Sap Aki [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KANKER KANDUNG KEMIH (CA BULI)



Topik



: Ca buli



Sub Topik



: 1. Definisi AKI (Akute Kidney Injury) 2. Penyebab AKI (Akute Kidney Injury) 3. Tanda dan Gejala AKI (Akute Kidney Injury) 4. Penatalaksanaan AKI (Akute Kidney Injury) 5. Pencegahan AKI (Akute Kidney Injury)



Sasaran



: pasien yang menjalani perawatan di ruang 24B dan keluarga



Tempat



: Ruang 24B RSSA Malang



Hari, Tanggal : Jum’at, 17 januari 2020 Waktu



: 30 menit /10.00 – 10.30 WIB



1



A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik atau AKI merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting mengingat selain insidens dan pravelensinya yang semakin meningkat, pengobatan pengganti ginjal yang harus di jalani oleh penderita gagal ginjal merupakan pengobatan yang sangat mahal. Dialisa adalah suatu tindakan terapi yang dilakukan pada penderita gagal ginjal terminal. Tindakan ini sering disebut sebagai terapi pengganti karena berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang sering di lakukan rumah sakit adalah hemodialisis dan peritoneal dialisa. Diantara kedua jenis terapi tersebut, yang menjadi pilihan utama dan metode perawatan yang umum dilakukan oleh penderita gagal ginjal adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006). Prevalensi gagal ginjal kronik (GGK) setiap tahun di Amerika Serikat dengan jumlah penderita selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah penderita sekitar 80.000 orang, tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 660.000 orang. Di indonesia prevalensi penderita gagal ginjal kronik pada tahun 2007 jumlah pasien mencapai 2.148 orang, dan tahun 2008 menjadi 2.260 orang (Alam dan Hadibroto, 2008). Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia sebesar 0,2%. Provinsi yang menempati urutan pertama dan mempunyai prevalensi 0,5% dari 33 provinsi pada tahun 2013 adalah provinsi Sulawasi Tengah diikuti Aceh, Gorontalo, dan Sulawesi utara masing-masing 0,4%. Untuk provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur masing-masing 0,3% (Riskesdas, 2013). Hemodialisis merupakan proses terapi sebagai pengganti ginjal yang menggunakan selaput membran semi permeabel berfungsi seperti nefron sehingga dapat mengeluarkan produk sisa metabolisme dan mengoreksi gangguan keseimbangan cairan maupun elektrolit pada pasien gagal



ginjal.



Hemodialisis



yang



dijalani



oleh



pasien



dapat



mempertahankan kelangsungan hidup sekaligus merubah pola hidup 2



pasien. Perubahan yang akan terjadi mencakup diet pasien, tidur dan istirahat, penggunaan obat-obatan, dan aktivitas sehari-hari. Pasien yang menjalani hemodialisis juga rentan terhadap masalah emosional seperti stress berkaitan dengan pembatasan diet dan cairan, keterbatasan fisik, penyakit, efek samping obat, serta ketergantungan terhadap dialisis yang akan berdampak terhadap menurunnya kualitas hidup pasien (Mailani, 2015).



B. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit,di harapkan keluarga pasien di ruang 24B mampu memahami tentang konsep dari AKI (Akute Kidney Injury).



C. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit,keluarga pasien mampu : 1. Mampu memahami Definisi AKI (Akute Kidney Injury) 2. Mampu memahami Penyebab AKI (Akute Kidney Injury) 3. Mampu memahami Tanda dan Gejala AKI (Akute Kidney Injury) 4. Mampu memahami Penatalaksanaan AKI (Akute Kidney Injury) 5. Mampu memahami Pencegahan AKI (Akute Kidney Injury)



D. Materi 1. Definisi AKI (Akute Kidney Injury) 2. Penyebab AKI (Akute Kidney Injury) 3. Tanda dan Gejala AKI (Akute Kidney Injury) 4. Penatalaksanaan AKI (Akute Kidney Injury) 5. Pencegahan AKI (Akute Kidney Injury)



E. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab



3



F. Media 1. LCD 2. PPT 3. Demonstrasi 4. Leflet



G. Setting Tempat Keterangan: Moderator Presenter Audience Fasilitator Pembimbing Klinik Observer



H. Job Deck 1. Moderator Job description a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan tujian dari penyuluhan d. Menyebutkan materi yang akan diberikan e. Mempimpin jalannya penyulihan dan menjelaskan waktu penyuluhan f. Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan g. Menjadi penengah komnikasi antara peserta dan pemberi materi h. Mengatur waktu kegiatan penyuluhan. 4



2. Presenter Job description: a. Menggali pengetahuan keluarga tentang AKI (Akute Kidney Injury) b. Menjelaskan materi mengenai pertolongan pertama pada AKI (Akute Kidney Injury) c. Menjawab pertanyaan peserta 3. Fasilitator job description: a. Meyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan b. Mengatur tehnik acara sebelum dimulainya penyuluhan c. Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan d. Memotivasi



keluarga



untuk



mengajukan



pertanyaan



saat



mederator memberikan kesempatan bertanya. e. Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta f. Membagikan leaflet peserta di akhir penyuluhan 4. Observer Job description: a. Mengobservasi jalannya kegiatan b. Memcatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan berlangsung c. Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evalusi hasil penyuluhan.



5



I. Kegiatan Penyuluhan No. Waktu



Kegiatan Penyuluh



Respon Audience



1.



Pembukaan



1. Memberi salam pembukaan.



1. Menjawab salam.



5 menit



2. Memperkenalkan diri.



2. Memperhatikan.



3. Menjelaskan



tujuan 3. Memperhatikan.



penyuluhan. 4. Menyebutkan materi yang akan 4. Memperhatikan. diberikan. 5. Memberikan



beberapa 5. Menjawab pertanyaan yang



pertanyaan



pada



audience



diajukan oleh penyuluh.



tentang materi penyuluhan yang akan dilakasanakan. 2.



Pelaksanaan 1. Membagikan 10 menit



leaflet



kepada 1. Menerima dan membaca



audience.



leaflet



yang



dibagikan. 2. Definisi AKI (Akute Kidney 2. Memperhatikan Injury) 3. Penyebab AKI (Akute Kidney 3. Memperhatikan Injury) 4. Tanda dan Gejala AKI (Akute 4. Memperhatikan Kidney Injury) 5. Penatalaksanaan AKI (Akute 5. Memperhatikan Kidney Injury) 6. Pencegahan AKI (Akute Kidney 6. Memperhatikan Injury) 3.



Evaluasi 10 menit



1. Memberikan



kesempatan 1. Bertanya.



kepada audience unuk bertanya tentang



materi



yang



telah



diberikan. 2. Memberikan pertanyaan kepada 2. Menjawab pertanyaan. audience penyuluhan



tentang yang



materi telah 6



telah



disampaikan. 4.



Terminasi 5 menit



1. Mengucapkan terimakasih atas 1. Mendengarkan. perhatian yang diberikan. 2. Mengucapkan salam penutup. 2. Menjawab salam.



7



MATERI AKI (Akute Kidney Injury)



1. Definisi AKI (Akute Kidney Injury) adalah penurunan fungsi ginjal yang cepat dan ditandai dengan penurunan Laju filtrasi Glomerulus (LFG) dan berakibat penurunan pembuangan produk nitrogen, hilangnya regulari air,elektrolit dan asam basa. Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau ginjal gagal melakukan fungsi regulernya.Suatu bahan yang biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan eksresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrine, metabolik, cairan, elektrolit dan asam basa.



2. ETIOLOGI  Pre renal Kondisi pra renal adalah masalah aliran darah akibat hipoperfusi ginjal dan turunnya laju filtrasi glumerulus. Kondisi klinis yang umum yang menyebabkan terjadinya hipoperfusi renal adalah : a.



Penipisan volume



b. Hemoragi c.



Kehilangan cairan melalui ginjal(diuretik, diuresis osmotik)



d. Kehilangan cairan melalui saluran GI(muntah, diare, selang nasogastrik) e.



Gangguan efisiensi jantung



f.



Infark miokard



g. Gagal jantung kongestif h. Disritmia i.



Syok kardiogenik



j.



Vasodilatasi



k. Sepsis l. m.



Anafilaksis Medikasi antihipertensi atau medikasi lain yang menyebabkan



vasodilatasi 8



 Intra renal Penyebab intra renal gagal ginjal akut adalah kerusakan glumerulus atau tubulus ginjal yang dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini : a.



