4 0 1 MB
RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNIING) PROGRAM KERJA KESEHATAN IBU DAN ANAK DESA KEBUMEN KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS
OLEH: ANGGORO DWI LAKSONO
14B018109
GUSTIANI IKE SARASWATI
14B018097
AYU CAHYANI DEWANTI
14B018098
TETI SURANTIKA
14B018089
EFRA MEIRISKA B
14B018096
FIZAR RAMADHAN
14B018010
ANIS KHOIRIYAH
14B018049
ESA SHOFIANTYNA PUTRI
14B018105
DIKI PURNOMO
14B018050
MAHATI ULFAH
14B018092
LAELI NUR ROKHMAH
14B018113
PIPIT PUSPITASARI
I4B018051
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS PURWOKERTO 2019
RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNIING) PROGRAM KERJA KESEHATAN IBU DAN ANAK
A. Latar Belakang Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu program pokok di Puskesmas yang mendapat prioritas tinggi, mengingat kelompok ibu hamil, menyusui, bayi dan anak merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap kesakitan dan kematian. Tujuan umum dari program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Untuk itu diperlukan pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak setingitingginnya. Sehingga pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak harus ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas pelayanan (Kemenkes, 2015). WHO mengembangkan konsep melalui empat pilar safe motherhood yaitu keluarga berencana (KB), asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman serta pelayanan obstetri dasar. Tujuan upaya ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin dan nifas, disamping menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Selain ibu, bayi dan anak juga merupakan salah satu subjek dari program kesehatan ibu dan anak. Program yang diterapkan pada bayi dan anak salah antara lain pemberian ASI ekslusif, pemeriksaan perkembangan balita maupun pelaksanaan imunisasi (Kemenkes, 2013). Hasil pengkajian diketahui bahwa dari 206 pasangan usia subur terdapat 37 pasangan yang tidak menggunakan KB. Sebanyak 12 ibu hamil yang dijumpai, diadapatkan bahwa ibu hamil tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil. Sedangkan pada anak dan balita, pemeriksaan perkembangan sudah banyak dilakukan oleh keluarga yang memiliki balita, walaupun masih ada sekitar 1.8 % yang tidak mengikuti. Selain itu, sebagian besar balita yang mengonsumsi sayur dan buah masih dalam kategori jarang (1-3 hari dalam seminggu) yaitu sebanyak 62 keluarga (28.2 %). Hal tersebut, perlunya program untuk lebih meningkatkan motivasi ibu, anak dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan.
B. Rencana Keperawatan 1. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan dapat diangkat satu diagnosa keperawatan, yaitu: a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 2. Tujuan Umum Setelah diberikan tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa yang diangkat diharapkan kualitas kesehatan ibu dan anak yang berada di Desa Kebumen Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas dapat meningkat. 3. Tujuan Khusus Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan ibu, anak dan keluarga mampu: a. Memahami informasi yang diberikan oleh mahasiswa b. Mengetahui pentingnya kelas ibu hamil c. Memahami pemberian ASI eksklusif pada bayi kurang dari 6 bulaN d. Memahami pentingnya massage payudara e. Memahami manfaat massage payudara f. Memahami langkah-langkah massage payudara
C. Rancangan Kegiatan 1. Pendidikan kesehatan dan demonstrasi tentang senam ibu hamil a. Topik
: Manfaat senam ibu hamil
b. Metode
: Ceramah dan demonstrasi
c. Media
: Leaflet
d. Waktu
: 20 November 2019 pukul 09.00 WIB s.d. selesai
e. Tempat
: Balai desa
f. Pengorganisasian kelompok:
Moderator
: Laeli N
Penyaji
: Ibu bidan Indah
Observer
: Teti Surantika
Fasilitator
: Efra Meiriska B Anis Cahyani D Gustiani Ike S Mahati Ulfah Pipit Puspitasari Esa Sofiantina Fizar Ramadhan Diki Purnomo
2. Pendidikan kesehatan dan demonstrasi tentang breast care a. Topik
: Manfaat breast care untuk kelancaran ASI
b. Metode
: Ceramah, diskusi dan demonstrasi
c. Media
: Flip Chart dan leaflet
d. Waktu
: 20 November 2019 pukul 09.00 WIB s.d. selesai
e. Tempat
: Balai desa
f. Pengorganisasian kelompok:
Moderator
: Laeli N
Penyaji
: Anis Khoiriyah
Observer
: Teti Surantika
Fasilitator
: Efra Meiriska B Anis Cahyani D Gustiani Ike S Mahati Ulfah Pipit Puspitasari Esa Sofiantina Fizar Ramadhan Diki Purnomo
3. Pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif a. Topik
: Manfaat ASI Eksklusif
b. Metode
: Ceramah dan diskusi
c. Media
: Flip Chart dan leaflet
d. Waktu
: 20 November 2019 pukul 09.00 WIB s.d. selesai
e. Tempat
: Balai desa
f. Pengorganisasian kelompok:
Moderator
: Laeli N
Penyaji
: Anggoro Dwi L
Observer
: Teti Surantika
Fasilitator
: Efra Meiriska B Anis Cahyani D Gustiani Ike S Mahati Ulfah Pipit Puspitasari Esa Sofiantina Fizar Ramadhan Diki Purnomo
D. Pengaturan Tempat 1.
Kelas Ibu Hamil Kebumen (Kebumilnya Kebumen) Keterangan: : Penyaji : Moderator
: Ibu Hamil
E. Pengorganisasian waktu 1. Perawatan payudara
N o 1 .
2 .
3 .
KEGIATAN Pendahuluan: a. Memberi salam b. Perkenalan c. Jelaskan tujuan d. Apersepsi Isi a. Menjelaskan materi b. Mendemonstrasikan perawatan payudara c. Tanya jawab d. Evaluasi sesuai dengan pedoman e. Mendemonstrasikan sesuai dengan yang sudah di contohkan Penutup a. Menyimpulkan bersama klien/keluarga b. Member motivasi dan pujian c. Mengucapkan salam penutup
RESPON KELUARGA
WAKTU 5 menit
Menjawab Salam Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan 20 menit Mendengarkan, menyimak, dan melihat Bertanya dan menjawab Menjawab
Mendemonstrasikan
5 menit Menjawab Memperhatikan Menjawab salam
2. Penyuluhan ASI eksklusif N o 1 .
2 .
KEGIATAN
RESPON KELUARGA
Pendahuluan: e. Memberi salam f. Perkenalan g. Jelaskan tujuan h. Apersepsi
Menjawab Salam Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan
Isi a.
Mendengarkan, menyimak, dan melihat
b. c.
d.
WAKTU 5 menit
20 menit Menjelaskan pengertian ASI eksklusif Menjelaskan jenisjenis ASI Menjelaskan tentang manfaat ASI (bagi ibu dan bayi) Menjelaskan cara pemberian ASI eksklusif
Bertanya dan menjawab Menjawab
Mendemonstrasikan
3 .
Penutup d. Menyimpulkan bersama klien/keluarga e. Member motivasi dan pujian f. Mengucapkan salam penutup
5 menit Menjawab Memperhatikan Menjawab salam
F. Rencana Evaluasi 1.
Senam Hamil 1) Evaluasi struktur: a. Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta. b. Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan dan media sesuai dengan yang dibutuhkan. 2) Evaluasi proses: a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan. b. Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat saat kegiatan berlangsung. c. Peserta berperan aktif selama jalannya diskusi dan mengajukan pertanyaan. 3) Evaluasi hasil: a. Peserta dapat melakukan senam hamil sesuai yang diperagakan
2. Pendidikan kesehatan dan demonstrasi tentang breast care 1) Evaluasi struktur: a. Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta. b. Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan dan media sesuai dengan yang dibutuhkan. 2) Evaluasi proses: a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan. b. Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat saat kegiatan berlangsung.
c. Peserta berperan aktif selama jalannya diskusi dan mengajukan pertanyaan. 3) Evaluasi hasil a. Peserta mengetahui tujuan perawatan payudara b. Peserta mengetahui bagaimana caranya melakukan perawatan payudara c. Peserta mampu mendemonstrasikan perawatan payudara 3. Pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif 1) Evaluasi struktur: a. Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan dan media sesuai dengan yang dibutuhkan. 2) Evaluasi proses: a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan. b. Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat saat kegiatan berlangsung. c. Peserta berperan aktif selama jalannya diskusi dan mengajukan pertanyaan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) DAN PIJAT OKSITOSIN DI DESA KEBUMEN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS PURWOKERTO 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) DAN PIJAT OKSITOSIN
Pokok Bahasan
: Persiapan ibu menyusui.
