Roleplay Keperawatan Jiwa Isos Bu Reni [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ROLEPLAY KEPERAWATAN JIWA “Roleplay Tindakan Keperawatan kepada Pasien dan Keluarga dengan Pasien Isolasi Sosial”



Disusun oleh : Danil Hidayat Nur Aini



(173110200) (183110225)



Kelas : 2B



Dosen Pembimbing : Renidayati, SKp. M. Kep. Sp. Jiwa



Prodi D-III KEPERAWATAN PADANG POLTEKKES KEMENKES RI PADANG 2020



Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial Tujuan : 1. 2. 3. 4.



Membina hubungan saling percaya Menyadari isolasi sosial yang dialaminya Berinteraksi secara bertahap dengan anggota keluarga dan lingkungan Berkomunikasi saat melakukan kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial.



Tindakan Keperawatan : 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien 2. Menjelaskan pengertian tanda dan gejala, proses terjadinya isolasi social dan mengambil keputusan merawat pasien 3. Melaih keluarga cara merawa isolasi social 4. Membimbing keluarga merawat isolasi social 5. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung peningkatan hubungan social pasien 6. Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera kefasilitas pelayanan kesehatan 7. Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.



A. SP Pasien  Sp 1 Pasien Fase Pra Interaksi 1. Perawat mempersiapkan diri , fisik, mental 2. Perawat membaca status pasien Fase Orientasi Perawat



: Selamat pagi pak.



Pasien



: Pagi



Perawat



: Perkenalkan pak, saya perawat Nur Aini, saya senang dipanggil Aini, saya yang akan dinas pada hari ini dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore nanti, Pak. Bisa bapak sebutkan nama bapak ?



Pasien



: Danil



Perawat



: Boleh saya duduk disebelah bapak?



Pasien



: (diam dan mengangguk)



Perawat



: Saya perhatikan dari tadi bapak hanya diam menyendiri, kenapa tidak bergabung dengan teman - teman bapak yang ada disana, ?



Pasien



: Saya malu



Perawat



: Kenapa bapak malu?



Pasien



: Saya takut, saya tidak ada teman disini



Perawat



: Baiklah pak, bagaimana kalau kita bercerita tentang hal yang membuat bapak merasa malu dan takut, dengan waktu 10 menit, bapak mau ?



Pasien



: Mau.



Perawat



: Sebelumya apakah bapak tau keuntungan jika bapak memiliki banyak teman dan kerugian apabila bapak tidak memiliki teman?



Pasien



: Tidak.



Fase Kerja Perawat



: Baiklah pak, saya akan menjelaskannya keuntungan dari bapak memiliki teman bapak bisa sharing pengalaman bapak, perasaan senang dan sedih bapak, jika bapak punya banyak masalah bapak bisa meceritakannya kepada teman yang



bapak percayai agar bapak tidak merasa sendiri. Dan kerugiaannya bapak akan merasa sendiri menanggung semua beban itu akan membuat bapak lebih kesepian. Pasien



: (hanya menangguk)



Perawat



: Bapak mau mencoba berkenalan dengan orang lain agar bapak memiliki teman ?



Pasien



: Mau



Perawat



: Nah begini ya pak, saya contohkan caranya nanti bapak bisa menirunya ? (perawat mengajarkan cara berkenalan dengan orang lain)



Pasien



: (mengangguk paham)



Perawat Pasien Perawat



: Ya baiklah, sekarang bapak mempraktikannya kepada saya ya. : Iya (pasien melakukannya cara berkenalan kepada perawat) : Bagus sekali ya pak, bapak sudah mencontohkannya dengan baik walaupun masih dibantu



Pasien



: (Sedikit tersenyum)



Perawat



: Baiklah pak, ini ada catatan kegiatan untuk bapak isi sesuai dengan kegiatan yang bapak lakukan (perawat menjelaskan cara pengisian catatan harian kepada pasien). : (pasien menerima buku itu dan menyimpannya sendiri)



Pasien



Fase Terminasi Perawat : Baiklah pak, karena waktu yang kita sepakati telah habis bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap – cakap ? Pasien : Merasa sedikit senang Perawat : Baik pak, besok kita akan mencoba berkenalan dengan perawat lain ya pak, apakah bapak mau ? Pasien : Mau



 SP 2 Pasien Fase Pra Interaksi 1. Perawat mempersiapkan diri , fisik, mental 2. Perawat membaca status pasien



Fase Orientasi Hari selanjutnya perawat mengevaluasi masalah yang didiskusikan kemarin, serta memberi solusi penyelesaian masalahnya. Perawat



: Selamat pagi pak, bapak masih ingat dengan saya ?



Pasien



: Masih.



Perawat



: Baiklah pak, apakah bapak masih ingat cara berkenalan yang saya ajarkan kemarin pak ?



Pasien



: Masih suster



Perawat



: Bagaimana kalau sekarang mencobanya kembali pak, agar bapak selalu mengingatnya ?



Pasien



: Iyaa.



Fase Kerja Perawat



: Baiklah pak sesuai dengan janji kita kemaren hari ini kita akan mencoba bapak untuk berkenalan dengan orang lain, saya sudah bersama perawat lain untuk bapak bisa berkenalan dengannya, waktu yang kita butuhkan 10 menit apakah bapak mau ?



Pasien



: Mau suster



Perawat



: Baiklah pak kita coba sekarang ya pak



Pasien



: Iyaa (pasien berkenalam dengan perawat 2 dibantu oleh perawat 1)



Perawat



: Bagus sekali ya pak, bapak sudah bisa melakukannya dengan baik



Pasien



: (tersenyum)



Fase Terminasi Perawat



: Bagaimana perasaan bapak setelah berkenalan dengan perawat tadi pak ?



Pasien



: saya senang suster



Perawat



: Bagus sekali ya pak, bapak sudah bisa menghilangkan rasa takut bapak berkenalan dengan orang lain.



Pasein



: Iyaaa



Perawat



: Besok saya akan datang lagi, saya akan melatih bapak mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan cara membantu teman bapak menyusun gelas, apakah bapak mau ?



Pasien



: Mau.



Perawat



: Baiklah saya permisi dulu ya



Pasien



: Iya suster



 SP 3 Pasien Fase Pra Interaksi Perawat mempersiapkan diri , fisik, mental Fase Orientasi Hari selanjutnya perawat mengevaluasi masalah yang didiskusikan pertemuan kedua, serta memberi solusi penyelesaian masalahnya. Perawat



: Selamat pagi pak



Pasien



: Selamat pagi



Perawat



: Bapak masih ingat dengan saya ?



Pasien



: Masih suster



Perawat



: Baiklah pak, sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan mengasah kemampuan bapak berinteraksi dengan orang lain ya pak, kali ini caranya dengan membantu teman bapak yang sedang menyusun gelas, bapak mau ?



Pasien



: Mau suster



Perawat



: Waktu yang kita butuhkan 10 menit apakah bapak bersedia ?



Pasien



: Iya suster



Fase Kerja



Perawat



: Baiklah pak disana ada teman bapak yang sedang menyusung gelas, apakah bapak mau membantunya sambil berkenalan dengannya ?



Pasien



: Iyaa suster



Perawat



: Mari kita hampiri teman bapak



Pasien



: (mengangguk)



Perawat



: Nah sekarang bapak praktikkan ya



Pasien



: (melakukan kegiatan itu dengan baik)



Perawat



: Bagus sekali ya pak, bapaki sudah banyak bicara dengan orang lain sekarang.



Pasien



: Iya suster (sambil tersenyum)



Fase Terminasi Perawat



: Bagaimana perasaan bapak setelah melakukannya ?



Pasien



: Saya senang suster



Perawat



: Bagus sekali pak, setelah ini kita melakukan interaksi dikantin ya pak, bapak mau ?



Pasien



: Baik



Perawat



: Besok saya akan datang lagi



Pasien



: Baik suster. Terima kasih



Perawat



: Iya sama - sama pak. Saya pamit dulu



 SP 4 Pasien Fase Pra Interaksi Perawat mempersiapkan diri , fisik, mental



Fase Orientasi



Perawat



: Selamat pagi pak



Pasien



: Selamat pagi



Parawat



: Bapak masih ingat yang kita bicarakan tentang pertemuan yang lalu ?



Pasien



: Masih



Perawat



: Untuk kegiatan ini kita membutuhkan waktu 10 meniit pak, bapak bersedia ?



Pasien



: Bersedia suster



Perawat



: Kita melakukannya dikantin ya pak ?



Pasien



: Iyaa.



Fase Kerja (Tiba dikantin) Perawat



: Baiklah pak kita akan melakukannya sekarang ya pak, disana ada penjual makanan pak, kita mencobanya kepada ibu penjual makanan itu ya pak



Pasien



: Iya suster



(Pasien dan Perawat menghampiri pedagang makanan ) Perawat



: Kita mulai ya pak



Pasien



: (berkenalan dengan pedagang makanan dan melakukan kegiatan sosial yaitu membeli makan kepada pedagang makan)



Perawat



: Wah bapak bagus sekali ya bapak, bapak melakukannya dengan benar dan lancar pak



Pasien



: Iyaa suster



Fase Terminasi Perawat



: Bagaimana perasaan bapak setelah membeli makanan tadi



Pasien



: Saya merasa senang bisa banyak berkenalan dengan orang lain suster.



Perawat



: Bisa bapak sebutkan siapa saja nama teman bapak ?



Pasien



: Ada bapak vikri, bapak taufal, dan ibu meimei



Perawat



: Bagus ya pak, bapak sudah memiliki banyak teman



Pasien



: Iyaa suster



Perawat



: Baiklah pak, bapak sudah banyak mengalami perubahan dan sekarang bapak juga sudah paham keuntungan punya banyak teman, bapak bisa menerapkan itu selalu dalam keseharian bapak. Baiklah pak saya permisi dulu ya pak, terima kasih atas kerjasamanya pak.



Pasien



: Iya sus, terimakasih suster.



B. SP KELUARGA a. Tujuan : setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat pasien isolasi sosial b. Tindakan : Melatih Keluarga Merawat Pasien Isolasi sosial Keluarga merupakan sistem pendukung utama bagi pasien untuk dapat membantu pasien mengatasi masalah isolasi sosial ini, karena keluargalah yang selalu bersama-sama dengan pasien sepanjang hari. Tahapan melatih keluarga agar mampu merawat pasien isolasi sosial di rumah meliputi : 1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien. 2) Menjelaskan tentang :                      Masalah



isolasi sosial dan dampaknya pada pasien.                      Penyebab isolasi sosial.                      Cara-cara merawat pasien dengan isolasi sosial, antara lain: - Membina hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara bersikap peduli dan tidak ingkar janji. - Memberikan semangat dan dorongan kepada pasien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain yaitu dengan tidak mencela kondisi pasien dan memberikan pujian yang wajar. - Tidak membiarkan pasien sendiri di rumah. - Membuat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan pasien. 3) Memperagakan cara merawat pasien dengan isolasi sosial - Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat yang telah dipelajari, mendiskusikan yang dihadapi.



 SP 1 KELUARGA : Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi sosial Orientasi Keluarga



: Pagi sus



Perawat



: Selamat pagi bu, dengan orangtuanya Danil ya bu ? Perkenalkan bu, saya Nur Aini, senang dipanggil Aini bu. Saya mahasiswa perawat dari poltekkes yang telah merawat anak ibu Danil selama berada disini. Kalo boleh tau nama ibu siapa ?



Keluarga



: Nur sus



Perawat



: Baik bu Nur. Bagaimana perasaan ibu hari ini?



Keluarga



: Ya begitu sus, saya masih sedih dengan keadaan anak saya, dia selalu mengurung diri tidak mau berteman



Perawat



: Iya bu, disini kita akan berusaha membantu agar anak ibu kembali seperti semula lagi bu



Perawat



: Apa saja yang sudah ibu lakukan untuk mengatasi Danil yang tidak mau bergaul dengan orang lain bu ?



Keluarga



: Saya sudah berusaha untuk mengajak anak saya berbicara dan mengajaknya untuk berkenalan dengan yang lain sus. Tapi dia masih terdiam sus



Perawat



: Baiklah bu hari ini kita berdiskusi tentang masalah tidak mau bergaul dengan orang lain yang dialami Danil dan cara mengatasinya. Kita diskusi disini aja ya bu ? Kira kira membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Apakah ibu bersedia?



Keluarga



: Saya bersedia bu



Fase Kerja Perawat



: Jadi bu, masalah yang dialami Danil disebut isolasi sosial. Tanda dan gejalanya yaitu pasien banyak diam, tidak mau berbicara, menyendiri dan tidak mau berinteraksi bu. Ini salah satu gejala penyakit yang juga dialami pasien gangguan jiwa yang lain. Apabila masalah ini tidak diatasi maka dapat mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada. Nah, ibu setelah apa yang telah saya jelaskan tadi, bagaimana menurut ibu ?



Keluarga



: Aduh sus, saya tidak mau anak saya tambah parah penyakitnya. Saya gamau sampai terjadi keluhan tambahan nantinya pada anak saya. Saya ingin masalah ini segera ditangani sus



Perawat



: Ya baiklah, jadi ibu merasa isolasi sosial itu masalah yang harus ditangani segera kan bu ? Maka dari itu, untuk menghadapi keadaannya keluarga harus sabar bu.



Keluarga



: Iya sus, lalu bagaimana cara mengatasi penyakit anak saya sus ?



Perawat



: Caranya pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan bersikap peduli pada Danil. Yang kedua, keluarga memberi semangat kepada Danil agar bisa melakukan kegiatan bersama orang lain. Lalu, ibu jangan lupa memberi pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien.



Keluarga



: Bagaimana cara memberi pujian yang benar sus ?



Perawat



: Contohnya seperti ini bu : Bagus sekali.. Kamu sudah mampu bergaul dengan teman di rumah sakit ini ya



Perawat



: Ibu juga bisa mengajarkan Danil berkenalan dengan orang lain caranya sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya : Nurlaeli, senang dipanggil Nur bu, setelah itu ibu sebutkan hobi ibu apa. Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contoh : nama bapak/ibu siapa? Senang di panggil apa ? Hobinya apa ? Apa ibu paham dengan yang saya contohkan bu ? Bisakah ibu mengulanginya ?



*Keluarga mempraktekkan apa yang diajarkan perawat Perawat



: Nah seperti itu ibu. Lalu, jangan biarkan putra ibu sendirian ya. Jangan lupa membuat rencana kegiatan bersama antara ibu dengan Danil sehingga ibu dan Danil punya kesempatan bercakap – cakap.



Terminasi Perawat



: Baiklah bu, bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang tadi ?



Keluarga



: Saya merasa sedikit senang bu, tau tentang penyakit anak saya dan cara mangatasinya. Semoga setelah saya coba nanti, ini dapat membantu anak saya bu.



Perawat



: Iya bu, ibu masih ingatkan apa yang saja jelaskan tadi ? Coba ibu ulangi lagi cara merawat Danil yang tidak mau bergaul.



*Keluarga menyebutkan cara merawat pasien isolasi sosial Perawat



: Bagus bu, selanjutnya ibu coba praktekkan bagaimana caranya bu



*Keluarga mempraktekan Perawat



: Baik bu, Ibu menangkap apa yang saya jelaskan tadi ya bu. Yang penting ibu tetap sabar dan tegar selalu ya bu.



Keluarga



: Iya terima kasih suster, dikarenakan waktunya sudah habis saya pamit dulu ya sus.



Perawat : Bisakah ibu kembali lagi besok untuk diskusi tentang pengalaman ibu mempraktekkan latihan hari ini dan hal yang perlu dilakukan lagi. Keluarga



: Iya bisa, makasih sus



 SP 2 KELUARGA : Melatih berkomunikasi sambil melakukan kegiatan harian dengan keluarga Orinetasi : Keluarga



: Pagi sus



Perawat



: Selamat pagi bu, bagaimana kabar ibu sekarang ?



Keluarga



: Keadaan saya baik sus, namun saya masih khawatir dengan keadaan anak saya



Perawat



: Bagaimana keadaan putra ibu ?



Keluarga



: Keadaannya sudah berangsur membaik sus, tapi bicaranya masih tidak banyak



Perawat



: Bagaimana dengan latihan kemarin bu ? Apakah sudah dipraktekkan ?



Keluarga



: Iya sus, sudah di praktekkan sus



Perawat



: Baiklah bu, sesuai dengan janji kita kemarin, saya akan mengajarkan bagaimana berinteraksi mengatasi isolasi sosial yang dialami anak ibu melaluii komunikasi saat melakukan kegiatan rumah, ibu ada waktu berapa menit bu ? Tempatnya disini saja ya bu.



Keluarga



: 20 menit sus.



Fase kerja Perawat



: Baiklah bu, agar anak ibu nyaman bercakap-cakap dengan oranglain, pertamatama anak ibu harus nyaman dulu bercakap-cakap dalam keluarga. Kita sebagai keluarga wajib memberikan kenyamanan dalam komunikasi. Nah, melatih berkomunikasi bisa dilakukan sambil melakukan kegiatan harian, misalnya saat makan, sholat, memasak, menyapu dan sebagainya. Saat berkomunikasi dengan anak ibu sebaiknya aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan,yang paling penting adalah anak ibu merasa pertanyaan dan jawabannya di hargai. Ibu jangan memberikan respon negaif terhadap pertanyaan dan pernyataan Danil. Bagaimana bu ?



Keluarga



: Iya sus saya akan mencobanya



Perawat



: Bagaimana kita bisa berlatih saat ini ? (perawat dan keluarga besama-sama menemui pasien dan bersama-sama berlatih



Terminasi



Perawat



: Bagaimana perasaaan ibu setelah bercakap-cakap sambil makan dengan anak ibu ?



Keluarga



: Saya merasa sedikit senang bu, tau tentang penyakit anak saya dan cara mangatasinya. Semoga setelah saya coba nanti, ini dapat membantu anak saya bu.



Perawat



: Bisa ibu sebutkan kembali apa saja yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi dengan Danil bu ?



Keluarga



: (menyebutkan yang harus diperhatikan)



Perawat



: Baik bu setelah ini ibu terus dampingi Danil dalam melaksanakan kegiatan hariannya dan terus bantu berkenalan dengan dengan orang baru atau bercakapcakap dengan orang yang sudah dikenal. Besok ibu bisa datang lagi ? saya akan mengajarkan ibu untuk melatih Danil mengembangkan kemampuan komunikasinya dalam kegiatan sosial. Seperti berbelanja.



Keluarga



: Iya baik sus. Saya permisi dulu ya sus



 SP3 KELUARGA : Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah isolasi sosial Orientasi Keluarga



: Pagi sus



Perawat



: Pagi bu, bagaimana kabar Ibu ?



Keluarga



: Alhamdulillah sudah ada kemajuan sus dari sebelum-sebelumnya



Perawat



: Syukurlah bu, apa ada ibu lakukan latihan kita kemaren kepada anak ibu ?



Keluarga



: Ada sus



Perawat



: Baiklah bu sesuai kontrak kita kemaren sekarang kita akan membahas tentang melatih Danil mengembangkan kemampuan komunikasinya dalam kegiatan sosial. Seperti berbelanja. Ibu ada waktu berapa lama ? Tempatnya sini saja ya bu ?



Keluarga



: 30 menit sus, iya sus



Kerja



Perawat



: Jadi bu, saya akan memberitahu ibu bagaimana cara melatih Danil untuk mengembangkan kemampuan komunikasinya dalam kegiatan sosial. Disini saya akan menggunakan metode berbelanja sebagai cara pengembangan komunikasinya bu, ibu bisa menyuruh Danil untuk membeli sesuatu ke warung dekat dengan rumah untuk membeli sesuatu, apa ibu paham bu ?



Keluarga



: Iya sus, tapi nanti kalau dia nyasar gimana sus ?



Perawat



: Makanya ibu suruh di warung dekat dengan rumah saja bu, dan lebih baiknya pertama kali keluar dia harus ibu pantau apakah dia benar cara melakukannya, dan memastikan juga apakah Danil aman bu.



Keluarga



: Iya baik sus



Perawat



: Dan disini pertemuan terakhir kita ya bu, saya juga mau menyampaikan kepada ibu untuk mencegah kekambuhan pada anak ibu sebaiknya rajin memanfaatkan lembaga kesehatan terdekat seperti puskesmas atau RS untuk berkonsultasi atau untuk follow up keadaan Danil ya ibu.



Keluarga



: Oh iya pasti, baik sus



Terminasi Perawat



: Bagaimana perasaan ibu setelah beberapa hari ini kita berbincang-bincang mengenai anak ibu dan cara merawatnya ?



Keluarga



: Saya senang sekali sus, saya jadi banyak tau bagaimana cara menghadapi anak saya, saya jadi lebih paham dengan anak saya, dan alhamdulillahnya saya mulai melihat perubahan-perubahan positif pada anak saya sus



Perawat



: Alhamdulillah ya bu, ibu harus sabar menghadapi Danil ya bu semoga Danil cepat pulih. Dan mengenai percakapan kita tadi apa ibu bisa mengulang kembali bu ?



Keluarga



: Iya sus, saya akan menyuruh dia untuk keluar atau kewarung membeli sesuatu, ini bertujuan untuk lebih mengembangkan komunikasinya dengan orang lain dan juga saya akan rutin cek ke lembaga kesehatan terdekat untuk mencegah kekambuhan pada anak saya sus.



Perawat



: Wah bagus sekali sepertinya ibu sudah sangat paham ya bu



Keluarga



: Iya sus, kalau begitu berhubung waktu saya sudah habis, saya juga ada acara sus, jadi saya pamit dulu ya sus, terima kasih banyak suster telah membantu saya dalam merawat anak saya sus.



Perawat



: Iya sama-sama bu, jika ada keluhan lagi tentang putri ibu bisa datang kembali kesini bu



Keluarga



: Baik sus, saya permisi dulu suster.



Perawat



: Iya bu.