24 0 267 KB
Nama
: Nana Safitri
NPM
1711050193
Prodi
: Pendidikan Matematika
Penguji
: Siska Andriani, S.Si.,
M.Pd Bidang / Materi
: Wawasan
Kependidikan
MODEL PEMBELAJARAN WEE ( Wondering, Exploring, Explaining) A. Pengertian Model Pembelajaran WEE Model pembelajaran WEE merupakan suatu model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif ialah salah satu model pembelajaran yang dimana peserta didiknya bekerja serta belajar didalam kelompok dan disetiap kelompok terdiri dari 4 sampai 6 anggota, yang heterogen. B. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran WEE a. Kelebihan Model Pembelajaran WEE
1. Mendorong peserta didik untuk belajar aktif secara mandiri dalam memahami konsep matematis. 2. Berupaya untuk mendorong peserta didik agar belajar dan bekerja. 3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam berkelompok. 4. Peserta didik mampu berargumen dan menerima kritik serta saran dari kelompok lain. b. Kelemahan Model Pembelajaran WEE
1. Perlu memahami materi yang lebih baik sehingga peserta didik dapat menciptakan hasil kegiatannya sendiri. 2. Peserta didik yang memiliki nilai unggul di dalam kelompok akan beresiko selalu bekerja karena yang lain akan memanfaatkan kemampuannya. 3. Perlu waktu cukup banyak karena berhadapan dengan proses kegiatan yang cukup kompleks.
C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran WEE a. Guru menentukan pokok pembelajaran. b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana jumlah anggota disetiap
kelompoknya terdiri dari 4-6 orang. c. Guru memberi buku bacaan yang sudah disesuaikan dengan pokok yang akan
dipelajari. d. Tahap Wondering
Langkah-langkah untuk mengimplementasikan fase Wondering adalah sebagai berikut: 1. Siswa membuat sebuah pertanyaan dari buku yang sudah dibacanya. 2. Tiap-tiap tim kelompok menggabungkan pertanyaan setiap anggota menjadi satu catatan. e. Tahap Exploring
Langkah-langkah penerapan pada tahap Exploring adalah : 1. Merancang Exploring Prior Knowledge yang berisi pemahaman awal siswa tentang topik pembelajaran. 2. Menata Exploring Plan yang isinya berupa persiapan eksplorasi yang ingin di lakukan. 3. Melaksanakan eksplorasi. 4. Catat hasil dari eksplorasi kedalam Exploring Log. f. Tahap Explaining
Langkah-langkah penerapan pada tahap Explaining ialah : 1. Menata Explaining Summary yaitu hasil dari aktivitas yang sudah di laksanakan dan hasil penemuan tersebut di dapat dari tiap-tiap anggota tim. 2. Menata rancangan presentasi yang ingin dilaksanakan dalam Explaining Plans. g. Guru mengarahkan bagian sesi tanya jawab serta menjelaskan hasil dari
eksplorasi siswa.
D. RPP Model Pembelajaran WEE Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah
: SMP Negeri 18 Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi Pokok
: Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
Kelas / Semester
: VIII / Ganjil
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan
: Pertama
A. KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
3.5 Menjelaskan system persamaan 3.5.1Memahami konsep linear dua variabel dan Sistem Persamaan Linear penyelesaiannya yang Dua Variabel (SPLDV) dihubungkan dengan masalah kontekstual 3.5.2Menerapkan dan membuat
model
matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) 4.5 Menyelesaikan masalah yang 4.5.1 Mene berkaitan dengan sistem ntukan himpunan persamaan linear dua variabel penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) 4.5.2Menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua variabel (SPLDV)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik dapat memahami konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) 2. Peserta didik mampu untuk menerapkan dan membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) D. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Model Pembelajaran
: Wondering, Exploring, Explaining (WEE)
Metode
: Diskusi, Tanya Jawab, dan
Penugasan
E. MATERI 1. Memahami konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah sebuah sistem atau kesatuan dari beberapa persamaan linear dua variabel yang sejenis. Sejenis dalam artian memiliki variabel yang sama. Bentuk umum SPLDV x dan y, yaitu sebagai berikut: { Dengan dan bilangan riil; Keterangan: x,y
: variabel : koefisien dari x : koefisien dari y
, : konstanta Berikut ini merupakan beberapa contoh model matematika SPLDV: 1. dan 2. dan 3. dan 4. dan 5. dan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat diselesaikan dengan tiga metode yaitu metode subsitusi, metode eliminasi dan metode gabungan. 2. Membuat Model Matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan pada kehidupan sehari-hari. Permasalahan ini biasanya disajikan dalam bentuk soal cerita. Langkah-langkah awal dalam menyelesaikan soal tersebut yaitu dengan membuat model matematika. Contoh: Umur Nadia 6 tahun lebih tua dari pada umur Tina, sedangkan jumlah umur dari keduanya adalah 50 tahun. Tentukan model matematika dari soal tersebut! Diketahui: Umur Nadia 6 tahun lebih tua dari pada umur Tina, jumlah umur keduanya 50 tahun.
