RMK Sap 3 Metod Proses Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Proses Penelitian Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan itu harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakunan itu mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulankesimpulan yang tidak meragukan. 3.1 Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian Identifikasi masalah biasanya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah juga variabel yang akan diteliti. Identifikasi masalah harus dapat menggambarkan permasalahan yang ada dalam topik atau judul penelitian. Setelah identifikasi masalah di atas telah dilakukan, maka langkah selanjutnya ialah pemilihan masalah. Dalam pemilihan masalah ini, ada dua pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih suatu permasalahan, yaitu : 1. Pertimbangan mengenai arah masalahnya. Artinya menggunakan pertimbangan akan sumbangan yang diberikan kepada: pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan dengan dasar teoritis penelitiannya dan juga pemecahan masalahmasalah praktis. 2. Pertimbangan mengenai arah calon peneliti. Artinya, berapa biaya yang harus dikeluarkan, kemudian waktu yang dapat digunakan serta alat-alat dan perlengkapan yang tersedia. Selain itu, dalam penguasaan metode yang diperlukan dalam melakukan penelitian. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Cara merumuskan masalah penelitian adalah dengan dirumuskan dengan kalimat Tanya, rumusan tersebut hendaklah padat dan jelas dan memberikan petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah tersebut.



1



3.1.1 Tipe Masalah Penelitian Tipe masalah penelitian tergantung pada disiplin ilmu dan bidang studi yang menjadi minat dan perhatian peneliti. Terdapat empat kemungkinan tipe masalah dalam penelitian bisnis: 1. Masalah-masalah yang ada saat ini di suatu lingkungan organisasi yang memerlukan solusi, 2. Area-area tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan pembenahan atau perbaikan, 3. Persoalan-persoalan teoretis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan fenomena, 4. pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.



3.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis 3.2.1 Pengertian Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Kajian pustaka merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian yang kita lakukan. Sebuah kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik tertentu sebagaimana ditemukan dalam buku – buku ilmiah dan artikel jurnal. 3.2.2 Tujuan Kajian Pustaka Penulisan kajian pustaka dalam sebuah penelitian memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Menentukan dan membatasi permasalahan penelitian. 2. Meletakkan penelitian pada perspektif sejarah dan asosiasoinal. 3. Menghindari replikasi yang tidak disengaja dan tidak perlu. Replikasi yang tidak sengaja terhadap penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti perlu dihindari karena hanya merupakan pemborosan. 4. Menghubungkan penemuan dengan pengatahuan yang ada dan ususlan untuk penelitian lebih lanjut.



2



3.2.3 Pengertian Hipotesis Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori. Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. 3.2.4 Kegunaan Hipotesis Hipotesis mempunyai beberapa fungsi yang penting dalam penelitian yaitu: 1. Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional 2. Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris 3. Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian 4. Hipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi atau “universe”



adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas



obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik yang telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari, diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Selain itu populasi dapat diartikan pula sebagai keseluruhan elemen yang akan dijelaskan oleh peneliti dalam penelitian yang akan dibuatnya. Populasi dapat memiliki jumlah yang besar atau kecil, serta bisa diketahui sifat ataupun variasinya, baik heterogen maupun homogen. Populasi dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Populasi sampling 2. Populasi sasaran 3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi atau dapat pula diartikan sebagai sebagian kecil dari anggota populasi yang telah diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Jika jumlah sampel dan 3



populasi adalah sama, maka penelitian tersebut dinamakan dengan sensus. Berikut adalah prosedur pemilihan sampel yang meliputi beberapa tahap diantaranya yaitu : 1. Mengidentifikasi populasi target 2. Memilih kerangka pemilihan sampel 3. Menentukan metode pemilihan sampel 4. Merencanakan prosedur penentuan unit sampel 5. Menentukan ukuran sampel 6. Menentukan unit sampel Hal terpenting dalam sampel adalah cara mengambil sampel (sampling techniques). Ukuran sampel dan teknik sampling tergantung pada sifat populasi, apabila semakin homogen populasinya maka akan semakin kecil sampelnya. Sebaliknya, apabila semakin heterogen populasi maka akan semakin besar sampelnya. Dalam metodologi penelitian terdapat beberapa macam teknik sampling, yaitu : 1. Probability Sampling adalah teknik sampling yang dapat memberikan peluang ataupun kesempatan yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk bisa dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini terdiri atas : 1. Simple Random Sampling yaitu teknik sederhana sebab dalam pengambilan sampel anggota dari populasi dilakukan secara acak, hal ini dilakukan jika anggota populasi dianggap homogen. 2. Dispropotionate Stratified Random Sampling yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika populasi berstrata tetapi kurang proporsional. 3. Proportionate Stratified Random Sampling yaitu teknik yang digunakan apabila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen serta berstrata secara proporsional. 4. Area Sampling (Cluster Sampling) yaitu teknik sampling untuk menentukan sampel jika objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. 2. Non Probability Sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri atas : 1. Sampling Sistematis yaitu teknik dalam pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. 4



2. Sampling Kuota yaitu teknik menentukan sampel yang berasal dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. 3. Sampling Aksidental yaitu teknik menentukan sampel berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipakai sebagai sampel, dan jika dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok untuk dijadikan sebagai sumber data. 4. Purposive



Sampling



yaitu



teknik



penentuan



sampel



dengan



pertimbangan tertentu atau seleksi khusus. 5. Sampling Jenuh yaitu teknik dalam penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering sekali dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau sedikit, yaitu kurang dari 30 orang. 6. Sampling Snowball yaitu teknik dalam penentuan sampel yang pada mula-mula jumlahnya kecil atau sedikit, lalu kemudian membesar.



3.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah : 1. Teknik Angket atau Kuesioner Angket atau kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tidak langsung dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden, yang mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban sesuai dengan persepsinya. Dalam menyusun angket perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu pengantar atau petunjuk pengisian, pertanyaan dirumuskan secara jelas dan untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka disesuaikan kolom untuk menuliskan jawaban 2. Observasi Obrservasi adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian yang dilakukan secara bebas dan terstruktur. Observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala 5



alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Adapun jenis-jenis obsevasi, yaitu : 1) Observasi Berperanserta (Participant Observation) Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Misalnya, peneliti dapt berperan sebagai karyawan, ia dapat mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja, bagaimana semangat kerjanya, bagaimana hubungan satu karyawan dengan karyawan, dan lain sebagainya. 2) Observasi Nonpartisipan Tidak seperti observasi berperanserta yang terlibat langsung dengan aktivitas – aktivitas orang – orang yang sedang diamati, observasi nonpartisipan tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Misalnya dalam suatu pusat belanja, peneliti dapat mengamati bagaimana perilaku pembeli terhadap barang – barang, barang – barang apa saja yang paling diminati pembeli saat itu. 3) Observasi Terstruktur Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, dimana tempatnya. Misalnya peneliti akan melakukan pengukuran terhadap kinerja karyawan bidang pemasaran melalui pengamatan, maka peneliti dapat menilai setiap perilaku dengan menggunakan instrument yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan tersebut. 4) Observasi Tidak Terstruktur Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Misalnya dalam suatu pameran produk industri dari berbagai negara, peneliti belum tahu pasti apa yang akan diamati. Oleh karena itu peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan. 3. Wawancara Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya atau teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung. Pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data. Ada dua cara dalam melakukan wawancara, yaitu :



6



1. Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Contoh: 1. Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap model mobil merk X? a. Sangat Bagus



b. Bagus



c. Tidak Bagus



d.Sangat Tidak Bagus



2. Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Contoh: “Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah tentang impor gula dan beras saat ini?” 4. Focus Group Discussion Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengantujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap permaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. 5. Teknik Dokumen Data dalam penelitian kualitatif dapat pula diperoleh dari dokumen. Ada beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumen diantaranya bahan dokumenter itu telah ada, telah tersedia, dan siap pakai, selain itu penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinya 6. Teknik Triangulasi Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.



3.5 Rencana Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Menurut Mudjarad Kuncoro (2003), analisis data merupakan tahapan yang kritis dalam proses penelitian bisnis dan ekonomi. Berikut adalah tahapan pengolahan data yaitu :



7



1. Editing Penyuntingan data (editing) adalah suatu proses agar data yang dikumpulkan memberi kejelasan, dapat dibaca, konsisten dan lengkap. Konsistensi mengandung arti bagaimana pertanyaan-pertanyaan telah dijawab oleh semua responden. Lengkap berarti seberapa banyak data yang hilang dari kuesioner atau wawancara. Data yang hilang besar kemungkinan karena responden menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu. (Mudrajad Kuncoro, 2003). Hal-hal yang perlu diperiksa adalah: 1. Dipenuhi tidaknya instruksi sampling 2. Dapat dibaca atau tidaknya data mentah 3. Kelengkapan pengisian 4. Keserasian (konsistensi) 5. Apakah isi jawaban yang bisa dipahami 2. Coding Coding adalah pemberian tanda/simbol bagi tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Tanda dapat berupa angka atapun huruf. Tujuan dari coding adalah untuk mengklasifikasikan jawaban ke dalam kategori-kategori yang penting. Dua langkah penting dalam melakukan coding, yaitu: 1.



Menentukan kategori-kategori yang akan digunakan



2.



Mengalokasikan jawaban individual pada kategori-kategori tersebut.



3. Tabulasi Tahap selanjutnya setelah proses editing dan coding, data disusun dalam bentuk tabel. Jawaban yang serupa dikelompokkan kemudian dihitung dan dijumlahkan beberapa banyak peristiwa/gejala/item yang termasuk dalam satu kategori. Kegiatan ini dilakukan sampai terwujud tabel-tabel yang berguna terutama penting pada data kuantitatif. Dalam tabulasi, angka-angka akan dimasukkan dalam satu tabel yang terdiri atas kolom-kolom. Sebaiknya susunan kolom disusun berdasarkan urutan-urutan yang logis dan tiap-tiap kepala kolom diberi keterangan yang menyatakan isi kolom yang bersangkutan. 3.5.1 Penyajian Data Data dapat disajikan dalam bentuk table, baik tabel frekuensi tunggal maupun tabulasi silang. Selain dalam bentuk tabel, data juga dapat disajikan dalam bentuk gambar/grafik. Dalam tabulasi silang, setiap kesatuan data dipecah lebih lanjut menjadi dua atau tiga. Setiap penambahan variabel baru ke dalam tabulasi silang akan memberikan keterangan lebih baik terhadap data yang diolah. 8



3.5.2 Macam-Macam Metode Analisis Secara umum, terdapat dua metode yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis ini tidak menggunakan alat statistik, namun dengan membaca tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka kemudian melakukan penafsiran. Sedangkan analisis data kuantitatif digunakan pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan seperti ini menggunakan alat statistik. Bila pendekatan menggunakan alat statistik berarti analisis data dilakukan menurut dasardasar statistik. 3.5.3 Pemilihan Metode Analisis Pemilihan metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif. Dalam pendekatan kuantitatif persyaratan pertama yang harus terpenuhi adalah alat uji statistik yang akan digunakan harus sesuai. Pertimbangan utama dalam memilih alat uji statistik ditentukan oleh pertanyaan untuk apa penelitian tersebut dilakukan dan ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi dan penyebaran data. Pertimbangan kedua dalam memilih alat uji statistik ini adalah luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki serta ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya dengan perhitungan dan penafsiran data. Sedangkan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif berbeda dengan pendekatan kuantitatif, dalam pendekatan kualitatif perhatian dipusatkan kepada prinsip umum yang mendasari perwujudan dan satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia atau pola yang ada. Analisis yang dilakukan adalah gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku, dan pola tersebut dianalisis dengan teori yang objektif. Dalam memilih metode analisis perlu dipertimbangkan kecocokan/kesesuaian metode,



kehandalan/ketangguhan,



kepekaan,



kecepatan/kemudahan, kepraktisan/



fleksibel, dan keamanan.



3.5.4 Interpretasi Hasil-Hasil Analisis Data Interpretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1.Interpretasi secara terbatas karena penelitian hanya melakukan interpretasi atas data dari hubungan yang ada dalam penelitiannya. Interpretasi ini dalam pengertian sempit, tetapi paling sering dilakukan. Pada waktu menganalisis data 9



penelitian secara otomatis peneliti membuat interpretasi dimana analisis dan interpretasi yang dilakukan sangat erat hubungannya karena keduanya dilakukan hampir bersamaan. 2.Cara kedua dapat dilakukan apabila penelitian mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah didapatkannya dari analisis. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan cara membandingkan hasil analisis dengan kesimpulan peneliti lain dan dengan menghubungkan kembali interpretasinya dengan teori. Tahap ini sangat penting untuk dilakukan, namun sering tidak dilakukan oleh peneliti sosial.



