Sap Mobilisasi Post SC - Euis Nuryati [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Partum Sectio Cesarea Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners (Stase Keperawatan Maternitas)



EUIS NURYATI S.KEP NIM : 21149011049



PROGRAM STUDI PROFESI NERS



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA 2021-2022



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)



A. Pokok Bahasan



: Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Partum Sectio Cesarea



B. Sub Pokok Bahasan



: 1. Pengertian Mobilisasi 2. Tujuan Mobilisasi 3. Manfaat Mobilisasi 4. Pelaksanaan Mobilisasi Dini Pada Ibu Dengan Persalinan Operasi Caesar



C. Sasaran



: Ny. S



D. Hari/Tanggal



: Sabtu, 15 Januari 2022



E. Waktu



: 1. 1 x Pertemuan 2. 1 x 25 Menit ( Jam 12.00 – 12.25 WIB )



F. Penyaji



: Euis Nuryati S.Kep



G. Tujuan Instruksional 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan klien mampu mengetahui tentang Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Partum Sectio Cesarea. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukn penyuluhan 1 x 20 Menit klien mampu: a. Menyebutkan kembali Pengertian Mobilisasi b. Menyebutkan kembali Tujuan Mobilisasi c. Menyebutkan kembali Manfaat Mobilisasi d. Melakukan Mobilisasi Dini H. Sasaran 1. Sasaran Sasaran memahami Pengertian Mobilisasi, Tujuan Mobilisasi, Manfaat Mobilisasi, Pelaksanaan Mobilisasi Dini. a. Know 1) Sasaran mengetahui dan memahami tentang Pengertian Mobilisasi,



Tujuan



Mobilisasi,



Pelaksanaan Mobilisasi Dini.



Manfaat



Mobilisasi,



b. Show 1) Sasaran memperhatikan selama penyampaian materi. 2) Sasaran termotivasi untuk bertanya. c. Do 1) Sasaran mampu melakukan Mobilisasi I. Strategi Pelaksanaan



NO



WAKTU



KEGIATAN



KEGIATAN PESERTA



MAHASISWA 1.



2 Menit



Pembukaan:



2.



15 Menit



Pelaksanaan:



a. Membuka dengan Salam, memperkenalkan diri, kontrak waktu. b. Apersepsi dan menjelaskan tujuan.



a. Menjelaskan materi.



b. Mendemonstrasikan Mobilisasi 3.



5 Menit



Diskusi:



a. Memberikan kesempatan sasaran untuk bertanya. b. Mendiskusikan masalah.



4.



2 Menit



Evaluasi:



a. Menjelaskan kembali



pokok



materi penyuluhan. b. Memberikan pertanyaan



untuk



evaluasi. 5.



1 Menit



Terminasi:



a. Menyampaikan permohonan maap apabila ada salah dan kurang dalam penyampaiannya



selama



kegiatan



berlangsung, berterimakasih telah



bersedia



meluangkan waktunya. b. Menutup



kegiatan



dengan Hamdalah. J. Metoda 1. Ceramah dan Diskusi 2. Demonstrasi K. Setting Tempat 1. Ruang Gedong Gincu 3 (Kamar B, Bed 6) L. Media/Alat Bantu 1. Leaflet M. Evaluasi 1. Lisan a. Sebutkan kembali Pengertian Mobilisasi, Tujuan Mobilisasi, Manfaat Mobilisasi, Pelaksanaan Mobilisasi Dini. b. Lakukan kembali Pelaksanaan Mobilisasi. N. Lampiran Materi 1. Pengertian Mobilisasi Mobilisasi adalah suatu pergerakan dan posisi yang akan melakukan suatu aktivitas / kegiatan (Sarwono, 2011). Mobilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan Caesar (Mochtar, 2009). 2. Tujuan Mobilisasi a. Membantu jalannya penyembuhan penderita / ibu yang sudah melahirkan. b. Untuk menghindari terjadinya infeksi pada bekas luka sayatan setelah operasi seksio sesaria. c. Mengurangi resiko terjadinya konstipasi.