Ditanya: Tentukan model matematikanya? Penyelesaian: Misal: Umur Nadia tahun Umur Tina tahun Maka model matematika nya: Umur Nadia 6 tahun lebih tua dari umur Tina, maka: Jumlah umur Nadia dan Tina adalah 50 tahun, maka Jadi model matematika nya adalah dan 3. Metode Subsitusi Metode subsitusi adalah metode dengan cara mengganti variabel dengan persamaan lain. Sedangkan eliminasi adalah menghilangkan salah satu variabel Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel salah satunya dengan menggunakan Metode subsitusi. Metode subsitusi adalah mengganti variabel dengan persamaan lain. Contoh : Perhatikan bagaimana menentukan selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel berikut:
Dari persamaan , kita dapat menentukan nilai dengan mengganti (menyubsitusi) bentuk persamaan seperti berikut: Ubah persamaan menjadi Subsitusikan untuk ke persamaan , sehingga ()
Setelah itu, subsitusikan nilai ke persamaan , sehingga ( )
Untuk memeriksa apakah dan adalah selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel, kita harus memeriksanya Jika dan maka ()() (benar) Jika dan maka ( ) (benar) Jadi, selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah ( ) F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR 1.
Media
: Buku Cetak
2.
Bahan/ alat
: Spidol dan Papan Tulis
3.
Sumber Belajar
:
-
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
-
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
-
Sumber lain yang relevan.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
Orientasi :
10 Menit
Guru mengucapkan salam pembuka. Sebelum memulai pelajaran mengajak
semua
peserta
guru didik
berdo’a menurut Agama dan keyakinan masing- masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran). Guru memeriksa kehadiran peserta didik. Apersepsi : Peserta didik diingatkan kembali oleh guru tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu materi persamaan garis lurus. Motivasi : Guru
menyampaikan
pentingnya
mempelajari sistem persamaan linier dua variabel dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Tujuan : Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai. Guru
menyampaikan
model
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan Inti
60 Menit
Persiapan : Guru menentukan pokok pembelajaran. Guru
menyampaikan
materi
pembelajaran atau permasalahan kepada peserta
didik
sesuai
kompetensi
dasar yang ingin dicapai dan mulai
berinteraksi
pada
peserta
didik
melalui Tanya jawab. Pendahuluan : Peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok, dimana jumlah anggota di setiap kelompoknya terdiri dari 4-6 orang. Guru
memberikan
soal
kepada
setiap kelompok untuk dikerjakan dan di cari permasalahan yang terdapat di dalam soal tersebut (Wondering). Pengembangan : Peserta didik mencari jawaban dengan cara
mendiskusikan
kelompoknya
kepada
masing-masing
(Exploring). Peserta didik mencatat jawaban dari hasil diskusi ke dalam buku latihan. Penerapan : Masing-masing
perwakilan
dari
kelompok tampil di depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok (Explaining). Memberi
kesempatan
kelompok lain melengkapi, kesepakatan,
untuk
kepada
menanggapi,
dan dan
menyetujui teman
kelompoknya yang tidak presentasi membantu menjawab apabila ada pertanyaan dari kelompok lainnya. Guru mengontrol jalannya diskusi agar pembelajaran
berjalan
dengan
efektif. Guru menjelaskan hasil dari eksplorasi siswa.
Penutup
Guru bersama-sama dengan peserta didik
10 Menit
membuat rangkuman atau kesimpulan hasil pembelajaran. Guru memberikan tugas, baik tugas individual ataupun tugas kelompok sesuai dengan hasil belajar pesrta didik. Guru
menginformasikan
kepada
peserta didik tentang materi yang akan dipelajari
pada
pertemuan
selanjutnya. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
hamdallah
dan
memberi salam. H. PENILAIAN PENGETAHUAN Teknik Penilaian
: Tes
Instrumen Penilaian
:
Uraian Soal 1. Lidia berjalan mengelilingi taman satu kali dan dua kali mengelilingi lapangan dekat komplek rumahnya dalam waktu 15 menit. Dengan kecepatan yang sama lidia mampu mengelilingi taman tiga kali dan enam kali mengelilingi lapangan dekat komplek rumahnya dalam waktu 30 menit. Tuliskan sistem persamaan linier yang menunjukkan situasi tersebut ? 2. Jika x dan y adalah penyelesaian sistem persamaan 3x + y = 3 dan x – 2y = 5 nilai x + y = 5 adalah ? (menggunakan metode substitusi) 3. Jumlah umur Lina dan Lisa adalah 35 tahun. Selisih umur mereka 5 tahun. Jika umur Lina lebih tua dari pada umur Lisa, maka berapakah umur masing-masing mereka ? (menggunakan metode eliminasi) 4. Nana dan Sauki pergi ke pasar. Mereka membeli belanjaan yang sama dengan jumlah yang berbeda. Nana membeli 5 tahu dan 10 tempe dengan harga Rp.20.000,-. Sauki membeli 2 tahu dan 2 tempe dengan harga Rp.6.000,-. Berapakah yang harus Nana dan Sauki bayar jika mereka membeli 10 tahu dan 10 tempe ? (metode campuran)
No 1
Jawaban
Skor
Diketahui : Lidia berjalan mengelilingi taman satu kali dan dua kali mengelilingi lapangan dekat komplek rumahnya dalam waktu 15 menit. Dengan kecepatan yang sama lidia mampu mengelilingi
1
taman tiga kali dan enam kali mengelilingi lapangan dekat komplek rumahnya dalam waktu 30 menit. Ditanya : Tuliskan sistem persamaan linier dari situasi tersebut ?
