Sap Diare [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN A. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) 1. Topik



: “ Hindari Diare Dengan Mencuci Tangan ”



2. Sasaran



: Ds. Tanjakan Rt 012 Rw 005 Kec. Rajeg Kab. Tangerang Banten 15540



3. Jumlah



: 20 Orang



4. Hari/Tanggal : Sabtu, 06 November 2021 5. Waktu



: 10.00 WIB s/d Selesai



6. Tujuan



:



a. Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga mampu mengerti, memahami dan dapat mempraktekan tentang pencegah diare. b. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan, kepada warga setempat dapat: o Mengetahui pengertian Diare o Mengetahui pencegahan Diare o Mengetahui pengobatan Diare Langkah Pencapaian Tujuan 1. Tujuan persiapan membentuk kepanitiaan kegiatan a. Melakukan koordinasi untuk menentukan waktu b. Menyusun profosal (Pre planning) c. Melakukan proses bimbingan pelaksanaan kegiatan. 2. Tahap-tahap pelaksanaan a. Tempat



: Ds. Tanjakan Rt 012 Rw 005 kec.Rajeg



Kab. Tangerang Banten 15540 b. Waktu



Hari



: Sabtu



Tanggal



: 06 November 2021



Pukul



: 10.00 WIB – selesai



a. Tim pelaksana



:



1) Kelompok mahasiswa



Ners Regular STIKes Yatsi



Tangerang. 2)



Dosen pembimbing



b. Strategi atau langkah Pelaksanaan 1. Kegiatan : a. Kegiatan Pendahuluan : Perkenalan dan penjelasan tujuan pelaksanaan kegiatan penyuluhan pencegahan Diare. b. Kegiatan inti



:



Penyampaian materi, dan tanya jawab 3. Metode : Ceramah, dan Tanya jawab. 4. Media : leaflet 5. Evaluasi : Sasaran evaluasi mencangkup aspek : 1) Proses pelaksanaan Aspek- aspek yang dinilai selama penyuluhan a) Penilaian untuk mengetahui proses penyelenggaraan penyuluhan. b) Komponen yang dinilai - Penerimaan panitia - Penyediaan materi penyuluhaan - Penyediaan ruangan - Penyediaan alat bantu - Bantuan panitia dalam menyelesaikan masalah



- Kegunaan materi penyuluhan 2)



Peserta a. Penilaian untuk mengetahui tingkat penyerapan materi oleh peserta penyuluhan b. Komponen yang dinilai :



-



Kemampuan peserta menerima materi. -



Sikap : Penilaian tentang sikap perlu ada system penilaian yang dilakukan terus menerus selama berlangsung penyuluhan.



-



Kesimpulan diberikan melalui diskusi pada akhir penyuluhan oleh pembimbing atau pengajar yang memberikan penilaian



-



Disiplin : Kehadiran semua peserta dalam kegiatan sesuai jadwal yang telah ditentukan melaksanakan kegiatan kegiatan tepat waktu.



-



Kerjasama : Pembimbing peserta dapat menerima pendapat atau kritik peserta lain atau penyelenggara Pembimbing peserta



mampu



memberikan



bantuan



apabila



diperlukan oleh kelompok dan lingkunganya. -



Praksara Menunjukan inisiatif dan kereatifitas, misalnya dalam menfaatkan waktu luang. Mempu mengajukan saran yang bermanfaat bagi tercapainya tujuan penyuluhan. -



Kepemimpinan a. Mampu diteladani oleh orang lain dalam sikap dan perilaku sehari-hari. b. Menunjukan tanggung jawab sesuai dengan perannya.



c. Kemampuan siswa untuk mempergerakan materi tentang materi yang di berikan. 3) Metode Penyuluhan a. Ceramah b. Tanya Jawab 4) Media a. b. c. d.



Leaflet Infocus Laptop Sound System



5) Panitia a. Ketua Pelaksana : Muhammad Agiyah b. Presentator : - Mila Febriyanti - Ibrah Muthamainah c. Moderator : Muhammad Firdaus d. Fasilitator : Kartika Swarnasari B. Perencanaan No



Kegiatan



Materi



Uraian Kegiatan



Waktu



1



Pembukaan



Salam pembuka



Mahasiswa



dan  perkenalan



salam



Menjelaskan



menyambut



Tujuan



memperkenalkan diri



mengucapkan 15 dan



peserta menit dan



Penyuluhan Mahasiswa tujuan



menjelaskan penyuluhan



dan peserta memperhatikan 2



Kegiatan



Menjelaskan



materi yang di berikan. Mahasiswa menjelaskan



30



Inti



Tentang :



tentang :



menit



Pengertian Diare



Pengertian Diare



Macam-Macam B Macam-Macam Diare



Diare



c  



C Penyebab diare



Penyebab diare



Gejala diare e.  



Gejala diare e.  



Cara penularan diare



Cara penularan diare f.   



f.    Akibat bila



Menjelaskan dampak apabila



terkena diare



terkena diare



g



g Pencegahan



  Menjelaskan tentang



penyakit diare h 



Pencegahan diare h



Penanggulangan



Penanggulangan diare



diare



Mahasiswa memperagakan



Peragaan cara



Cara penanggulangan



penanggulangan



diare:



diare: Mencuci tangan 6



Mencuci tangan 6 langkah



langkah dengan



dengan benar.



benar. Penjelasan mengenai



Menjelaskan mengenai



pemberian oralit



pemberian oralit



3



Penutup



S Salam Penutup a.   Mahasiswa menyimpulkan d.   Membagikan



materi-materi



hadiah



penyuluhan yang telah disampaikan. c.   Mahasiswa mengucapkan salam penutup dan peserta menyambut. d.    Mahasiswa membagikan hadiah kepada peserta.



C. Lampiran 1. Susunan Panitia 2. Anggaran Dana 3. Susunan Acara D. Penutup Demikianlah proposal kegiatan “ Hindari Diare Dengan Mencuci Tangan ” Besar harapan kami agar Bapak / Ibu dapat menyetujui dan mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan baik dan semoga sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dan Tuhan YME memberikan petunjuk dan meridhoi segala amal baik kita dalam pelaksanaan kegiatan ini.



Tangerang, November 2021 PANITIA PELAKSANA “Hindari Diare Dengan Mencuci Tangan ”



Ketua Pelaksana



Sekertaris



Muhamad Agiyah



Mengetahui, PJ Profesi Ners



Dosen Pembimbing



Ns Ria Setia Sari, S.Kep., M.Kep



Ns Zahrah Maulidia Septimar, S.Kep.,M.Kep



Menyetujui, Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YATSI



Dr. Ida Faridah, S.Kp.,M.Kes



A. Definisi Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. WHO pada tahun 1984 mendefinisikan diare sebagai berak cair tiga kali atau lebih dalam sehari semalam (24 jam). Para ibu mungkin mempunyai istilah tersendiri seperti lembek, cair, berdarah, berlendir, atau dengan muntah (muntaber). Penting



untuk menanyakan kepada orangtua mengenai frekuensi dan konsistensi tinja anak yang dianggap sudah tidak normal lagi. Diare dibedakan menjadi dua waktu serangan (onset), yaitu diare akut (2 minggu) (Widoyono, 2011). Menurut Kemenkes RI (2014) Diare merupakan suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi pada tinja, yang melembek atau mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya. Diare adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya, neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk 10 bayi yang berumur lebih dari satu bulan dan anak bila frekuensinya lebih dari 3 kali. Diare disebabkan oleh transportasi air dan elektrolit yang abnormal dalam usus. Di seluruh dunia terdapat kurang lebih 500 juta anak yang menderita diare setiap tahunnya, dan 20% dari seluruh kematian pada anak yang hidup di negara berkembang berhubungan dengan diare serta dehidrasi. Gangguan diare dapat melibatkan lambung dan usus (gastroenteritis), usus halus (enteritis), kolon (colitis) atau kolon dan usus (enterokolitis). Diare biasanya diklasifikasikan sebagai diare akut dan kronis (Wong, 2009). B. Klasifikasi 1. Menurut Suraatmaja, (2007) dibagi menjadi 2 berdasarkan lamanya diare,



yaitu: a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari. b. Diare kronik, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan kehilangan BB atau BB tidak bertambah (failure to thrive) selama masa diare tersebut. 2. Menurut Kemenkes RI (2014) jenis-jenis diare adalah sebagai berikut:



a. Diare Akut Cair Diare akut adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) per hari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari.



b. Diare bermasalah Diare bermasalah terdiri dari diare berdarah, kolera, diare berkepanjangan (prolonged diarrhea), diare persisten/kronik dan diare dengan malnutrisi. c. Diare berdarah Diare berdarah atau disentri adalah diare dengan darah dan lendir dalam tinja dan dapat disertai dengan adanya tenesmus. d. Kolera Diare terus menerus, cair seperti air cucian, tanpa sakit perut, disertai muntah dan mual diawal penyakit. e. Diare berkepanjangan Diare berkepanjangan (prolonged diarrhea) yaitu diare yang berlangsung lebih dari 7 hari dan kurang dari 14 hari. Penyebab diare berkepanjangan berbeda dengan diare akut. Pada keadaan ini kita tidak lagi memikirkan infeksi virus melainkan infeksi bakteri, parasit, malabsorpsi, dan beberapa penyebab lain dari diare persisten. f. Diare persisten/diare kronik Diare persisten/diare kronik adalah diare dengan atau tanpa disertai darah, dan berlangsung selama 14 hari atau lebih. Bila sudah terbukti disebabkan oleh infeksi disebut sebagai diare persisten. C. Penyebab



1. Infeksi virus (Rotavirus, Adenovirus), bakteri (E. Colli, Salmonella, Shigella, Vibrio dll), parasit (protozoa: E. hystolitica, G. lamblia; cacing: Askaris, Trikurus; Jamur: Kandida) melalui fekal oral : makanan, minuman,yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja penderita. 2. Malabsorbsi : karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak atau protein. 3. Makanan : alergi makanan, basi atau keracunan makanan. 4. Imunodefisiensi / imunosupresi (kekebalan menurun) : AIDS. 5. Faktor lingkungan dan perilaku. 6. Psikologi : rasa takut dan cemas (Kapita Selekta Kedokteran, 2000) D. Patofisiologi



Spesies bakteri tertentu menghasilkan eksotoksin yang mengganggu absorbsi usus dan dapat menimbulkan sekresi berlebihan dari air dan elektrolit. Ini termasuk baik enterotoksin kolera dan E. Coli. Spesies E. Coli lain, beberapa Shigella dan salmonella melakukan penetrasi mukosa usus kecil atau kolon dan menimbulkan ulserasi mikroskopis. Muntah dan diare dapat menyusul keracunan makanan non bakteri. Diare dan muntah merupakan gambaran penting yang mengarah pada dehidrasi, akibat kehilangancairan ekstrvaskuler dan ketidakseimbangan elektrolit.Keseimbangan asam basa terpengaruh mengarah pada asidosis akibat kehilangan natrium dan kalium dan ini tercermin dengan pernafasan yang cepat. Patogen usus menyebabkan sakit dengan menginvasi mukosa usus, memproduksi enterotoksin, memproduksi sitotoksin dan menyebabkan perlengketan mukosa yang disertai dengan kerusakan di menbran mikrovili.Organisme yang menginvasi sel epitel dan lamina propria menimbulkan



suatu



reaksi



radang



local



yang



hebat.Enterotoksin



menyebabkan sekresi elektrolit dan air dengan merangsang adenosine monofosfat siklik di sel mukosa usus halus.Sitotoksin memicu peradangan dari sel yang cedera serta meluaskan zat mediator radang.Perlengketan mukosa menyebabkan cedera mikrivili dan peradangan sel bulat di lamina propria. Bakteri yang tumbuh berlebihan di usus halus juga mengganggu mukosa usus. Bakteri menghasilkan enzim dan hasil metabolisme untuk seluruh tubuh. 1. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer : Tinja



mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah kehijauan karena bercampur dengan empedu. Daerah anus dan sekitarnya timbulluka lecet karena sering defekasi dan tinja yang asam akibat laktosa yang tidak diabsorbsiusus selama diare. 2. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek (elastisitas



kulitmenurun), ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa



kering.Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, napsu makan berkurang kemudian timbul diare. 3. Mual dan muntah:Gejala muntah dapat timbul sebelum atau selama diare



dan dapat disebabkan karenalambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit. E. Pencegahan Diare 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan 2. Memakan makanan yang bersih dan sehat 3. Meminum air bersih yang sudah di masak 4. Bab dan Bak pada tempatnya