Sub Pokok Bahasan
: Perawatan Payudara (Breast Care) dan Pijat Oksitosin
Sasaran
: Ibu hamil
Target
: Ibu hamil di desa Kebumen
Hari / Tanggal
: Rabu, 20 November 2019
Waktu
: 09.00 WIB s.d selesai
Tempat
: TK Pertiwi desa Kebumen
Penceramah
: Bidan Desa
I. Tujuan A. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan perawatan payudara dan pijat oksitosin diharapkan ibu hamil dapat melaksanakan perawatan payudara dan pijat oksitosin secara mandiri di rumah untuk persiapan menyusui setelah melahirkan. B. Tujuan Instruksional khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara dan pijat oksitosin yang baik dan benar diharapkan peserta didik mampu: d. Mengetahui tujuan perawatan payudara e. Mengetahui tujuan pijat oksitosi f. Mengetahui bagaimana cara melakukan pijat oksitosin g. Mengetahui bagaimana caranya melakukan perawatan payudara h. Mampu mendemonstrasikan cara pijat oksitosin dan perawatan payudara
II. Metode
Metode yang digunakan yaitu: 1.
Ceramah
2.
Diskusi / Tanya jawab
3.
Demonstrasi
III. Media Leaflet Peralatan perawatan payudara : kom, handuk kecil, kapas dan minyak zaitun/baby oil.
IV. Materi (Terlampir)
V. Pengorganisasian No 1.
2.
3.
KEGIATAN Pendahuluan: i. Memberi salam j. Perkenalan k. Jelaskan tujuan l. Apersepsi Isi f. Menjelaskan materi g. Mendemonstrasikan pijat oksitosin dan perawatan payudara h. Tanya jawab i. Evaluasi sesuai dengan pedoman j. Mendemonstrasikan sesuai dengan yang sudah di contohkan Penutup g. Menyimpulkan bersama klien/keluarga h. Member motivasi dan pujian i. Mengucapkan salam penutup
RESPON KELUARGA
WAKTU 5 menit
Menjawab Salam Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan 20 menit Mendengarkan, menyimak, dan melihat Bertanya dan menjawab Menjawab
Mendemonstrasikan
5 menit Menjawab Memperhatikan Menjawab salam
VI. Evaluasi Struktur
: Pelaksanaan diharapkan sesuai
Proses
: Melalui prosedur tahapan pijat oksitosin dan perawatan payudara
Hasil
: Diharapkan sesuai tujuan
MATERI PERAWATAN PAYUDARA
1. Pengertian Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memeliharan kesehatan payudara sewaktu hamil dengan tujuan untuk
mempersiapkan laktasi pada waktu post partum (Bobak, 2011). Beberapa prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya : a.
Dikerjakan dengan sistematis dan teratur
b.
Menjaga kebersihan sehari-hari
c.
Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil
d.
Memakai bra yang bersih dan menopang payudara
e.
Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan Beberapa manfaat perawatan payudara yang dilakukan sedini mungkin
selama kehamilan dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara sebelum terjadi laktasi. Jika persiapan kurang dapat terjadi gangguan penghisapan pada bayi akibat ukuran puting yang kecil atau mendelep. Akibat lain bisa terjadi produksi ASI akan terlambat serta kondisi kebersihan payudara ibu tidak terjamin sehingga dapat membahayakan kesehatan bayi. Dipihak ibu, akibat perawatan yang kurang pada saat persalinan ibu belum siap menyusui sehingga jika bayi disusukan ibu akan merasakan geli atau perih pada payudaranya. Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi : 1.
Puting susu mendelep
2.
Anak susah menyusui
3.
ASI lama keluar
4.
Produksi ASI terbatas
5.
Pembengkakan pada payudara
6.
Payudara meradang
7.
Payudara kotor
8.
Ibu belum siap menyusui
9.
Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet
2. Teknik Perawatan Payudara Alat yang harus disiapkan :
1.
Minyak kelapa / baby oil
2.
Kapas
3.
Handuk
4.
Waslap
5.
Air dalam kom Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan perawatan
payudara pasca persalinan, yaitu: 1. Puting susu dikompres dengan kapas minyak selama 3-4 menit, kemudian bersihkan dengan kapas minyak tadi, di putar arah putting ke areola.
2. Pengurutan payudara: a.
Telapak tangan petugas diberi baby oil atau minyak kelapa kemudian diratakan pada kedua telapak tangan.
b.
Pengurutan payudara yang pertama dari tengah ke samping kemudian dihentakkan dari bawah ke atas 20 – 30 kali
c.
Pengurutan payudara yang kedua dari samping ke arah tengah kemudian dihentakkan dari bawah ke atas. 20 – 30 kali
d.
Gerakan mengetik sebanyak 20-30 kali
e.
Payudara di bersihkan atau lap dengan air hangat, lalau air dingin dan air hangat kembali.
Gambar 1. Pengurutan buah dada dari tengah ke samping kemudian ke bawah
Gambar 2. Pengurutan buah dada berputar dari tengah ke samping kemudian ke bawah
Gambar 3. Pengurutan buah dada berputar dari samping ke tengah
3. Pelaksanaan pijat oksitosin
a. Persiapan alat 1. Kursi 2. Meja 3. Minyak kelapa 4. BH kusus untuk menyusui 5. Handuk b. Persiapan perawat 1) Menyiapkan alat dan mendekatkanya ke pasien 2) Membaca status pasien 3) Mencuci tangan c. Persiapan lingkungan 1) Menutup ordien atau pintu 2) Pastikan privasi pasien terjaga d. Bantu ibu secara pesikologis 1) Bangkitkan rasa percaya diri 2) Cobalah membantu mengurangi rasa sakit dan rasa takut 3) Bantu pasien agar mempunyai pikiran dan perasaan baik tentang bayinya e. Pelaksanaan 1) Perawat mencuci tangan 2) Menstimulir puting susu : menarik puting susu dengan pelan-pelan memutar puting susu dengan perlahan dengan jari-jari 3) Mengurut atau mengusap ringan payudara dengan ringan dengan menggunakan ujung jari 4) Ibu duduk, bersandar ke depan, melipat lengan diatas meja di depanya dan meletakan kepalanya diatas lenganya. Payudara tergantung lepas, tanpa baju, handuk dibentangkan diatas pangkuan pasien. Perawat menggosok kedua sisi tulang belakang, dengan menggunakan kepalan tinju kedua tangan dan ibu jari menghadap kearah atas atau depan. Perawat menekan dengan kuat, membentuk gerakan lingkaran kecil dengan kedua ibu jarinya.
Perawat menggosok kearah bawah kedua sisi tulang belakang, pada saat yang sama, dari leher kearah tulang belikat, selama 2 atau 3 menit. 5) Amati respon ibu selama tindakan
f. Evaluasi 1) Menanyakan kepada ibu tentang seberapa ibu paham dan mengerti tehnik refleksi oksitosin (perawatan payudara) 2) Evaluasi perasaan ibu 3) Simpulkan hasil kegiatan 4) Lakukan kontrak kegiatan selanjutnya 5) Akhiri kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk. 2011. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Mellyna, H. 2013. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara. Varney. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC. Zavira, A.M. 2014. Persiapan Ibu Menyusui pada Ibu Hamil. Medika Cara.
Yogyakarta:
SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBUMEN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS PURWOKERTO 2019 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI EKSKLUSIF
Pokok Bahasan
: Persiapan ibu menyusui.
Sub Pokok Bahasan
: Menjelaskan ASI Eksklusif
Sasaran
: Ibu hamil
Target
: Ibu hamil di desa Kebumen
Hari / Tanggal
: Rabu, 20 November 2019
Waktu
: 09.00 WIB s.d selesai
Tempat
: TK Pertiwi desa Kebumen
Penceramah
I.
: Bidan Desa
TUJUAN A.
Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah diberikan edukasi/penyuluhan tentang ASI eksklusif diharapkan ibu
hamil dapat mengetahui, mengerti, memahami serta menerapkan tentang hal tersebut dengan baik setelah kembali kerumah. B.
Tujuan Instruksional Khusus (TUK)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu hamil dapat memahami mengenai: 1.
Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
2.
Menjelaskan Jenis-jenis ASI
3.
Menyebut keuntungan pemberian ASI eksklusif
4.
Menjelaskan manfaat ASI (bagi ibu dan bayi)
5.
Menjelaskan cara pemberian ASI eksklusif
II. Metode Metode yang digunakan yaitu: a. Ceramah b. Diskusi / Tanya jawab III. Media Leaflet IV. Materi (Terlampir) V. Pengorganisasian N o 1.
KEGIATAN Pendahuluan: m. Memberi salam n. Perkenalan o. Jelaskan tujuan p. Apersepsi
RESPON KELUARGA
WAKTU 5 menit
Menjawab Salam Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan
2.
Isi e. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif f.
Menjelaskan jenis-jenis ASI
g.
20 menit Mendengarkan, menyimak, dan melihat Bertanya dan menjawab Menjawab
Menjelaskan tentang manfaat ASI (bagi ibu dan
Mendemonstrasikan
bayi) h.
Menjelaskan cara pemberian ASI eksklusif
3.
Penutup j. Menyimpulkan bersama klien/keluarga k. Member motivasi dan pujian l. Mengucapkan salam penutup
5 menit Menjawab Memperhatikan Menjawab salam
VI. Evaluasi b.
Struktur
: Pelaksanaan diharapkan sesuai
c.
Proses
: Peran aktif peserta
d.
Hasil
: Diharapkan sesuai tujuan
MATERI ASI EKSKLUSIF
1.
Pengertian ASI eksklusif ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI tanpa memberikan makanan dan
minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin (Walyani, 2015)
ASI eksklusif yang dimaksud yaitu bayi tidak diberikan apapun, kecuali makanan yang langsung diproduksi oleh ibu yaitu ASI (Yuliarti, 2010) 2.
Jenis-jenis ASI a. Kolostrum Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari keempat. Cairan bersifat kental dan berwarna kekuningan karena mengandung beta karoten yang di butuhkan oleh bayi baru lahir. Hal ini menyebabkan bayi yang mendapat ASI pada minggu petama sering defekasi dan feses berwarna hitam Kandungan tertinggi dalam kolostrum adalah antibody yang siap melindungi bayi ketika kondisi bayi masih sangat lemah. Kandungan protein dalam kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein dalam susu matur. Jenis protein globulin membuat konsistensi kolostrum menjadi pekat ataupun padat sehingga bayi lebih lama merasa kenyang meskipun hanya mendapat sedikit kolostrum. b. Susu transisi ASI transisi atau peralihan diproduksi pada hari keempat sampai hari kesepuluh. Komposisi ASI transisi memiliki protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi, dan jumlah volume ASI smakin meningkat. Hal ini merupakan pemenuhan terhadap aktivitas bayi yang mulai aktif karena bayi sudah beradaptasi terhadap lingkungan. Pada masa ini, pengeluaran ASI mulai stabil begitu juga kondisi fisik ibu. Keluhan nyeri pada payudara sudah berkurang. Oleh karena itu, yang perlu ditingkatkan adalah kandungan protein dan kalsium dalam makanan ibu. e. Susu matur Air susu matur disekresi dari hari kesepuluh sampai seterusnya. Air susu matur merupakan nutrisi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan. Air susu matur merupakan cairan yang berwarna
kekuning-kuningan yang diakibatkan warna garam dan kalsium caseinat, riboflavin dan karoten. Air susu matur ini mengandung antibody, enzim, hormone dan memiliki sifat biokimia yang khas yaitu kapasitas buffer yang rendah dan adanya faktor bifidus.
1.
Manfaat pemberian ASI eksklusif a. Manfaat ASI bagi ibu 1. Membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi pendarahan setelah melahirkan 2. Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu beli 3. Mencegah kanker payu dara 4. Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan ibu secara bertahap 5. Pemberian ASI eksklusif dapat sebagai kontrasepsi selama 6 bulan setelah kelahiran karena isapan bayi merangsang prolactin yang menghambat terjadinya ovulasi/pematangan sel telur sehingga menunda kesuburan b. Manfaat bagi bayi 1. ASI mengandung protein untuk melindungi bayi dari alergi 2. ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran bayi 3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi 4. ASI sebagai zat antivirus dan bakteri 5. ASI bebas kuman karena diberikan secara langsung 6. ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus bayi 7. ASI mengandung banyak selenium yang dapat melindungi gigi dari kerusakan 8. ASI akan melatih daya isap bayi dan membentuk otot pipi yang baik
2.
Cara pemberian ASI
Banyak permasalahan dalam menyusui seperti (nyeri pada puting susu, susu yang jumlahnya sedikit, atau ibu tidak nyaman dalam menyusui) bias dipecahkan dengan meningkatkan teknik dasar dalam menyusui, khususnya dalam memposisikan ibu dan bayi dengan benar. a) Posisi Ibu : •
Duduklah dengan nyaman dan carilah posisi yang paling nyaman ketika
duduk diatas kursi, atau kursi goyang, kursi berlengan atau bahkan duduk diatas kasur dengan bersandar pada dinding atau sandaran kasur. •
Letakkan bantal dibelakang punggung, dan dibawah lengan yang akan
memberikan tumpuan ketika ibu menggendong bayi. •
Gunakan tumpuan kaki atau pijakan bila ibu duduk, khususnya bila
menggunakan kursi yang cukup tinggi. •
Bisa juga ibu bersandar pada sandaran kasur dengan posisi menghadap bayi
dengan menggunakan bantal sebagai penyangga kepala, leher, punggung dan kaki bagian atas. b) Posisi bayi : •
Disarankan untuk memulai persiapan pemberian ASI dengan mengenakan
pakaian yang sederhana pada bayi atau bahkan tidak mengenakan pakaian, untuk meningkatkan kontak dengan ibu. •
Baringkan bayi dalam dekapan ibu, dengan posisi menghadap payudara.