1
Penyelesaian : Misal : m = banyaknya mengelilingi taman n = banyaknya mengelilingi lapangan Lidia berjalan mengelilingi taman satu kali dan dua kali mengelilingi lapangan dekat komplek rumahnya dalam waktu
1
15 menit. Sehingga :
Dengan kecepatan yang sama lidia mampu mengelilingi taman tiga kali dan enam kali mengelilingi lapangan dekat komplek rumahnya dalam waktu 30 menit. Sehingga : Maka sistem persamaan linier dua variabel pada situasi tersebut 1
adalah
Jumlah Skor 2
Diketahui : Sistem persamaan :
4
1
Ditanya : Nilai ? Penyelesaian : Tentukan y 3x + y =3 y = 3 – 3x y = -3x +
1
3 Masukkan nilai y ke persamaan 2 x – 2y = 5 x – 2(-3x + 3) = 5 x + 6x – 6 = 5 x + 6x = 5 + 6 7x = 11 x = 11 – 7
1
x=4 Masukkan nilai x ke persamaan 1 3x + y = 3 3(4) + y = 3 12 + y = 3
1
y = 3 – 12 y = -9 sehingga nilai = 4 + (-9) =4–9 = -5 Maka hasil dari adalah -5 Jumlah Skor
4
3
Diketahui : Umur Lina + Lisa = 35 tahun
1
Selisih umur Lina dan Lisa = 5 tahun Ditanya : Berapakah umur masing-masing dari mereka ?
1
(menggunakan metode eliminasi) Penyelesaian : Misal : = Lina Lisa jumlah umur Lina dan Lisa : selisih umur Lina dan Lisa : sehingga : 1
eliminasi y
eliminasi x
1 Maka didapatkan umur Lina adalah 20 tahun dan umur Lisa adalah 15 tahun. Jumlah Skor 4
Diketahui : Nana membeli 5 tahu dan 10 tempe dengan harga Rp.20.000,-.
4
Sauki membeli 2 tahu dan 2 tempe dengan harga Rp.6.000,-. 1 Ditanya : Berapakah yang harus Nana dan Sauki bayar jika mereka membeli 10 tahu dan 10 tempe ? (metode campuran) Penyelesaian : Misal : Tahu = Tempe = 5 tahu + 10 tempe = 20.000 2 tahu + 2 tempe = 6.000 model matematikanya : 1 eliminasi variabel x || ||
1
substitusikan variabel y ke persamaan ()
Maka harga 10 tahu dan 10 tempe adalah : ()()
1
Jumlah Skor
I.
4
PENILAIAN SIKAP 1. Sikap Spiritual Teknik Penilaian
: Observasi
Bentuk Instrumen
: Lembar Observasi
No 1
Skor
Aspek Pengamatan
1
2
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan Memberi salam sebelum dan sesudah
3
menyampaikan pendapat/presentasi 4
Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan Jumlah Skor Keterangan skor penilaian sikap : 4 = Selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = Sering melakukan sesuai pernyataan tapi tidak melakukan 2 = Kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = Tidak pernah melakukan
No
Nama
Sikap Spritual 1
1 2 3 4 5
2
3
4
5
3
4
2. Sikap Sosial Teknik Penilaian
: Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi No
Skor
Aspek Pengamatan
1
1.
Menghargai pendapat kelompok lain.
2.
Kemauan melibatkan diri dalam aktivitas di kelas
3.
2
dan atau kegiatan diskusi kelompok. Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat.
4.
Kemauan mendengarkan dengan penuh perhatian.
5.
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.
6.
Berani menyampaikan pendapat.
7.
