Sap Ami [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)



Materi



: AMI (Akut Miokard Infark)



Sasaran



: Keluarga pasien dengan AMI



Waktu



: 15-40 menit



Tempat



: Ruang ICU RSUD dr. Abdul Azis Singkawang



A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah diberikan penyuluhan selama 1x40 menit, keluarga dapat mengerti mengenai AMI dan pencegahannya. B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah diberikan penyuluhan selama 1x40 menit keluarga klien dapat: 1. Menjelaskan kembali pengertian AMI. 2. Menjelaskan kembali penyebab AMI. 3. Menjelaskan kembali tanda & gejala AMI 4. Menjelaskan kembali pencegahan AMI C. Sub pokok Bahasan a. Pengertian Infrak Miokard Akut. b. Penyebab Infrak Miokard Akut. c. Tanda dan gejala Infrak Miokard Akut. d. Pencegahan Infark Miokard Akut. D. Media LCD, leptop, leatflet E. Motode Ceramah dan diskusi F. Kegiatan Penyuluhan Proses Pendahuluan



Tindakan Kegiatan Penyuluhan 1. Memberikan



Kegiatan Peserta



Waktu



salam, Memperhatikan dan 5 Menit



memperkenalkan diri, dan membuka menjawab salam pertemuan Memperhatikan 2. Menjelaskan tentang maksud dan



tujuan 3. Menanyakan pada peserta apakah Memperhatikan dan peserta sebelumnya pernah tahu menjawab mengenai



materi



yang



akan



disampaikan Memperhatikan 4. Menerima jawaban dan memberikan komentar terhadap jawaban peserta Penyampaian 1. Menjelaskan materi penyuluhan, Memperhatikan materi



Penutup



mengenai: a. Pengertian AMI b. Penyebab AMI c. Tanda & gejala AMI d. Pencegahan AMI. 1. Memberikan kesempatan



kepada Mengajukan



30 menit



5 menit



peserta untuk mengajukan pertanya pertanyaan 2. Memberikan jawaban mengenai Menyimak jawaban pertanyaan yang diajukan peserta Memperhatikan dan 3. Menutup pertemuan dan membalas salam memberikan salam



G. Evaluasi 1. Apakah pengertian AMI. 2. Sebutkan kembali penyebab AMI. 3. Sebutkan tanda & gejala AMI 4. Sebutkan pencegahan AMI



MATERI PENYULUHAN A. Pengertian AMI Akut infark miokard (AMI) adalah kematian otot jantung yang diakibatkan oleh kekurangan aliran darah atau oksigen, infark miocard sering disebut AMI atau serangan jantung sebagai kerusakan atau kematian jaringan otot jantung.



Akut miokard infark (AMI) adalah suatu keadaan dimana otot jantung tiba-tiba tidak mendapat suplai darah akibat penyumbatan mendadak arteri koroner oleh gumpalan darah karena pecahnya plak (Mubarak Iqbal, 2015). B. Penyebab 1. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard. Menurunnya suplai oksigen disebabkan oleh tiga faktor, antara lain: a. Faktor pembuluh darah Hal ini berkaitan dengan kepatenan pembuluh darah sebagai jalan darah mencapai sel-sel jantung. Beberapa hal yang dapat mengganggu kepatenan pembuluh darah diantaranya : atherosclerosis, spasme, dan arteritis. Spasme pembuluh darah bias juga terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya, dan biasanya dihubungkan dengan beberapa hal antara lain : mengkonsumsi obat-obatan tertentu, emosional atau nyeri, terpapar suhu dingin yang ekstrim, merokok. b. Faktor Sirkulasi Sirkulasi berkaitan dengan kelancaran peredaran darah dari jantung seluruh tubuh sampai kembali lagi ke jantung. Sehingga hal ini tidak akan lepas dari factor pemompaan dan volume darah yang dipompakan. Kondisi yang menyebabkan gangguan pada sirkulasi diantaranya kondisi hipotensi. Stenosis maupun isufisiensi yang terjadi pada katup-katup jantung (aorta, mitralis, maupun trikuspidalis) menyebabkan menurunnya cardiac out put (COP). Penurunan COP yang diikuti oleh penurunan sirkulasi menyebabkan beberapa bagian tubuh tidak tersuplai darah dengan adekuat, termasuk dalam hal ini otot jantung. c. Faktor Darah Darah merupakan pengangkut oksigen menuju seluruh bagian tubuh. Jika daya angkut darah berkurang, maka sebagus apapun pembuluh darah dan pemompaan jantung maka hal tersebut tidak cukup membantu. Hal-hal yang menyebabkan terganggunya daya angkut darah antara lain: anemia, hipoksemia, dan polisitemia. 2. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh Pada orang normal meningkatnya kebutuhan oksigen mampu dikompensasi diantaranya dengan meningkatkan denyut jantung untuk meningkatkan Cardiac Out Put (COP). Akan tetapi jika orang tersebut telah mengidap penyakit jantung, mekanisme kompensasi justru pada akhirnya makin memperberat kondisinya karena kebutuhan oksigen semakin meningkat, sedangkan suplai oksigen tidak bertambah. 3. Faktor yang tidak dapat dirubah



