untuk menghitung profit margin dan perputaran yang cukup mengijinkan pemakai laporan keuangan untuk menghitung profit margin dan perputaran aktiva. Modal pemegang saham menyajikan kembali keuntungan pemilik dalam aktiva bersih, sehingga modal tidak dapat dibagi-bagi dan ROE tidak dapat dihitung. Analisis menggunakan analisis segmen untuk meningkatkan pengetahuan kinerja relatif pada masing-masing area bisnis dalam perusahaan. Dengan menggunakan data-data tersebut, analisis dapat mcnunjukkan dengan tepat laba atau bagian-bagian yang sulit dari perusahaan. Sebaliknya penggabungan laporan keuangan mengaburkan pengembalian dari unit bisnis individual dengan cara menjumlahkan aset dan laba dari semua bagian-bagian bisnis. 4.



Pengetahuan Berdasarkan Pengembalian Aset Kemunculan informasi berorientasi ekonomi telah mengubah susunan sumber daya



dalam banyak perusahaan. Secara tradisional, penyedia jasa, perusahaan dagang dan



pcrusahaan manufaktur memiliki aktiva tetap dalam jumlah besar yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Banyak perusahaan dalam ekonomi baru memiliki sedikit dolar (uang) yang diinvestasikan dalam tanah dan bangunan. Mercka secara langsung, melakukan sejumlah pendanaan perusahaan terhadap R & D, modal intelektual dan perlindungan informasi secara sah (sebagai contoh paten, hak cipta). Tipe dari aset ini kurang dapat dipertanggungjawabkan dalam analisis penggunaan daripada aktiva tetap dalam ekonomi lama. Banyak informasi yang berbasiskan asset yang tidak dilaporkan (sebagai contoh R&D) atau dilaporkan sebagai aktiva tidak berwujud dengan kos historis. Laporan investasi dasar untuk banyak perusahaan ekonomi baru sedikit relevan daripada perusahaan dengan ekonomi lama, Hal ini membuat interpretasi pengembalian investasi lebih sulit. Walaupun ROA dan ROE tetap merupakan alat yang berguna untuk analisis penggunaan aset, analisis harus melengkapinya dengan pertimbangan yang cerdik. Analisis dari industri Komputer Pribadi 1. Faktor-faktor dari kekayaan intelektual Investasi pada basis industri PC sangatlah berbeda dengan industri lainnya. Aktiva tetap yang berwujud bukan merupakan bagian yang terbesar dalam jumlah sumber daya perusaahaan PC, sebaliknya aktiva tetap, hanyalah 13% dari basis investasi apple, compaq, dell dan gateway. Sejumlah alasan diperhitungkan dalam profil neracanya. Pertama perusahaan PC membeli komponen dan pabrik lainnya selama periode yang dianalisis, kontrak tambahan mengurangi keperluan gedung dan peralatan. Kedua, perusahaan PC lebih banyak mencari dari luar perakitan dari perusahaan lainnya. Perusahaan



tersebut



disewa



untuk



investasi



dalam



fasilitas



mengalokasikan biaya tersebut diantara sejumlah besar pelanggan.



Contoh tabelnya gabungan tingkah pertumbuhan tahunan 1993-1998 Perusaha



Property,



an apple compaq dell gateway



peralatan -12,0% 30,1% 36,9% 54,6%



gedung



dan jumlah aset -3,7% 41,4% 35,7% 38,7%



produksi



dan



2. Return on Assets Jumlah pengemnbalian asset setiap tahun ditunjukkan dalam contoh tabel selanjutnya, setiap perusahaan PC. Bukti dari data yang menunjukkan bahwa trend pengembalian dell meningkat dari tahun ke tahun, Untuk apple menurun, gateway dan compaq relatif stabil, kecuali penurunan di satu tahun (gateway ditahun 1997 dan compaq tahun 1998). Data yang menyediakan sejumlah bukti bahwa strategi penjualan langsung yang diterapkan oleh dell dan gateway ternyata menggunakan asset yang lebih efisien daripada jalur distibusi secara tidak langsung yang digunakan oleh apple dan compaq.



3. Return on Equity Rasio pengembalian ke modal pemegang saham hampir sama dengan yang dihasilkan dengan total asset walaupun berbeda dengan rasio financial structure leverage. Dell merupakan pemimpin industri dalam beberapa tahun yang diteliti, pengembalian gateway relatif konstan. Kinerja compaq menurun sepanjang waktu dan ROE. Apple tertinggal dalam industry tersebut.



4. Segment returns Rangkaian akhir dari grafik ROA yang ditunjukkan dalam industri menurut wilayah yang terpisah untuk tahun 1998. Dell dan gateway menghasilkan pengembalian yang paling kuat ditahun 1996. Tetapi investasi asing dari appke menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi daripada yang dihasilkan diwilayah AS. Hasil tersebut memproduksi sinyal-sinyal campuran. Data menunjukkan efisiensi penggunaan asset apple dari luar negeri tetapi gagal dilakukan di dalam negerinya. Hasil tsb menggelisahkan karena AS merupakan pasar terbesar untuk apple dan pesaingnya selama periode yang dianalisa.