Menghargai pendapat kelompok lain. Jumlah Skor
Keterangan skor penilaian sikap 4 = Selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = Sering melakukan sesuai pernyataan tapi tidak melakukan 2 = Kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = Tidak pernah melakukan No
Nama
Sikap Sosial 1
2
3
1 2 3 4 5 Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
4
5
6
7
3
4
Skor Akhir
Kategori Nilai Sikap : SB
=
Skor
Akhir
B
=
Skor
Akhir
C
=
Skor
Akhir
K = Skor Akhir 3. Psikomotor (Keterampilan) Teknik Penilaian
: Observasi
Bentuk Instrumen
: Lembar Observasi
No
Skor
Aspek Pengamatan
1
1. Kecepatan dalam mengerjakan tugas 2. Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan-urutan pengerjaan 3. Kemampuan membaca gambar atau simbol 4. Keserasian bentuk yang diharapkan atau ukuran yang telah ditentukan Jumlah Skor Keterangan skor penilaian sikap 4= Selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = Sering melakukan sesuai pernyataan tapi tidak melakukan 2 = Kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = Tidak pernah melakukan No
Nama
Kemampuan Psikomtor 1
1 2 3
2
3
4
2
3
4
4 5 Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Akhir
Kategori Nilai Sikap : SB
=
Skor
Akhir
B
=
Skor
Akhir
C
=
Skor
Akhir
K = Skor Akhir Bandar Lampung, Guru Pelajaran Matematika
Peneliti
Desy Arisandi, S.Pd NIP. 197701062009022001
Nana Safitri NPM : 1711050193
Mengetahui Kepala Sekolah SMP Negeri 18 Bandar Lampung
Suliana, M.Pd NIP : 19670813 198903 2 002
2021
MODEL PEMBELAJARAN DMR ( Diskursus Multi Representasi) A. Pengertian Model Pembelajaran DMR Model pembelajaran Diskursus Multi Representasi (DMR) merupakan sebuah model pembelajaran
yang
mengembangkan
dirancang
kemampuan
oleh
guru
pemecahan
secara
berkelompok
masalah
matematis
untuk dengan
menggunakan kemampuan representasi yang dimiliki oleh peserta didik. B. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran DMR a. Kelebihan Model Pembelajaran DMR 1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. 2. Peserta didik lebih mudah memahami pembelajaran yang diberikan guru. 3. Terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan. 4. Kegiatan pembelajaran.menjadikan peserta didik lebih aktif. 5. Terciptanya komunikasi yang baik antara peserta didik dengan peserta didik, maupun peserta diddik dengan guru. 6. Meningkatnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik. 7. Menumbuhkan rasa percaya diri. 8. Menumbuhkan rasa ingin tahu. 9. Meningkatkan keterampilan komunikasi yang baik. 10. Keterampian peserta didik dalam bersosialisasi meningkat b. Kelemahan Model Pembelajaran DMR 1. Memerlukan waktu yang lama dalam proses pembelajaran. 2. Guru harus mempersiapkan tenaga dan rencana pembelajaran dengan baik. 3. Sering terjadi debat antar setiap kelompok.
C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran DMR a. Persiapan Pada tahap ini guru dan peserta didik membuka pelajaran dengan berdoa bersama. Setelah itu peserta didik diarahkan untuk duduk berdasarkan kelompoknya masing- masing yang telah ditetapkan sebelumnya. b.Pendahuluan Pada tahap ini peserta didik diingatkan kembali dengan materi sebelumnya yang berkaitan pada kehidupan sehari-hari dengan cara komunikasi dua arah atau tanya jawa sehingga dapat melatih kemampuan representasinya. c. Pengembangan Guru membagikan soal kepada setiap kelompok. Pada tahap ini setiap kelompok melakukan diskusi dengan kelompoknya masing-masing. Peserta didik merancang langkah-langkah untuk menjawab soal. Tidak lupa guru memantau kegiatan diskusi kelompok agar berjalan dengan baik, serta dalam menyelesaikan soal peserta didik dibimbing oleh guru agar kemampuan representasinya keluar dengan sendirinya. d.Penerapan Setelah melakukan diskusi, selanjutnya setiap kelompok menyusun hasil yang diperoleh dari diskusinya dalam menyelesaikan soal matematika. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil yang telah didapatkan. e. Penutup Peserta didik dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi bersama. Kemudian melakukan evaluasi berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan.
D. RPP Model Pembelajaran DMR Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah
: SMP Negeri 18 Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi Pokok
: Relasi dan Fungsi
Kelas / Semester
: VIII / Ganjil
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan
: Pertama
A. KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4.Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Kompetensi Dasar 3.3 Mendeskripsikan dan menyatakan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai representasi (katakata, tabel,grafik, diagram, dan persamaan).
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai representasi.
