7 0 175 KB
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi Kesehatan
Disusun oleh: VINA RAHMAWATI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN SERANG PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. IDENTITAS Pokok Bahasan
: Penyakit Menular
Sub Pokok Bahasan
: Demam Berdarah Dengue
Sasaran
: Pasien dan Keluarga
Tempat
: Kampus Stikes Faletehan
Hari / tanggal
:
Waktu
: 25 menit
Penyuluh
: Vina Rahmawati
Mei 2019
B. TUJUAN UMUM 1. Tujuan Umum Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD), diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang DBD.
2. Tujuan Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD), peserta penyuluhan diharapkan mampu: a. Menjelaskan pengertian penyakit DBD. b. Menyebutkan tanda dan gejala DBD. c. Menyebutkan cara penanganan DBD. d. Menjelaskan pencegahan DBD.
C. METODE 1. Ceramah 2. Diskusi
D. MEDIA Media yang digunakan pada acara penyuluhan ini adalah 1. Lembar balik
E. POKOK MATERI Materi yang akan disampaikan pada penyuluhan ini adalah: 1. Pengertian penyakit DBD 2. Tanda dan gejala DBD 3. Cara penanganan DBD 4. Cara pencegahan DBD (Materi Terlampir)
F. RENCANA KEGIATAN No 1
Tahap
KegiatanPenyuluh
KegiatanPeserta
Pembukaan 1. Mengucapkan salam pembuka.
1. Menjawab salam
2
Waktu
2. Menjelaskan tujuan.
2. Mendengarkan
3. Kontrak waktu.
3. Mendengarkan
5 Menit
Pelaksanaan 1. Menjelaskan pengertian penyakit DBD. 2. Menyebutkan tanda dan gejala DBD.
Mendengarkan
3. Menyebutkan cara penanganan DBD.
10 Menit
4. Menjelaskan cara pencegahan DBD. 3
Penutup
1. Memberi kesempatan peserta untuk 1. Bertanya bertanya. 2. Menjawab pertanyaan dari peserta. 3. Menanyakan
pertanyaan
2. Mendengarkan
evaluasi 3. Menjawab
pada peserta.
10 Menit
4. Menyampaikan kesimpulan.
4. Mendengarkan
5. Mengucapkan salam penutup.
5. Menjawab salam
G. EVALUASI 1. Bentuk
: Essay
2. Jenis
: lisan
3. Pertanyaan
:
a. Jelaskan bagaimana pengertian penyakit DBD? b. Sebutkan apa tanda dan gejala DBD? c. Sebutkan bagaimana cara penanganan DBD? d. Jelaskan bagaimana cara pencegahan DBD?
H. DAFTAR PUSTAKA Depkes (2015). Demam Berdarah Biasanya Mulai Meningkat di Januari. Online:
http://www.depkes.go.id/article/view/15011700003/demam-
berdarah-biasanya-mulai-meningkat-di-januari.html Depkes
(2017).
Demam
Berdarah
Dengue
(DBD).
Online:
http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/pdf.php?id=117042500004 Muhlisin, Ahmad (2017). Ciri-Ciri Nyamuk Demam Berdarah Disertai Gambar.
Online:
https://mediskus.com/penyakit/ciri-ciri-nyamuk-
demam-berdarah-disertai-gambar.
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Demam berdarah dengue paling banyak ditemui selama musim hujan dan setelah musim hujan di area tropis, termasuk Indonesia.
Gambar: Nyamuk Aedes Aegypti
Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus merupakan nyamuk pemukiman yang mempunyai habitat perkembangbiakan di tempat penampungan air/ wadah dengan air yang relatif jernih. Aedes Aegypti memiliki tubuh berwarna hitam dengan loreng-loreng putih (belang-belang warna putih) di sekujur tubuhnya. Menghisap darah sebanyak dua kali yaitu pada pagi hari dan sore hari. Ketika menggigit posisi tubuh nyamuk rata dengan permukaan kulit.
B. Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue 1. Demam mendadak tinggi, hingga 40oC. 2. Sakit kepala parah (terutama di dahi). 3. Nyeri pada bagian belakang mata. 4. Nyeri otot dan nyeri sendi.
5. Mual atau muntah. 6. Ruam yang berupa bintik-bintik pendarahan dibawah kulit (ptekie) yang berwarna merah kehitaman. telah terjadi perdarahan 7. Perdarahan dari hidung, mulut dan gusi atau memar kulit. 8. Nyeri parah dan terus menerus pada perut. 9. Sering muntah dengan atau tanpa darah. 10. Buang air besar warna hitam (melena). 11. Haus berlebihan (mulut kering). 12. Pucat, kulit teraba dingin. 13. Gelisah, atau mengantuk.
Gambar: Fase demam berdarah
Demam pada penderita DBD terjadi selama ± 7 hari, dalam 3 fase seperti pelana kuda, yaitu: a) Fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi, mencapai 40oC. b) Fase ke-dua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 37oC dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa
sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan). c) Fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali.
C. Penanganan Demam Berdarah Dengue Tidak ada penanganan spesifik untuk demam berdarah DBD, obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih dalam tahap ujicoba. Pengobatan terhadap penderita hanya menangani gejala-gejala untuk menghindari komplikasi. Tenaga medis biasanya merekomendasikan tindakan berikut:
Istirahat yang banyak di tempat tidur.
Minum banyak cairan.
Minum obat untuk menurunkan demam, Paracetamol dapat meringankan rasa sakit dan menurunkan demam.
D. Pencegahan Demam Berdarah Dengue Mengingat obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih dalam tahap ujicoba, maka cara yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan memberantas nyamuk penular (vektor). Pemberantasan nyamuk ini dapat dilakukan pada saat masih berupa jentik atau nyamuk dewasa. Saat ini, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu: 1. Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain; 2. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan sebagainya; dan
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Gambar: PSN 3M
Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti: 1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3. Menggunakan kelambu saat tidur; 4. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5. Menanam tanaman pengusir nyamuk; 6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.