Sap DHF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Di Paviliun Mawar RST Dr. Soepraoen Malang



Oleh: 180070300011076



Robertus Karmanto Litwinayanti Perwita



180070300011042



Wahyu Dwi Ari Wibowo



180070300011059



Yeni Rahmawati



180070300011048



PROGRAM PROFESI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2019



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Pembahasan



: Demam Berdarah Dengue (DBD)



Sub pokok pembahasan



: Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)



Sasaran



: Keluarga Pasien di Ruang Pav. Mawar



Hari/ tanggal



: Jum’at, 25 Januari 2019



Tempat



: Ruang Edukasi Paviliun Mawar RST Dr Soepraoen Malang



Pukul



: 09.00 WIB



Penyuluh



: Wahyu Dwi Ari Wibowo



A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menularkan virus dengue yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah (Suwarsono, 2010). Angka kejadian DHF dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan terutama di musim hujan. Gejala dari demam dengue adalah demam, sakit kepala, kulit kemerahan yang tampak seperti campak dan nyeri otot dan persendian. Demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah) dan rendahnya trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Reaksi yang kedua adalah sindrom derajat dengue yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya. Data yang telah dihimpun dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, demam berdarah telah menjadi penyakit endemik di Indonesia sejak tahun 1968. Sejak itu penyakit ini menjadi salah satu masalah utama di Indonesia dengan penyebaran dan jumlah penderita yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2017 diketahui ada sekitar 59.000 kasus demam berdarah di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 400 kasus diantaranya berakhir dengan kematian. Karena jumlah penduduknya yang juga banyak, maka Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur menyumbang kasus DBD terbanyak untuk tahun 2017 yaitu lebih dari 7000 kasus di masing-masing propinsi. B. Tujuan  Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) diharapkan keluarga pasien mengetahui tentang cara pencegahan Demam Berdarah Dengue.  Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit diharapkan keluarga pasien mampu : 1. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue



2. Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dengue 3. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue 4. Mengetahui cara pencegahan Demam Berdarah Dengue C. Materi (terlampir) Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi : 1. Pengertian Demam Berdarah Dengue 2. Penyebab Demam Berdarah Dengue 3. Ciri nyamuk Aedes Aegypty 4. Tanda dan gejala Demam Berdarah 5. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue D. Media:  Leaflet  LCD Proyektor E. Metode Penyuluhan  Ceramah  Tanya jawab F. Setting tempat dan waktu:



: Moderator : Penyuluh : Peserta : Fasilitator : Observer Waktu : Pukul 09.00 - selesai G. Pengorganisasi  Moderator : Yeni Rahmawati  Penyuluh : Wahyu Dwi Ari Wibowo  Fasilitator : Robertus Karmanto  Observer dan notulen : Litwinayanti Perwita Pembagian Tugas  Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir  Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan  Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya  Observer dan notulen : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir dan mencatat hasil saat penyuluhan berlangsung. H. Kegiatan Penyuluhan: No 1



Waktu Pembukaan (5 menit)



Kegiatan Penyuluhan 1. Memberi salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menggali



Respon Peserta 1. Menjawab salam 2. Mendengarkan dan



pengetahuan keluarga pasien



memperhatikan 3. Menjawab pertanyaan



tentang Demam Berdarah Dengue 4. Menjelaskan tujuan Penyuluhan 5. Membuat kontrak 2



Kegiatan Inti (25 menit)



waktu 1. Menjelaskan tentang  Pengertian Demam Berdarah



4. Mendengarkan dan memperhatikan 5. Menyetujui kontrak waktu 1. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh



Dengue (DBD)  Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD)  Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)  Cara Pencegahan



2. Aktif bertanya



Demam Berdarah Dengue (DBD) 2. Memberikan



3. Mendengarkan



kesempatan untuk bertanya 3. Menjawab 3



Penutup (10 menit)



pertanyaan peserta 1. Menyimpulkan materi yang



1. Mendengarkan dan Memperhatikan



disampaikan oleh penyuluh 2. Mengevaluasi



2. Menjawab pertanyaan yang diberikan



peserta atas penjelasan yang disampaikan dan penyuluh menanyakan kembali mengenai materi penyuluhan 3. Salam Penutup



3. Menjawab salam



I.



Evaluasi Lisan 1. Apa pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) ? 2. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya DBD ? 3. Bagaimana cara penularan DBD ? 4. Sebutkan tanda dan gejala DBD ? 5. Bagaimana cara pencegahan DBD ?



J.