Indikator 1. Mendefinisikan relasi 2. Menunjukan suatu relasi dengan diagram panah, diagram kartesius, dan pasangan berurutan 3. Mendefinisikan fungsi 4. Menunjukan suatu fungsi dengan himpunan pasangan berurutan, diagram panah, rumus fungsi/persamaan, tabel dan grafik 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran peserta didik dapat: 1. Mendefinisikan relasi. 2.Menunjukan suatu relasi dengan diagram panah, diagram kartesius, dan pasangan berurutan. D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian Relasi Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota himpunan ke himpunan lain. 2. Menyajikan Relasi Untuk menyajikan suatu relasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: a. Menyajikan relasi dengan diagram panah Misal diketahui A = {1, 2, 3, 4} dan B = {2, 4, 6, 8, 10}. Jika himpunan A dan B dihubungkan dengan relasi "setengah dari", maka diagram panah tersebut adalah A B 1•
•2
2•
•4
3•
•6
4•
•8 •10
b. Menyajikan relasi dengan diagaram kartesius Misal pada relasi himpunan A ke himpunan B, anggota himpunan A ditulis pada sumbu x dan anggota himpunan B ditulis dengan sumbu y. B 10 8• 6• 4• 2 • 1235
A
c. Menyajikan relasi dengan himpunan berurutan Misal diketahui himpunan A dan B. Pasangan berurutan untuk relasi A ke B ditulis (x,y) dengan x A dan y B. contoh himpunan berurutan dari relasi "setengan dari" {(1,2), (2,4), (3,6), (4,8)}. E. METODE PEMBELAJARAN 1. Model pembelajaran : Diskursus Multy Representasi (DMR) 2. Metode : Diskusi Kelompok F. MEDIA, ALAT, SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media/Alat : Buku Cetak, white board, spidol. 2. Sumber Belajar : - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sumber lain yang relevan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Alokasi Waktu 15 menit
Orientasi : Guru masuk kelas dengan memberi salam. Sebelum memulai pelajaran peserta didik diminta untuk berdoa secara bersama-sama. Guru memeriksa kehadiran peserta didik. Apersepsi : Peserta didik diingtkan kembali oleh guru tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu materi himpunan Motivasi: Guru menyampaikan pentingnya membelajari relasi dan fungsi dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari Tujuan : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 50 menit Persiapan : - Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang per kelompok. Pendahuluan: - Guru menjelaskan materi mengenai pengertian relasi dan menunjukan relasi dengan diagram panah, diagram kartesius, dan pasangan berurutan - Guru mengarahkan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang materi/soal yang belum dipahami Pengembangan: - Siswa diberi soal dan melakukan diskusi kelompok sesuai dengan panduan LKPD dan mengisi LKPD yang telah disediakan, guru meninstruksikan kepada siswa jika ada teman yang belum paham harus mengajarinya sampai jelas. Siswa dapat mencari informasi melalui buku, internet, informan, dan lainlain Penerapan: - Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. - Kelompok yang tidak presentasi menaggapi kelompok yang sedang mempresentasikan hasilnya. 15 menit Guru memberikan evalusi pemberian tugas untuk dikerjakan secara individu Siswa dipandu guru menyampaikan kesimpulan
pembelajaran Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap hamdallah dan memberi salam. H. Teknik Penilaian 1. Sikap - Observasi Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait proses pembelajaran maupun secara umum. 2. Pengetahuan : - Tes Tertulis Uraian - Penugasan 3. Keterampilan - Penilaian Portofolio Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL Petunjuk pengisian: a. Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa b. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilka, dengan ketentuan sebagai berikut: 4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati 3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati 2 = apabila KADANGKADANG melakukan perilaku yang diamati 1 = apabila JARANG melakukan perilaku yang diamati Nama Siswa : Kelas VIII Tanggal Pengamatan : Materi pokok : Statistika Skor Indikator No Aspek Pengetahuan 4 3 2 1 1. Membaca al-qur'an sebelum pelajaran dimulai Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan 2 pemeblajaran 3 Mengucap salam ketika masuk kedalam kelas Mengungkapkan secara lisan terhadap tuhan saat melihat 4 kebesarannya 5 Belajar sungguh-sungguh sebagai bukti syukur Jumlah Skor Perhitungan nilai akhir : Kriteria Penilaian:
Nilai (N) 80 < N 100 65 < N 80 50 < N 65 0 < N 50
Predikat A (Sangat baik) B (Baik) C (Cukup) D (Kurang)
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL a. Teknik Penilaian : Pengamatan b. Bentuk Instrumen : Lembar Nama Siswa : Kelas VIII Tanggal Pengamatan : Materi pokok : Statistika No 1 2
3 4 5 6 7 8
Aspek yang dinilai Memiliki rasa ingin tahu(suka bertanya, suka mengamati hal-hal yang berkaitan dengan statistika) Percaya diri (jujur dalam mengerjakan soal, tidak mencontek dan berani mengemukakan pendapat) Berani presentasi kedepan Disiplin(masuk kelas tepat waktu, memakai seragam, mengumpulkan tugas tepat waktu) Bertanggung Jawab Toleransi(menghargai dan menghormati pendapat teman) Kerja sama(kekompakan dalam mengerjakan tugas kelompok) Santun(menghormati orang yang lebih tua, menerapkan 3S (senyum, salam, sapa)) Perhitungan nilai akhir : Kriteria Penilaian: Nilai (N) 80 < N 100 65 < N 80 50 < N 65 0 < N 50
Predikat A (Sangat baik) B (Baik) C (Cukup) D (Kurang)
Teknik Penilaian Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
Skor Indikator 4 3 2 1
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP Nama Siswa Kelas Tanggal Pengamatan Materi pokok No
: VIII : : Statistika
Nama siswa
Spiritual
Sikap
Sosial
Jumlah
Kriteria
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN Penilaian Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes b. Bentuk Instrumen : Uraian No Indikator 1 3.3 Mendeskripsikan dan menyatakan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai representasi (kata- kata, tabel,grafik, diagram, dan persamaan).
2
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai representasi.
Soal 1. Apakah yang dimaksud dengan relasi ?
Alternatif Jawaban Skor 4 Jawab: relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-anggota himpunan satu ke anggota- anggota himpunan lainnya. berpasangan.
2. Diketahui himpunan A = {2, 4 6, 8, 10} dan himpunan B = {1, 2, 3, 4, 5}. Sajikan himpunan ke himpunan pasangan berurutan yang
Jawab: {(2, 1), (4, 3), (6, 5)}
4
menyatakan relasi "satu lebihnya dari" pada himpunan A dan himpunan B Perhitungan nilai akhir :
Bandar Lampung, Guru Pelajaran Matematika
Peneliti
Desy Arisandi, S.Pd NIP. 197701062009022001
Nana Safitri NPM : 1711050193
Mengetahui Kepala Sekolah SMP Negeri 18 Bandar Lampung
Suliana, M.Pd NIP : 19670813 198903 2 002
2021
MODEL PEMBELAJARAN NHT ( Numbered, Heads, Together) A. Pengertian Model Pembelajaran NHT Numbered Heads Together (NHT) adalah penomoran berpikir, jenis pembelajaran kooperatif yang di rancang agar mempengaruhi pola interaksi siswa sehingga sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. B. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT a. Kelebihan Model Pembelajaran NHT 1.Setiap peserta didik menjadi siap semua dalam pembelajaran. 2.Peserta didik melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. 3.Peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang pandai pada materi pembelajaran. b. Kekurangan Model Pembelajaran NHT 1. Kemungkinan nomor yang telah dipanggil akan dipanggil lagi oleh guru. 2. Tidak semua anggota kelompok dapat dipanggil oleh guru. C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran NHT a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok diberi nomor. b. Guru memberikan pertanyaan yang berbeda pada masing-masing kelompok. c. Guru memberikan waktu atau kesempatan bagi siswa berdiskusi bersama masing- masing kelompoknya untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan. d. Guru memanggil masing-masing kelompok yang memiliki nomor yang sama, kemudian mendeskripsikan di depan kelas. e. Guru mengembangkan diskusi tersebut lebih dalam sehingga siswa saling memberikan tanggapan hingga menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. f. Guru kemudian memberikan kesimpulan dari hasil diskusi tersebut.
D. RPP Model Pembelajaran NHT Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Bandar Lampung Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/Ganjil Materi
: Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 Pertemuan) A. KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,
gotong
royong),
santun,
percaya
diri,
dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadannya. KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 : Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Kompetensi Dasar 3.5
Indikator Pencapaian Kompetensi
Menjelaskan system persamaan 3.5.1 Memahami konsep Sistem linear dua variabel dan Persamaan Linear Dua Variabel penyelesaiannya yang (SPLDV) dihubungkan dengan masalah kontekstual 3.5.2 Menerapkan dan membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
4.5
Menyelesaikan masalah yang 4.5.1 Menentukan himpunan berkaitan dengan sistem penyelesaian Sistem Persamaan persamaan linear dua variabel Linear Dua Variabel (SPLDV) 4.5.2 Menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik dapat memahami konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). 2. Peserta didik mampu untuk menerapkan dan membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
D. MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1 1. Memahami konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah sebuah sistem atau kesatuan dari beberapa persamaan linear dua variabel yang sejenis. Sejenis dalam artian memiliki variabel yang sama. Bentuk umum SPLDV x dan y, yaitu sebagai berikut: { Dengan dan bilangan riil; Keterangan: x,y
: variabel : koefisien dari x : koefisien dari y
, : konstanta Berikut ini merupakan beberapa contoh model matematika SPLDV: 6. dan 7. dan 8. dan 9. dan 10. dan
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat diselesaikan dengan tiga metode yaitu metode subsitusi, metode eliminasi dan metode gabungan. 2. Membuat Model Matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan pada kehidupan sehari-hari. Permasalahan ini biasanya disajikan dalam bentuk soal cerita. Langkah-langkah awal dalam menyelesaikan soal tersebut yaitu dengan membuat model matematika. Contoh: Umur Tia 5 tahun lebih tua daripada umur Tit, sedangkan jumlah umur dari keduanya adalah 40 tahun. Tentukan model matematika dari soal tersebut! Diketahui: Umur Tia 5 tahun lebih tua daripada umur Tito, jumlah umur keduanay 40 tahun. Ditanya: Tentukan model matematikanya? Penyelesaian: Misal: Umur Tia tahun Umur Tito tahun Maka model matematika nya: Umur Tia 5 tahun lebih tua dari umur Tito, maka: Jumlah umur Tia dan Tito adalah 40 tahun, maka Jadi model matematika nya adalah dan . 3. Metode Subsitusi Metode subsitusi adalah metode dengan cara mengganti variabel dengan persamaan lain. Sedangkan eliminasi adalah menghilangkan salah satu variabel Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel salah satunya dengan menggunakan Metode subsitusi. Metode subsitusi adalah mengganti variabel dengan persamaan lain.
Contoh : Perhatikan bagaimana menentukan selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel berikut:
Dari persamaan , kita dapat menentukan nilai dengan mengganti (menyubsitusi) bentuk persamaan seperti berikut: Ubah persamaan menjadi Subsitusikan untuk ke persamaan , sehingga ()
Setelah itu, subsitusikan nilai ke persamaan , sehingga ( )
Untuk memeriksa apakah dan adalah selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel, kita harus memeriksanya. Jika dan maka ()() (benar) Jika dan maka ( ) (benar) Jadi, selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah ( ). E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Numbered Heads Together (NHT) dan penugasan.
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN Media
: Papan Tulis
Alat
: Spidol, Karton dan Tali Rapia
Sumber Belajar : Abdur Rahman As’ari, dkk. 2017.Buku Guru Matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran. Memeriksa kehadiran peserta didik. Menyiapkan
fisik
dan
psikis
peserta
didik
dengan
mengawali kegiatan pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalman peserta didik dengan materi tema/kegiatan sebelumnya. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan mengenai materi unsureunsur sistem persamaan linear dua variabel. Motivasi Memberikan
gambaran
tentang
manfaat
mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat
menjelaskan
mengenai
materi
sistem
persamaan linear dua variabel. Peseta didik diarahkan untuk mencoba memahami materi, karna
10 menit
didalam mencoba peserta didik menemukan serta belajar membangun kesempatan untuk berhasil. Tujuan Pembelajaran: Pendidik menjelaskan manfaat dan memberikan tujuan dan memberikan tujuan dari pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai selama pembelajran. Pemberian Acuan Pendidik menyampaikan langkah-langkah model pembelajaran Numbered Headss Together (NHT). Kegiatan Inti a. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati: Peserta didik berjumlah 30 orang dibagi menjadi 5 kelompok dimana masingmasing kelompok berjumlah 6 orang. Setiap peserta didik dalam setiap kelompok mendapat nomor yang berbeda. Pendidik menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada peserta didik sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai.
b. Mengasosiasi Pada kegiatan mengasosiasi: Pendidik membuat sebuah misi belajar untuk memperebutkan sebuah reward dengan memberikan tugas/soal dan masingmasing kelompok mengerjakannya.
60 menit
c. Mengumpulkan Informasi
Pada
kegiatan
mengumpulkan
informasi: Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya. Pendidik mengundi nomor siswa dan nomor yang terambil melaporkan hasil kerja sama mereka didepan kelas. Setiap kelompok yang menjawab soal dengan benar maka kelompok tersebut mendapatkan bintang/poin. Selanjutnya, siswa mengerjakan soal kembali dari soal sebelumnya dan pendidik mengundi kembali nomor siswa dengan nomor siswa yang terambil melaporkan hasil kerjanya didepan kelas, kelompok yang menjawab dengan benar mendapatkan d. Menanya
bintang/poin. Kegiatan ini dilakukan sampai soal yang disediakan telah habis. Pada kegiatan menanya: Pendidik memberikan kesempatan peserta didik
untuk bertanya mengenai materi
tentang konsep dan model matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) serta metode subsitusi. e. Menyimpulkan Pada kegiatan menyimpulkan: Pendidik meminta peserta didik untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran materi konsep dan model matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) serta metode subsitusi yang sudah dilakukan melalui Numbered Heads Together (NHT). Kegiatan Akhir Penutup: Peserta
didik
dan
pendidik
bersama-sama
membuat
kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari. Pendidik memberi informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya serta memberikan arahan untuk
10 menit
mempelajari lebih dahulu dirumah. Pendidik menutup hamdalah
pembelajaran
dengan
doa,
ucapan
dan salam. H. PENILAIAN PENGETAHUAN a. Teknik Penilaian : Tes b. Instrumen Penilaian : Uraian Soal: 1. Karina berlari mengelilingi taman satu kali dan tiga kali mengelilingi lapangan dekat rumahnya dalam waktu 10 menit. Dengan kecepatan yang sama karina mampu mengelilingi taman dua kali dan lima kali mengelilingi lapangan dekat ruimahnya dalam waktu 22 menit. Tuliskan persamaan linear yang menunjukkan
situasi tersebut?
2. Jika dan adalah penyelesaian sistem persamaan
dan................Nilai
adalah? (menggunakan metode subsitusi) 3. Tentukan penyelesaian dari persamaan
dan
dengan metode
eliminasi! 4. Jumlah umur Lala dan Raihan adalah 38 tahun. Selisih umur mereka 8 tahun. Jika umur Lala lebih tua dari umur Raihan, maka berapakah umur masing-masing mereka menggunakan metode eliminasi? 5. Febi dan Dara pergi ke sebuah mini market. Mereka membeli barang yang sama dengan jumlah yang berbeda. Febi membeli 3 penggaris dan 8 penghapus dengan harga Rp.22.500,-. Dara membeli 1 penggaris dan 1 penghapus dengan harga Rp.5000,- . berapakah yang harus Febi dan Dara bayar jika mereka membeli 5 penggaris dan 10 penghapus? (metode campuran) No 1
Jawaban
Skor
Karina berlari mengelilingi taman satu kali dan tiga kali
1
Diketahui: mengelilingi lapangan dekat rumahnya dalam waktu 10 menit. Dengan kecepatan yang sama karina mampu mengelilingi taman dua kali dan lima kali mengelilingi lapangan dekat ruimahnya dalam waktu 22 menit. Ditanya: Tuliskan sistem persamaan linear dari situasi tersebut?
1
Penyelesaian: Misal: m = banyaknya mengelilingi taman n = banyaknya mengelilingi lapangan Karina berlari mengelilingi taman satu kali dan tiga kali mengelilingi lapangan dekat rumahnya dalam waktu 10 menit. Sehingga:
Dengan kecepatan yang sama karina mampu mengelilingi taman
1
dua kali dan lima kali mengelilingi lapangan dekat ruimahnya dalam waktu 22 menit. Maka, sistem persamaan linear dua variabel pada situasi tersebut adalah:
1 Jumlah Skor 2.
4
Diketahui: Sistem persamaan:
1
1 Ditanya: Nilai ? Penyelesaian: Tentukan y
Masukkan nilai y ke pers 2: ( )
1
Masukkan nilai x ke pers 1: ( )
1 Sehingga nilai: ( )
Maka hasil dari adalah Jumlah Skor 3.
Diketahui:
4 1
Persamaan dari dan 1
Ditanya: Tentukan penyelesaian dari persamaan tersebut menggunakan metode eliminasi! Penyelesaian: Eliminasi y
1 Eliminasi x |
|
|
|
1
Maka didapatkan hasil nilai dan Jumlah Skor 4.
4
Diketahui:
1
Umur Lala + Raihan = 38 tahun. Selisih umur Lala dan Raihan = 8 tahun Ditanya:
1
Berapakah umur masing-masing mereka menggunakan metode eliminasi? Penyelesaian: Misal: Lala Raihan Jumlah umur Lala dan Raihan: Selisih umur Lala dan Raihan: Sehingga: Eliminasi-y 1
Eliminasi-x
Maka didapatkan umur Lala adalah 23 tahun dan umur Raihan
1
adalah 15 tahun. Jumlah Skor 5.
Diketahui:
4 1
Febi membeli 3 penggaris dan 8 penghapus dengan harga Rp.22.500,-. Dara membeli 1 penggaris dan 1 penghapus dengan harga Rp.5000,- . Ditanya:
1
Berapakah yang harus Febi dan Dara bayar jika mereka membeli 5 penggaris dan 10 penghapus? Penyelesaian: Misal: Penggaris = x Penghapus = y 3 penggaris + 8 penghapus = 22.500 1 penggaris + 1 penghapus = 5.000 Model matematikanya:
Eliminasi variabel x | |
| |
1
Subsitusikan variabel y ke pers
Maka harga 5 penggaris dan 10 penghapus adalah:
1
()()
Jadi Febi dan Dara harus membayar sebesar Rp.32.500,Jumlah Skor
I.
4
PENILAIAN SIKAP 1. Sikap Spiritual Teknik Penilaian
: Observasi
Bentuk Instrumen
: Lembar Observasi
No 1
Aspek Pengamatan Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 3
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4
Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan Jumlah Skor
Skor 1
2
3
4
Keterangan skor penilaian sikap : 4 = Selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = Sering melakukan sesuai pernyataan tapi tidak melakukan 2 = Kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = Tidak pernah melakukan No
Nama
Sikap Spritual 1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 2. Sikap Sosial Teknik Penilaian
: Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi No
Aspek Pengamatan
1.
Menghargai pendapat kelompok lain.
2.
Kemauan melibatkan diri dalam aktivitas di kelas
3.
Skor 1
2
dan atau kegiatan diskusi kelompok. Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat.
4.
Kemauan mendengarkan dengan penuh perhatian.
5.
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.
6.
Berani menyampaikan pendapat.
7.
Menghargai pendapat kelompok lain. Jumlah Skor
Keterangan skor penilaian sikap 4 = Selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = Sering melakukan sesuai pernyataan tapi tidak melakukan
3
4
2 = Kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = Tidak pernah melakukan No
Nama
Sikap Sosial 1
2
3
1 2 3 4 5 Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Akhir
Kategori Nilai Sikap : SB
=
B
=
Skor
Akhir
C
=
Skor
Akhir
K = Skor Akhir
Skor
Akhir
4
5
6
7
3. Psikomotor (Keterampilan) Teknik Penilaian
: Observasi
Bentuk Instrumen
: Lembar Observasi
No
Skor
Aspek Pengamatan
1
1. Kecepatan dalam mengerjakan tugas 2. Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan-urutan pengerjaan 3. Kemampuan membaca gambar atau simbol 4. Keserasian bentuk yang diharapkan atau ukuran yang telah ditentukan Jumlah Skor Keterangan skor penilaian sikap 4= Selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = Sering melakukan sesuai pernyataan tapi tidak melakukan 2 = Kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = Tidak pernah melakukan No
Nama
Kemampuan Psikomtor 1
2
3
4
1 2 3 4 5 Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Akhir
Kategori Nilai Sikap :
2
3
4
SB
=
Skor
Akhir
B
=
Skor
Akhir
C
=
Skor
Akhir
K = Skor Akhir Bandar Lampung, Guru Pelajaran Matematika
Peneliti
Desy Arisandi, S.Pd NIP. 197701062009022001
Nana Safitri NPM : 1711050193
Mengetahui Kepala Sekolah SMP Negeri 18 Bandar Lampung
Suliana, M.Pd NIP : 19670813 198903 2 002
2021