Sap Dan Lefleat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TERKAIT TERAPI RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR REBUSAN JAHE UNTUK PENDERITA HIPERTENSI



DISUSUN OLEH :



Elva Fitriani, S.Kep 2030282034



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA TAHUN 2021/2022



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)



Pokok Bahasan



: Pemberian terapi rendam kaki menggunakan rebusan air jahe untuk penderita hipertensi



Hari / Tanggal



: Sabtu / 25 Agustus 2021



Pukul



: 10.00 s.d selesai



Sasaran



: Ny.E



Tempat



: Di tempat



A. Latar Belakang Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu gejala peningkatan tekanan darah yang berpengaruh pada sistem organ yang lain, seperti stroke untuk otak atau penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan otot jantung serta gagal ginjal. Menurut Word Health Organization (WHO), batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (batasan tersebut untuk orang dewasa diatas 18 tahun). Penyakit ini disebut sebagai the silent killer karena penyakit mematikan ini sering sekali tidak menunjukkan gejala atau tersembunyi (Riskesdas, 2018). Hipertensi di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang tinggi dengan prevalensi yaitu tahun 2013 tercatat dengan jumlah 25,8 %, terjadi peningkatan ditahun 2018 dengan jumlah 34,1 %. Jumlah tertinggi berada di provinsi Kalimantan Selatan (44,1%) dan terendah ada di provinsi Papua (22,2%), Kalimantan Barat sendiri berada pada urutan ke lima dengan prevalensi hipertensi yaitu sebesar 36,99% (Kemenkes RI, 2018). Penatalaksanaan hipertensi terbagi dua yaitu, terapi farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan hipertensi secara non farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup yang lebih sehat, salah satunya terapi merendam kaki dengan air hangat yang bertemperatur 39-40oC. Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh, pertama berdampak pada pembuluh



darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi lancar, menstabilkan aliran darah dan kerja jantung serta faktor pembebanan didalam air yang akan menguatkan otot-otot dan ligament yang mempengaruhi sendi tubuh (Lalage, 2015) Terapi rendam kaki (hidroterapi kaki) ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dengan memperlebar pembuluh darah sehingga lebih banyakoksigen dipasok ke jaringan yang mengalami pembengkakan. Perbaikan sirkulasi



darah juga



memperlancar



sirkulasi



getah



bening sehingga



membersihkan tubuh dari racun. Orang-orang yang menderita berbagai penyakit seperti rematik, radang sendi, linu panggul, sakit punggung, insomnia, kelelahan, stress, sirkulasi darah yang buruk (hipertensi), nyeri otot, kram, kaku, terapi air (hidroterapi) bisa digunakan untuk meringankan masalah tersebut. Berbagai jenis hidroterapi, metode yang umum digunakan dalam hidroterapi yaitu mandi rendam, sitzbath, pijat air, membungkus dengan kain basah, kompres, merendam kaki (Kamaluddin, 2010) Rendam kaki dapat dikombinasikan dengan bahan herbal salah satunya jahe. Jenis jahe yang dikenal oleh masyarakat yaitu jahe emprit (jahe kuning), jahe gajah (jahe badak), dan jahe merah (jahe sunti) tetapi jahe yang banyak digunakan untuk obat-obatan adalah jahe merah, karena jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi dibanding dengan jahe lainnya (Setyaningrum & Sapiranto, 2013). Rendam kaki dengan rebusan jahe merah dapat memberikan efek yaitu meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan relaksasi otot tubuh. Jahe merah memiliki manfaat yang paling signifikan jika dibanding dengan jahe jenis jahe yang lain. Senyawa gingerol telah dibuktikan mempunyai aktivitas hipotensif. Kandungan gingerol berasal dari minyak tidak menguap (non volatile oily). Kandungan inilah yang membuat sensasi rasa hangat pada kulit saat digunakan secara topikal (Hamidah, 2015).



B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan terkait terapi rendam kaki dengan rebusan air jahe untuk menurunkan tekanan darah penderita hipertensi, masyarakat diharapkan mampu memahami dan mengendalikan penyakit hipertensi. 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyulujan terkait rendam kaki dengan rebusan air jahe untuk menurunkan tekanan darah penderita hipertensi masyarakat mampu memahami: a. Masyarakat diharapkan mampu menjelaskan pengertian hipertensi b. Masyarakat diharapkan mampu menjelaskan penyebab hipertensi c. Masyarakat diharapkan mampu menjelaskan tanda dan gejala hipertensi d. Masyarakat diharapkan mampu menjelaskasn manfaat rendam kaki dengan rebusan air jahe untuk menurunkan tekanan darah e. Masyarakat diharapkan mampu menjelaskan prosedur rendam kaki dengan air rebusan jahe C. Materi Terlampir intervensi terkait rendam kaki dengan rebusan air jahe untuk menurunkan tekanan darah penderita hipertensi a. Pengertian Hipertensi b. Penyebab dan tanda gejala Hipertensi c. Manfaat rendam kaki dengan air rebusan jahe d. Cara pelaksanaan rendam kaki dengan air rebusan jahe D. Sasaran Atau Target a. Ny. E b. Bersedia menjadi peserta penyuluhan c. Kooperatif E. Metode Ceramah diskusi, tanya jawab dan demonstrasi



F. Media a. Lefleat b. Vidio prosedur terapi rendam kaki G. Tempat Place setting:



A B C



Keterangan: A: penyaji B: Sasaran C: Dosen Pembimbing



H. Keterangan dari jabatan 1. Moderator a. Membuka acara penyuluhan b. Memperkenalkan diri, anggota kelompok dan pembimbing c. Membuat kontrak waktu, bahasan dengan siswa/i d. Menjelaskan tujuan penyuluhan e. Membuka sesi tanya jawab f. Menjawab pertanyaan audiens g. Menutup acara penyuluhan



2. Penyaji a. Menggali pengetahuan tentang materi dan menjelaskan materi yang diberikan b. Menjawab pertanyaan audiens 3. Fasilitator a. Ikut tergabung dan duduk bersama diantara peserta b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas d. Menjawab pertanyaan audiens e. Menginterupsi penyuluhan tentang istilah yang dirasa kurang jelas bagi peserta. 4. Notulen a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta c. Menjawab pertanyaan audiens d. Mengamati prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan e. Mengevaluasi hasil penyuluhan f. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan



I. Kegiatan Penyuluahan No 1.



Tahap Waktu kegiatan Pembuka 10 an menit



2.



Pelaksan aan



12 menit



3.



Penutup



5 menit



Kegiatan penyuluhan 1 Mengucapkan salam 2 Memperkenalkan diri 3 Menyampaikan tentang tujuan pokok materi terkait hipertensi dan terapi rendam kaki 4 Meyampakaikan pokok pembahasan 5 Kontrak waktu



Sasaran



1 Menjawab salam 2 Mendengarka n dan menyimak 3 Bertanya mengenai perkenalan dan tujuan jika ada yang kurang jelas Menyampaikan materi: 1 Mendengarkan 1 menjelaskan dan menyimak pengertian hipertensi 2 Bertanya 2 menjelaskan etiologi mengenai hipertensi halhal yang 3 menjelaskan tanda belum jelas dan gejala hipertensi dan 4 menjelaskan dimengerti intervensi terapi rendam kaki dengan air rebusan jahe 5 menjelaskan manfaan pemberian terapi rendam kaki dengan air rebusan jahe 6 menjelaskan prosedur terapi rendam kaki dengan air rebusan jahe 1 Tanya jawab 1 Sasaran dapat 2 Memberikan menjawab kesempatan pada tentang peserta untuk pertanyaan bertanya Melakukan yang diajukan evaluasi 2 Mendengar 3 Menyampaikan 3 Memperhatika kesimpulan materi n 4 Mengakhiri 4 Menjawab pertemuan dan salam mengucapkan salam



Media Kalimat/kat a-kata



Lefleat/vidi o



Kalimat kata-kata



/



J. Evaluasi 1.



2.



Evaluasi struktur a.



Mengontrak waktu



b.



Penyuluhan dihadiri oleh setiap Masyarakat/Anggota keluarga



c.



Peralatan/Media yang digunakan video



d.



Kesiapan untuk menyajikan materi dari kelompok



Evaluasi proses a.



Acara dimulai tepat waktu untuk penyuluhan yang diberikan



b.



Masyarakat/Anggota keluarga memperhatikan saat disajikan materi oleh mahasiswa/i



c.



Masyarakat/Anggota keluarga mengikuti saat di jelaskan materi yang disampaikan



d.



Masyarakat/Anggota keluarga mengajukan pertanyaan dan dapat dijelaskan materi yang disampaikan didepan



3.



Evaluasi hasil a.



Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik dan waktu yang tepat



b.



Minimal 80% peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir



c.



Minimal 80 % peserta dapat berperan aktif dalam kegiatan



d.



Minimal 80% peserta yang mengikuti penyuluhan memahami materi yang dijelaskan yaitu : 1. Diharapkan masyarakat dapat Menjelaskan pengertian terkait hipertensi 2. Diharapkan masyarakat dapat Menjelaskan penyebab penyakit hipertensi 3. Diharapkan masyarakat dapat Menjelaskan tanda dan gejala penyakit hipertensi 4. Diharapkan masyarakat dapat Menjelaskan manfaat terapi rendam kaki dengan air rebusan jahe 5. Diharapkan masyarakat dapat menjelaskan porosedur terapi



MATERI PENYULUHAN



A. Pengertian Hipertensi Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHd dan diastolik 90 mmHg (Smeltzer, 2010). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (Smeltzer, 2016). B. Etiologi Hipertensi Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac ouput atau peningkatan



tekanan



perifer.



Namun



ada



beberapa



faktor



yang



mempengaruhi terjadinya hipertensi yaitu: 1



Genetik : respon neurologi terhadap stress atau kelainan ekskresi atau transport Na



2



Obesitas : terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.



3



Stress lingkungan



4



Hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah. Adapun faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit



hipertensi yaitu: 1



Umur (jika umur bertambah maka tekanan darah meningkat)



2



Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan)



3



Ras (ras kulit hitam lebih banyak tinggi kulit putih)



4



Kebiasaan hidup Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi



adalah : 1



Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)



2



Kegemukan atau makan berlebihan



3



Stress



4



Merokok



5



Minum alkoho



6



Minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin)



C. Tanda dan Gejala Hipertensi Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : a. Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur. b. Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis. Menurut Rokhaeni (2001). manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak nafas, Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis, Kesadaran menurun Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah 1.



Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg



2.



Sakit kepala



3.



Pusing/ migrane



4.



Rasa berat ditengkuk



5.



Penyempitan pembuluh darah



6.



Sukar tidur



7.



Lemah dan lelah



D. Konsep Intervensi dengan menggunakan terapi rendam kaki air jahe hangat 1. Konsep Rendam Kaki Air Hangat a. Pengertian Rendam kaki air hangat secara ilmiah mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh pertama dampaknya air hangat membuat sirkulasi darah menjadi lancar. Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis pada tubuh. Terapi rendam kaki air hangat berdampak pada pembuluh darah dimana air hangat membuat sirkulasi darah menjadi lancar dan pada pembebanan didalam air yang akan menguatkan otot-otot ligament yang mempengaruhi sendi tubuh. Air hangat mempunyai dampak psikologis dalam tubuh sehingga air hangat bisa digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan merilekskan otot apabila dilakukan dengan kesadaran dan kedisiplinan. Hidroterapi rendam kaki air hangat ini sangat mudah dilakukan oleh semua orang, tidak membutuhkan biaya yang mahal dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya (Peni, 2016) Dalam pemaparan Dinas Kesehatan Indonesia (2014) air hangat membuat kita merasa santai, meringankan sakit dan tegang pada otot dan memperlancar peredaran darah. Maka dari itu, berendam air hangat bisa membantu menghilangkan stress dan membuat kita tidur lebih mudah. Suhu air hangat yang dipakai berkisar 35oC. Prinsip kerja terapi ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan penurunan ketegangan otot sehingga dapat memperlebar peredaran pembuluh darah yang akan mempengaruhi tekanan arteri oleh baroreseptor pada sinus kortikus dan arkus aorta yang akan menyampaikan impuls yang dibawa serabut saraf yang membawa isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan kepada otak perihal tekanan darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ ke pusat saraf simpatis ke medulla sehingga akan merangsang tekanan sistolik yaitu regangan otot ventrikel akan merangsang ventrikel untuk berkontraksi. Keadaan dimana kontraksi ventrikel mulai terjadi sehingga



dengan adanya pelebaran pembuluh darah, aliran darah akan lancar sehingga akan mudah mendorong darah masuk ke jantung sehingga menurunkan tekanan sistoliknya. Pada tekanan diastolik keadaan relaksasi ventrikular isovolemik saat ventrikel turun drastis, aliran darah lancar dengan adanya pelebaran pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan diastoliknya (Perry & Potter, 2013). 2. Konsep Jahe a. Pengertian Tanaman jahe merupakan tanaman tahunan, berbatang semu dengan tinggi antara 30-75 cm. Berdaun sempit memanjang menyerupai pita, dengan panjang 15-23 cm, lebar kurang lebih 2,5 cm, tersusun teratur dua baris berseling.Tanaman jahe hidup merumpun, beranakpinak, menghasilkan rimpang dan berbunga. Bunga berupa malai yang tersembul pada permukaan tanah, berbentuk tongkat atau bulat telur, dengan panjang kurang lebih 25 cm. Mahkota bunga berbentuk tabung, dengan helaian agak sempit, tajam, berwarna kuning kehijauan. Bibir mahkota bunga berwarna ungu gelap, berbintik-bintik putih kekuningkuningan. Kepala sari berwarna ungu dan mempunyai dua tangkai putik. Rendam kaki dengan rebusan jahe dapat memberikan efek yaitu meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan relaksasi otot tubuh. Jahe memiliki manfaat yang paling signifikan. Senyawa gingerol telah dibuktikan mempunyai aktivitas hipotensif. Kandungan gingerol berasal dari minyak tidak menguap (non volatile oily). Kandungan inilah yang membuat sensasi rasa hangat pada kulit saat digunakan secara topikal (Hamidah, 2015). Rendam kaki air hangat dikombinasikan dengan bahan-bahan herbal salah satunya jahe. Kandungan didalam jahe ini cukup banyak antara lain pada bagian rimpang jahe mengandung zat gingerol, shangaol, zingerone, oleoresin dan minyak atsiri memberikan efek farmakologi dan fisiologi seperti antioksidan, anti inflamasi, analgesik, anti karsinogenik, non toksik dan non mutagenik meskipun pada konsentrasi tinggi. Gingerol dan rasa hangat yang ditimbulkan oleh



jahe tersebut membuah pembuluh darah terbuka (vasodilatasi) dan memperlancar sirkulasi sehingga suplai makanan dan oksigen menjadi lebih baik. b. Manfaat Jahe Berikut ini adalah manfaat jahe (Ahmad J. Ramadhan, 2013) : 1



Menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang



2



pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.



3



Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.



4



Mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah.Jadi



mencegah



tersumbatnya



pembuluh



darah,



penyebab utama stroke, dan serangan jantung 5



Menetralkan



radikal



bebas.



Jahe



juga



mengandung



antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh. 6



Pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren



3. Prosedur Teknik rendam kaki air rebusan jahe dapat dilakukan sebagai berikut: 1. siapkan alat dan bahan: a. Stopwatch b. Kompor c. Panci d. Baskom plastik e. Handuk/kain f. Air g. Jahe 2. prosedur kerja a. b. c. d. e. f.



Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan Geprek/iris jahe Masukan jahe yang sudah di iris kedalam air Rebus air sampai suhu 100 ̊c Tuangkan air yang sudah mendidih kedalam baskom plastik Campurkan air rebusan jahe dengan air dingin untuk menurunkan suhunya kiri-kira 36,6-27,7 ̊c g. Masukan kaki kedalam baskom dan tutup dengan kain untuk tetap menjaga suhu air h. Rendam kaki 15-20 menit



DAFTAR PUSTAKA



1. Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2016. In. Kesehatan. editor. Padang: Dinas Kesehatan Kota Padang. 2017. 2. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. 3. Smeltzer, S. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC. 4. WHO (2018). Breast cancer: Early diagnosis and screening. World Health Organization. 5. World Heath Organization (WHO). Global Tuberculosis Report. Geneva: World Health Organization. 2015.