3.6 Penulisan Laporan Penulisan laporan merupakan tahap akhir dari sebuah penelitian. Tujuan dari penulisan laporan penelitian adalah menginformasikan temuan dari studi yang telah dilakukan dan meyakinkan para pembaca sehingga mereka dapat menarik manfaat darinya. Laporan penelitian sendiri ada beberapa jenis, antara lain: Tesis (termasuk skripsi), monograf, business report, dan makalah untuk publikasi. Setiap jenis laporan memiliki karakteristik sendiri tergantung apa tujuannya/penggunaannya dan siapa pembacanya. Ada 2 aspek umum dalam penulisan laporan penelitian, yaitu: 1. Prosedur Penulisan Prosedur penulisan dibagi menjadi empat tahap, yaitu: a. Memahami Pesan/Cerita Utama dari Penelitian Tersebut b. Membuat Outline Laporan (Kerangka Laporan) c. Menulis Naskah Kasar (Draft) d. Menulis Naskah Akhir 2. Isi Laporan Seorang peneliti perlu melakukan seleksi dalam menulis isi laporan berdasarkan skala prioritas, dari bagian – bagian yang dianggap penting dalam penelitian tersebut. Semakin penting satu bagian, selayaknya mendapatkan kuota makin besar. 3.7 Proposal Penelitian Proposal penelitian atau yang sering disebut dengan usulan penelitian adalah suatu pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Proposal penelitian berkaitan dengan pernyataan atas urgensi dari suatu penelitian. Membuat 10



proposal penelitian bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit namun menyenangkan di dalam tahapan proses penelitian. Pada tahap ini, seluruh kegiatan penelitian disintesiskan ke dalam suatu desain yang spesifik. Dalam proposal, peneliti mempraktekan bahwa mereka telah mengetahui apa yang akan mereka cari, bagaimana cara mencari dan mengenalinya, serta menjelaskan mengapa penelitian itu memiliki nilai kegunaan sehingga perlu untuk dilakukan. Tujuan Proposal adalah untuk memberikan gambaran secara singkat terhadap rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan, melalui proposal peneliti akan memahami segala kebutuhan yang direncanakan. Proposal penelitian dibuat peneliti sebelum melakukan kerja lapangan.



3.8 Cara Sitasi yang Benar dan Legal Sitasi atau citation merupakan penunjuk asal-usul suatu kutipan menguntip pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkan kedalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain. Secara umum ada dua Metode pencantuman kutipan (sitasi) yang banyak digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, yaitu Metode Harvard (sistem alfabet atau sistem namatahun ) dan Metode Vancouver (sistem nomor). Pengacuan sitasi pustaka dilakukan dengan sistem nama-tahun. Berikut Contohnya : 1. Penulis tunggal : Ross (1984) menyatakan …… Menurut Ross (1984) ….. Himpunan A subset nR kompak jika dan hanya jika ..... (Lang, 1997). 2. Penulis dua orang : Brauer dan Castillo-Chavez (2001) menyatakan bahwa ……… Jika titik ekuilibrium sistem non linear hiperbolik, maka ............. (Nayfeh dan Balachandra, 1995) . 3. Penulis lebih dari dua orang/hanya ditulis nama penulis pertama saja : Nagle et al. (2004) menyatakan bahwa .... Nagle dkk. (2004) menyatakan bahwa .... 4. Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli:



11



Dalam Hirsch dan Smale (1974), Liapunov menyatakan bahwa, jika terdapat fungsi Liapunov yang terdefinisi pada persekitaran suatu titik ekuilibrium, maka ........... Daftar Pustaka (Daftar Kepustakaan, Biografi, atau Bibliography) 1. Terdapat pada akhir suatu buku atau jenis monograf lainya. 2. Entri disusun secara alphabetis (A-Z) tanpa pengelompokan jenis sumber. 3. Jika pengarang yang sama dikutip beberapa kali dari karya yang berbeda, entri didaftar secara kronologis berdasarkan tahun publikasi. 4. Jika pengarang dikutip untuk dua atau lebih karya yang dipublikasi pada tahun yang sama, tambahkan huruf kecil a, b, c, ,dst setelah tahun terbit, contoh: 2005a, 2005b, 2005c.



DAFTAR PUSTAKA Ahmad Tanzeh. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3. Jakarta: Penerbit Erlangga Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Fekool. 2016. Metode Analisis Data. http://fekool.blogspot.com/2016/06/metode-analisisdata.html. Diakses pada tanggal 15 September 2018. Metodelogi Penelitian. Tata Cara Penulisan Sitasi dan Daftar Pustaka. http://kontrakanoutsider.blogspot.com/2009/11/tata-cara-penulisan-sitasi-dan-daftar_06.html. Diakses pada tanggal 15 September 2018. Zetsu. 2010. Rencana Anlisis Data. http://zetzu.blogspot.com/2010/12/rencana-analisisdata.html. Diakses pada tanggal 15 September 2018. Suadimath. 2014. Penyusunan Proposal Penelitian. https://suaidinmath.wordpress.com/2014/10/05/penyusunan-proposal-penelitian/. Diakses pada tanggal 15 September 2018.



12