Sap Kesehatan Reproduksi Remaja [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ajeng
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SMA



I.



II.



PENGANTAR Sasaran Hari / Tanggal Jam Waktu Tempat



: Remaja SMA : 12 Mei 2016 : 10.00 WIB : 35 menit : Aula SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta



IDENTIFIKASI MASALAH World Health Organization (WHO) remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif mandiri. remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, di mana usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas pada umummnya, yaitu ketika secara biologis sudah mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka pada umumnya, secara sosial dan psikologis mampu mandiri. Berdasarkan uraian di atas ada dua hal penting menyangkut, batasan remaja, yaitu mereka sedang mengalami perubahan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dan perubahan tersebut menyangkut perubahan fisik dan psikologi.



III.



TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. (TIU) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan “Para Remaja” dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan Reproduksi Pada Remaja



IV.



TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS (TIK) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan “Para Remaja” dapat menjelaskan kembali: a. Pengetian tentang kesehatan Reproduksi b. Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Remaja



c. Dapat mengetahui perilaku remaja



V.



MATERI Terlampir



VI.



METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab



VII.



MEDIA 1. Materi SAP 2. Powerpoint dan Leaflet



VIII.



KEGIATAN PEMBELAJARAN



No Waktu 1



2.



2 menit



25 menit



Kegiatan Penyuluhan



Kegiatan Peserta



Pembukaan: Memberi Salam



Menjawab salam



Menyebutkan Materi atau pokok pembahasan yang akan disampaikan



Mendengarkan dan memperhatikan



Pelaksanaan:



Menyimak dan memperhatikan



Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur



Evaluasi: 3



6 menit Meminta audiens menjelaskan atau menjelaskan kembali mengenai pengertian kesehatan reproduksi,Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Remaja, dapat mengetahui perilaku remaja Memberikan pujian atas keberhasilan dalam menjelaskan pertanyaan dan memperbaiki kesalahan, serta



Menjawab Pertanyaan



menyimpulkan.



4.



2 menit



Penutup: Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan salam



IX.



EVALUASI 1. Jenis 2. Teknik 3. Jumlah



: Tanya Jawab : Lisan : 3 buah



Pertanyaan di lampirkan



Menjawab salam



X.



LAMPIRAN MATERI



KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA A. Pengertian Remaja Dalam Konteks Kesehatan Reproduksi Remaja Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.Menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun. Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi . Kesehatan Reproduksi Menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman. Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu : 1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil). 2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb). 3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb) 4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual, dsb). Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi: a. Konseling dan informasi Keluarga Berencana (KB)



b. Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang aman, pelayanan bayi baru lahir/neonatal) c. Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual (PMS), termasuk pencegahan kemandulan d. Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR) e. Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kespro. Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. Pengetahuan Dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai kesehatan reproduksi yang baik, antara lain : a. Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang remaja) b. mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginnannya dan pasanganya c. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi d. Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi e. Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual f. Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya g. Mengambangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negative h. Hak-hak reproduksi Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang cukup. Ada beberapa kemungkinan mengapa hal itu terjadi: 1) Banyak kalangan yang berpendapat bahwa masalah kesehatan reproduksi, seperti juga masalah kesehatan lainnya, semata-mata menjadi urusan kalangan medis, sementara pemahaman terhadap kesehatan reproduksi (apalagi kesehatan reproduksi remaja) di kalangan medis sendiri juga masih minimal. Meskipun sejak konperensi Kairo definisi mengenai kesehatan reproduksi sudah semakin jelas, diseminasi pengertian tersebut di kalangan medis dan mahasiswa kedokteran agaknya belum memadai.



2) Banyak kalangan yang beranggapan bahwa masalah kesehatan reproduksi hanyalah masalah kesehatan sebatas sekitar poses kehamilan dan melahirkan, sehingga dianggap bukan masalah kaum remaja. Apalagi jika pengertian remaja adalah sebatas mereka yang belum menikah. Di sini sering terjadi ketidak konsistensian di antara para pakar sendiri karena di satu sisi mereka menggunakan istilah remaja dengan batasan usia, tetapi di sisi lain dalam pembicaraan selanjutnya mereka hanya membatasi pada mereka yang belum menikah.Banyak yang masih mentabukan untuk membahas masalah kesehatan reproduksi remaja karena membahas masalah tersebut juga akan juga berarti membahas masalah hubungan seks dan pendidikan seks. B.



Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Remaja



1.



Tumbuh Kembang Remaja.



Masa remaja dibedakan dalam : 1)



Masa remaja awal, 10 – 13 tahun.



2)



Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun.



3)



Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun.



2. Pertumbuhan Fisik Pada Remaja Perempuan : a)



Mulai menstruasi.



b)



Payudara dan panggul membesar.



c)



Indung telur membesar.



d)



Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.



e) f) g)



Vagina mengeluarkan cairan. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina. Tubuh bertambah tinggi (Lengan dan Tungkai kaki bertambah panjang )



h) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi. i) j) k)



Kaki dan tangan bertambah besar Keringat bertambah banyak Indung telur mulai membesar dan berfungsi sebagai organ reproduksi



2.



Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :



1)



Terjadi perubahan suara mejadi besar dan berat.



2)



Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.



3)



Tumbuh kumis.



4)



Mengalami mimpi basah.



5)



Tumbuh jakun.



6)



Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.



7)



Penis dan buah zakar membesar.



8)



Tubuh bertambah berat dan tinggi



9)



Keringat bertambah banyak



10)



Kulit dan rambut mulai berminyak



11)



Lengan dan tungkai kaki bertambah besar



12) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi



Pada Usia Remaja, Tugas-Tugas Perkembangan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a. Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik sesama jenis maupun lawan jenis b.



Mencapai peran sosial maskulin dan feminin



c.



Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif



d.



Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya



e.



Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi



f.



Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja



g.



Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga



h. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya kompetensi sebagai warga negara i. j.



Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku



Perubahan Psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu : a.



Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.



b.



Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.



c.



Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.



d. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.



C. Determinan Perkembangan Remaja Pada bagian ini juga penting diketahui aspek atau faktor-faktor yang berhubungan atau yang mempengaruhi kehidupan remaja. Keluarga, sekolah ,dan tetangga merupakan aspek yang secra langsung mempengaruhi kehidupan reamaja, sedangan struktur sosial ,ekonomi politik ,dan budaya lingkungan merupakan aspek yang memberikan pengarauh secara tidak langsung terhadap kehidupan remaja. Secara garis besarnya ada dua tekanan pokok yang berhubungan dengan kehidupan remaja ,yaitu internal pressure (tekanan dari dalam diri remaja) dan external pressure (tekanan dari luar diri remaja) Tekanan dari dalam (internal pressure) merupakan tekanan psikologis dan emosional. Sedangkan teman sebaya, orang tua guru, dan masyarakat merupakan sumber dari luar (external pressure). Teori ini akan membantu kita memahami masalah yang dihadapi remaja salah satunya adalah masalah kesehatan reproduksi.



D. Perilaku seksual remaja dan kesehatan reproduksi Perilaku seksual remaja terdiri dari tiga buah kata yang memiliki pengertian yang sangat berbeda satu sama lainya. Perilaku dapat di artikan sebagai respons organisme atau respons seseorang terhadap stimulus (rangsangan) yang ada(Notoatmojdo,1993). Sedangakan seksual adalah rangsangan-rangsangan atau dorongan yang timbul berhubungan dengan seks. Jadi perilaku seksual remaja adalah tindakan yang dilakukan berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya.



Adanya penurunan usia rata-rata pubertas mendorong remaja untuk aktif secara seksual lebih dini. Dan adanya presepsi bahwa dirinya memiliki resiko yang lebih rendah atau tidak beresiko sama sekali yang berhubungan dengan perilaku seksual, semakin mendorong remaja memenuhi memenuhi dorongan seksualnya pada saat sebelum menikah. Persepsi seperti ini di sebut youth uulnerability oleh Quadrel et. aL. (1993) juga menyatakan bahwa remaja cenderung melakuakan underestimate terhadap uulnerability dirinya. Banyak remaja mengira bahwa kehamilan tidak akan terjadi pada intercourse (sanggama) yang pertama kali atau dirinya tidak akan pernah terinfeksi HIV/AIDS karena pertahanan tubuhnya cukup kuat. Dari kedua definisi kesehatan reproduksi tersebut ada beberapa faktor yang berhubungan dengan status kesehatan reproduksi seseorang, yaitu faktor sosial ,ekonomi,budaya, perilaku lingkungan yang tidak sehat, dan ada tidaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi gangguan jasmani dan rohani. Dan tidak adanya akses informasi merupakan faktor tersendiri yang juga mempengaruhi kesehatan reproduksi. Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Pada pasal 7 rencana kerja ICPD Kairo dicantumkam definisi kesehatan reproduksi menyebabkan lahirnya hak-hak reproduksi. Berdasarkan pasal tersebut hak-hak reproduksi di dasarkan pada pengakuan akan hak-hak asasi semua pasangan dan pribadi untuk menentukan secara bebas dan bertangung jawab mengenai jumlah anak , penjarangan anak (birth spacing ), dan menentukan waktu kelahiran anak-anak mereka dan mempunyai informasi dan cara untuk memperolehnya, serta hak untuk menentukan standar tertinggi kesehatan seksual dan reproduksi. Dalam pengertian ini ada jaminan individu untuk memperoleh seks yang sehat di samping reproduksinya yang sehat (ICPD, 1994). Sudah barang tentu saja kedua faktor itu akan sangat mempengaruhi tercapai atau tidak kesehatan reproduksi seseorang ,termasuk kesehatan reproduksi remaja. E. Resiko perilaku seksual berisiko remaja saat ini Seperti telah dikemukakan di bagian pendahuluan, banyak penelitian dan berita di media massa yang menggambarkan fenomena perilaku seksual remaja pranikah di indonesia. Sebenarnya perilaku seksual remaja pranikah sudah ada sejak manusia ada. Tetapi informasi tentang perilaku tersebut cenderung tidak terungkap secara luas. Sekarang kondisi masyarakat telah berubah .dengan telah makin terbukanya arus informasi, makin banyak pula penelitian atau studi yang mengungkapkan permasalahan perilaku seksual remaja, termasuk hubungan seksual pranikah. Di indonesia sendiri ada beberapa penelitihan yang menggambarkan fenomena perilaku seksual remaja pranikah. Berikut ini ada beberapa penelitian kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan fenomena tersebut. 3. Penyakit menularseksual (PMS) –HIV/AIDS Dampak lain dari perilaku seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah tertular PMS termasuk HIV/AIDS. Sering kali remaja melakukan hubungan seks yang tidak aman. Adanya



kebiasaan berganti-ganti pasangan dan melakuakan anal seks menyebabkan remaja semakin rentan untuk tertular PMS/HIV, seperti sifilis ,gonore,herpes, klamidia dan AIDS . dari data yang ada menukjukan bahwa diantara penderita atau kasus HIV/AIDS, 53,0% berusia antara 15-29 tahun. Tidak terbatasnya cara melakuakan hubungan kelamin pada genital-genital saja(bisa juga oragenital) menyebabkan penyakit kelamin tidak saja terbatas pada daerah genital, tetapi dapat juga pada daerah-daerah ektra genital. 4.



Psikologis



Dampak lain dari perilaku seksual remaja yang sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi adalah konsekuensi psikologis. Setelah kehamilan terjadi ,pihak perempuan –atau tepatnya korban- utama dalam masalah ini. Kodrat untuk hamil dan melahirkan menempatkan remaja perempuan dalam posisi terpojok yang sangat delimatis. Dalam pandangan masyarakat ,remaja putri yang hamil merupakan aib keluarga,yang secara telak mencoreng nama baik keluarga dan ia adalah si pendosa yang melangar norma-norma sosial dan agama. Penghakiman sosial ini tidak jarang meresap dan terus tersosialisasi dalam diri remaja putri tersebut. Perasaan binggung, cemas, malu, dan bersalah yang dialami remaja setelah mengetahui kehamilanya bercampur dengan perasaan depresi, pesimis terhadap masa depan, dan kadang disertai rasa benci dan marah baik kepada diri sendiri maupun kepada pasangan, dan kepada nasib membuat kondisi sehat secara fisik ,sosial dan mental yang berhubungan dengan sistem ,fungsi,dan proses reproduksi remaja tidak terpenuhi. Namun ada hal yang perlu pula untuk diketahui bahwa dampak yang terjadi pada remaja bukan hanya pada saat pranikah,namun dapat pula memberikan dampak negatif saat menikah dan hamil muda. Hal-hal yang mungkin terjadi saat menikah dan hamil di usia sangat muda (dibawah 20 tahun). F. Strategi Meningkatkan Kesehatan Anak Remaja a.



Pendidikan Seks



Strategi pendidikan seks di masa lalu berfokus pada anatomi fisiologi reproduksi dan penyuluhan perilaku yang khas kehidupan keluarga Amerika kelas menengah. Baru – baru ini pendidikan seks mulai membahas masalah seksualitas manusia yang dihadapi remaja. Misalnya, program – program yang sekarang berfokus pada upaya remaja untuk “mengatakan tidak”. Pihak oponen program pendidikan seks di sekolah percaya bahwa diskusi eksplisit tentang seksualitas meningkatkan aktivitas seksual diantara remaja dan mengecilkan peran orang tua. Pihak pendukung mengatakan, tidak adanya diskusi semacam itu dari orang tua dan kegagalan mereka untuk member anak – anak mereka informasi yang diperlukan secara nyata untuk menghambat upaya mencegah kehamilan pada remaja. Peran keluarga, masjid, gereja, sekolah kompleks dan kontraversial tentang pendidikan seks. Orang tua mungkin tidak terlibat dalam pendidikan seks anak – anaknya karena beberapa alasan.



DAFTAR PUSTAKA Soekidjo, Notoatmodjo.(2007).Kesehatan masyarakat,edisi ke 11.Jakarta : Rineka Cipta. Bobak,Lowdermik, jensen.(2004).”Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4.EGC.Jakarta Potter& perry.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Edisi 4.EGC.Jakarta http://www.anekatips.info/2009/07/bahaya-seks-bebas-di-kalangan remaja.html#ixzz0jdIQOsYc



AP KESPRO PADA REMAJA



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) POKOK BAHASAN



: Kesehatan Reproduksi Remaja



SUB POKOK BAHASAN: Pengertian kesehatan reproduksi Remaja Hak-hak kesehatan reproduksi Tumbuh kembang remaja Fungsi reproduksi wanita dan tanda-tanda kematangan wanita Fungsi reproduksi pria dan tanda-tanda kematangan pria Penyakit menular seksual (PMS) SASARAN HARI/TANGGAL



: Nn. : Senin, 28 Mei 2014



TEMPAT



: Rumah Bapak Irawan



WAKTU



: Pukul 14.00



Tujuan Umum Setelah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja dapat memahami dan mengerti mengenai kesehatan reproduksi remaja. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan kesehatan reproduksi



pengertian



Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan kesehatan reproduksi



tentang hak-hak



Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan remaja



tumbuh kembang



Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan reproduksi wanita dan tanda-tanda kematangan wanita.



tentang fungsi



Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan menular seksual.



tentang penyakit



B. C.



Materi (terlampir) Daftar Pustaka



Glesiar Anna, 2006 , Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.



D.



Jakarta :



Proses penyuluhan/ kegiatan No



1



Tahapan



Pembukaan



Kegiatan



Waktu



Penyuluh



Peserta



Mengucapkan salam pembuka



Mendengarkan dan memperhatikan



Memperkenalkan diri Menyebutkan topik penyuluhan



5menit



2



Penyajian



Menjelaskan materi sesuai dengan topik penyuluhan Memberikan kesempatan pada untuk bertanya



Mendengarkan dan memperhatikan



25menit



Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh remaja 3



Penutup



Menyimpulkan materi yang disajikan. Melakukan evaluasi terhadap remaja dengan menganjukan beberapa pertanyaan secara lisan Mengucapkan salam penutup



E.



Alat/ Media Media



F.



: Laptop



Evaluasi Bentuk : Pertanyaan Jenis



: Lisan/ Tanya jawab



5menit



MATERI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA A.PENGERTIAN Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman (Rejeki, 2008). Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk kesehatan dunia)) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja masih tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja (BKKBN,2007). B. HAK-HAK KESEHATAN REPRODUKSI Menurut Utamadi (Kesrepro, 2008) hak reproduksi ini berlaku bagi setiap manusia dari segala kelompok usia ras, warna kulit, jenis kelamin,aliran politik, status ekonomi,social,dan pendidikan tanpa pandang bulu.Sebagai konsekuensinya , remaja juga mempunyai hak reproduksi sebagaimana halnya dengan kelompok umur yang lain. Hak remaja atas kesehatan reproduksi ini mulai diakui secara internasional pada Konvensi Hak-hak anak tahun 1989,yaitu: 1.



Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi



2.



Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi



3.



Hak untuk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang kesehatan reproduksinya.



4.



Hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak.



5. Hak untuk hidup dan terbebas dari resiko kematian karena kehamilan, kelahiran atau masalah jender 6. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk yang menyangkut kesehatan reproduksinya.



7.



Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dalam kesehatan reproduksi.



Bagi remaja, hak reproduksi tersebut yang haruis dipahami adalah: a. Akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ,mengingat di banyak Negara kesehatan reproduksi diprioritaskan bagi pasangan suami istri sedangkan remaja kurang mendapat perhatian.oleh karena itu, remaja mempunyai hak atas pelayanan kesehatan reproduksinya yang menyeluruh serta mudah diakses bagi seluruh remaja dari semua golongan. b.



Hak untuk mendapatkan pendidikan tanpa ada diskriminasi jender.



c. Instrumen hak asasi international menyatakan bahwa perkawinan hanya dapat dilakukan oleh dua orang secara sadar memang menginginkannya, dan bebas dari paksaan pihak lain. d.



Kelahiran dan kontrasepsi.



e. Sehubungan dengan tingkat kematian yang tinggi karena aborsi yang tidak aman dalam hal (KTD) kehamilan yang tidak diinginkan yang membahayakan kehidupan remaja,kita berhak untuk terhindar dari resiko ini dan mendapatkan akses terhadap pelayanan yang aman. f. g.



Infeksi menular seksual. Kekerasan seksual



C. TUMBUH KEMBANG REMAJA Masa remaja dibedakan dalam : 1.



Masa remaja awal, 10-13 tahun



2.



Masa remaja tengah, 14- 16 tahun



3.



Masa remaja akhir , 17-19 tahun



Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki , mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yaitu :



1.



Remaja lebih senang berkumpul siluar rumah dengan kelompoknya.



2.



Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua



3.



Remaja ingin menonjolkan diri atu bahkan menutup diri



4.



Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.



D. FUNGSI REPRODUKSI WANITA



Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan : 1.



Mulai menstruasi



2.



Payudara dan bokong membesar



3.



Indung telur membesar



4.



Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat



5.



Vagina mengeluarkan cairan



6.



Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina



7.



Tumbuh bertamabah tinggi



E.



MENSTRUASI ATAU HAID



Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi.Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terussecara teratur sampai usia 50 tahun.Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi : 1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan dating 2.



Telur berada dalam asluran telur, selaput lender rahimmenebal.



3. Telur berada dalam rahim,selaput lender rahim menebal dan siap menerima hasil pembuahan 4. Bila tidak ada pembuahan , selaput rahim akan melepas dari dinding rahim dan terjadi perdarahan.Telur akan keluar dari rahim bersama darah. Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan.Ada yang 26 hari,28 hari, 30 hari,atau bahkan ada yang 40 hari.Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari.Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30-80 ml. Selama masa haid yang perlu diperhatikan adalah kebersihan dengan mengganti pembalut sesering mungkin. F.



PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)



Penyakit yang ditimbul karena seks bebas yang disebut dengan penyakit menular seksual, yakni :



1.



GONORE



Penyebab : Kuman Neisseria Gonorrho Gejalanya : Pada laki-laki antara lain : -



Rasa sakit pada waktu BAK atau ereksi



-



Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari Pada perempuan antara lain :



Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan dengan bau tidak sedap -



Alat kelamin terasa bau dan gatal



Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah melakukan hubungan seksual. 2.



SIPILIS (Raja Singa)



Penyebab : kuman treponema pallidum Gejalanya : Timbul benjolan disekitar alat kelamin Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan menghilang dengan sendirinya tanpa diobati. 3.



HERPES



Lebih dikenal dengan herpes genitalis (Herpes genitalis) Penyebab : Virus Herpes Simpleks Gejalanya antara lain : Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar kemerahan dan jika pecah menimbulkan lika lecet yang terbuka dan sangat nyeri Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena



4.



KANDIDIASIS VAGINA



Penyebab : jamur candida albikans Gejala : Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar 5.



TRIKOMONIASIS



Penyebab : parasit trichomonas vaginalis Gejalanya : Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau busuk Gatal pada kemaluan Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil 6.



HIV / AIDS



Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus) AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagai penyakit akibat turunya kekebalan tubuh akibat HIV.



Cara penularannya : -



Darah ,bisa berbentuk luka



-



Cairan sperma



-



Cairan vagina AIDS tidak ditularkan melalui :



-



Hidup serumah dengan penderita AIDS



-



Berjabat tangan atau cium pipi



-



Berenang dikolam renang



-



Menggunakan fasilitas bersama



-



Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama



-



Bersin Bagaimana pencegahannya



-



No free Sex



-



Not to use second spuit



-



Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)



-



Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS



Bagi ibu yang positif penderita AIDS, berikan susu formula pada bayinya (jangan beri ASI) Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti. Dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin. Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.



SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REMAJA



DisusunOleh: TIAZH OKTAVIANI 201210105135



Pembimbing : Sri Ratnaningsih, S.ST



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN `AISYIYAH PRODI KEBIDANAN YOGYAKARTA 2014



DAFTAR PUSTAKA



http://situs.kesrepro.info/krr/materi/menstruasi.htm. Tanggal browsing 30 Agustus 2008 http://cakmoki2007.blogspot.com/2007/12/ketika-menstruasi-berkepanjangan.html. Tanggal browsing 30 Agustus 2008 http://gama2.wordpress.com/2007/06/22/kenali-perubahan-payudara. Tanggal browsing 30 Agustus 2008 http://www.jawaban.com/news/health/detail.php?id_news=070625150928&offx=0. Tanggal browsing 30 Agustus 2008 http://shelterwie.multiply.com/journal/item/17/Pre_Menstruasi_Syndrome_PMS. Tanggal browsing 30 Agustus 2008