Sap Osteoartritis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG OSTEOARTRITIS



Pokok Bahasan



: Asuhan Keperawatan Keuarga Dengan Osteoarthritis



Sub Pokok bahasan



: Penyakit Osteoarthritis



Hari / tanggal



: Kamis, 30 November 2017



Pukul



: 1 4.00s/d 14.00WIB



Sasaran



: Ny.s



Tempat



: Rumah Ny.S



Waktu Kegiatan



: 1 x 30 menit



Penyuluh



: Deris Yulia Defananda



LATAR BELAKANG Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi ) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087) Osteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab kecacatan yang menduduki urutan pertama dan akan meningkat dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di bawah 46 tahun tetapi lebih sering dijumpai pada usia di atas 60 tahun. Faktor umur dan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan frekuensi (Sunarto, 1994, Solomon, 1997). Sedangkan menurut Harry Isbagio & A. Zainal Efendi (1995) osteoartritis merupakan kelainan sendi non inflamasi yang mengenai sendi yang dapat digerakkan, terutama sendi penumpu badan, dengan gambaran patologis yang karakteristik berupa buruknya tulang rawan sendi serta terbentuknya tulang-tulang baru pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang membentuk sendi, sebagai hasil akhir terjadi perubahan biokimia, metabolisme, fisiologis dan patologis secara serentak pada jaringan hialin rawan, jaringan subkondrial dan jaringan tulang yang membentuk persendian.( R. Boedhi Darmojo & Martono Hadi ,1999)



1



A. a.



Tujuan Tujuan Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit Ny.Sdapat merawat penyakit Osteoarthritis dengan baik dan benar tanpa bantuan perawat.



b.



Tujuan Khusus 1 2 3 4 5 6 7



B.



Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit Ny.S mampu : Menyebutkan kembali pengertian Osteoarthritis Menyebutkan kembali penyebab penyakit Osteoarthritis Menyebutkan kembali tanda dan gejala Osteoarthritis Menyebutkan kembali perawatan Osteoarthritis Menjelaskan kembali cara makanan yang boleh dan yang tidak boleh di makan bagi penderita Osteoarthritis Mendemonstrasikan cara kompres hangat untuk Osteoarthritis



Materi dan Sumber Terlampir



C.



Metode Ceramah , Tanya jawab. Demonstrasi



D.



Media Leaflet



E.



Strategi Pelaksanaan



No Kegiatan 1. Pembukaan ( 5 menit ) 2.



Kegiatan Inti ( 20 menit )



Penyuluh 1. Mengucapkan Salam 2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan 1. Appersepsi 2. Menjelaskan pengertian Osteoarthritis 3. Menjelaskan penyebab Osteoarthritis 4. Menjelaskan Tanda dan Gejala Osteoarthritis 5. Menjelaskan cara perawatan Osteoarthritis 2



respon 1. Menjawab Salam 2. klien menerima dengan baik 1.Memperhatikan dan menyimak 2. Memperhatikan dengan baik 3. Menyimak dengan baik 4. Memperhatikan dengan seksama 5. Mengerti dan memahami 6. Mengerti dan memahami 7. klien mampu meredemonstrasikan cara



3.



Penutup ( 5 menit )



6. Menjelaskan cara pengobatan pada penyakit Osteoarthritis 7. Memberi kesempatan pada klien untuk mendemons-trasikan cara kompres hangat untuk osteoarthritis 8. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh klien dengan benar 1.Menyimpulkan bersama dengan klien tentang materi yang telah disampaikan. 2. Evaluasi dengan memberi-kan pertanyaan secara lisan 3. Mengucapkan salam.



kompres hangat untuk osteoarthritis 8. Mengerti dengan jawa-ban yang di berikan



1.klien dapat menyimpulkan materi yang telah diberikan. 2. klien bisa menjawab sesuai dengan penge-tahuannya. 3. klien menjawab salam.



