SAP Akupresure P6 Dan ST36 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN AKUPRESUR PADA TITIK P6 DAN ST36 UNTUK MENCEGAH MUAL DAN MUNTAH



OLEH: AMELIA AGUSTINA 215118012



PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN ANAK STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2019



SATUAN ACARA PENYULUHAN



Topik



: Akupresure Pada Titik P6 Dan ST36



Sub Topik



: Akupresure Pada Titik P6 Dan ST36 Untuk Mencegah Mual Dan Muntah



Sasaran



: Keluarga dan Pasien Dengan Keluhan Mual Dan Muntah



Tempat



: RSUD Sekarwangi



Hari / Tanggal : Jumat / 21 Juni 2019 : Pukul 09.30 – 10.00 WIB (1 x 30 menit)



Waktu



A. Latar Belakang Masalah Mual dan muntah merupakan salah satu komplikasi yang paling umum dari keluhan system pencernaan. Sekitar 30% dari keluhan system pencernaan melaporkan pengalaman tidak menyenangkan saat mual dan muntah. Ada sejumlah obat untuk mengurangi mual dan muntah; Namun, selain biaya dan efek sampingnya sehingga mereka membatasi penggunaannya dalam praktek klinis rutin. Stimulusi akupunktur dari P6 titik (titik akupunktur) telah terbukti secara signifikan mengontrol mual dan muntah pada studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, P6 yang dirangsang juga memiliki efek analgesik. Lokasi titik P6 adalah antara fleksor karpi radialis dan tendon otot palmaris longus, sekitar 2 inci proksimal lipatan distal pergelangan tangan. Stimulasi titik ini telah diuji dalam beberapa cara, termasuk dalam akupunktur, akupresur, stimulasi listrik, stimulasi akustik, dan sebagainya (Farhad, et al., 2016).



B. Tujuan 1. Tujuan instruksional Umum Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama ± 30 menit, diharapkan anak-anak dengan keluhan mual dan muntah mampu memahami tentang .akupresure pada titik P6 dan ST36.



2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, pasien dan keluarga diharapkan mampu: a. Menyebutkan pengertian mual dan muntah. b. Mengetahui titik P6 dan ST36 c. Memperagakan salah satu teknik untuk menghilangkan mual dan muntah.



C. Metode Presentasi, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab



D. Media Flipchart dan leaflet.



E. Materi Penyuluhan 1. Pengertian Mual Dan Muntah 2. Mengetahui Titik P6 Dan ST36 3. Cara-cara Mengatasi Mual Dan Muntah (Materi Terlampir)



F. Evaluasi Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan : 1. Apa pengertian dari mual dan muntah? 2. Sebutkan titik P6 an ST36 ! 3. Sebutkan Cara-cara Mengatasi mual dan muntah !



G. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Hari/Tgl/Jam Jumat, 21 Juni 2019 Pukul 09.30 – 10.00 Wib



Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien dan Penyuluhan Kesehatan Kesehatan keluarga 1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam. 1. Pasien dan keluarga (5 menit) membalas salam. 2. Menyebutkan nama dan 2. Pasien dan keluarga asal. menerima kehadiran mahasiswa dengan baik. 3. Menjelaskan tujuan. 3. Pasien dan keluarga memahami tujuan dengan baik. 4. Mengkaji tingkat 4. Pasien dan keluarga pengetahuan Pasien dan berpartisipasi dalam keluarga tentang meredakan diskusi awal. mual muntah dengan akupresure titik P6 dan ST 36 . 2. Inti (20 menit)



1. Menjelaskan tentang 1. Pasien dan keluarga pengertian, titik P6 dan mendengarkan dan ST36, cara-cara mengatasi memperhatikan dengan mual dan muntah baik. 2. Memberi kesempatan pada pasien dan keluarga untuk 2. Pasien dan keluarga menanyakan hal-hal yang mengajukan pertanyaan. kurang jelas.



3. Penutup (5 menit)



1. Mengevaluasi tujuan 1. Pasien dan keluarga penyuluhan kesehatan. mampu menjawab/menjelaskan kembali. 2. Mengucapkan terima kasih 2. Pasien dan keluarga atas perhatian yang membalas salam. diberikan dan memberi salam penutup.



