RPP TaRL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

-RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



Satuan Pendidikan



: SMA Negeri 3 Pontianak



Kelas/Semester



: X / Genap



Mata Pelajaran



: PPKn



Materi Pokok



: Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika



Sub Materi



: Ancaman terhadap Integrasi Nasional



Alokasi Waktu



: 2 x 40 menit (1 pertemuan)



A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkansikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, danhumaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkanmasalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampumenggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar 3.6



Menganalissi



ancaman



Indikator Pencapaian Kompetensi terhadap 3.6.3 Menelaah Bentuk Ancaman Non



negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi,



Militer



sosial,



budaya,



pertahanan



dan 3.6.4 Mendeteksi peristiwa ancaman non



keamanan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika



militer yang terjadi terhadap negara 3.6.5 Mendeteksi upaya yang dilakukan dalam



mengatasi



ancaman



non



militer 4.6 Menyaji



hasil



analisis



tentang 4.6.3 Menunjukkan hasil menelaah bentuk



ancaman terhadap negara dan upaya



ancaman non militer



penyelesaiannya di bidang ideologi, 4.6.4



Memgkomunikasikan



hasil



politik, ekonomi, sosial, budaya,



mendeteksi peristiwa ancaman non



pertahanan dan keamanan dalam



militer yang terjadi terhadap negara



bingkai Bhineka Tunggal Ika



4.6.5 Mengkomunikasikan hasil diskusi terkait upaya yang dilakukan dalam mengatasi ancaman non militer



C. Tujuan Pembelajaran: Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teaching at the right level (TaRL) dan model snowball throwing yang menuntut peserta didik untuk mengamati/ menerima stimulus permasalahan terkait materi yang disajikan, bekerja sama dalam kelompok, mendiskusikan permasalahan terkait dengan ancaman yang dapat membayakan integrasi nasional, baik di bidang militer maupun non militer serta mampu menunjukan sikap/perilaku sebagai bentuk kewaspadaan terhadap ancaman yang dapat membahayakan integrasi nasional bangsa Indonesia. Dengan pembelajaran tersebut diharapkan peserta didik memiliki karakter jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun dan percaya diri. D. Materi Pembelajaran 1. Ancaman dalam bidang militer 2. Ancaman dalam bidang non militer E. Metode Pembelajaran : Pendekatan pembelajaran



: Teaching at the right level (TaRL)



Model Pembelajaran



: snowball throwing



Metode Pembelajaran



: Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab



F. Media, Alat, dan Sumber Belajar: Media



: PowerPoint, Puzzel Maker



Alat



: Laptop, SmartPhone, LCD, papan tulis, spidol, buku materi



G. Sumber belajar: 1) Buku Peserta Didik dan Buku Guru PPKn 2) Buku referensi lain yang relevan. 3) Internet. H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan Deskripsi Pendahuluan 1. 2. 3.



4.



5.



6. 7. Inti



a.



1.



2.



b. 3.



Nilai-nilai Karakter Alokasi Waktu Guru memberi salam dilanjutkan dengan - Religiositas 10’ meminta peserta didik untuk berdoa. (Memanfaatkan Guru mengecek kehadiran peserta didik lingkungan dan mengkondisikan kelas. dengan bijak) Guru menanyakan kabar dan perasaan peserta didik hari ini dengan menggunakan media puzzle maker. Guru memberi apersepsi kepada peserta didik dengan menayangkan PowerPoint yang berisi materi yang telah dipelajari - Gotong Royong (berorientasi pada pertemuan sebelumnya, kemudian pada bertanya: “Apa hal yang dapat kalian kemaslahatan simpulkan berdasarkan materi yang telah bersama) dipelajari pada pertemuan sebelumnya?” Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan menayangkan powerpoint yang berisi gambar berbagai bentuk contoh ancaman dalam integrasi nasional, serta menyampaikan manfaat mempelajari ancaman terhadap integrasi nasional agar senantiasa bersyukur terhadap segala pemberian dari Tuhan dan membiasakan diri untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Guru mengkomunikasikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan. Eskplorasi 60’ - Gotong Royong (berorientasi Guru menyampaikan materi kepada pada peserta didik serta peserta didik dimotivasi kemaslahatan untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, bersama) sehingga peserta didik dapat memahami ancaman terhadap integrasi nasional. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahaminya. - Kemandirian Elaborasi (Kreatif) Guru meminta peserta didik untuk



