12 0 205 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PRAKTIK PROFESI STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
JUDUL PROGRAM: PENYULUHAN MENGENAI “Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis” BIDANG KEGIATAN: PROMOSI KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan Oleh : Kelompok 4 Hayu Ulfanigrum
NIM 132023143008
Widiyas Ulfia Rachma
NIM 132023143014
Arlesiane B. Ndjurumbaha
NIM 132023143016
Ranee Dewi aneke
NIM 132023143018
Ipung Jatmiko
NIM 132023143021
Ulfa Nafi’atuzzakiyah
NIM 132023143019
Ragil Titi Hatmani
NIM 132023143002
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2021
LEMBAR PENGESAHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis”
Surabaya, 2 April 2021
Menyetujui, Pembimbing Akademik
Dr. Ika Yuni Widyawati, S.Kep.Ns.,M.Kep.Ns.,Sp.Kep.MB. NIP. 197806052008122001
Pembimbing klinik
Wahyu Putri Sulistianing, S.Kep.,Ns NIP : 198102102012122002
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Sasaran
: Mahasiswa Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah
Bidang Studi : Keperawatan Medikal Bedah Topik
: Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis
Hari/tanggal : Jumat, 2 April 2021 Tempat
: Hemodialisis
Waktu
: Pukul 09.30 – 10.00 WIB
Pelaksana
: Mahasiswa Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah Kelompok 4
1. Tujuan 1.1 Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga tentang Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis. 1.2 Tujuan Instruksional Khusus Setelah mendapat penyuluhan, peserta diharapkan dapat: 1) Mengetahui Definisi Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 2) Mengetahui Indikasi dilakukan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 3) Mengetahui Tujuan Pemasangan dan Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 4) Mengetahui Klasifikasi Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 5) Mengetahui Tipe – Tipe Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 6) Mengetahui Cara Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 2. Sasaran Pasien dan Keluarga 3. Materi 1) Definisi Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 2) Indikasi Dilakukan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 3) Tujuan Pemasangan dan Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 4) Klasifikasi Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 5) Tipe – Tipe Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 6) Cara Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 4. Metode 1) Ceramah
2) Tanya jawab 5. Media Leaflet 6. Setting Tempat Dilakukan secara langsung di Ruangan Hemodialisis 7. Pengorganisasian Pembimbing akademik
: Dr. Ika Yuni Widyawati, S.Kep.Ns., M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB.
Penyaji
: Widiyas Ulfia Rachma
Moderator
: Ranee Dewi Aneke
Observer
: Hayu Ulfanigrum,
Fasilitator
: Ulfa Nafi’atuzzakiyah, Ragil Titi.
Pembuat Materi
: Ipung Jatmiko dan Arlesiane Bida N.
Peserta
: Pasien dan Keluarga
8. Job Description No. Nama Sie
Job Description
1.
Penyaji
2.
Moderator
1. Menyampaikan materi penyuluhan melalui leaflet 2. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan disampaikan sebelum menyampaikan materi penyuluhan 3. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta 1. Memandu jalannya penyuluhan dan sesi tanya jawab 2. Membuka acara dan menyampaikan maksud serta tujuan kegiatan penyuluhan 3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme kegiatan 4. Melakukan evaluasi hasil tentang materi yang telah disampaikan 5. Menutup acara penyuluhan
3.
Observer
4.
Fasilitator
9. Pelaksanaan
1. Mengawasi dan mengevaluasi selama penyuluhan berlangsung 2. Mencatat situasi pendukung dan penghambat proses kegiatan penyuluhan 1. Sebagai fasilitator presentasi 2. Meminta tanda tangan peserta yang hadir (presensi) 3. Membantu moderator dalam mendokumentasikan pertanyaan untuk evaluasi hasil 4. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1.
1 Menit
1) Menjawab salam 2) