Roll Play Cara Pembentukan Kepribadian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, atau komunitas, perawat sangat memerlukan keterampilan dan tanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya dalam praktik keperawatan, dimana inti dari dari tanggung jawab tersebut adalah berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan ini menunjukan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati-hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya Tanggung gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya. Tanggung gugat memicu evaluasi efektifitas perawat dalam praktik. Tanggung gugat membutuhkan evaluasi kinerja perawatan dalam memberikan perawatan kesehatan. Oleh sebab itu perawat harus mampu mengetahui mengenai tanggung jawab dan tanggung gugatnya sebagai perawat.



1



BAB II PEBAHASAN



A. Pengertian kepribadian Menurut Allport (seorang ahli Psikologi), kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik yang unik (khas) pada diri individu yang turut menentukan cara-cara penyesuaian ciirinya dengan lingkungan. Sigmund Freud (1856-1939), seorang sarjana psikologi Jerman yang



dianggap



sebagai



pelopor



psikoanalisis,



menyebutkan



bahwa



kepribadian (jiwa) dibentuk oleh tiga kekuatan, yaitu id (ech), super ego (uber ich), dan ego (ich). Id (nafsu/keinginan) berisi dorongan-dorongan primitif yang belum dipengaruhi oleh kebudayaan/ hasil belajar, seperti dorongan seks, agresi, amarah, dan yang bersifat traumatik. Id ini berada di alam ketidaksadaran, sehingga kemunculannya sukar untuk dikendalikan. Superego (akal sehat) berisi dorongan-dorongan untuk berbuat baik sebagai hasil belajar terhadap lingkungan alam clan kebudayaan. Superego berfungsi sebagai filter untuk menyaring dan mengawasi dorongan-dorongan yang berasal dari id. Ego (perilakuitindakan) adalah sistem energi yang langsung berhubungan dengan dunia luar. Apabila ego lemah sehingga dapat dikuasai oleh id, maka individu itu akan mengalami psikopati (dikuasai dorongan primitif, sehingga sering melanggar norma/aturan). Apabila ego dikuasai superego, maka individu itu akan neurosis (tidak dapat menyalurkan dorongan primitifnya, sehingga hidupnya tertekan).



2



B. Kepribadian Perawat Profesional 1. Kemampuan Pribadi Kemampuan ini terkait dengan apa yang biasanya disebut sebagai “inner self” (diri terdalam, batiniah). Dunia intrapribadi menentukan seberapa mendalamnya perasaan kita, seberapa puas kita terhadap diri sendiri dan prestasi kita dalam hidup. Sukses dalam kemampuan ini mengandung arti bahwa kita bisa mengungkapkan perasaan kita, bisa hidup dan bekerja secara mandiri, tegar, dan memiliki rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan dan keyakinan. Pancaran kualitas melayani ini tercermin dalam 6 ujung bintang, sikap perawat yang senantiasa harus dapat menunjukkan pribadi sebagaiTanpa harus dibantah era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi memang menuntut perawat, sebagai suatu profesi harus memberi pelayanan kesehatan yang optimal, tidak menutup kemungkinan perawat luar juga akan ikut berkompetisi mengisi rumah sakit-rumah sakit berstandar internasional, yang saat ini sudah banyak berdiri di Indonesia. Bisa dibayangkan alangkah ruginya bagi perawat Indonesia, bila ternyata pasien lebih memilih dirawat oleh perawat luar, hanya karena mereka lebih ramah, sopan, peduli, lebih terampil dari perawat Indonesia itu sendiri. 2. Jenjang Karir Jenjang karir merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi. Dalam pengembangan sistem jenjang karir profesional bagi perawat dapat dibedakan antara pekerjaan (job) dan karir (career). Pekerjaan



diartikan



sebagai



suatu



posisi



jabatan



yang



diberikan/ditugaskan, serta ada keterkaitan hubungna antara atasan dan bawahan, dan mendapatkan imbalan berupa uang. Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan kerja perawat, dan mengarah pada keberhasilan pekerjaan (kinerja) sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya. Pemilihan karir secara bertahap akan menjamin 3



individu dalam mempraktikkan bidang profesinya, karena karir merupakan investasi dan bukan hanya untuk mendapatkan penghargaan/imbalan jasa. Komitmen terhadap karir, dapat dilihat dari sikap perawat terhadap profesinya serta memotivasi untuk bekerja sesuai dengan karir yang telah dipilihnya. Dalam sistem jenjang karir professional diharapkan mampu berpikir rasional, mengakomodasi kondisi lingkungan, mengenal diri sendiri, belajar dari pengalaman dan mempunyai aktualisasi diri sehingga dapat meningkatkan jenjang karir profesinya. Jenjang karir perawat dapat dicapai melalui pendidikan formal dan pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi serta pengalaman kerja di sarana kesehatan. Pengembangan karir profesional perawat bertujuan: meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuhan karir (dead and jobjob/career), menurunkan jumlah perawat yang keluar dari pekerjaan (turn-over), menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan sehingga mobilitas karir berfungsi dengan baik dan benar. Pengembangan sistem jenjang karir profesional perawat klinik ditujukan terutama bagi perawat yang bekerja sebagai perawat pelaksana di sarana kesehatan dan dimulai dari perawat professional pemula. Seorang Perawat Profesional harus mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi, kenapa? karena kita pasti akan menghadapi berbagai karakter dari pasien tersebut,beruntunglah bila kita mendapatkan pasien yang sabar dan dapat mengerti profesi perawat, nah bagaimana bila kita menemukan pasien yang kurang ramah,rewel dsb.... Dalam hal ini kita sebagai seorang perawat profesional harus mengerti kondisi dari pasien tersebut, dengan demikian kita sebagai perawat akan mampu menjalankan kewajiban kita dengan lapang dada dan tanpa pamrih. Beberapa kondisi yang harus seorang perawat pahami dari pasien sbb: 1.



INGAT !!! pasien masuk adalah dalam kondisi sakit, mereka dalam kodisi tidak nyaman dan sangat frustasi,→ disini perawat harus mengerti dengan kondisi nya, seorang perawat profesional harus bisa menjadi tempat perlindungan bagi pasien tersebut dan 4



dengarkan keluhan mereka berikan sebuah motivasi dan simpatik untuk mereka sehingga motivasi sembuh untuk pasien tersebut dapat meningkat. 2.



Lakukan Action, yang perlu kita ketahui bahwa pasien dan keluarga nya datang ke rumah sakit adalah untuk mendapatkan sebuah pelayanan, berikanlah perhatian dengan melakukan sebuah action, sebagai contoh di ruang UGD → saat pasien datang apa yang terjadi bila "no action" mungkin pasien atau keluarga nya akan sangat marah besar berbeda dengan bila kita melakukan sebuah action seperti melakukan pengecekan tanda-tanda vital pasien, mungkin tindakan dasar tersebut akan memberikan respon positif dari pasien dan keluarga nya. Sudah kita pahami bahwa seorang perawat profesional harus mampu memahami kondisi setiap pasien nya, dengan demikian pelayan secara menyeluruh dapat terlaksana dengan baik.



C.



Pentingnya perawat mengetahui tipe kepribadian sendiri dan orang lain Kepribadian adalah corak prilaku dan kebisaanan digunakan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereksi dan menyesuaikan diri terhadap ranhsangan dari dalam maupun dari luar. Maka dari itu pentingnya perawat mengetahui kepribadian dirinya dan orang lain.adalah 



Agar tidak terjadi kesenjangan dan kesalah pahaman antara perawat dengan pasien yang akan berpengaruh terhadap prosese keperawatan







Agar seorang perawat mampu mengendalikan diri saat berhadapan dengan pasien yang mempunyai karakter berbeda dengan dirinya,dan juga saat terjadi proses keperawatan



5







Agar perawat mampu berintraksi dengan baik dengan pasien,maupun keluarga pasien sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara perawa dan pasien







Agar perawat mampu memenuhi kebutuhan pasien bukan hanya secara medical tapi juga secara social dan spiritual untuk mempercepat proses penyembuhan pasien.







Agar perawat mampu membrikan service yang baik dan benar terhadap pasien dan keluarga pasien yang akan membrikan knyamanan bagi pasien.



D.



Pembentukan kepribadian seorang perawat yang unggul Pengaruh lingkungan cukup dominan dalam proses pembentukan kepribadian. Pengertian lingkungan di sini amat luas dan kompleks, mencakup lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, tempat kerja, nilainilai, norma-norma, serta lingkungan fisik, sosial, dan budaya. Lingkungan yang begitu luas dan kompleks itu mempengaruhi kehidupan seseorang sejak ia dilahirkan hingga akhir hayatnya. Manusia selain sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai makhluk individu, manusia memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan individu-individu lainnya, baik inteligensi, bakat, minat, sifat-sifat, maupun kemauan dan perasaannnya. Sebagai makhluk sosial, manusia bergaul dan berinteraksi sosial dengan manusia¬manusia lain dalam memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya. Jadi, manusia mempunyai kebutuhan sosial, yang mencakup komunikasi, interaksi sosial, hubungan sosial, kerjasama sosial, dan sebagainya. Dalam berinteraksi sosial, setiap individu melakukan proses sosialisasi nilai dan norma sosial budaya. Secara biologic fisiologis, manusia mungkin dapat mempertahankan dirinya pada tingkat kehidupan vegetatif. Tetapi hati nurani dan cita-cita 6



pribadi tidak mungkin dapat terbentuk dan berkembang tanpa pergaulan dengan manusia-manusia lain. Tanpa pergaulan sosial, maka kepribadian manusia tidak akan dapat berkembang sebagai manusia seutuhnya atau sebagai manusia yang beradab. Dalam proses sosialisasi inilah manusia dapat merealisasikan segala potensinya dalam kehidupan masyarakat. Tanpa sosialisasi dan komunikasi sosial maka individu tidak akan dapat mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimilikinya, seperti bakat, minat, intelegensi, dan cita-citanya. Menurut aliran Kotwergensi, kepribadian (jiwa atau perilaku) merupakan hasil perpaduan antara pembawaan (faktor internal) dengan pengalaman (faktor eksternal). Pembawaan bersumber dari dalam diri individu, seperti kecerdasan, bakat, minat, kemauan, dan sebagainya. Pengalaman bersumber dari pergaulan, pendidikan, dan pengaruh nilai-nilai dan norma sosial. Pelopor aliran Konvergensi ialah William Stern (18711938) seorang ahli Psikologi Jerman. Kepribadian sesorang dipengaruhi oleh berbegai factor dintaranya: 1. Keluaga: memiliki peran penting dalam mewujudkan kepribadian anak. Khususnya lingkungan lingkungan keluarga. Kedua orang tua adalah pemain peran ini. Peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian seseorang, baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan keluarga.pengaruh pendidikan yang diajarkan kedua orang tua maupun keseharian keluarga tersebut. 2. Teman sepermainan Teman snagat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang karena teman merupakan suatu wadah yang paling sering bermain dengan kita dan yang dekat dengan kita.bila kita bergaul dengan orang yang berkepribadian kasar dan tidak tau aturan maka kita juga akan tepengaruh begitu juga sebaliknya.teman merupakan 7



