16 0 173 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN
FISIOTERAPI DADA/CLAPPING
Di susun oleh : Desmeri Elieser, S.Kep
(201560311030)
PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA 2021
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Pokok pembahasan/Topik
: Fisioterapi Dada
Sub Tema
: Penatalaksanaan Fisioterapi Dada
Waktu
: 30 menit
Sasaran
: An. N dan Ibu An. N
Tanggal
: 01-07-2021 s/d 3-07-2021
Tempat
: Rumah An.N
A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 3x30 menit, diharapkan Ibu An.N mengerti tentang fisioterapi dada dan mampu melakukan fisoterapi dada. B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah selesai mengikuti pendidikan kesehatan selama 3x30 menit An. N dan Ibu An.N dapat: 1. Memahami pengertian fisioterapi dada 2. Mengetahui tujuan dilakukannya fisioterapi dada 3. Mengetahui alat-alat yang digunakan untuk melakukan fisioterapi dada 4. Mengetahui prosedur (langkah-langkah) dalam melakukan fisioterapi dada C. POKOK MATERI 1. Pengertian dari Fisioterapi Dada 2. Tujuan Fisioterapi Dada 3. Macam-macam fisioterapi dada 4. Tata cara pelaksanaan fisioterapi dada
D. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Demonstrasi E. KEGIATAN PENYULUHAN Kegiatan
Penyuluhan
Peserta
Memperkenalkan
Waktu
Mendengarkan
diri Pembukaan
Menyampaikan
5 menit
tujuan
Menyampaikan
Menyimak materi
materi
Melihat
Melakukan demonstrasi
mendengarkan
fisioterapi dada
dan
Melakukan
sesuai
yang dicontohkan
Memberi
Bertanya
kesempatan
Menjawab
audience
Isi
20 menit
bertanya
Menjawab pertanyaan
Meminta aundience redemonstrasi (peragaan ulang)
Penutup
Evaluasi
Menyimpulkan
Mendengarkan dan 5 menit mendemonstrasikan
secara mandiri
kegiatan
Salam penutup
Menyimpulkan
Menjawab salam
F. MEDIA -
Leaflet
G. EVALUASI Setelah dilakukan penyuluhan Kesehatan selama 30 menit diharapkan An. N dan Ibu An.N mampu menjelaskan kembali tentang fisioterapi dada dan mendemonstrasikan fisioterapi dada.
MATERI
A. Definisi Fisioterapi Dada Fisioterapi
adalah
suatu
cara
atau
bentuk
pengobatan
untuk
mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan. Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu. B. Tujuan Fisioterapi Dada Tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah: 1. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan 2. Membantu membersihkan sekret dari bronkus 3. Untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret 4. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru 5. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup 6. Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan C. Konsep fisiologis fisioterapi dada 1. Clapping/Perkusi a. Pengertian Perkusi atau disebut clapping adalah tepukkan atau pukulan ringan pada dinding klien menggunakan telapak tangan yang
dibentuk seperti mangkuk, tepukan tangan secara berirama dan sistematis dari arah atas menuju kebawah. Selalu perhatikan ekspresi wajah klien untuk mengkaji kemungkinan nyeri. Setiap lokasi dilakukan perkusi selama 1-2 menit.
(ilustrasi tangan saat melakukan clapping) Clupping adalah menepuk-nepuk tangan dalam posisi telungkup, clupping menepuk-nepuk tangan dalam posisi terbuka. b. Tujuan melepaskan sekret yang tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dada merupakan energi mekanik pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusi dapat dilakukan dengan membentuk kedua tangan deperti mangkok. c. Indikasi klien yang mendapat perkusi Dada Perkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase, jadi semua indikasi postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi 2. Vibrating a. Pengertian Vibrasi merupakan getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan yang diletakan secara datar pada dinding dada klien selama fase ekshalasi pernapasan. Vibrasi dilakukan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi sehingga dapat melepaskan mucus kental yang melekat pada bronkus bronkiolus. Vibrasi dan perkusi dilakukan secara bergantian.
dan
(ilustrasi vibrasi pada fisioterapi dada) Vibrasi dilakukan hanya pada waktu pasien mengeluarkan nafas. Pasien disuruh bernafas dalam dan kompresi dada dan vibrasi dilaksanakan pada puncak inspirasi dan dilanjutkan sampai akhir ekspirasi. Vibrasi dilakukan dengan cara meletakkan tangan bertumpang tindih pada dada kemudian dengan dorongan bergetar. Kontra indikasinya adalah patah tulang dan hemoptisis. b. Tujuan Vibrasi digunakan setelah perkusi
untuk
meningkatkan
tubulensi udara ekspirasi dan melepaskan mukus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan perkusi. c. Indikasi klien yang mendapat Vibrasi Kontra indikasinya adalah patah tulang dan hemoptisis yang tidak di obati. 3. Drainase Postural a. Pengertian Postural drainase adalah pengaliran sekresi dari segmen
paru
dengan
bantuan
gravitasi.
Postural
berbagai drainase
menggunakan posisi khusus yang memungkinkan gaya gravitasi membantu mengeluarkan sekresi bronkial. Sekresi mengalir dari bronkiolus yang terkena ke bronki dan trakea lalu membuangnya dengan membatukkan dan pengisapan
(ilustrasi posisi postural drainase) d. Tujuan Menghilangkan
atau
mencegah
obstruksi
bronkial
yang
disebabkan oleh akumulasi sekresi. Dilakukan sebelum makan (untuk mencegah mual, muntah dan aspirasi) dan menjelang /sebelum tidur. D. Prosedur Tindakan (SOP/STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR): 1. Perkusi Prosedur kerja : a. Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk mengurangi ketidaknyamanan. b. Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dan lambat untuk meninggkatkan relaksasi. c. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan fleksi membentuk mangkok yaitu jari dan ibu jari secara berhimpitan d. Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secar cetan menepuk dada (Kecepatan dari perkusi
masih
kontroversi, sebagian mengatakan bahwa teknik yang cepat lebih
efektif, tetapi ada yang mengatakan bahwa teknik yang lambat lebih santai sehingga klien lebih suka yang lambat). e. Hindari daerah-daerah klavikula, sternum, scapula, vertebra, ginjal, limpa. 2. Vibrasi Prosedur kerja : a. Meletakkan kedua telapak tangan tumpang tindih diatas area paru yang akan dilakukan vibrasi dengan posisi tangan terkuat berada di luar b. Anjurkan pasien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat melalui mulut (Purse lips breathing). c. Lakukan vibrasi atau menggetarkan tangan dengan tumpuan pada pergelangan tangan saat pasien ekspirasi dan hentikan saat pasien inspirasi d. Istirahatkan pasien e. Ulangi vibrasi hingga 3X, minta pasien untuk batuk 3. Postural Drainase Prosedur kerja : a. Mencuci tangan b. Posisikan klien sesuai kebutuhan 1) Sikap fowler untuk membantu membersihkan paru-paru bagian atas 2) Posisi miring kiri/kanan untuk membantu membersihkan paru bagian kanan/kiri 3) Trendelenburg/kepala dan dada lebih rendah daripada pinggul dan kaki untuk membantu membersihkan paru-paru bagian bawah c.
Melakukan
clapping
30-60
detik
untuk
masing-masing
dada/punggung d.
Bila rangsang batuk sudah ada, kotoran dibatukkan dan ditampung dalam sputum pot atau wadah yang telah diberi Lysol
e. Postural drainase dilakukan 10-15 menit (secara bertahap) f.
Melakukan observasi warna kulit muka, nadi, pernapasan
Prosedur kerja : a. Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk mengurangi ketidaknyamanan. b. Anjurkan pasien
untuk rileks,
napas dalam dan lambat
untuk
meninggkatkan relaksasi. c. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan fleksi membentuk mangkok yaitu jari dan ibu jari secara berhimpitan d. Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secar cetan menepuk dada (Kecepatan dari perkusi masih kontroversi, sebagian mengatakan bahwa teknik yang cepat lebih efektif, tetapi ada yang mengatakan bahwa teknik yang lambat lebih santai sehingga klien lebih suka yang lambat). e. Hindari daerah-daerah klavikula, sternum, scapula, vertebra, ginjal, limpa.