Posisi leher pada lipatan lengan, badan terbaring disepanjang lengan dan pantat dipegang oleh tangan. •
Setelah itu putarlah tubuh bayi sedemikian rupa sehingga posisi bayi
berhadapan dengan badan ibu. •
Posisi tubuh bayi harus dalam kedaan tegak lurus menghadap tubuh ibu,
jangan memutar leher bayi untuk mencapai putting susu ibu.
•
Jika posisi bayi kurang tinggi, gunakan bantal untuk menyangga lengan.
•
Posisikan lengan bayi dengan baik, lengan bawah diposisikan di bawah
payudara dan lengan yang atas bila mengganggu bisa ditahan dengan menggunakan ibu jari lengan yang menggendong. c) Posisi payudara : •
Hal yang pertama perlu dilakukan dalam persiapan payudara menjelang
menyusui. Secara manual pijatlah payudara untuk mendapatkan beberapa tetes ASI pada puting ibu, hal ini akan melembabkan payudara ibu. •
Tahanlah payudara, beban payudara ditahan dengan telapak tangan dan
jari-jemari di bawahnya dan ibu jari di atasnya. •
Jauhkan jari dari daerah areola, sehingga menjauhi daerah tempat bayi
menghisap susu, hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi. Memulai menyusui : •
Dekatkan mulut bayi pada puting yang sudah lembab tadi, lalu pijatlah bibir
bayi dengan lembut untuk merangsang refleks menghisap pada bayi. •
Ketika mulut bayi terbuka, segeralah melekatkan mulut bayi di tengah
payudara dan dekatlah bayi dengan erat ke tubuh ibu. •
Pastikan bayi menghisap hingga areola payudara bukan puting susu ibu,
dengan ini nyeri pada payudara selama menyusui bisa dihindari. •
Buatlah penyesuaian dengan irama pernafasan bayi.
•
Ketika bayi sudah menghisap ASI dengan baik maka pastikan kita
mengatur posisi payudara dengan baik, tahan berat payudara dengan tangan sehingga berat payudara tidak seluruhnya membebani mulut dan bibir bayi. •
Hal terakhir yang cukup penting adalah, ketika kita akan menghentikan
pemberian ASI, jangan menarik mulut bayi dari payudara ketika bayi masih menghisap. Maka hentikan dahulu hisapan bayi lalu jauhkan bayi dari payudara
dengan perlahan-lahan, hal ini bertujuan agar penghentian menyusui ini tidak melukai payudara, yang bisa berakibat nyeri hingga infeksi payudara
DAFTAR PUSTAKA Bobak, dkk. 2011. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Walyani, E. S. 2015. Perawatan Kehamilan dan Menyusui Anak Pertama agar Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. Yuliarti, N. 2010. Keajaiban ASI –Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta : Andi Off set
Kementrian Kesehatan RI. 2014. INFODATIN (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI). Jakarta Selatan.
Dokumentasi
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif (menyusui eksklusif) adalah hanya memberikan ASI sampai bayi berumur 6 bulan dan tidak diberikan makanan apapun kecuali obat dan vitamin. Apakah KOLOSTRUM itu
?
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama setelah bayi lahir. Warna kekuning-kuningan, lebih kental dari ASI biasa, mengandung banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting bagi bayi.
Apakah KEUNGGULAN ASI ?
Mudah dicerna Mengandung zat-zat gizi yang berkualitas tinggi berguna untuk kecerdasan dan pertumbuhan Berikan ASI Mengandung zat kekebalan, melindungi sampai usia 2 bayi dari berbagai penyakittahun…!!! infeksi Selalu aman dan bersih Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat, dan dapat diberikan kapan saja dan dimanapun. Mengisap ASI membantu pertumbuhan gigi, langit-langit, dan rahang bayi secara sempurna. Menghindarkan bayi dari alergi dan diare.
Apakah KEUNTUNGAN Menyusui?
Apakah MANFAAT KOLOSTRUM ? Menyediakan banyak zat kekebalan dan zat gizi yang berkualitas tinggi untuk pertumbuhan dan perlindungan bayi. Membantu pengeluaran mekonium, yaitu kotoran yang pertama berwarna hitam kehijauan.
Murah dan mudah pemberiannya Mempererat hubungan kasih sayang ibu dan bayi Dapat menjarangkan kehamilan, jika menyusui secara eksklusif. Menghindarkan ibu dari kemungkinan kanker payudara. menurunkan berat badan ibu secara bertahap
Mengapa Bayi Sampai 4-6 Bulan diberi ASI
Gizi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayi. Pencernaan bayi belum mampu mencerna selain ASI Mencegah timbulnya alergi pada anak Kesempatan utama menjalin kasih sayang ibu dan anak. Penting untuk dasar perkembangan, fisik dan mental anak. melatih daya isap bayi dan membentuk otot pipi yang baik
PERAWATAN PAYUDARA
A. PENGERTIAN Perawatan payudara adalah pemeliharaan payudara yang dilakukan untuk memperlancar ASI dan menghindari kesulitan pada saat menyusui dengan melakukan pemijatan. B. TUJUAN Memelihara kebersihan payudara, memerbanyak atau memerlancar pengeluaran ASI sehingga dapat dengan mudah untuk proses menyusui
Peralatan yang dibutuhkan untuk perawatan payudara: C.
1. Minyak kelapa
4. Waslap
2. Kapas
5. Air dan kom
3. Handuk Saja ?
D. Langkah perawatan payudara:
Gambar 2. pemijatan buah dada berputar dari tengah ke samping kemudian ke bawah.
“ASI LANCAR, BUAH HATI PUN SENANG”
ASI EKSKLUSIF DAN PERAWATAN PAYUDARA
1. Memasang handuk pada bagian perut bawah dan bahu sambil melepaskan pakaian atas, handuk dikaitkan dengan peniti 2. Mengompres kedua puting dengan kapas yang dibasahi minyak kelapa atau baby oil selama 2-3 menit Mengangkat kapas sambil membersihkan puting dengan melakukan gerakan memutar dari dalam keluar 3. pemijatan:
Gambar 3. Pemijatan buah dada berputar dari tengah ke samping kemudian ke bawah
Stase Keperawatan Komunitas PROFESI NERS
Gambar 1: Pemijatan buah dada dari tengah, kesamping lalu ke bawah
JURUSAN KEPERAWATAN FIKES UNSOED DESA KEBUMEN
Gambar 4. Membersihkan payudara dengan waslap
2019
PERAWATAN PAYUDARA
C. CARA KERJA
7. Lakukan
pengompresan
payudara
dengan
Pada saat melakukan perawatan payudara,
menggunakan air hangat bergantian dengan air dingin
A. PENDAHULUAN Perawatan payudara pada ibu setelah
ibu dianjurkan untuk duduk santai dikursi bersandar
selama 5 menit, gunakan wash lap. Keringkan payudara
dan kaki ditopang dengan dengklik ( kakai tidak
dengan handuk kecil.
melahirkan sangat diperlukan untuk menjaga
menggantung). Anjurkan ibu untuk melepaskan bra
kebersihan dan mempertahankan kelancaran
dan meletakan handuk kecil dibawah payudara.
aliran ASI. Pemakaian bra tidak boleh terlalu ketat, karena dapat menekan payudara dan membuat
D. HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1.
Adapun urutan kegiatannya :
Lakukan perawatan payudara secara rutin untuk menghindari mastitis (radang payudara).
tidak nyaman. pijat payudara dianjurkan untuk
1. Basahi kasa/kapas dengan minyak kelapa
2.
Bersihkan payudara saat mandi.
dilakukan secara teratur minimal 2 kali sehari. Bagi
2. Tempelkan kasa/kapas yang berisi minyak kelapa
3.
Apabila menggunakan sabun, pastikan bahwa sabun
ibu yang memiliki puting susu datar, dianjurkan untuk melakukan gerakan menarik puting susu secara manual dan dilakukan rutin hingga puting
telah dibilas bersih
pada puting susu selama 5 menit 3. Bersihkan puting susu tersebut hingga kotoran
4. Tuangkan sedikit minyak kelapa dikedua telapak
terjadi jika produksi ASI banyak, tetapi belum
tangan ibu, kemudian ratakan ke kedua payudara
dikonsumsi oleh
dengan gerakan melingkar dari dalam keluar. Atau
sumbatan.