penyumbang terbesar untuk pembentukan kepribadian seseorang apalalagi orang yang jauh dari keluarga 3. Keadaan lingkungan Pembentukan kpribadian juga di pengaruhi oleh keadaan lingkungan tempet tinggal karena orranr-orang dan kebisaan sehari-hari akan menjadi contoh yang sangat baik untuk menjadi pribadi yang ada di lingkungan tempat tinggal. 4. Kedekatan dengan Tuhan Kperibadian kita juga di pengaruhi oleh sedekat apa kita dengan Tuhan karena kedekatan dengan sang pencipta akan membuat kita menjadi pribadi yang religius serta mampu menjadi teladan 5. Masalah-masalah yang sudah di hadapi Dalam hidup kita tidak akan luput dari masalah tetapi sebenar nya tanpa kita sadari masalah-masalah yang kita hadapi turut andil dalam pembentukan kepribadian kita.yakni membuat kita lebih kuat,atau malah membuat kita menjadi kurang pergaulan da n pribad I yang cengeng.



BAB III 8



SKENARIO ROLE PLAY Naskah Role Play Pembentukan Pribadi Prawat dengan Masalah-masalah yang sudah di hadapi A.



Pembagian Peran Midah



:



Perawat lain



:



Ayah



:



Ibu



:



Abanng



:



Dokter



:



perawat



:



Dikisahkan anak tersebut bernama Midah, dia tinggal bersama Ayah, Ibu dan abanng kandungnya. Ketika itu, si adik, Midah yang sedang merintih kesakitan pada bagian perut dan terus mengalami BAB yang sudah lebih dari 10 kali dan terus menerus keluar masuk kamar kecil, terbaring di kamar. Sebenarnya Midah ingin sekali mengmbil air minum di dapur, tetapi oleh karena sakit perut yang dialaminya, Midah pun hanya bisa merintih. Kemudian Midah meminta Si Dul abangnya untuk mengambilkan



air



minum



didapur



akan



tetapi



Dul



tidak



memperdulikannya dan pergi begitu saja dari rumah, lalu Midah bergegas ke kamar kecil dengan muka pucat. Mak yang sedang mencuci piring khawatir dan segera memanggil Midah karena Midah lama sekali tidak keluar-keluar dari kamar kecil, Mak nyuruh gantian. Setelah itu Midah keluar dengan muka pucat, ia merasa pusing dan tiba-tiba Midah pingsang dan Mak pun langsung berteriak memanggil Dul dan Bapak. Bapak yang baru selesai sholat tiba-tiba kaget saat melihat Midah pingsan dan 9



kemudian Bapak membawa Midah ke dalam kamar, lalu membawa Midah ke RS. SEHAT ABADI. Sesampainya di RS. SEHAT ABADI, kemudian Midah dibawa ke IGD dan dipindahkan ke R. DALAM. Orang tua Midah bingung, dengan cara apa mereka bisa membayar biaya pengobata Midah, sampai-sampai Bapak ingin menjual harta satu-satunya yang ia miliki yaitu rumahnya. Beberapa menit kemudian Dokter memanggil orang tua Midah dan menjelaskan bahwa Midah mengalami Diare dan Dehidrasi, kemudian dokter memanggil suster untuk memberikan obat injeksi melalui via infus kepada Midah. Pada malam harinya suster datang kembali keruangan Midah untuk memberikan obat injeksi melalui via infus lagi, setelah obat itu bereaksi , 15 menit kemudian tiba-tiba Midah kejang, orang tua Midah panik dan segera memangil perawat. Kemudian Dokter dan perawat mendatangi Midah dan Dokter memeriksa Midah serta obat apa yang telah diberikan oleh suster. Ternyata obat yang diberikannya salah dan orang tua Midah pun tidak terima atas kejadian ini, mereka menganggap telah terjadi mal praktek dan mereka ingin menuntut Suster Ami serta RS. SEHAT ABADI untuk membawa masalah ini kepengadilan. Dokter pun meminta maaf bahwa mereka tidak bermaksud ingin melakukan mal praktek atau semacamnya tetapi ini memang kesalahan meraka dalam memberikan obat, meraka akan bertanggung jawab atas kejadian ini dan Dokter jaga menjelaskan bahwa masalah ini tidak perlu dibawa kepengadilan, masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Midah pun sudah diberikan obat yang sesuai dan penetral atas kejang-kejang tadi. Tiba-tiba Dul datang ke RS dan melihat keadaan adiknya. Setelah melihat kejadian itu, hatinya pun mulai tersentuh yang semula menbenci adiknya, kini dia menjadi perhatian dan menyayangi adiknya, kemudian Dul minta maaf.