a. Usia > 40 tahun b. Jenis kelamim laki-laki c. Genetik 4. Faktor yang dapat dirubah a. Merokok Peran rokok dalam penyakit jantung koroner ini antara lain: menimbulkan aterosklerosis; peningkatan trombogenessis dan vasokontriksi; peningkatan tekanan darah; pemicu aritmia jantung, meningkatkan kebutuhan oksigen jantung, dan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen. Merokok 20 batang rokok atau lebih dalam sehari bisa meningkatkan resiko 2-3 kali disbanding yang tidak merokok b. Alkohol Meskipun ada dasar teori mengenai efek protektif alcohol dosis rendah hingga moderat, dimana ia bisa meningkatkan trombolisis endogen, mengurangi adhesi platelet, dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi, akan tetapi semuanya masih controversial. Tidak semua literature mendukung konsep ini, bahkan peningkatan dosis alcohol dikaitkan dengan peningkatan mortalitas cardiovascular karena aritmia, hipertensi sistemik dan kardiomiopati dilatasi. c. Obesitas Resiko terjadinya penyakit jantung koroner pada pasien dengan DM sebesar 2- 4 lebih tinggi dibandingkan orang biasa. Hal ini berkaitan dengan adanya abnormalitas metabolisme



lipid, obesitas, hipertensi



sistemik, peningkatan



trombogenesis



(peningkatan tingkat adhesi platelet dan peningkatan trombogenesis). d. Stress yang berlebihan C. Tanda dan gejala 1. Nyeri dada mendadak dan terus menerus, tidak mereda 2. Nyeri dada dapat meningkat secara menetap sampai tak tertahankan lagi 3. Nyeri dada seperti ditusuk-tusuk dan menjalar hingga ke bahu dan tangan kiri 4. Nyeri dada disertai dengan sesak nafas, pucat, mual, dan pusing D. Pencegahan 1. Berhenti merokok bagi para perokok 2. Control tekanan darah 3. Olahraga ringan minimal 30 menit 4. Makanan makanan yang seimbang 5. Mempertahankan berat badan yang ideal E. Penanganan Serangan AMI yang mendadak seringkali membuat penderita serta keluarga mengalami kepanikan. Keterlambatan dalam penanganan AMI seringkali membuat serangan semakin



parah yang menyebabkan penanganan AMI tidak dapat dilakukan. Kurangnya tingkat pengetahuan mengenai masalah penyakit oleh keluarga merupakan salah satu masalah dalam keterlambatan penanganan proses penyakit. Menurut penelitian yang dilakuakan oleh Elsevier B.V pada tahun 2011 anggota keluarga memainkan peran penting dalam mengurangi keterlambatan pengobatan setelah timbulnya gejala AMI. Selian itu penundaan penaganan penyakit di Rumah sakit juga merupakan penyebab dari keparahan AMI, hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mohsen Taghaddosi, Mansour Dianati, Javad Fath Gharib Bidgoli, Javad Bahonaran tahun 2010 yang berjudul Delay and its related factors in seeking treatment in patients with acute myocardial infarction, Penyebab penundaan antara lain : berharap gejala untuk mengurangi secara spontan, menghubungkan gejala dengan masalah lain selain masalah jantung dan mengabaikan gejala. Penangan pertama pada pasien dengan AMI yang dapat dilakukan oleh keluarga di rumah adalah sebagai berikut: 1. Kenali tanda dan gejala penyakit 2. Lakukan distraksi dari tanda dan gejala (kompres hangat dada, serta memberikan posisi untuk kepatenan jalan nafas) 3. Segera membawa penderita ke Rumah Sakit atau pelayanan kesehatan terdekat. Penanganan sekunder pada pasien dengan AMI yang dapat dilakukan keluarga di rumah adalah sebagai berikut: 1. Menjaga komunikasi dalam keluarga untuk menghindari distress pada penderita yang memicu timbulnya AMI. 2. Menjaga pola makan yang menimbulkan penyakit pemicu terjadinya AMI contohnya hipertensi, diabetes dan kolesterol 3. Menjaga pola hidup seperti kebiasaan merokok dan menghindari minuman tinggi alcohol. 4. Rutin dalam mengontrol kondisi kesehatan.



DAFTAR PUSTAKA Bickey S, Lynn. (2013). Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Jakarta: EGC Herning, et al. (2011). Women's experiences and behaviour at onset of symptoms of ST segment elevation acute myocardial infarction. European Journal of Cardiovascular Nursing, 10 (2011) 241–247. Mubarak , Iqbal. (2015). Standar Asuhan Keperawatan dan Prosedur Tetap Dalam Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Price, Wilson. (2015). Patofiologi Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta: EGC Smeltzer. S. C. Bare. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Taghadossi, et al. (2010). Delay And Its Related Factors In Seeking Treatment In Patients With Acute Myocardial Infarction. ARYA Atherosclerosis Journal, 6(1): 35-41.