Cedera akibat terbakar dan benturan



b. Reaksi transfusi yang parah c.



Agen nefrotoksik



d. Antibiotik aminoglikosida e.



Agen kontras radiopaq



f.



Logam berat(timah, merkuri)



g. Bahan kimia dan pelarut h. Obat NSAID i.



Proses infeksi



j.



Pielonefritis akut



k. Glomerulonefritis akut  Pasca renal Kondisi pasca renal yang menyebabkan gagal ginjal akut biasanya akibat dari obstruksi di bagian distal ginjal. Obstruksi ini dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi sebagai berikut : a.



Obstruksi traktus urinarius



b. Batu c.



Tumor



d. Hiperplasia prostat jinak e.



Striktur



f.



Bekuan darah



9



RIFLE Classification System for Acute Kidney Injury



Stage Risk



Injury



Failure



Kriteria Urine



Kriteria GFR



Output



SCr meningkat 1.5 x atau



UO 25%



selama 6 jam



SCr meningkat 2 x atau GFR



UO 50 %



selama 12 jam



SCr meningkat 3 x atau GFR



Probability



Tingkat



Sensitifitas



tinggi (risk>injury>failure)



menurun > 75 % Atau SCr ≥4mg/dL; meningkat akut ≥ 0.5mg/dL Loss



Persistent acute renal failure; kehilangan fungsi ginjal komplet selama lebih 4 minggu



ESRD



High specificity



Kehilangan fungsi ginjal komplet lebih 3 bulan



3. Tanda dan Gejala 4. Haluaran urine sedikit, Mengandung darah, 5. Peningkatan BUN dan kreatinin, 6. Anemia 7. Hiperkalemia 8. Asidosis metabolic 9. Edema 10. Anoreksia,nause,vomitus 11. Turgor kulit jelek,gatal-gatal pada kulit 12. Kelemahan otot 13. Perubahan pola berkemih (oligouri/poliuri 14. Perubahan suhu tubuh : demam (dehidrasi) 15. Nafas bau amoniak



10



16. Penatalaksanaan 1. Dialisis Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal akut yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis dan kejang. Perikarditis memperbaiki abnormalitas biokimia ; menyebabkan cairan, protein dan natrium dapat dikonsumsi secara bebas ; menghilangkan kecendurungan perdarahan dan membantu penyembuhan luka. 2. Penanganan hiperkalemia Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah utama pada gagal ginjal akut ; hiperkalemia merupakan kondisi yang paling mengancam jiwa pada gangguan ini. Oleh karena itu pasien dipantau akan adanya hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan kadar elektrolit serum ( nilai kalium > 5.5 mEq/L ; SI : 5.5 mmol/L), perubahan EKG (tinggi puncak gelombang T rendah atau sangat tinggi), dan perubahan status klinis. Pningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion pengganti resin (Natrium polistriren sulfonat, secara oral atau melalui retensi enema. 3. Mempertahankan keseimbangan cairan Penatalaksanaan keseimbanagan cairan didasarkan pada berat badan harian, pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan status klinis pasien.Masukkan dan haluaran oral dan parentral dari urine, drainase lambung, feses, drainase luka dan perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk terapi penggantian cairan.



11



17. Pencegahan 1.



Pencegahan



AKI



terbaik



adalah



dengan



memperhatikan



status



hemodinamik seorang pasien, mempertahankan keseimbangan cairan dan mencegah penggunaan zat nefrotoksin maupun obat yang dapat mengganggu kompensasi ginjal pada seseorang dengan gangguan fungsi ginjal. 2. mengkonsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol, makanan yang kaya nutrisi, protein dan serat 3. mengkonsumsi produk susu bebas lemak, makanan berbasis susu, ikan, ayam dan kacang-kacangan, 4.aktivitas fisik teratur 5. menjaga berat badan tetap ideal 6. menghindari rokok 7. menghindari stres



12



DAFTAR PUSTAKA



Barradero, Mary. 2009. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Ginjal. Jakarta: EGC Jorres, Achim. 2010. Management of Acute Kidney Problems. London: Springer



13



SATUAN ACARA PENYULUHAN AKI (Akute Kidney Injury) DI RUANG 24B RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG



Oleh: Prodi D 3 Keperawatan Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong



PROGRAM STUDI D3 KEPERAAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN POBOLINGGO 2020



14