MATERI PENYULUHAN



A. Pengertian Mual Dan Muntah Mual (nausea) adalah suatu perasaan yang tidak nyaman di daerah epigastrik. Kejadian ini biasanya disertai dengan menurunnya tonus otot lambung, kontraksi, sekresi, meningkatnya aliran darah ke mukosa intestinal, hipersalivasi, keringat dingin, detak jantung meningkat dan perubahan ritme pernapasan. Refluks duodenogastrik dapat terjadi selama periode nausea yang disertai peristaltik retrograd dari duodenum ke arah antrum lambung atau terjadi kontraksi secara bersamaan pada antrum dan duodenum (Wood, Chapman, & Eilers, 2011). Muntah didefinisikan sebagai keluarnya isi lambung melalui mulut. Hal ini dapat terjadi sebagai refleks protektif untuk mengeluarkan bahan toksik dari dalam tubuh atau untuk mengurangi tekanan dalam organ intestinal yang bagian distalnya mengalami obstruksi. Kejadian ini biasanya didahului nausea dan retching (Wood, Chapman, & Eilers, 2011).



1. Pusat Muntah Pada sistem saraf pusat, terdapat tiga struktur yang dianggap sebagai pusat koordinasi refleks muntah, yaitu chemoreceptor trigger zone (CTZ), pusat muntah, dan nukleus traktus solitarius. Ketiga struktur tersebut terletak pada daerah batang otak (Fithrah, 2014). Rangsang refleks muntah berasal dari gastrointestinal, vestibulo-okular, aferen kortikal yang lebih tinggi yang menuju CVC, kemudian dimulai gejala nausea, retching, serta ekspulsi isi lambung (muntah). Gejala gastrointestinal meliputi hiperperistaltik salivasi, takipnea dan takikardi. Refleks muntah berasal dari sistem gastrointestinal dapat terjadi akibat adanya bahan iritan yang masuk ke saluran cerna, akibat radiasi abdomen, ataupun akibat dilatasi saluran cerna. Refleks tersebut muncul akibat pelepasan mediator inflamasi lokal dari mukosa yang rusak sehingga memicu signal aferen vagal. Selain itu, terjadi pula pelepasan serotonin dari sel enterokromafin mukosa (Fee & Bovill, 2004).



B. Pengertian Akupresur Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan atau teknik mekanik. Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada seluruh tubuh (Indonesia, 2014) . Akupresur adalah teknik pengobatan alternatif yang melibatkan pemberian tekanan lembut namun bertenaga pada bagian tertentu pada tangan dan kaki (terkadang termasuk pergelangan tangan) yang berhubungan dengan bagian tubuh yang mungkin sakit atau merasa sakit. Tindakan ini merupakan jenis terapi yang menggunakan titik refleksi yang berasal dari negara Tiongkok lebih dari 4.500 tahun lalu. Beberapa orang cenderung menyamakan akupresur dengan akupuntur. Sebenarnya, keduanya merupakan hal sama pada prinsipnya. Keduanya berasal dari keyakinan bahwa tubuh memiliki qi atau chi (aliran energi), yaitu asal kekuatan dalam kehidupan. Dalam tubuh yang sehat, chi seharusnya beredar pada tubuh dengan bebas. Namun, ada kalanya sirkulasi atau aliran energi terhenti atau terhalangi. Ketika hal ini terjadi, tubuh berada pada kondisi yang tidak seimbang, yang kemudian menyebabkan berbagai gejala seperti rasa sakit dan penyakit.



1. Metode Akupresur Akupresur dan akupuntur menggunakan metode yang berbeda dalam menangani kondisi tersebut. Akupuntur menggunakan jarum dengan ujung kecil yang dimasukkan ke dalam jalur di mana qi mengalir untuk menghilangkan sumbatan dan meningkatkan aliran energi. Meskipun akupuntur telah terbukti bermanfaat dalam mengobati atau menangani rasa sakit dan migrain kronis, beberapa orang percaya akupresur lebih baik dalam hal keselamatan. Dengan akupuntur, jarum dapat menyebabkan paruparu tertusuk atau meningkatkan risiko infeksinya. Meskipun begitu, hal tersebut lebih mungkin terjadi ketika ahli akupunturnya tidak terlatih



dengan baik atau tidak berpengalaman. Dalam akupresur, jari lah yang digunakan. Namun, pihak lain mengartikan akupresur sebagai pemberian tekanan pada trigger point. Hal ini berarti benda seperti bola pemberat yang ditempelkan pada pergelangan tangan juga mungkin digunakan. Pihak lain juga memanfaatkan jalur berbatu yang tidak rata atau tikar dengan tekanan untuk kaki. Akupresur sangat cocok bagi orang-orang yang berada di bawah banyak tekanan/stress. Terapi titik refleksi dapat membantu meredakan ketegangan otot serta merelaksasikan tubuh, sehingga menurunkan denyut jantung dan tekanan darah. Terapi ini juga dapat dianjurkan bagi mereka yang memiliki sirkulasi darah yang buruk. Seringnya, ekstremitas, terutama pada kaki, mungkin juga terasa dingin bahkan pada suhu normal. Penekanan dapat meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Akupresur diyakini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Terapi ini dapat membantu proses detoksifikasi dengan memungkinkan sistem limfatik mengalirkan cairan yang dapat membawa sisa pernapasan atau sampah lainnya. Selain itu, dengan sirkulasi darah yang baik, nutrisi dapat mencapai sel dengan segera, di mana nutrisi dapat digunakan untuk fungsi metabolisme yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidup. Pihak lain telah mengklaim bahwa tindakan ini dapat membantu penurunan berat badan, meningkatkan kesuburan, dan sebagai anti penuaan karena tindakan ini meningkatkan kualitas dan kecerahan warna kulit Seperti halnya akupuntur, akupresur juga dapat sangat membantu pengobatan dan penanganan baik sakit akut maupun kronis. Terapi ini dapat bekerja diantaranya melawan migrain, sakit kepala yang beragam, kram perut, dan leher kaku. Akupresur tidak dianjurkan untuk ibu hamil karena dapat merangsang kontraksi rahim prematur. Siapapun yang telah didiagnosis dengan penyakit atau kondisi seperti kanker harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hasil dari akupresur beragam tergantung pada beberapa faktor seperti tingkat keparahan kondisi, penyakitnya, usia pasien, dan tingkat keahlian terapis. Terapi ini dianggap efektif untuk menangani sakit dan



gejala seperti mual dan sakit kepala. Mungkin diperlukan beberapa sesi sebelum hasil yang diinginkan dapat tercapai. Terdapat juga waktu ketika terapi ini tidak menyembuhkan gejala atau penyakitnya namun mungkin membantu penyakitnya agar lebih mudah dikelola. Akupresur dapat dilakukan bersamaan pengobatan alternatif lainnya seperti reiki, tai chi, dan akupuntur.



2. Titik Meridian Meridian merupakan garis yang membujur dan melintang pada globe atau peta dunia, selanjutnya istilah meridian digunakan dalam ilmu akupunktur untuk jalur-jalur aliran energi vital (qi) yang ada pada tubuh manusia yang menghubungkan masing-masing bagian tubuh. 2.1 Penggolongan Meridian digolongkan menjadi jalur yang membujur dan melintang. Jalur yang membujur terdiri atas meridian umum, meridian cabang dan meridian istimewa, sedangkan jalur yang melintang terdiri atas luo dan salurannya. a. Meridian umum digolongkan berdasarkan yin yang, organ tubuh dan kaki tangan, yang jumlahnya ada 12 1) Yin bersifat pasif, meridian yin dalam tubuh manusia letaknya di sisi depan. Yang bersifat aktif, meridian yang dalam tubuh manusia letaknya di sisi belakang. 2) Organ tubuh menurut ilmu akupunktur terdiri dari enam Organ zang (organ padat) yang bersifat yin yaitu paru, jantung,selaput jantung, limpa, ginjal, dan hati. Enam organ fu (organ berongga) bersifat yang yaitu usus besar, usus kecil, tri pemanas, lambung, kandung kemih, dan kandung empedu. Selanjutnya meridian umum yang berhubungan dengan organ tertentu dalam tubuh diberi nama sesuai dengan nama organ tersebut.



