4 0 1 MB
TUGAS I JENIS-JENIS STRUKTUR MK STRUKTUR BANGUNAN II 2021/2022
ROYAL TULIP HOTEL sURABAYA
NAMA NIM
: RAISYA MAHARANI T.ABRAM : 195060500111010
DOSEN PENGAMPU JONO WARDOYO ST., MT.
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
GAMBAR KERJA
TAMPAK
GAMBAR KERJA
POTONGAN
GAMBAR KERJA
DENAH
IDENTIFIKASI STRUKTUR
Struktur dari Royal Tulip Durabaya menggunakan sistem ganda berupa Struktur Rigid Frame dan Shear wall . tergolong pada rigid frame karena memiliki bentuk segi empat yang teratur dan terdiri dari balok horizontal dan kolom vertikal yang terhubung satu sama lain secara rigid atau kaku. Penggunaan shear wall juga karena ia memiliki fungsi utama untuk menahan gaya lateral akibat gempa bumi, selain itu ia juga berfungsi untuk mereduksi momen yang diterima struktur rangka akibat gaya lateral.
= kolom = Balok = Core
RIGID FRAME
STRUKTUR GANDA
PENGERTIAN
Sistem Rigid frame atau Struktur Rangka Pemikul Momen terdiri dari balok horizontal dan kolom vertikal yang terhubung secara kaku satu sama lain. Sifat dari hubungan ini adalah kontinuitas, sehingga hubungan kolom dan balok menyebabkan mekanisme rangka dalam menahan beban lateral dengan respon sama dari keduanya
sHEAR WALL PENGERTIAN
dinding geser merupakan subsistem yang berfungsi menahan gaya lateral akibat gempa. Simpangan horizontal akan semakin besart ketika gedung tersebut semakin tinggi maka gaya lateral nya semakin besar
SIstem ganda (dual system) salahs atu jenis struktur yang tahan gempa. Sistem ini dirancang pada gedung tingkat tinggi. Jika gedung hanya menggunakan sistem rangka saja , sedangkan gedung juga semakin tinggi , maka akan mengambil biaya cukup besar untuk menahan gaya lateral akibat beban gempa. Oleh karena itu untuk meningkatkan kekauan dan kekuatan struktur terhadap gaya lateral , digunakan struktur yang emngombinasikan sistem rangka saja Sesuai dengan SNI 1726-2012 , sistem ganda merupakan sistem gabungan rangka grid sekurang kurangnya mampu menahan 25% gaya lateral , dan sisanya ditahan oleh dinding geser. Sistem ganda memiliki 3 ciri utama. Pertama , yaitu rangka ruang lengkap berupa sistem rangka grid yang penting dan berfungsi sebagai pemikul beban gravitasi. Kedua, Kedua, sesuai SNI 1726 – 2012 pasal 7.2.5.1 mensyaratkan bahwa pemikul beban lateral dilakukan oleh dinding geser dengan rangka rigid ketiga ,dinding geser dan rangka rigid direncanakan memikul secara bersama sama seluruh beban lateral dengan memperhatikan peraturan yang berlaku untuk sistem ganda.
STRUKTUR UTAMA DAN PENDUKUNG KOLOM
SISTEM PENDUKUNG VERTIKAL Kolom termasuk kedalam sistem pendukung vertikal . Struktur Kolom yang digunakan pada bangunan ini memiliki ketebalan hingga 800 mm dengan material beton bertulang . fungsi kolom ialah sebagai penerus beban ke seluruh bangunan ke pondasi. Kolom merupakan struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup dan beban dari hembusan angin (gaya lateral)
BALOK
SISTEM PENDUKUNG VERTIKAL Balok termasuk kedalam sistem pendukung Vertikal Struktur Balok pada bangunan menggunakan material beton bertulang . fungsi utama balok beton: -Menahan beban/gaya tekan pada bangunan. -Menutup baja tulangan agar tidak mudah berkarat. -Menahan gaya tarik, meskipun hal tersebut kuat terhadap gaya tekan. -Mencegah keretakan pada beton agar tidak melebar.
ATAP Bagian struktur atap terdiri atas gording, penggantung gording, kuda-kuda, dan kolom yang akan mentransfer gaya dari kuda-kuda menuju balok pada lantai atap. material atap menggunakan Zincalume dengan kemiringan atap 15 Derajat
= kolom = Balok
DINDING STRUKTURAL SISTEM PENDUKUNG VERTIKAL dimensi dinding geser (shearwall) mengacu kepada SNI 2847 – 2013 pasal 14.5.3.1, tebal dinding penumpu tidak boleh kurang dari 1/25 tinggi atau panjang bentang tertumpu yang mana yang lebih pendek, atau lebih kurang dari 100 mm
DINDING GESER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG HORIZONTAL SISTEM PENDUKUNG LATERAL Sesuai dengan SNI 2847 – 2912 pasal 16.5.3.1, ketebalan Dinding pendukung tidak boleh kurang dari 1/25 tinggi atau panjang bagian dinding secara lateral diambil yang terkecil dan tidak kurang dari 100 mm. Maka, apabila : Panjang bentang = 765 cm Tinggi antar lantai = 400 cm
Tebal dinding geser tidak boleh kurang dari 30,6 cm dan juga tidak boleh kurang dari 100 mm sehingga dipakai dinding geser dengan ketebalan yaitu sebesar 35 cm.
Sesuai dengan SNI 2847 – 2912 pasal 16.5.3.1, ketebalan Dinding pendukung tidak boleh kurang dari 1/25 tinggi atau panjang bagian dinding secara lateral diambil yang terkecil dan tidak kurang dari 100 mm. Maka, apabila : Panjang bentang = 765 cm Tinggi antar lantai = 400 cm