Penutup



membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. 4. Guru meminta untuk tiap kelompok memilih ketua kelompok yang akan menerima penjelasan dari guru tentang materi ancaman terhadap integrasi nasional. 5. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya dan menjelaskan materikepada anggota - Kemandirian , kelompoknya. tanggung jawab, 6. Guru mempersilahkan peserta didik untuk jujur (Kreatif) berdiskusi dengan teman kelompoknya. 7. Masing-masing peserta didik kemudian menuliskan satu pertanyaan yang menyangkut materi yang dijelaskan oleh ketua kelompoknya di kertas satu lembar. 8. Kemudian kertas dibuat seperti bola dan dilempar kepada peserta didik yang lain 9. Peserta didik yang mendapat lemparan diberi kesempatan untuk menjawab setiap pertanyaan yang ada pada kertas dan selanjutnya presentasi didepan kelas. c. Konfirmasi 10. Guru memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik 1. Guru melakukan refleksi (evaluasi) - Gotong Royong terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan (berorientasi 2. Guru memberikan umpan balik terhadap pada proses dan hasil pembelajaran. kemaslahatan 3. Guru menutup pelajaran dengan bersama) mengucapkan salam. - Kemandirian (Kreatif)



I. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian: a) Penilaian Sikap: Observasi b) Penilaian Pengetahuan: Tes menggunakan puzzle maker c) Penilaian Keterampilan: Idensifikasi 2. Bentuk Penilaian: 1) Observasi



: Lembar Observasi



2) Penugasan



: Persentasi



3) Praktik



: Skala Penilaian



10’



3. Instrumen Penilaian (terlampir)



Pontianak, Februari 2023 Mengetahui Guru Pamong



Drs. Harjito



Mahasiswa PPL



Randi Saputra



Lampiran 1: Bahan Ajar A. Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Sekarang ini ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional (fisik) berkembang menjadi multidimensional (fisik dan nonfisk), baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar pegeri. Ancaman yang bersifat multidimensional tersebut bersumber dari permasalahan-permasalahan baru dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan yang terkait dengan terorisme, imigran gelap, bahaya narkotika, pencurian kekayaan alam, bajak laut, dan perusakan lingkungan. 1. Ancaman di Bidang Militer Ancaman



adalah



setiap



usaha



atau



kegiatan baik dari dalam maupun dari luar yang dinlai dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wlayah suatu negara, sertajuga dapat berbahaya bagi keselamatan bangsa dan warga negara.



Ancaman Militer



Ancaman militer berkaltan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. Pengertian dari bentuk ancaman terhadap negara yang berbentuk mliter adalah suatu ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi dan dinilai mempunyai kemampuan yang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara, serta dapat membahayakan keselamatan warga negara dan segenap bangsa. Berikut beberapa contoh ancaman terhadap negara yang termasuk ancaman militer. a. Agresi Pengertian dari agresi adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap suatu negara yang dapatmembahayakan kedaulatan dan keutuhanwilayah negara tersebut, dan juga membahayakan keselamatan segenap bangsa tersebut. Agresi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara yang berbeda-beda. Berikut macam-macam agresi. 1) Invasi, yaitu suatu serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata negara lain terhadap wilayah NKRI. 2) Bombardemen adalah suatu penggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain terhadap NKRI



3) Blokade adalah kegiatan penghambatan yang dilakukan di daerah pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI yang dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain. b. Pelanggaran wilayah Pelanggaran wilayah dilakukan oleh negara lain yang menggunakan kapal maupun pesawat nonkomersial c. Spionase Spionase adalah ancaman milier berupa mata-mata yang dilakukan oleh negara lain, bertujuan untuk mencari dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara. d. Sabotase Sabotase adalah ancaman militer yang dlakukan oleh suatu negara yang kegiatannya mempunyai tujuan untuk merusak instalasi militer dan objek vital nasional. Sabotase ini dapat membahayakan keselamatan suatu bangsa. e. Aksi teror bersenjata Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh suatu jaringan terorisme yang luas (internasional) atau ancaman yang dilakukan oleh teroris internasional yang bekerja sama dengan terorisme lokal (dalam negeri). Aksiterorisme pada prinsipnya merupakan suatu tindak pidana kriminal tetapi memiliki sifat yang khusus, yaitu memiliki çiri-ciri bergerak dalam kelompok, anggotanya memilikimilitansi tinggi, beroperasi di bawah tanah (rahasia), menggunakan perangkatsenjata yang canggih dan mematikan, serta umumnya terkait dalam jaringan internasional. f. Pemberontkan bersenjata Pemberontakan merupakan proses, cara, perbuatan memberontak atau penentangan terhadap kekuasaan yang sah. g. Perang saudara Perang saudara terjadi antarkelompok masyarakat bersenjata dalam satu wilayah yang sama. Contoh: perang saudara di Suriah. Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan komponen utama yang dipersiapkan untuk menghadapi ancaman militer, yang dilaksanakan melaluitugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).



2. Ancaman NonMiliter Ancaman nonmiliter adalah suatu ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata. Namun, jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara.



Selain



membahayakan



itu,



juga



keselamatan



bangsa.



dapat segenap



Tenaga kerja asing merupakan ancaman nonmiliter



Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda karena berbentuk ancaman berdimensi ideologi, ancaman berdimensi politik, ancaman berdimensi ekonomi, ancaman berdimensi sosial budaya, ancaman berdimensi teknologi dan informasi, dan ancaman berdimensi keselamatan umum. Bhinneka Tunggal lka merupakan semboyan bangsa Indonesia yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan. Dengan adanya semangat untuk bersatu, berbagai halangan tidak akan mampu memecah belah bangsa Indonesia. a. Ancaman berdimensi ideologi Sistem politik internasional mengalami perubahan sejak Uni Soviet runtuh sehingga paham komunis tidak populer lagi. Namun, potensi ancaman berbasis ideologi masih tetap diperhitungkan. Ancaman berbasis ideologi dapatpula dalam bentuk penetrasi nilai-nilai kebebasan (liberalisme) sehingga dapat memicu proses disintegrasi bangsa. b. Ancaman berdimensi politik Politk merupakan instrumen utama untuk menggerakkan perang. Ini membuktikan bahwa ancaman plitk dapat menumbangkan 'suatu rezim pemerintahan bahkan dapat menghancurkan suatu negara. Masyarakat internasional mengintervensi suatu negara melaluipolitik seperti Hak Asasi Manusia (HAM), demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, dan penyelenggaraan pemerintahan yang bérsih dan akuntabel. c. Ancaman berdimensi ekonomi Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar seliap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi sangat menentukan dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi terbagi menjadi internal dan eksternal. Ancaman dari internal dapat berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas. Sementara ancaman dari eksternal



dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan menghadapi globalisasi, dan tingkat ketergantungan terhadap pihak asing. d. Ancaman berdimensi sosial budaya Ancaman sosial budaya berupa isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, dan konflik horizontal yaitu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Pada tahun 1994 saja, misalnya, 18 peperangan dari 23 peperangan yang terjadi di dunia diakibatkan oleh sentimen-sentimen budaya, agama, dan etnis. Sementara itu, 75 persen dari pengungsi dunia yang mengalir ke berbagai negara lainnya didorong oleh alasan yang sama pula. Sementara itu, 8 dari 13 operasi pasukan perdamaian yang dijalankan PBB ditujukan untuk mengupayakan terciptanya perdamaian di berbagai konflik antaretnis di dunia. e. Ancaman berdimensi teknologi dan informasi Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat dan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat. Namun, kejahatan mengikuti perkembangan tersebut seperti kejahatan cyber dan kejahatan perbankan, serta penipuan. f. Ancaman berdimensi keselamatan umun Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam, misalnya gempa bumi, meletusnya gunung, dan tsunami. Ancaman karena manusia, misalnya penggunaan obat-obatan atau narkoba dan bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran, dan kecelakaan transporasi. Komponen utama untuk menghadapiancaman nonmiliter ini, yaitu lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi, dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa, Contoh lembaga pemerintah yang menghadapi



KPK



ancaman nonmiliter, yaitu Polisi, KPK, DPR, Satpol PP, dan lain sebagainya. Beberapa contoh ancaman yang berbentuk nonmiliter, yaitu sebagai berikut. a. Perdagangan dan penyalahgunaan narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang). b. Kegiatan imigrasi gelap/legal. c. Peniangkapan ikan di laut secara ilegal. d. Banyaknya tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). e. Berbagai periyelundupan, baik ke dalam maupun ke luar negeri. f.



Kemiskinan, kebodohan dan lain sebagainya.



Selain beberapa contoh ancaman militer dan ancaman nonmiliter tersebut, ada beberapa contoh ancaman dan gangguan terhadap pertahanan NKRI di masa yang akan datang, yaitu sebagal berkut. a. Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas niegara. b. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI. c. Konfik horizgontal, antarsuku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). d. Kejahatanlintas negara, misalnya penyelundupan barang, perdagangan manusia, dan sebagainya. e. Tindakan yang merusak lingkungan hidup, seperi pembakaran hutan, pembuangan limbah industi ke sungai, dan lain sebagainya. f. Aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang anarkis, arogan, dan radikal atau amuk massa. g. Wabah penyakit menular yang cepat dan meluas.



Lampiran 2 : Media Pembelajaran 1) Power Point



2) Video Pembelajaran



3) Puzzle Maker



Lampiran 3 : Format Penilaian 1) Penilaian Sikap Kelas



:..........................



Hari



:.........................



Tanggal :......................... Materi



:......................... Aspek Penilaian



No



Nama Peserta Didik



Iman Taqwa



Mandiri



Gotong Royong



Toleransi



Damai



1 2 3 4 5 Dst Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu : Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai, prediket Kurang Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinila, predikat Cukup Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai, predikat Baik Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang diilai, predikat Sangat baik



Nilai =



𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 2



x5



2) Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan. Peserta didik diminta untuk mengerjakan TTS yang di tampilkan.



Nilai =



𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛 10



x 100



3) Penilaian Keterampilan Identifikasi Video



No



Nama Peserta Didik



Kemampuan Bertanya 1 2 3 4



Kemampuan Menjawab 1 2 3 4



Memberi Masukan/Saran 1 2 3 4



1 2 3 4 5



Ket : diisi dengan tanda cek ( √ ) Kategori penilaian: 4= Sangat baik, 3= Baik, 2= Cukup, 1= Kurang Nilai =



𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 12



x 10