Materi ( Terlampir )



DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) A. Pengertian Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot, tulang dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan (Bunner&Suddarth, 2002). B. Penyebab (Etiologi) Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini banyak di temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini. C. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty 1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya 2. Berbadan kecil 3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari 4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng bekas,kolam ikan,ban 5.



bekas,pot tanaman air,tempat minuman burung) Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang gelap dan



6. 7. 8. 9.



lembab. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas Kemampuan terbang kira-kira 100 meter



D. Cara penularan Demam Berdarah Dengue 1. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypty betina, yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-tempat umum (Sekolah, Pasar, Terminal, Warung dsb) 2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah orang yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus Dengue. 3. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sakit dapat pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes Aegyptynya. 4. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang biak dalam tubuh nyamuk. 5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut. 6. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus dengue gejala sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi)



7. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik, ia akan segera menderita DBD (demam berdarah dengue) E. Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue 1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil, kurang nafsu makan, nyeri pada persendiaan, serta sakit kepala 2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan (epistaksis) 3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan muntah 4. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang. Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin, basah dan tidak sadar TANDA BAHAYA DBD : a.



Perdarahan gusi



b.



Muntah darah



c.



Penderita tidak sadar



d.



Denyut nadi tidak teraba Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.



F.



Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue



Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Cara



yang



tepat



untuk



memberantas



nyamuk Aedes aegypti



adalah



memberantas jentik-



jentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurangkurangnya seminggu sekali.



`



PSN-DBD tersebut dapat digambarkan pada bagan berikut : Fogging



Fisika



Nyamuk Dewasa



Jentik nyamuk



Fogging (dengan insektisida)



Kimia Fisika Biologi



Bagan cara pemberantasan nyamuk (PSN DBD)



Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1.



Kimia Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.



2.



Fisik



3.



Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M plus : a. Menguras bak mandi b. Menutup tempat penampungan air c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air seperti ban bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb. d. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian e. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali. f. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak. g. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah. h. Menaburkan bubuk Larvasida. i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air. j. Memasang kawat kasa. k. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar. l. Menggunakan kelambu. m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.



4.



Biologi Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk .



DAFTAR PUSTAKA



1. Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1.Jakarta: Media Aesculapius



2. Ngastiyah. 2005.Perawatan Anak Sakit . Jakarta : EGC



3. Suwarsono H : Berbagai cara pemberantasan jentik Ae. Aegypti. Cermin Dunia Kedokteran 1997; 119 : 32-3.



4. Brunner & Suddarth (2002), Keperawatan Medikal Bedah,volume 2, Jakarta; EGC2.Buku Ajar Penyakit Dalam. (1995). Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK UIEffendi, 1995, Perawatan Pasien DHF, Jakarta : EGC.



LANGKAH-LANGKAH PENYULUHAN PENCEGAHAN PASIEN RESIKO JATUH (PATIENT SAFETY) Di RS Tentara Dr. Soepraoen Malang



PENCEGAHAN JATUH:



1. Pasang pin/ kancing berwarna kuning pada gelang identitas pasien dan gambar resiko jatuh di area yang mudah terlihat 2. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien 3. Sediakan pencahayaan yang adekuat 4. Anjurkan kepada pasien untuk memakai alas kaki anti slip 5. Anjurkan pasien untuk meminta bantuan perawat bila membutuhkan 6. Tempatkan alat bantu bel panggilan berada dalam jangkauan pasien 7. Jangan biarkan pasien beresiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi 8. Mengamati lingkungan untuk kondisi yang berpotensi terhadap resiko jatuh dan segera laporkan untuk perbaikan sehingga tercipta lingkungan yang aman 9. Pasang beside rel dan pastikan roda tempat tidur terkunci serta upayakan menggunakan tempat tidur yang rendah 10. Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan jatuh 11. Upayakan kamar tidur pasien berdekatan dengan pos perawat 12. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran 13. Pastikan pasien yang diangkut dengan brankart / tempat tidur posisi beside rel dalam keadaan terpasang 14. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan terang



Manajemen



Resiko



Jatuh



(Pasien



Dewasa



dan



anak-anak)



berkolaborasi/ melibatkan Keluarga: 1. Resiko Jatuh Rendah: 



Orientasikan pasien pada lingkungan kamar







Pastikan roda tempat tidur terkunci







Posisikan TT pada posisi rendah







Pastikan pengaman TT terpasang







Singkirkan bahan berbahaya terutama pada malam hari (kursi tambahan, dll)







Lampu tetap dinyalakan pada malam hari



2. Resiko Jatuh Sedang: 



Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap yaitu duduk perlahan-lahan sebelum berdiri







Anjurkan kepada pasien/ keluarga untuk memencet bel apabila membutuhkan bantuan perawat



3. Resiko Jatuh Tinggi: -