3) Jalur meridian umum melewati anggota gerak tangan dan kaki. Untuk selanjutnya meridian yang melewati tangan disebut meridian tangan yang terdiri dari yin tangan dan yang tangan, demikian juga meridian yang melewati kaki disebut meridian kaki yang terdiri dari yin kaki dan yang kaki b. Meridian istimewa merupakan bagian penting dari sistem meridian yang jumlahnya ada 8 (delapan), meridian ini tidak berhubungan dengan organ tubuh. Fungsi dari meridian istimewa adalah sebagai regulator dan reservoir dari energi vital (qi) meridian umum. Dalam buku panduan ini yang dibahas hanyalah meridian Konsepsi/Ren (bersifat yin) dan meridian Gubernur/Du (bersifat yang) karena pada kedua meridian istimewa tersebut terdapat titik akupunktur / akupresur tersendiri. Sedangkan meridian istimewa yang lain memiliki titik akupunktur/akupresur



yang



sama



dengan



titik



akupunktur/akupresur pada meridian umum ketika berpotongan. c. Luo merupakan jalur meridian yang melintang dan berasal dari meridian umum, berfungsi untuk mempererat hubungan antar meridian. 2.2 Penamaan a. Meridian umum diberi nama berdasarkan singkatan dari nama organ maupun meridian istimewa, yaitu: 1) Lung (LU) : Paru 2) Large Intestine (LI) : Usus Besar 3) Stomach (ST) : Lambung 4) Spleen (SP) : Limpa 5) Heart (HT) : Jantung 6) Small Intestine (SI) : Usus Kecil 7) Bladder (BL) : Kandung Kemih 8) Kidney (KI) : Ginjal



9) Pericardium (PC) : Selaput Jantung 10) San Jiao (SJ) : Tri Pemanas 11) Gall Bladder (GB) : Kandung Empedu 12) Liver (LR) : Hati 13) Consepsion Vessel / Ren (CV/ RN) : Meridian Konsepsi 14) Governoor Vessel / Du (GV/ DU) : Meridian Gubernur (Indonesia, 2014) 2.3 Cara Kerja Akupresur Akupresur sering dilakukan di klinik dan dilakukan bersamaan dengan terapi lain seperti terapi pemijatan. Terapi ini dimulai dengan konsultasi awal di mana pasien memberitahukan daerah sakit dengan spesifik sehingga ahil terapi dapat membuat pengobatan terapi lebih terarah. Kemudian, pasien akan diminta untuk duduk di kursi yang nyaman atau berbaring pada meja pijat. Setelah itu, tindakan kemudian dimulai. Ahli terapi mungkin melakukan baik penguatan atau pengurangan energi. Langkah yang terakhir berarti bahwa penyumbatan energi dihilangkan sementara yang awal meningkatkan energi hingga dapat mempengaruhi titik refleksi. Seringkali, jari dan terkadang kuku digunakan untuk menekan trigger point. Penekanannya dapat berlangsung sekitar 30 detik, meskipun beberapa pasien mungkin sudah merasa lega atau merasakan perubahan positif kurang dari 30 detik. Jika jarinya terlalu tebal, mungkin perlu menekan lebih lama atau menggunakan benda tumpul untuk melakukan tindakan dengan lebih efektif. Seluruh proses dapat berlangsung sekitar satu jam, setelah itu, baik pasien maupun ahli terapi melanjutkannya ke sesi pendiskusian hasil. Ahli terapi mengkaji efek langsung dari tindakan pada pasien sehingga penyesuaian dapat dilakukan dalam sesi berikutnya, jika ada.



2.4 Komplikasi Akupresur Sejauh ini, tidak ada risiko akupresur yang diketahui. Namun demikian, penting untuk diketahui bahwa teknik ini tidak diregulasi karena tidak ada badan yang menyediakan sertifikasinya. Namun, beberapa negara mungkin meminta praktisi terapi alternatif untuk lulus syarat pengobatan terapi terkait. 2.5 Titik Akupresur P6 Titik perikardium 6 (Nei Guan) berasal dari kata Nei berarti medial dan Guan berarti melewati. Titik P6 merupakan lokasi penting yang ada di bagian lengan bawah. Stimulasi titik P6 ini dilakukan pada posisi telapak tangan menghadap ke atas. Titik ini berada pada garis tengah lengan bawah, dua ibu jari menuju siku dari lipatan pergelangan tangan (Fengge, 2012). Titik P6 berada pada 5 cm dari distal lipatan pergelangan tangan, antara tendon flexi karpi radialis dan palmaris longus (Fengge, 2012).



Gambar 4.4 Lokasi Titik Akupresur P6 Sumber:n Fengge (2012)



Titik P6 adalah titik yang terletak dijalur meridian selaput jantung. Meridian selaput jantung memiliki dua cabang, sebuah cabangnya masuk ke selaput jantung dan jantung, kemudian terus ke bawah menembus diafragma, ke ruang tengah dan ruang bawah perut. Meridian ini juga melintasi lambung dan usus besar. Akupresur merupakan terapi yang dapat dilakukan dengan mudah dan efek samping yang minimal. Akupresur tidak boleh dilakukan pada bagian tubuh yang luka, bengkak, tulang retak atau patah dan kulit yang terbakar (Farhad, et al., 2016). Penekanan titik P6 (perikardium 6) sedalam 1-2 cm menggunakan ibu jari yang menghadap ke siku dengan kekuatan maksimal pada titik akupunktur yang berada pada lengan bawah bagian depan, tepatnya kurang lebih 6 cm di atas pergelangan tangan dan berada diantara dua penonjolan otot yang terlihat jelas saat menggenggam tangan dengan erat. Penekanan dilakukan sebanyak 30 kali putaran selama 3 menit pada masing-masing lengan bawah. Apabila klien mengeluh nyeri, penekanan dapat dihentikan sejenak setelah 3 menit penekanan dan kemudian diteruskan kembali hingga lama total penekanan sama dengan 15 menit (Kasmui, 2011). Syarat yang perlu diperhatikan, a. Persiapan Responden : 1) Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring, duduk atau dalam posisi yang nyaman 2) Pasien dalam keadaan rileks, tidak emosional (marah, takut, terlalu gembira, atau sedih), terlalu lapar atau terlalu kenyang. b. Persiapan terapis : 1) Sebelum memijat tangan dicuci bersih, kuku jari tidak boleh panjang dan tajam. 2) Pemijat dalam keadaan bebas bergerak dengan posisi yang nyaman sehingga bisa melakukan pemijatan dengan bebas dan tepat. 3) Menggunakan alat bantu pijat tidak tajam, tidak menyakitkan dan bersih dalam hal ini peneliti melakukan pemijatan dengan menggunakan ibu jari. 4) Tidak memijat daerah luka atau bengkak.



c. Persiapan lingkungan : 1) Ruangan tempat pemijatan hendaknya tidak pengap dan mempunyai sirkulasi yang baik. 2) Pemijatan dilakukan di tempat yang bersih. d. Akupresur Titik P6 untuk Mual Muntah Terapi akupressur untuk mual muntah dapat dilakukan dengan cara menekan secara manual pada P6 ―Neiguan‖ atau ―perikardium 6‖ pada daerah pergelangan tangan yaitu 3 jari dari daerah distal pergelangan tangan antara dua tendon (flexor carpi radialis dan otot palmaris longus), selama 30 detik sampai dua menit dan akupresur bekerja dengan cukup cepat, biasanya satu sampai dua menit bagi penderita gangguan pencernaan (Kasmui, 2011). Titik P6 adalah titik yang terletak dijalur meridian selaput jantung yang memiliki dua cabang yaitu ke selaput jantung dan jantung, kemudian terus ke bawah menembus diafragma dan melintasi lambung (Umar, 2013). Efek stimulasi pada titik tersebut mampu meningkatkan pelepasan betaendorphin di hipofise dan ACTH sepanjang chemoreceptor trigger zone (CTZ) menghambat pusat muntah. Sehingga dengan menekan titik P6 dapat menurunkan mual muntah.



Gambar 5.5, Lokasi Titik Akupresur P6 Sumber, Fengge (2012)



e.Titik Akupresur ST36 Menurut (Indonesia, 2014) dalam buku panduan akupresur, Zusanli adalah salah satu titik akupresur yang paling sering digunakan dari semua titik akupresur. Zusanli banyak mengandung indikasi dan manfaat yang sangat banyak. Symbol dari Zusanli dalam ilmu akupresur disebutkan sebagai St. 36 Tiga Mil atau Kaki) – Leg Three Li. Maksud dari St. adalah stomach yaitu termasuk titik dari Meridian Perut/Lambung Zusanli adalah salah satu dari titik akupresur klasik, yang terletak pada bagian kaki dari meridian lambung. Zusanli memiliki beberapa nama dikaitkan dengan penentuan titik lokasinya, banyak sekali nama yang berkaitan dengannya termasuk penggunaan kata Sanli. Bahkan, dalam teks-teks akupuntur tradisional, seperti buku Classic Internal (Nei Jing, ca. 100 SM) dan Classic Sistematis akupresur (Jia Yi Jing, 1601 M), intinya biasanya disebut hanya sebagai Sanli. Sebagian besar penulis ilmu akupresur sepakat bahwa, seperti dijelaskan dalam buku Essential Questions (Nan Jing, ca 100 AD.), Sanli adalah kata yang mengacu pada metode untuk mencari titik akupresur pada kaki: ini adalah tiga cun (sekitar tiga inci, atau sekitar 4 jari, lihat Gambar) di bawah lutut. Lebih khusus lagi, Posisi Zusanli adalah 3 cun di bawah lutut dan 1 cun samping kanan tulang tibia. Li adalah istilah yang digunakan untuk pengukuran jarak standar Cina yang biasanya berhubungan dengan sekitar sepertiga mil, sedangkan San-li adalah istilah yang lebih umum dan lebih cocok digunakan untuk pengukuran titik-titik akupresur, daripada kata San-cun. Penggunaan kata Li juga mungkin dipilih karena sama dengan karakter Li yang mempunyai makna "memperbaiki atau mengatur", misalnya, Sanli dapat diartikan sebagai "mengatur tiga pembakar". Kata Zu mengacu pada kaki, menunjukkan bahwa intinya adalah pada bagian meridian yang berjalan ke kaki: meridian perut/lambung sering disebut sebagai meridian kaki YangMing.



Titik Zusanli oleh ahli akupresur disebutkan sebagai dua dari delapan poin untuk menghilangkan panas dari perut. Zusanli juga disebutkan sebagai pengobatan untuk nyeri lutut yang "terasa begitu parah sehingga tulang tibia serasa patah." Zusanli digambarkan sebagai titik pertemuan dari meridian Lambung. Zusanli adalah titik yang diindikasikan untuk mengobati diare yang disebabkan oleh qi (chi) yang tidak sehat. Zusanli bermanfaat untuk menghilangkan tekanan angin dingin ataupun keadaan dingin di usus yang dapat menyebabkan perut kembung, sering bersendawa, kurang nafsu makan, kekurangan aliran chi dari perut, usus yang melilit-lilit bergemuruh, nyeri pada perut, diare makanan, tinja yang encer, dan perut kembung adalah indikasi gangguan-gangguan yang dapat diatasi oleh titik Zusanli. Fungsi kinerja dari titik-titik akupuntur adalah bahwa saraf dirangsang pada titik (ini menghasilkan reaksi qi sebagai aspek sensorik, tetapi juga dapat melibatkan sinyal non-indera), dan sinyal ditransfer sepanjang jalur saraf menghasilkan efek terapi utama. Ada dua kemungkinan yang dapat dipertimbangkan: Transfer sistem saraf sinyal langsung dari titik akupuntur pada organ yang sedang dirawat. Sistem saraf mengirim informasi ke otak, yang kemudian menghasilkan respon yang mempengaruhi daerah sasaran. Kedua mekanisme ini bisa terlibat dalam efek total, bersama dengan pelepasan zat dari sistem saraf ke dalam aliran darah selama transmisi sinyal. Zat yang dirilis bisa berinteraksi dengan endokrin dan sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan efek sistemik. Sebagaimana Cai Wuying menyimpulkan dalam artikelnya tentang akupuntur dan sistem saraf (Acupuncture and the nervous system, American Journal of Chinese Medicine, 1992; 20(3–4): 331–337): " akupresur merangsang saraf-saraf perifer dan ujung mereka, meningkatkan aliran darah kulit dan mikrosirkulasi, dan neurotransmitter rilis, neuropeptida, dan hormon"



Manfaat dari tekhnik akupresur pada titik ST 36 adalah, Memperbaiki fungsi lambung, limpa,dan usus baik berupa akibat dari muntah, gangguan lambung, dan diare. Mengusir penyakit yang bersifat angin dan lembab. Melancarkan pencernaan, Menguatkan stamina tubuh, Menghilangkan pusing, Menguatkan kekebalan tubuh. Membantu dalam pengobatan leukopenia (sel darah putih yang kurang). Mengobati ayan. Mengobati cegukan, Menenangkan nyeri perut dari rasa lapar karena lambung panas, Mengobati kecapean dan stamina lemah Mengobati sembelit, Mengobati nyeri sendi lutut dan kaki, Mengobati susah berak, Mengobati radang usus buntu akut Mengobati kelumpuhan muka, Mengobati kelumpuhan anggota gerak badan, Mengobati susah tidur, Mengobati kekurusan tubuh, Mengobati beri-beri, Mengobati sakit tenggorokan, Mengobati bengkak seluruh badan, Mengobati asma. Mengobati pusing Mengobati Vertigo. Mengobati Palpitasi tinggi - debar jantung yang tinggi. Membantu recovery tubuh setelah operasi. Zusanli dan Neiguan (Perikardium-6). Kedua poin adalah titik-titik akupuntur utama yang digunakan dalam penelitian terapi kanker, meskipun ada ahli akupresur yang kadang-kadang menambahkan untuk gejala tertentu. Ada klaim bahwa pengobatan akupresur memperbaiki efek samping yang khas dari kemoterapi dan terapi radiasi (miskin nafsu makan, mual, muntah, diare, pusing, insomnia, dan kelelahan) dan fungsi kekebalan tubuh meningkat (termasuk jumlah leukosit dan kadar imunoglobulin). Dalam sebuah artikel tentang akupresur penelitian (An introduction to the study of acupuncture and moxibustion in China, part III: Review of clinical studies on acupuncture and moxibustion, Journal of Traditional Chinese Medicine, 1984; 4(4): 249–254.), Kuang Yihuang dan Wei Jia telah membuat referensi untuk penelitian yang diterbitkan pada tahun 1981: "Tidak sedikit pasien yang menderita keracunan obat dan alergi [reaksi terhadap obat] telah dirawat oleh acumoxibustion. Reaksi seperti muntah, nyeri sendi, gerakan otot tak sadar, takikardia (denyut jantung yang sangat cepat), bronkitis kronis dan telah disembuhkan dengan tusuk jarum Zusanli dan Neiguan bilateral untuk 10-13 sesi.



Gambar 6.6. Lokasi titik akupresur ST36



DAFTAR PUSTAKA



Alligood, M. R. (2014). Pakar Teori Keperawatan dan karya mereka. (A. Yani S.Hamid & K. Ibrahim, Eds.) (8th Indone). Elsevier. Bulechek, G. M., Butcher, K. H., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing Intervention Classification (NIC) 6th Edition. Singapore: Elsevier. Choi, B. M., Kim, T. H., Chin, J. H., & Lee, M. S. (2007). The Reliability and Validity of the Rhodes Index of Nausea Vomiting and Retching in Postoperative Nausea and Vomiting. Korean J Anhastesiol , 52(6), 59–65. Farhad, K., Choubsaz, M., Setayeshi, K., Kameli, M., Hejazi, S. B., Zadie, Z. H., et al. (2016). The effectiveness of dry-cupping in preventing post-operative nausea and vomiting by P6 acupoint stimulation A randomized controlled trial. Clinical Trial/Experimental Study;Medicine , 1-6. Fithrah, B. A. (2014). Penatalaksanaan Mual Muntah Pascabedah . CONTINUING MEDICAL EDUCATION .FREY, FUNK, M., HLEIN, C., & PETERS, J. (2009). Effect of P6 acustimulation on post-operative nausea and vomiting in patients undergoing a laparoscopic cholecystectomy. Acta Anaesthesiol Scand 53: 1341–1347. Gaikwad, S., & Bapat, V. (2016). Acupressure for Prevention of Postoperative Nausea And Vomiting. Medical Science . Gan, T. (2006). Risk Factors for Postoperative Nausea and Vomiting. Anesth Analg 102: 1884-98. Gan, T., Meyer, T., Apfel, C., Chung, F., & Davis, P. (2007). Society for Ambulatory Anesthesia guidelines for the management of postoperative nausea and vomiting. Anesth Analg , 105(6):1615-28. Guyton, A., & Hall, J. (2012). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Joseph, e. a. (2009). Acupressure Bands are Effective in Reducing Radiation Therapy-Related Nausea. Pain Symptom Manage , 38(3): 381–389. Kim, T. H., Choi, B. M., & Chin, J. H. (2007). The Reliability and Validity of the Rhodes Index of Nausea,Vomiting and Retching in Postoperative Nausea and Vomiting. Korean J Anesthesiol .



DAFTAR HADIR PENYULUHAN AKUPRESUR TITIK P6 DAN ST36



1. Moderator



: Amelia Agustina



2. Penyaji



: Amelia Agustina



3. Observer



: Amelia Agustina



4. Fasilitator



: Amelia Agustina



5. Peserta No.



Nama Pasien/Keluarga



Paraf



Sukabumi, 21 Juni 2019



Mengetahui, Preseptor Institusi,



(



Preseptor Lahan,



)



(



)