10



Setelah bebincang-bincang dengan masalah yang tadi, keluarga Pak Ragi setuju tidak akan membawa masalah ini ke pengadilan dan memilih cara kekeluargaan. Setelah diberi pengobatan dengan obat-obatan yang sesuai, Midah pun sembuh dari kejangnya dan keluarganya pun tedak perlu membayar biaya pengobatan dan RS karena telah ditanggung oleh pihak RS.



B.



DIALOG Suatu hari di sebuah desa kecil terdapat keluarga miskin yang terdiri dari ayah, ibu dan kedua anaknya Ayah yang bernama



: Pak Ragi



Ibu yang bernama



: Mak Ipah



Abang yang bernama



: Dul



Adik yang bernama



: Midah



Ketika itu, si adik Midah yang sedang merintih kesakitan pada bagian perut dan terus mengalami BAB yang sudah lebih dari 10 kali dan terus menerus keluar masuk kamar kecil, terbaring di kamar. Sebenarnya Midah ingin sekali mengmbil air minum di dapur, tetapi oleh karena sakit perut yang dialaminya, Midah pun hanya bisa merintih. Midah



: Aduh... aduh... ( merintih kesakitan )



Dul



: Kamu kenapa? ( sambil melihat kearah Midah )



Midah



: Sakit bang...



Dul



: Sakit sedikit saja dibesar-besarkan, manja kamu...



Midah



: Tolong ambilkan air minum bang, Midah haus...



Dul



: Lagi sibuk, ambil sendiri...



11



Midah



: ( hanya bisa menahan sakit perut dan haus yang dirasanya) Si abang yang tidak peduli dengan adiknya pergi meninggalkan



rumah. Midah berlari menuju dapur dan masuk ke toilet (dengan muka pucat). Sudah lama Midah di dalam, tapi tiadk keluar-keluar. Mak yang sedang mencuci piring khawatir dan segera memanggil Midah. Mak



: Midah... lama sekali kamu didalam!



Midah



: Sakit Mak, mulas...



Mak



: Cepat, gantian mak lagi... Midah keluar dengan wajah yang pucat, ia merasa pusing dan



Midah pun pingsan. Mak yang sedang mencuci piring langsung melepaskan piring yang sedang dicuci. Mak



: Midah.. Midah... Midah... bangun Nak, kenapa kamu? Dul... dul... pak.. pakkk.. bapak... Ya Allah nak kenapa sampai begini?



Bapak



: Ya bu, sebentar ( bergegas keluar kamar ) Bapak baru selesai sholat bu...ada apa? (belum sempat ibu menjelaskan, Pak Ragi langsung kaget) Astaghfirullah hal’adzim... Midah anakku ( Bapak langsung mengangkat Midah ke kamar )



Mak



: Pak, Mak khawatir dengan keadaan Midah. Belum sampai 1 hari ini Midah sudah bolak balik kamar kecil lebih dari 100x, Mak takut kenapa-kenapa...



12



Bapak



: Iya Mak, Bapak juga khawatir ( sambil memegang kepala Midah )



Mak



: Iya-iya, ayo kita bawa Pak.. ( Midah pun dibawa ke RS Harapan Bunda ).. ( tiba di RS Harapan



Bunda)... Bapak



: Sus, tolong anak saya sus...



Suster



: Iya pak, ( suster membawa Midah ke IGD ) Maaf bapak tunggu di luar ( sambil menunggu, bapak dan mak berbicara tentang biaya untuk



pembayaran RS. Tiba-tiba dul datang setelah mengetahui adiknya masuk RS ). Dul



: Midah kenapa pak? Ada-ada saja anak itu.



Mak



: Huust, jangan begitu, itu adikmu dul.



Dul



: Adik apa seperti itu, menyusahkan keluarga.



Bapak



: Dul... Midah itu adik kandung kamu, seharusnya kamu meberi perhatian bukan malah memojokan dia.( dul marah-marah dan langsung meninggalkan kedua orang tuanya) (ibu menangis)



Mak



: Pak, bagaiman cara kita membayar biaya pengobatan Midah Pak? Dapat dari mana kita uang Pak ( Mak sambil menangis )



Bapak



: Mak, kita akan berusaha untuk mendapatkan uang untuk Midah, kalau perlu kita jual rumah kita itu untuk membayar biaya RS.



Mak



: Terus kita tinggal dimana Pak? Hanya rumah itu satusatunya harta kita 13



(Bapak hanya terdiam ) (Suster keluar dan membawa Midah pindah ke R.Mawar. Bapak dan Ibu pun langsung mendampingi Midah yang tidak sadarkan diri. Sesampainya di R.Mawar Suster memanggil keluarga Midah untuk menjelaskan penyakit dan biaya administrasi Midah) Suster



: Permisi Bapak, Ibu keluarga Midah?



Bapak dan Ibu : Iya Sus, ada apa? Suster



: Bapak dan Ibu diminta Dr. Rio ke ruang perawat untuk membicarakan penyakit dan biaya administrasinya



Bapak dan Ibu : Baik Sus, terima kasih! Suster



: Sama-sama Pak, Bu....



(Bapak dan Ibu Ragi pergi ke ruang perawat ) Bapak



: Permisi...



Suster



: Silahkan masuk..



Dr. Rio



: Bapak dan Ibu orang tua Midah? Saya dr. Rio yang telah menangani anak bapak. Begini, setelah diperiksa, Midah mengalami diare dan dehidrasi atau kekurangan cairan didalam tubuh, sehingga harus dirawat dirumah sakit dulu



dalam



beberapa



hari



untuk



memulihkan



kesehatannya. Bapak



: Kira-kira biayanya berapa ya dok?



Dr. Rio



: Kalau masalah biaya, Bapak dan Ibu bisa konfismasi kebagian administrasi dan yang penting sekarang kita pulihkan dulu keadaan anak Bapak dan Ibu.



Bapak



: Baik dok.



( Dr. Rio memanggil suster ) 14



Dr. Rio



: Suster, tolong berikan obat ini ke pasien midah, injeksi intra vena ya Sus...



Suster



: Baik dok



( suster langsung keruangan midah ) Suster



: Selamat siang, permisi.. apa benar dengan adek midah?



Keluarga



: Siang sus..iya benar..



( suster menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada keluarrga pasien ) Suster



: Saya Suster Ami, dan saya akan melakukan tindakan yaitu menyuntikan obat melalui infus supaya adek cepat sembuh.



Midah



: baik sus



Suster



: ini tidak sakit kok dek, adek rileks saja (sambil menyuntikkan obat )



Midah



: iya sus..



Suster



: nah sudah selesai.. sore nanti saya akan kesini lagi untuk memberikan obat, saya permisi dulu ya. Permisi, selamat siang!



Keluarga



: Siang sus, terimakasih!



Suster



: Sama-sama



( dilakukanlah penyuntikan kedua, ada hal yang aneh) Suster



: Selamat malam, saya Suster Ami, sesuai dengan janji tadi saya akan memberikan obat pada adek, biar adek cepat sembuh. ( sambil menyuntikan obat ke infus )Saya sudah selesai. Kalau ada apa-apa Bapak dan Ibu bisa panggil saya, baik saya permisi dulu. Selamat malam!



15



Keluarga



: Selamat malam!



( setelah penyuntikan, Suster Ami keluar dan 15 menit kemudian Midah mengalami kejang, Bapak dan Ibu Ragi panik ) Bapak



: ( memanggil perawat )



(Dr. Rio dan suster datang ) Bapat



: Dok, bagaimana ini? Kenapa bisa begini?



Dr. Rio



: Iya sebentar ya pak, saya periksa dulu ( memeriksa obat apa yang diberikan Suster Ami)Obat apa yang Suster berikan ke pasien Midah?



Suster



: Saya berikan obat yang sesuai dengan resep Dokter (Dr. Rio memeriksa kembali obat yang di berikan, setelah diperiksa



ternyata obat tersebut salah, keluarga Pak Ragi tidak terima dengan kejadian ini, dan menuntut suster ami serta RS SEHAT ABADI yang dianggap keluarga Pak Ragi sudah melakukan mal praktek ) Mak



: Saya tidak terima dengan kejadian ini... saya akan menuntut RS ini, ini masalah nyawa...



Dr. Rio



: Maaf bu, kami tidak bermaksud untuk melakukan mal praktek atau semacamnya, tapi ini memang kesalahan saya dan suster saya.



Mak



: Saya tidak terima, saya akan bawa masalah ini ke pengadilan.



Suster



: Maaf bu, mungkin masalah ini tidak perlu dibawa ke pengadilan, kami akan bertanggung jawab dengan semua kejadian ini, kami pun sudah memberikan obat yang sesuai dan penetral atas kejang-kejang tadi.



16



Dr. Rio



: Benar bu, masalah ini bisa diselesaikan secara kekekuargaan..



( tiba-tiba Dul datang ke RS, setelah mendengan kejadian tersebut, hatinya pun mulai tersentuh yang semula membenci adiknya, kini dia menjadi perhatian dan sayang )



Dul



: Kenpa bisa begini bu...? Midah maafkan abang...



Bapak dan Ibu : ( menjelaskan semua kejadian yang sudah terjadi pada Dul) ( setelah bebincang-bincang, keluarga Pak Ragi setuju tidak membawa masalah ini kepengadilan dan memilih cara kekeluargaan. Setelah diberi pengobatan dengan obat-obatan yang sesuai midah bisa sembuh dan keluarganya pun tedak perlu membayar biaya pengobatan dan RS).



17



BAB IV KESIMPULAN



A. Kesimpulan Kesimpulan dari role play diatas adalah peran perawat pada kasus Diare dan Dehidrasi meliputi sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung kepada klien yang mengalami Diare dan Dehidrasi, sebagai pendidik memberikan pendidikan kesehatan untuk mencegah komplikasi, serta sebagai peneliti yaitu dimana perawat berupaya meneliti asuhan keperawatan kepada klien Diare dan Dehidrasi melalui metode ilmiah. Dalam hidup kita tidak akan luput dari masalah tetapi sebenar nya tanpa kita sadari masalah-masalah yang kita hadapi turut andil dalam pembentukan kepribadian kita.yakni membuat kita lebih kuat,atau malah membuat kita menjadi kurang pergaulan dan pribadi yang cengeng.



B. Saran Berhati-hatilah dalam melakukan tindakan keperawatan, karena sekecil apapun tindakan yang kita lakukan kalau tindakan tersebut salah maka akan membawa dampak yang besar.



18



DAFTAR PUSTAKA Peggy, Chinn, dkk. 1987. Theory and Nursing. St. Louis: The C.V. Mosby Company. Fitzpatrick, JJ dan Whall. 1989. Conceptual Models of Nursing: Analysis and Application. California: Appleton & Lange. George, JB. 1995. Nursing Theories: The Base for Professional Nursing Practice. California: Appleton & Lange. Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek. Jakarta: Salemba Medika



19