B. PERSIAPAN ALAT Alat
alat
yang
dipergunakan
dalam
perawatan payudara : 1.
Minyak alami/minyak kelapa
2.
Kasa/kapas
3.
Wash lap
4.
Handuk kecil/handuk besar
5.
Wadah yang berisi air hangat dan air dingin.
Gunakan bra yang cukup menunjang payudara dan tidak terlalu ketat (lebih baik bila ukuran bra agak
disekitar areola dan puting susu terangkat.
susu menonjol. Pembangkakan payudara dapat
bayi, atau akibat adanya
4.
lebih besar).
sebaliknya. Lakukan gerakan ini sebanyak 20 kali
TEKNIK MENYUSUI
(sekitar 5-10 menit)
Air Susu Ibu (ASI) adalah pilihan terbaik untuk bayi. secara
Menyusui memiliki beberapa keuntungan; ASI sebagai
kearah puting susu
sumber nutrient, ASI mengandung zat immunologis dan
dengan menggunakan sisi dalam telapak tangan.
dengan menyusui ada efek psikologis antara ibu dan
Lakukan gerakan ini sebanyak 20 kali (5-10 menit)
bayinya.
5. Lakukan
gerakan
menekan
perlahan dari atas menuju
6. Lakukan
gerakan
menekan
payudara
payudara
secara
Beberapa keuntungan menyusui ;
perlahan dari atas menuju kearah puting susu dengan menggunakan telapak ujung kepalan
1.
ASI
mengandung
immunoglobulin
sebagai
tangan. Lakukan gerakan ini sebanyak 20 kali (5-10
mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit dan
menit).
infeksi.
2.
ASI menghindari bayi dari infeksi telinga dan ISPA
3. 4. 5. 6.
7. 8.
ASI menghindari bayi dari diare dan masalah saluran pencernaan Menyusui menghindari bayi dari dari pemberian makanan yang berlebihan. ASI menurunkan tingkat kejadian obesitas dan hipertensi. Dengan pemberian ASI eksklusif (selama 4 bulan secara terus menerus) dapat menjarangkan kehamilan atau bermakna KBASI menghindari ibu dari penyakit sejenis limfoma Menyusui mempercepat pemulihan kondisi ibu ke keadaan seperti sebelum hamil. Menyusui meningkatkan kontak antara ibu dan bayi.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SAAT MENYUSUI BAYI SEBAGAI BERIKUT : 1.
2.
3. 4.
5.
Pada sat menyusui posisi yang dianjurkan adalah duduk bersandar dengan kaki tidak menggantung. Posisi bayi dari kepala hingga badan bersentuhan dengan tubuh ibu sejajar dengan payudara. kontak mata antara ibu dan bayi Topang payudara dengan satu tangan ; bila jari menekan bagian atas payudara (diatas areola), sedang jari lain berada dibagian bawah. Masukan seluruh bagian putting susu hingga areola kedalam mulut bayi.
6. 7.
Menyusui dilakukan pada payudara secara bergantian Sendawakan bayi setelah selesai menyusui, dengan meletakan bayi pada posisi menghadap ibu dan menepuk punggun bayi.
PERAWATAN PAYUDARA
P E RH AT I A N Pemberian ASI sebaiknya setiap kali bayi membutuhkan. Apabila refleks menghisap bayi belum timbul , ibu dapat mengeluarkan ASI nya dengan cara manual (tidak dianjurkan dengan pompa) lalu ditampung didalam gelas. Pemberian ASI dapat dilakukan dengan menggunakan sendok. Tidak dianjurkan untuk memberikan susu dengan menggunakan botol susu, hal ini untuk menghindari agar bayi tidak mengalami bingung putting. ASI yang disimpan dalam gelas yang disterilkan lebih dahulu dan diletakan pada suhu ruangan dapat tahan hingga 8 jam. Tetapi apabila diletakan dalam lemari pendingin dapat tahan sampai 24 jam. ASI yang baru saja disimpan di dalam lemari pendingin sebaiknya jangan langsung diberikan, tetapi biarkan sejenak disuhu ruangan tunggu hingga ASI tidak terlalu dingin lagi.
STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN FIKES UNSOED DESA KEBUMEN 2019