SAP Pencegahan Resiko Jatuh Pada Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) RESIKO JATUH PADA LANSIA Laporan ini Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik Dosen Ibu Linlin Lindayani, PhD



Disusun oleh Nama



: Irma Fatimah



Nim



: 320094



SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI BANDUNG 2020/2021



SATUAN ACARA PENYULUHAN RESIKO JATUH PADA LANSIA



Topik



: Resiko Jatuh Pada Lansia



Sub Topik



: Pencegahan Jatuh Pada Lansia



Sasaran



: Ny. I dan pasien lansia di BPSTW



Hari / Tanggal : Sabtu, 23 Januari 2021 Waktu / Jam



: 15-20 menit



Tempat



: Jl soekarno Hatta No 550 kota Bandung



TUJUAN UMUM Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan para lansia di Wisma Ratulangi dapat memperlihatkan upaya menghindari cedera (jatuh).



TUJUAN KHUSUS Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit tentang pencegahan cedera / jatuh diharapkan para lansia dapat : 1.



Menyebutkan faktor penyebab jatuh dengan bahasanya sendiri



2.



Menyebutkan cara-cara pencegahan jatuh dengan baik



METODE PENYULUHAN Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan tentang pencegahan jatuh pada lansia ini adalah: 1.



Metode Ceramah Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi-materi yang telah dipersiapkan.



2.



Metode Tanya-Jawab Metode ini digunakan untuk tanya-jawab materi-materi yang telah dikemukakan dan pokok bahasan yang belum dimengerti.



MEDIA Media yang digunakan dalam pendidikan kesehatan pencegahan jatuh pada lansia ini adalah leaflet.



MATERI Terlampir



SETTING TEMPAT



Perorganisasian 1.



: Penyuluh



2.



: Peserta



Rincian Tugas a. Penyuluh



: Yang membagikan leaflet, memberikan materi dan mengevaluasi hasil penyuluhan



KEGIATAN PENYULUHAN No 1.



Materi dan Tahapan Waktu



Kegiatan Penyuluh



Kegiatan Peserta



Pembukaan



1. Mengucapkan salam



1. Menjawab salam



(5 menit)



2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan memperhatikan



3. Kontrak waktu



3. Menyetujui



4. Menjelaskan



4. Mendengarkan dan



tujuan penyuluhan 2.



Kegiatan Inti (10 menit)



1. Menyebutkan dan menjelaskan faktor-



memperhatikan 1. Mendengarkan dan memperhatikan



faktor penyebab jatuh 2. Menyebutkan dan menjelaskan cara-



2. Mendengarkan dan memperhatikan



cara pencegahan jatuh 3. Tanya jawab



3. Memberi respon / jawaban



3.



Penutup



1. Kesimpulan dari



(5 menit)



penyuluhan 2. Salam penutup



1. Mendengarkan



2. Mendengarkan dan menjawab salam



Lampiran MATERI PENYULUHAN



A.



Faktor-Faktor Penyebab Jatuh Pada Lansia Faktor penyebab jatuh pada lansia dapat dibagi dalam 2 golongan besar yaitu faktor intrinsic dan factor ekstrinsik. 1.



Faktor Intrinsik Faktor intrinsik dapat disebabkan oleh proses penuaan dan berbagai penyakit seperti Stroke dan TIA yang mengakibatkan kelemahan tubuh sesisi, Parkinson yang mengakibatkan kekakuan alat gerak, maupun Depresi yang menyebabkan lansia tidak terlalu perhatian saat berjalan. Gangguan kesehatan pun seperti misalnya Katarak dapat meningkatkan



resiko



jatuh



pada



lansia.



Gangguan



system



kardiovaskuler akan menyebabkan Syncope yang sering menyebabkan jatuh pada lansia. Jatuh juga dapat disebabkan oleh Dehidrasi. Dehidrasi bisa disebabkan oleh diare, demam, asupan cairan yang kurang atau penggunaan diuretik yang berlebihan. 2.



Faktor Ekstrinsik Faktor-faktor lingkungan pun dapat menyebabkan resiko jatuh meningkat, seperti: Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua atau tergeletak di bawah, tempat tidur tidak stabil, atau tempat berpegangan yang tidak kuat atau tidak mudah dipegang, lantai tidak datar, licin atau menurun, karpet yang tidak di-lem dengan baik, keset yang tebal / menekuk pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser, lantai licin atau basah, penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan), alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat maupun cara penggunaannya.



B.



Pencegahan Jatuh Pada Lansia 1.



Latihan Fisik Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan kekuatan tungkai & tangan, memperbaiki keseimbangan,



koordinasi dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan. Latihan fisik juga bisa mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah satunya adalah berjalan kaki. 2.



Modifikasi Lingkungan a)



Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk menghindari pusing akibat suhu.



b)



Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu.



c)



Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.



d)



Pasang pegangan tangan pada tangga dan kamar mandi.



e)



Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang biasa untuk melintas.



f)



Gunakan lantai yang tidak licin.



g)



Atur letak furniture supaya jalan untuk melintas mudah untuk dilewati, menghindari tersandung.



h) 3.



4.



Hindari furniture yang beroda.



Memperbaiki Kebiasaan Lansia a)



Berdiri dari posisi duduk atau jongkok jangan terlalu cepat.



b)



Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.



c)



Mengambil barang dengan cara yang benar di lantai.



d)



Hindari olahraga berlebihan.



Alas Kaki a)



Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar.



b)



Jangan berjalan hanya dengan kaos kaki karena sulit untuk menjaga keseimbangan.



c)



Pakai sepatu yang antislip atau sandal yang berbahan karet tidak licin.



5.



Alat Bantu Jalan Pada penggunaannya, alat bantu jalan memang membantu meningkatkan keseimbangan, namun di sisi yang lain menyebabkan



langkah yang terputus dan kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak menggunakan roda, karena itu penggunaan alat bantu ini harulah direkomendasikan secara individual. Alat bantu jalan seperti cane (tongkat), crutch (tongkat ketiak) dan walker. Jika hanya 1 ekstremitas atas yang akan digunakan, lansia dianjurkan menggunakan cane. Pemilihan cane tipe apa yang digunakan, ditentukan oleh kebutuhan dan frekuensi menunjang berat badan. Jika kedua ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu menunjang berat badan, alat yang paling cocok digunakan adalah four-wheeled walker. Jika kesua ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat badan, maka pemilihan alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalam menunjang berat badan. 6.



Memelihara Kesehatan Tulang a)



Suplemen nutrisi terutama kasium dan vitamin D terbukti meningkatkan densitas tulang dan mengurangi resiko jatuh pada lansia.



b)



Berhenti merokok



c)



Hindari konsumsi alcohol



d)



Latihan fisik