Sap Kanker Servik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN KANKER SERVIKS Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Promosi Kesehatan yang Di Bimbing oleh : Ana Zumrotun N., M.Kes



Di Susun OLeh



: 1. 2. 3. 4. 5.



Tingkat



:



Widyawati Rahayu (162019020006) Via Linda Sari (162019020007) Fitri nur Aini (162019020009) Esti Wulandari (162019020010) Ella Arliya (162019020011)



II ( SEMESTER III)



D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN AJARAN 2020/2020



SATUAN ACARA PENYULUHAN KANKER SERVIK



Pokok Pembahasan



: Kesehatan Wanita



Sub Pokok Pembahasan



: Kanker Serviks



Sasaran



: Ibu PKK Desa Purwosari



Hari/Tanggal



: Rabu, 26 Januari 2021



Jam/Waktu



: 09.30 WIB



Tempat



: Aula Balai Desa Purwosari



A. Analisa Situasi Menurut situasi Tingkat kematian yang tinggi dari kanker serviks secara global dapat dikurangi melalui pendekatan kom-prehensif yang mencakup pencegahan,diagnosis dini, skrining yang efektif dan program pengobatan.Skrining bertujuan untuk mendeteksi perubahan prakanker, yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan kanker. Wanita yang ditemukan memiliki kelainan pada skrining perlu ditindak lanjuti, diagnosis dan pengobatan, untuk mencegah perkembangan kanker atau untuk mengobati kanker pada tahap awal.WHO telah meninjau bukti mengenai kemungkinan modalitas untuk skrining kanker serviks dan telah menyimpulkan bahwa: skrining harus dilakukan setidaknya sekali untuk setiap wanita dalam kelompok usia sasaran (30-49 tahun); test HPV, sitologi dan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) adalah tes skrining yang direkomendasikan (WHO, 2018). B. Diagnose Kebidanan C. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum. Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mngerti dan mamahami tentang kanker serviks. 2. Tujuan Instruksional Khusus. Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan masyarakat mengetahui dan mampu:  Mengerti dan memahami tentang pengertian kanker serviks.  Mengerti tentang ciri-ciri kanker servik  Mengerti tentang jenis-jenis kanker serviks



D.



E.



F.



G.



 Mengerti tentang penyebab kanker serviks.  Mengerti tentang deteksi dini kanker serviks.  Mengerti Tentang Stadium pada kanker serviks  Mengerti tentang pencegahan dan pengobatan kanker serviks. Isi Materi ( Uraian Materi Terlampir ) 1. Pengertian Kanker Serviks 2. Ciri-ciri Kanker Servik 3. Jenis-Jenis Kanker serviks 4. Penyebab Kanker Serviks 5. Menyebutkan Deteksi Dini Kanker Serviks 6. Menyebutkan Stadium pada Kanker Serviks 7. Cara Pencegahan dan pengobatan Kanker Servik Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab Media 1. Laptop dan LCD (Power Point) 2. Leaflet Kegiatan Pembelajaran Waktu Kegiatan Penyuluhan 5 menit



H. Evaluasi



Penyuluhan



Sasaran



LAMPIRAN ISI 1. Pengertian Kanker Serviks adalah kanker yang menyerang jaringan serviks. Serviks merupakan organ yang menghubungkan vagina dengan rahim (ESMO, 2010; Yayasan Kanker Indonesia, 2014; CDC, 2015). Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh dari sel-sel serviks, kanker serviks dapat berasal dari sel-sel di leher rahim tetapi dapat pula tumbuh dari sel-sel mulut rahim atau keduanya (Nurwijaya, 2010). Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita Indonesia pada usia pertengahan (30-50 tahun). Usia 30-50 tahun merupakan puncak usia produktif perempuan, sehingga wanita dengan kanker serviks pada usia tersebut akan memberikan efek pada kualitas hidup secara fisik dan kesehatan seksual (Fitriana, Ambarini, 2012). 2. Ciri – ciri Kanker Serviks 1. Pendarahan vagina yang tidak normal 2. Keputihan yang tidak biasa 3. Nyeri saat berhubungan intim 4. Frekuensi buang air kecil meningkat 5. Mudah lelah 6. Pembengkakan di salah satu tungkai 7. Kehilangan nafsu makan 8. Sembelit 9. Bercak darah di urine (hematuria) 10. Keluar urine atau fases dari vagina 3. Jenis-jenis Kanker Servik Deteksi jenis kanker serviks yang diderita pasien akan membantu dokter dalam memberikan penanganan yang tepat. Jenis kanker serviks terbagi dua, yaitu: a Karsinoma sel skuamosa (KSS). KSS adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula pada sel skuamosa, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim. b Adenokarsinoma. Jenis kanker serviks ini bermula pada sel kelenjar pada saluran leher rahim. 4. Penyebab Kanke Serviks a. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) Human Papilloma Virus (HPV) dapat menginfeksi sel-sel di permukaan kulit, dan mereka yang melapisi alat kelamin, anus, mulut, dan tenggorokan. HPV dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak kulit ke kulit. Salah satu cara HPV menyebar adalah melaui hubungan seks, termasuk seks vaginal, anal, dan bahkan oral. Infeksi HPV pada wanita tidak semua bisa menyebabkan kanker serviks.



b.



c.



d.



e.



f.



g.



Virus ini akan hilang dengan sendirinya apabila wanita yang terinfeksi virus HPV memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Ada 150 jenis HPV yang dikelompokan menjadi jenis HPV berisiko rendah dan HPV beririko tinggi. Jenis HPV berisiko rendah merupakan penyebab kutil pada bibir atau lidah, sekitar organ kelamin wanita dan laki-laki dan di daerah anus. HPV tipe berisiko rendah jarang menyebabkan kanker. Jenis HPV lainnya disebut tipe risiko tinggi karena sangat terkait dengan kanker. Tipe HPV yang mempunyai risiko tertinggi terjadinya kanker serviks adalah tipe HPV 16 dan HPV 18. Waktu yang dibutuhkan dari infeksi HPV risiko-tinggi sampai terjadinya kanker adalah 15 tahun. Merokok Wanita yang merokok mempunyai risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan dengan yang tidak merokok. Bahan karsinogenik spesifik dari tembakau dapat dijumpai pada lendir serviks wanita yang merokok. Para peneliti percaya bahwa zat ini dapat merusak DNA sel serviks dan dapat berkontribusi pada perkembangan kanker serviks. Merokok juga membuat system kekebalan tubuh kurang efektif dalam melawan infeksi HPV. Sistem kekebalan tubuh yang lemah Human Immunodeficiency Virus (HIV), adalah virus yang menyebabkan AIDS, merusak sistem kekebalan tubuh sehingga wanita penderita AIDS memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks. Wanita dengan penyakit autoimun yang menkonsumsi obat untuk menekan respon kekebalan tubuh juga berisiko terserang kanker serviks. Infeksi chlamidia Chlamidia adalah jenis bakteri yang dapat menginfeksi sistem reproduksi, menyebar melalui kontak seksual. Infeksi chlamidia dapat menyebabkan peradangan panggul dan infertilitas. Hamil atau melahirkan di usia sangat muda Penyebab kanker serviks adalah hamil dan atau melahirkan di usia yang masih sangat muda, seperti saat berusia di bawah 17 tahun . Wanita yang berusia lebih muda dari 17 tahun saat hamil pertama (tidak keguguran) dua kali lebih rentan terkena kanker serviks. Hubungan seksual Berdasarkan etiologi infeksinya, wanita dengan pasangan seksual lebih dari satu dan wanita yang memulai berhubungan seksual sebelum usia 18 tahun mempunyai risiko lima kali lipat terkena kanker serviks. Hal ini disebabkan karena sel-sel mukosa pada serviks belum matang. Sel-sel mukosa wanita baru matang pada usia 20 tahun ke atas. Sehingga jika wanita melakukan hubungan seksual pada usia dibawah 18 tahun selsel serviks masih rentan terhadap rangsangan sehingga tidak siap menerima rangsangan dari luar yang bisa menyebabkan sel-sel mukosa bisa berubah sifat menjadi sel kanker. Karakteristik partner



Wanita yang memiliki pasangan tidak disirkumsisi memiliki risiko tinggi terserang kanker serviks. Laki-laki yang melakukan sirkumsisi memiliki kemungkinan lebih kecil terjangkit virus HPV. Hal ini menurut Pradipta (2007 dalam Syatriani, 2011) disebabkan karena laki-laki yang tidak disirkumsisi smegma pada preposiumnya akan menjadi tempat berkumpulnya bakteri dan virus yang akan menularkan ke pasangan seksualnya ketika berhubungan seksual . h. Riwayat Ginekologi Hamil di usia kurang dari 17 tahun dan melahirkan anak lebih dari tiga juga merupakan risiko tinggi terkena kanker serviks, apalagi dengan jarak kelahiran yang terlalu pendek. Hal ini diperkirakan karena terlalu sering melahirkan akan menimbulkan perlukaan di jalan lahir, sehingga berisiko tinggi terinfeksi HPV. i. Diethylstilbesterol (DES) DES merupakan obat hormonal yang diberikan untuk wanita hamil sekitar tahun 1940-1971 bertujuan untuk mencegah keguguran. Obat ini telah terbukti dapat memicu kanker serviks. i. Kontrasepsi oral Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama meningkatkan risiko kanker serviks. Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama wanita memakai kontrasepsi oral, risiko kanker serviks semakin meningkat. Risiko ini akan turun lagi setelah kontrasepsi oral berhenti, dan kembali normal sekitar 10 tahun setelah berhenti. Kontrasepsi oral mungkin dapat meningkatkan risiko kanker serviks karena jaringan serviks merupakan salah satu sasaran yang disukai hormon steroid perempuan. 5. Deteksi Dini Kanker Serviks  IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) yaitu pemeriksaan leher rahim dengan cara melihat langsung leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5%. Bila setelah pulasan asam asetat 3-5% ada perubahan warna, yaitu tampak bercak putih, maka maka indikasi terdapat lesi kanker.  Papsmear yaitu pemeriksaan dengan cara mengambil cairan di porsio (dalam leher rahim) dan kemudian di fiksasi dengan alkohol 95% untuk di bawa ke laboratorium untuk di periksa lebih lanjut menggunakan mikroskop. 6. Macam-Macam Stadium Pada Kanker Serviks  Stadium 1 Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim, tetapi belum menyebar ke luar rahim. Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.  Stadium 2 Kanker sudah menyebar ke rahim, namun belum menyebar hingga ke bagian bawah vagina atau dinding panggul.Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.







Stadium 3 Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, serta menekan saluran kemih dan menyebabkan hidronefrosis.Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.namun belum menyerang organ di sekitarnya.  Stadium 4 Kanker serviks stadium 4 telah menyebar ke organ lain, seperti kandung kemih, hati, paru-paru, usus, atau tulang. 7. Cara Pencegahan dan pengobatan Kanker Serviks  Cara Pencegahan Kanker Serviks 1) Jenis makanan kaya flavonoid misalnya apel, asparagus, brokoli, kubis, kranberi, bawang putih, selada, bawang merah, kedelai, dan bayam. 2) Makanan kaya folat misalnya alpukat, sereal dan roti, kacang lentil, jus jeruk, stroberi. 3) Sumber karotenoid adalah makanan yang berwarna oranye, misalnya wortel, ubi, dan labu.  Cara pengobatan Kanker Serviks Terapi yang diberikan pada kanker serviks tergantung dari stadium kanker serviknya. Menurut American Cancer Society (2016), Irwan (2016), terapi kanker serviks terdiri dari : pembedahan, radiasi, kemoterapi, dan kombinasi dari ketiga terapi tersebut. a. Pembedahan Pembedahan dilakukan untuk mengobati kanker pada stadium awal, dan mencegah kanker tumbuh dan menyebar. Pembedahan dilakukan berdasarkan sejauh mana kanker serviks menginvasi jaringanjaringan yang sehat. 1) Hysterectomy sederhana, pembedahan ini dilakukan pada stadium awal kanker serviks, dimana invasi kurang dari 3mm ke dalam serviks. Pembedahan ini menghilangkan servik dan, uterus tetapi tidak menghilangkan vagina dan kelenjar getah bening di area panggul. 2) Hysterectomy radikal, pembedahan ini dilakukan melalui sayatan perut, dilakukan jika invasi lebih besar dari 3mm ke dalam serviks dan tidak ada bukti adanya tumor pada dinding pelvis. Pembedahan ini menghilangkan serviks, uterus, sebagian jaringan vagina, dan nodus limfe dalam area pelvis. Efek samping dari pembedahan ini menimbulkan komplikasi berupa pendarahan yang berlebihan, infeksi luka, atau kerusakan sistem saluran kemih dan pencernaan. Hysterectomy juga menyebabkan wanita tidak bisa hamil dan mengalami disfungsi seksual berupa kesulitan dalam orgasme. b. Radiasi Terapi radiasi menggunakan sinar x energy tinggi atau partikel radiaktif untuk membunuh sel kanker. Jenis terapi radiasi yang sering digunakan adalah radiasi eksternal dan radiasi internal (brachytherapy).



1) Radiasi eksternal yaitu, pemberian sinar radiasi dari luar tubuh dengan menggunakan mesin yang besar untuk menyinari pelvis. Terapi radiasi ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit tetapi memerlukan proses yang agak lama. Terapi ini dilakukan 5 hari dalam seminggu dengan total 6 sampai 7 minggu. Prosedur ini tidak meninbulkan rasa sakit. 2) Radiasi internal (brachytherapy) yaitu, terapi ini menggunakan bahan kapsul yang diisi material radioaktif yang ditempatkan di serviks. Brachytherapy bertujuan untuk memberikan radiasi yang besar langsung pada sumber kanker serviks. Efek samping terapi radiasi adalah kelelahan, nyeri perut, diare, anemia, mual dan muntah. Terapi radiasi juga menyebabkan cystitis, nyeri pada vagina, menopause dini, berkurangnya elastisitas vagina, kekeringan pada vagina yang bisa menyebabkan nyeri pada saat berhubungan seksual. c. Kemoterapi Kemoterapi menggunakan obat anti kanker yang diberikan melalui suntikan atau oral. Kemoterapi bertujuan unttuk membunuh sel-sel kanker. Obat-obatan kemoterapi yang digunakan adalah cisplatin, carboplatin, paclitaxel, topotecan, gemcitabine atau menggunakan kombinasi dari beberapa obat-obatan tersebut. Efek samping kemoterapi adalah mual, muntah, anoreksia, rambut rontok, mulut kering, kelelahan. menopause dini, dan infertilitas. d. Terapi kombinasi 1) Radiasi dengan pembedahan, radiasi dilakukan sebelum pembedahan yang bertujuan untuk mengecilkan kanker, batasbatas kanker menjadi jelas dan tegas sehingga memudahkan pada proses pembedahan. 2) Radiasi dengan kemoterapi, kombinasi terapi ini biasa disebut dengan kemoradiasi. Kemoterapi membantu radiasi bekerja lebih efektif dibandingkan bila hanya menggunakan radiasi saja.