KONSEP DASAR OSTEOARTRITIS



A.



Pengertian Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban. Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan dengan trauma maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit sendi lainnya. Rematik yaitu suatau peradangan kronik pada sendi atau pegal-pegal yang disertai dengan nyeri.



B.



Penyebab (etiologi)



Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain; 1 Usia lebih dari 40 tahun atau proses menua Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda dengan eprubahan pada osteoartritis.



3



2 Jenis kelamin wanita lebih sering Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan, dibawah 45 tahun, frekuensi psteoartritis kurang lebih sama antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50 tahunh (setelah menopause) frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis. 3 Suku bangsa Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan tulang. 4 Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Olahraga yang sering menimbulkan cedera sendi yang berkaitan dengan resiko osteoartritis yang lebih tinggi. 5 Kepadatan tulang Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tidak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek.



C.



Manifestasi klinik Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang terkena, etrutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan krepitasi. Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak emnonjol dan timbul belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara lain;



4



6 Nyeri sendi Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan yang lain. 7 Hambatan gerakan sendi Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri. 8 Kekauan Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi, seperti duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur. 9 Krepitasi Rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit. 10 Pembesaran sendi (deformitas) Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar. 11 Perubahan gaya berjalan ( mudah lelah ) Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien yang umumnya tua (lansia).



D. Penatalaksanaan/ perawatan Osteoartritis, antara lain; 1 Medikamentosa Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat simtomatik. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya sebagai analgesik dan mengurangi peradangan, tidak mampu menghentikan proses patologis 2 Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. 3 Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri 4 Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera 5 Dukungan psikososial 6 Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan yang tepat 7 Diet untuk emnurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan 5



DIET RENDAH PURIN: Penderita Reumatik tidak memerlukan diet khusus. Ada sejumlah cara pemberian diet dengan variasi yang bermacam-macam, tetapi kesemuanya belum terbukti kebenarannya. Prinsip umum untuk memperoleh diet seimbang adalah penting. Pasien di anjurkan untuk makan buah : 1 2 3



Diet buah dan sayuran paling utama atasi makanan yang berminyak Hindari makan kacang-kacangan dan jeroan Minum sari kunyit dan jahe untuk mengurangi sakit.



6



DAFTAR PUSTAKA Americans geriatrics society.2001. Exercise prescipition for older adults with osteoartritis pain: consensusu practice recommendation. JAGS;49:808-23 Angela Sarah S,dkk.2013.Pengaruh Berat Badan Terhadap Gaya Gesek Dan Timbulnya Osteoarthritis Pada Orang Diatas 45 Tahun. Jurnal e-Biomedik,Vol 1, No 1, Maret 2013 Depkes, RI (1995), Penerapan Proses Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Maskuloskeletal, Jakarta, Pusdiknakes Dita Arundhati, Dkk. 2013. Pengaruh Senam Tai Chi Dan Senam Biasa Terhadap Reduksi Nyeri Osteoartritis Lutut Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji” Gowa Tahun 2013. Jurnal Masyarakat Epidemiologi Indonesia, Volume 2, Nomor 2, Januari- Juni 2014 Smeltzer C. Suzannne, (2002 ), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Alih Bahasa Andry Hartono, dkk., Jakarta, EGC. Soeparman (1995), Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Kedua, Jakarta, Balai Penerbit FKUI. Tri Juli Edi Tarigan,dkk,2009. The Degree of Radiographic Abnormalities and Postural Instability in Patients with Knee Osteoarthritis, Acta Med Indones-Indones J Intern Med. Vol 41 , Number 1,January 2009 Yohanita P.2010. Pengaruh Latihan Gerak Kaki (Streching) Terhadap Penururnan Nyeri Sendi Ekstremitas Bawah Pada Lansia Di Posyandu Lansia Sejahtera GBI SETIA BAKTI KEDIRI. Jurnal STIKES RS. Baptis Volume 3, Edisi 1, Juli 2010



7