7 0 125 KB
CONTOH DISCHARGE PLANNING PADA KLIEN TB PARU Tahap I
Tahap II
Tahap III
Pengetahuan
Tindakan
Pencegahan berulang
Objektif
Pengertian TB
Penyebab TB
Tanda & Gejala TB
Penatalak sanaan
Komplikasi
Cara Penularan
Evaluasi
Objektif
Bagaimana anda ¨ Napas dalam mengetahui bahwa ¨ Batuk efektif penyakit yang anda rasakan ¨ Relaksasi berulang ? ¨ Posisi Apa yang anda lakukan bila mengalami batuk lama lebih dari 3 mg atau disertai batuk darah
Berapa lama anda akan minum obat jika mengalami sakit seperti ini ?
Apa yang akan terjadi bila anda tidak menuntaskan minum obat
Bagaimana anda bisa terkena penyakit ini ?
Apa yang anda lakukan agar penyakit ini tidak menular kepada yang lain ?
Evaluasi
Objektif
Apa yang anda Nutrisi lakukan bila anda merasakan dahak kental dan sulit keluar, dan sesak nafas ? Obat
Lingkungan
Tahap
Evaluasi
Pertemuan Objektif
Makanan apa Pengawasan Obat yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh Support system
Sia me pa
Apa yang anda lakukan bila lupa minum obat ?
Ap lak ma Ap lak me du pe tun
Bagaimana upaya anda untuk menciptakan lingkungan yang sehat untuk penderita TB Paru ?
Apa yang anda lakukan untuk memastikan bahwa anda terkena penyakit paru ?
Pencega han
Diagnosis TB - Darah - Rontgen - Sputum - Mantoux Test
Contoh Lampiran Proposal PERENCANAAN PULANG (DISCHARGE PLANING) PENDAHULIUAN Perencanan pulang (discharge planing)akan menghasilkan sebuah hubungan yang terintegras,yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu dirumah sakit dengan perawatan yang diberikan setelah pasien pulang.Perawatan dirumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan perawatan dirumah.namun sampai saat ini,perencanaan pulang pada pasien yang yang dirawat pasien dirumah sakit belum optimal dilaksanakan,dimana peran perawat terbatas pada kegiatan rutinitas saja,yaitu hanya berupa informasi kontrol ulang. Pasien yang memerlukan perawatan kesehatan dirumah,konseling kesehatan atau penyuluhan
dan
pelayanan
komunitas
tetapi tidak
dibantu
dalam
upaya
memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering kembali keruang kedaruratan dengan masalah minor,dan seringkali diiterima kembali dalam waktu 24 jam sampai 48 jam dan kemudian pulang kembali. Discharge planing keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan rentang keperawatan. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan perawatan berkelanjutan yang artinya perawatan yang dibutuhkan oleh pasien dimanapun pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan perencanaan pulang akan berisiko terhadap beratnya penyakit,ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Dalam perencanaan pulang
diperlukan komunikasi yang baik terarah sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dan berguna untuk proses perawan di rumah. TUJUAN Tujuan umum Setelah dilaksanakan praktik manajemen manajemen keperawatan diharapkan Ruang Paru mampu menerapkan discharge planing.
Tujuan khusus 1. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan. 2. Mengidentifikasi masalah klien. 3. Memprioritaskan masalah pasien yang utama. 4. Mmembuat perencanaan pasien pulang yaitumengajarkan pada pasien yang harus dilakukan dan dihindari selama di rumah. 5. Melakukan evaluasi pada pasien salama diberikan penyuluhan. 6. Mendokumentasikan. MANFAAT 1. Bagi pasien 1) Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan dirumah. 2) Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien. 3) Membantu pasien memiliki pengetahuan,keterampilan dan sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien. 2. Bagi mahasiswa 1) Terjadi
pertukaran
informasi
antara
mahasiswadengan
pasiensebagai
penerimaan
pelayanan. 2) Mengevaluasi ppengaruh intrervensi yang terencana pada penyembuhan pasien. 3) Membantu kemandirian pasian dalam kesiapan melakukan perawatan dirumah. PENGORGANISASIAN Kepala ruangan : PP1 :
PP2 : PA : Dokter : Pasien : Keluarga : MEKANISME KEGIATAN - Topik : Discharge planing pada Tn. Juhri dengan diagnosis medis TBC - Sasaran : Tn. x - Hari/tanggal : - Waktu : 08.00 WIB - Materi : 1. Asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis TBC 2. Masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan TBC 3. Perencanaan pulang pada klien dengan TBC METODE 1. Diskusi. 2. Tanya jawab. MEDIA 1. Status klien. 2. Sarana dan Prasarana perawatan. 3. Leaflet.
Pelaksanaan kegiatan Tahap
Kegiatan
Waktu
Persiapan 1. PP 1 sudah siap dengan status 10 menit klien dan format discharge planning. 2. Menyebutkan masalah klien. 3. Menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada klien dan
Tempat
Pelaksana
Ners station
PP 1
keluarga. 4. Kepala ruangan memeriksa kelengkapan administrasi. Pelaksanaan1. PP 1 menyampaikan pendidikan 30 menit kesehatan, melakukan demostrasi dan redemostrasi :
Bed pasien
Diet Aktivitas Minum
dan istirahat
obat teratur
Perawatan
diri
2. PP 1 menanyakan kembali pada pasien tentang materi yang telah disampaikan. 3. PP 1 kasih.
mengucapkan
terima
4. Pendokumentasian.
EVALUASI 1) Struktur a. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang Paru. b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik. c. Penyusunan proposal. d. Menetapkan kasus. 2) Proses a. Kelancaran kegiatan. b. Peran serta perawat yang bertugas. 3) Hasil Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga.
FORMAT DISCHARGE PLANNING DISCHARGE PLANNING
No.
PP 1
Reg. : ..................................... Nama : .................................... . Jenis Kelamin : ..................................... Tanggal MRS : .....................................
Tanggal MRS : .....................................
Bagian : .................................... .
Bagian : .................................... .
Dipulangkan dari RSY dengan keadaan : Sembuh Pulang paksa Meneruskan dengan obat jalan Lari Pindah ke RS lain Meninggal Kontrol
a. Waktu : b. Tempat : Lanjutan
perawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift, pengobatan, dan
lain-lain) Aturan
diet / nutrisi
Obat-obat
Aktivitas
yang masih diminum dan jumlahnya :
dan istirahat :
Yang dibawa pulang (Hasil Lab, Foto, ECG, obat, dan lain-lain) :
Lain-lain :
Surabaya, ............................. Pasien/Keluarga Perawat
( ) ( )
1. Agar pasien TB paru memahami cara pengobatan TB paru secara holistik yaitu a. Minum obat agar tidak bosan : b. Makan dengan keyakinan dan kesadaran c. Tidur agar tubuh bisa rileksasi d. Latihan e. Mengatasi gejala fisik f. Mengontrol Emosi g. Mengontrol Diri h. Menerima Diri Sendiri i. Komunikasi dengan: teman dan keluarga. j. Komunikasi dengan: petugas kesehatan k. Melakukan kegiatan sosial l. Melakukan doa secara teratur. 2. Agar pasien TB paru mampu mengidentifikasi masalah fisik, psikologi, sosial dan spiritual. 3. Agar pasien TB Paru dapat mengidentifikasi kemampuan dirinya untuk mengatasi /mengelola sendiri masalah-masalah fisik, psikologi, sosial dan spiritual. 4. Agar pasien TB paru dapat menerapkan cara-cara mengelola dirinya. Agar pasien TB paru meningkatkan kemampuan dirinya untuk dapat melakukan pengelolaan dirinya dengan mengatasi hambatan yang diterima. 6. Agar pasien TB paru dapat mengevaluasi dirinya dalam kemampuan pengelolaan dan perawatan dirinya melalui kartu sehat mandiri, dengan level nilai kemamdirian dikembangkan dengan pasien sadar bahwa kemampuan merawat diri itu penting, kemudian pasien mau meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam merawat diri, dan pasien mampu mempertahankan kemampuan merawat diri dalam kondisi apapun, dengan nilai 1 dan 2 pasien mampu memahami dan menyadari tentang pentingnya perawatan diri, nilai 3
berarti pasien sering diingatkan karena menemukan hambatan dalam pelaksananya, nilai 4, pasien mampu mengatasi hambatan sehingga jarang diingatkan, nilai 5 berarti pasien mampu mempertahankan perawatan diri. Pencapaian tujuan diatas maka pengorganisasian dalam program SOWAN disusun sebagai berikut: