SAP Jus Sirsak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TERAPI JUS SIRSAK UNTUK ASAM URAT



Di susun oleh : Nama Mahasiswa



: Devi Nyandrasari



NIM



: 071191062



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITS NGUDI WALUYO 2020



SATUAN ACARA PENYULUHAN



Topik



: Asam urat



Sub Topik



: Terapi jus sirsak



Sasaran



: Lansia dengan Asam urat



Penyaji



: Devi Nyandrasari



Hari / Tgl



: Minggu, 22 Desember 2019



Jam



: 14.00-14. 30



Waktu



: 30 Menit



Tempat



: Kuncen Rt 08/ Rw 01 ( Rumah Ny.N)



A. TUJUAN 1. Tujuan Intuksional Umum Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, individu dapat memahami serta mengerti tentang terapi jus sirsak untuk asam urat. 2. Tujuan Intruksional Khusus Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan pasien : a. Mengetahui manfaat dan tujuan b. Mengetahui cara melakukan c. Mampu mendemonstrasikan B. SASARAN DAN TERGET Ny. N



C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR



No Tahap



Waktu



1



5 menit



Pembukaan



Kegiatan



Media



a. Salam Pembuka b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan kontrak dan tujuan d. Apresiasi Klien



2



Pelaksanaan



15 menit



a. Menjelaskan



pengertian Lembar Balik



Asam Urat



dan Leaflet



b. Menjelaskan Manfaat jus buah sirsak c. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jus buah dan sayur d. Menjelaskan langkah



langkah-



membuat



sirsak 3



Penutup



10 menit



a. Tanya jawab b. Evaluasi c. Menyimpulkan materi d. Salam penutup



D. METODE Metoda yang digunakan adalah : 1. Ceramah 2. Diskusi atau tanya jawab



E. MEDIA Media yang digunakan adalah : 1. Leaflet 2. Lembar balik



jus



F. MATERI Terlampir



G. SETING TEMPAT



Keterangan : : Lansia



: Penyaji



H. Evaluasi 1.



Evaluasi struktur a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan b. Menyiapkan materi dan media c. Melakukan kontrak waktu dengan sasaran d. Menyiapkan alat dan bahan e. Menyiapkan tempat



2.



Proses a. Sasaran memperhatikan selama penyaji menyampaikan materi b. Sasaran aktif bertanya terhadap hal yang belum diketahui c. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat pendidikan kesehatan d. Tanya jawab



3.



Hasil a. Penyajian materi dapat dilaksanakan hingga selesai. b. Sasaran mampu mengerti dan paham terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji.



MATERI TERAPI JUS SIRSAK UNTUK ASAM URAT



A. PENGERTIAN Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak, berulang, dan disertai dengan artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan monosodium urat atau asam urat yang terkumpul didalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah/hiperurisemia (Junaidi, 2013)



Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hiperurisemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkan karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal. Artritis pirai adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat (Arya, 2013). B. MANFAAT DAN KANDUNGAN GIZI BUAH SIRSAK Buah sirsak mengandung vitamin dan serat. Vitamin yang terdapat di dalamnya berupa vitamin A, B dan C. selain itu, buah sirsak juga mempunyai beberapa bagian didalamnya yaitu 68% daging buah yang dapat dimakan, sisanya berupa kulit sebanyak 20%, biji 8,5%, dan empulur 4% (bagian tengah pada buah sirsak sebagai tempat melekatnya daging buah). Kandungan air pada buah sirsak cukup tinggi yakni sekitar 82%. Beberapa produk olahan yang bisa dibuat dari buah sirsak adalah sari buah, juice, manisan, selai buah sirsak dan lain-lain. Buah sirsak juga mengandung zat yang sangat potensial yakni berupa antioksidan. Zat tersebut memiliki peran yang penting dalam tubuh, sebab mampu menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas. Selain antioksidan, buah sirsak juga kaya akan vitamin C dan polifenol. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyorini (2014) dalam 100 gram sari buah sirsak mengandung polifenol sebesar 98,18 mg, 0,77 persen vitamin C dan 282,61 ppm untuk antioksidan. Penelitian Sudaryati dkk., (2013) juga menyebutkan bahwa buah sirsak bukan hanya dijadikan makanan segar, namun telah dimanfaatkan sebagai bahan industri seperti sirup,



manisan, selai, juice, permen jelly, dan campuran kue lainnya yang memiliki nilai tambah. Buah sirsak diperkaya dengan vitamin, mineral dan serat pangan. Buah tersebut memiliki ciri-ciri diantaranya adalah kulit berwarna hijau, dagingnya lunak dan berwarna putih serta menghasilkan aroma yang khas. Berikut kandungan gizi dalam 100 gram buah sirak: Buah sirsak terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah daging buah, kulit buah, biji dan poros tengan (empulur). Selain itu, buah ini juga kaya akan serat. Sekitar 3,3 g serat terdapat dalam 100 g buah sirsak. Hal itu dapat memenuhi kebutuhan serat 13% perhari. Daging buahnya juga mengandung banyak karbohidrat (terutama fruktosa), vitamin C (20 mg/100 g), B1 dan B2. (Teyler, 2002).



C. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN JUS BUAH DAN SAYUR 



Buah dan sayuran harus segar



Bahan pangan yang segar masih mengandung zat gizi yang lengkap dibandingkan dengan bahan pangan yang telah dimasak. Bahan yang telah dimasak akan kehilangan 30-80% kandungan gizinya. 



Buah dan sayur matang optimal



Buah dan sayuran yang digunakan untuk membuat jus hendaknya mempunyai tingkat kematangan yang optimal, tetapi jangan sampai lewat matang. Banyak zat gizi yang belum terbentuk sempurna selama buah belum matang. 



Buah dan sayuran dicuci terlebih dahulu



Buah dan sayuran yang akan digunakan untuk pembuatan jus harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida yang mungkin terdapat pada buah dan sayuran. Namun, perlu juga diperhatikan agar proses pemotongan dilakukan setelah pencucian, jangan sebaliknya. Hal ini dimaksudkan agar zat-zat gizi, terutama vitamin larut air tidak ikut terbuang pada saat pencucian. 



Jus segera diminum setelah dibuat



Jus yang telah dibuat hendaknya langsung dikonsumsi. Hal ini untuk menghindari berkurangnya zat gizi yang terdapat dalam buah dan sayuran. Seperti diketahui, buah dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin C dan



A. Jika dibiarkan terlalu lama, vitamin-vitamin tersebut akan teroksidasi dan akan berkurang keefektifannya. a. Cara efektif dan efisien mengonsumsi jus Mengonsumsi jus akan terasa efektif dan efisien bila menjadi bagian dari terapi nutrisi atau diet alami yang murni dan menyeluruh. Hal ini dikarenakan tubuh tidak akan bertahan hanya dengan mengonsumsi cairan. Oleh karena itu, pengaturan pola makan sehari-hari yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan tubuh juga perlu diimbangi. Dengan demikian, mengonsumsi jus dapat berperan dalam pengendalian hipertensi. Konsep menu seimbang hipertensi tetap harus dijalankan. b. Waktu yang tepat mengonsumsi jus Jus



sebagai



pencegah



dan



pengendalian



berbagai



penyakit



hendaknya



dikombinasikan dengan diet makanan bergizi. Mengonsumsi jus minimal dua kali sehari, yaitu pada pagi dan siang hari. Jus hendaknya diminum sebelum makan agar zat-zat gizi dan non gizi yang terdapat di dalamnya bisa langsung diserap tubuh.



Cara pembuatan a. Jus sirsak



Bahan-bahan 



Buah sirsak, pilih yang telah matang sempurna







Gula pasir secukupnya, pilih gula yang rendah kalori agar tidak rusak kandungan dari sirsaknya







Es batu secukupnya







Air secukupnya



Cara membuat: 



kupas sirsak dari kulitnya dan pisahkan daging buah dari bijinya







Masukkan dalam blender







Tambahkan air ,gula pasir, dan es batu







Proseslah hingga halus







Tuang kedalam gelas







Jus siap dihidangkan



DAFTAR PUSTAKA Junaidi, Iskandar. (2013). Rematik dan asam urat. Jakarta : Buana Ilmu. Aminah, Mia Siti. (2012). Tumpas penyakit asam urat lebih aman. Jakarta :Dunia Sehat.



Damayanti, Deni. (2012. Panduan lengkap mencegah dan mengobati asam urat. Yogyakarta : Araska.