19 0 123 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMENSIA PADA LANSIA
Oleh: Siti Afiyah
PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA MOJOKERTO 2020
Bidang studi : Keperawatan Gerontik Topik
: Demensia
Sub topik
: Sindroma dan kelainan mental organik
Sasaran
: Pasien yaitu Ny. S dan keluarga Ny. S
Hari / tanggal
: Kamis, 26 November 2020
Jam
: 11:00 WIB
Waktu
: 30 menit.
Tempat
: Di rumah Ny. S Dsn. Krajan, Ds. Tanjungrejo, RT/RW. 005/001, Kec. Tongas, Kab. Probolinggo.
I.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah dilakukan penyuluhan 30 menit, diharapkan pasien dan keluarga memahami tentang demensia.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUH (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang demensia, klien dan keluarga dapat : 1. Menyebutkan pengertian demensia. 2. Menyebutkan penyebab demensia. 3. Menyebutkan tanda dan gejala demensia. 4. Menyebutkan pencegahan dan perawatan demensia. III. MATERI Terlampir IV. PELAKSANA Penyaji
: Siti Afiyah
V. METODE 1. Ceramah. 2. Tanya jawab. VI. MEDIA 1. Materi SAP. 2. Leaflet VII. KEGIATAN PENYULUHAN
No 1.
Waktu Kegiatan Penyuluhan 5 Menit Pembukaan:
Kegiatan Peserta
Memberi salam & memperkenalkan Menjawab salam. diri. Menjelaskan tujuan penyuluhan.
Mendengarkan
dan
memperhatikan. 2.
15 Menit
Pelaksanaan: Menjelaskan
materi
penyuluhan Menyimak
secara berututan dan teratur.
dan
mendengarkan.
Materi : Menjelaskan pengertian demensia
Menyimak
mendengarkan. Menjelaskan tanda dan gejala demensia Menyimak Menjelaskan penatalaksaan mendengarkan. demensia Menyebutkan pencegahan dan Menyimak perawatan demensia. mendengarkan. Menyimak
dan dan dan dan
mendengarkan. 3.
5 Menit Evaluasi : Meminta
kepada
pasien
atau Merespon dan menjawab.
keluarga pasien untuk menjelaskan kembali atau menyebutkan: 1. Menjelaskan pengertian demensia. 2. Menjelaskan tanda dan gejala demensia. 3. Menjelaskan penatalaksaan demensia. 4. Menyebutkan pencegahan dan perawatan demensia. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya. Memberikan keberhasilan menjelaskan
pujian responden pertanyaan
menjawab pertanyaan.
atas dalam dan
Bertanya dan menjawab Pertanyaan.
4.
5 Menit Penutup: Menyimpulkan materi yang telah Mendengarkan disampaikan. Menyampaikan
memperhatikan. terimakasih
atas
perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada peserta. Mengucapkan salam.
Menjawab Salam.
dan
VIII.
PENGESAHAN
Tongas, 26 November 2020
Sasaran
Pemberi Penyuluhan
Pasien / keluarga pasien
Siti Afiyah
Pembimbing Akademik,
Heti Aprilin, S.Kep., Ns., M.MB
IX. LAMPIRAN DEMENSIA A.
Defenisi Demensia 1.)
Dimensia adalah gangguang fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi fegetatif atau keadaan yang terjadi. Memori, pengetahuan umum, pikirean absatrak, peneliayan dan interprestasi atau komunikasi tertulis atau lisan dapat terganggu. (Elizabeth J. Corwin, 2009).
2.)
Dimensia adalah sindroma klinis yang meliputi warnanya hilang fungsi intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari. Dimensia merupakan keadaan ketika seorang mengalami penurunan daya ingat dan daya piker lain yang secara nyata mengganggu aktifitas kehidupan sehari-hari. (Nugroho, 2008)
3.)
Dimensia adalah penurunan fungsi entelektual yang menyebabkan hilangnya indenpedensi social. (William. F. Ganong, 2010)
B.
Penyebab demensia Menurut Stanley (2004) 1.
Intoksikasi (obat, termasuk alkohol, dan lain-lain)
2.
Infeksi susunan saraf pusat
3.
Gangguan metabolic
4.
Gangguan nutrisi
5.
Gangguan vesikuler (dimentia nulti-infrak, dll)
6.
Lesi desak ruang
7.
Hidrosefalus bertekanan normal
8.
Depresi (pseudo-dinentia defrensif)
9.
Penyakit degeneratif progresif : Penyakit alzheiner, dick ,Parkinson, hantinton
C.
Tanda dan gejala demensia Menurut Arjatmo ( 2002) 1.
Rusaknya seluruh jajaran fungsi kognitif
2.
Awalnya daya ingat jangka pendek
3.
Gangguan kepribadian dan perilaku
4.
Deficit neurologi dan fokal
5.
Mudah tersinggung, bermusuhan, agitasi dan kejang
6.
Gangguan psikotik : halusinasi dan paranoid
7.
Keterbatasan ADL
8.
Lupa meletakan barang penting
9.
Sulit mandi, makan, dan berpakaian
10.
Inkontenensia urine
11.
Tidak dapat makan dan menelan, mudah terjatuh dan keseimbangan buruk
12.
Menurunnya daya ingat
13.
Orientasi waktu dan tempat
D. Pencegahan & Perawatan Demensia
Menurut Kushariyadi ( 2010) Hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti : 1. Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan zat adiktif yang berlebihan. 2. Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap hari. 3. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif 4. Kegiatan rohani & memperdalam ilmu agama. 5. Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki persamaan minat atau hobi. 6. Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.
DAFTAR PUSTAKA 1.
Arjatmo. 2002. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI
2.
Elizabeth J. Corwin .2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
3.
Kushariyadi. 2010. Askep Pada Klien Lanjut Usia. Salemba Medika : Jakarta
4.
Stanley, mickey. 2004. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC
Lampiran Evaluasi 1. Evaluasi Struktur. a) Peserta hadir ditempat penyuluhan. b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Ny. S Dsn. Krajan, Ds. Tanjungrejo, RT/RW. 005/001, Kec. Tongas, Kab. Probolinggo. 2. Evaluasi Proses. a) Peserta antusias terhadap pertanyaan yang diajukan oleh pemateri Pertanyaan : - Menjelaskan pengertian demensia. - Menjelaskan tanda dan gejala demensia. - Menjelaskan penatalaksaan demensia. - Menyebutkan pencegahan dan perawatan demensia 3. Evaluasi Hasil Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus.
Lampiran Dekumentasi