d. Mengurangi terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan otot – otot di seluruh tubuh. e. Mengatasi terjadinya gangguan sirkulasi darah, pernafasan, peristaltik maupun berkemih. 3. Manfaat Mobilisasi a. Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation. 1) Dengan bergerak, otot –otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan demikian ibu merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan. 2) Faal usus dan kandung kencing lebih baik. 3) Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus kembali normal. 4) Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti semula. c. Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu merawat anaknya. Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi akan cepat pulih misalnya kontraksi uterus, dengan demikian ibu akan cepat merasa sehat dan bisa merawat anaknya dengan cepat. d. Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Dengan mobilisasi sirkulasi darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan. 4. Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi. a. Peningkatan suhu tubuh Karena adanya involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi dan salah satu dari tanda infeksi adalah peningkatan suhu tubuh. b. Perdarahan yang abnormal Dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan yang abnormal



dapat



dihindarkan,



karena



kontraksi



membentuk



penyempitan pembuluh darah yang terbuka. c. Involusi uterus yang tidak baik Tidak dilakukan mobilisasi secara dini akan menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.



5. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi a. Rentang gerak pasif Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. b. Rentang gerak aktif Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien menggerakkan kakinya. c. Rentang gerak fungsional Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan. 6. Tahapan-Tahapan Mobilisasi a. Pada ibu dengan persalianan operasi Caesar 1) Hari ke 1 : Lakukan miring ke kanan dan ke kiri yang dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah penderita / ibu sadar. Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar. 2) Hari ke 2 : Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam-dalam lalu menghembuskannya disertai batuk-batuk kecil yang gunanya untuk melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri ibu/penderita bahwa ia mulai pulih. Kemudian posisi tidur terlentang menjadi setengah duduk. 3) Hari ke 3 sampai 5 Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari penderita/ibu yang sudah melahirkan dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari ke 3 sampai 5 hari setelah operasi. 7. Hal- Hal Penting Tentang Mobilisasi a. Ibu harus punya keyakinan untuk dapat melakukan mobilisas dengan cepat. b. Mobilisasi yang dilakukan sesegera mungkin dengan cara-cara yang benar dapat mempercepat proses pemulihan kondisi tubuh secara umum.



c. Gerakan tubuh saja tidak akan menyebabkan jahitan lepas atau robek. Dalam dunia kedokteran modern sekarang ini, kasus seperti itu jarang terjadi karena jahitan dibuat sangat kuat. d. Buang air kecil harus dilatih karena biasanya setelah melalui proses persalinan normal, ibu takut jalan lahirnya sakit dan akhirnya susah buang air kecil. e. Mobilisasi harus dilakukan bertahap supaya semua system sirkulasi dalam tubuh bias menyesuaikan diri untuk dapat berfungsi normal kembali. f. Jantung perlu waktu untuk menyesuaikan diri, karena pembuluh darah harus "bekerja keras" selama masa pemulihan. Mobilisasi yang berlebihan bisa membebani kerja jantung. 8. Pelaksanaan Mobilisasi Dini Pada Ibu Dengan Persalinan Operasi Caesar a. Hari ke 1 : 1) Berbaring miring ke kanan dan ke kiri yang dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah penderita / ibu sadar. 2) Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar. b. Hari ke 2 : 1) Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalamdalam lalu menghembuskannya disertai batuk- batuk kecil yang gunanya untuk melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri ibu/penderita bahwa ia mulai pulih. 2) Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah duduk. 3) Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari penderita/ibu yang sudah melahirkan dianjurkanbelajar duduk selama sehari, b. Hari ke 3 sampai 5 1) Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari setelah operasi. 2) Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat dapat membantu penyembuhan ibu.



SUMBER Mansjoer, A. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika Mochtar, Rustam. 2009. Sinopsis Obstetri, Edisi 2, Jilid 2. Jakarta : EGC Prawiroharjo,. 2011. Ilmu Kandungan, Cetakan ke-4. Jakarta : PT Gramed Saifuddin, AB. 2008. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono,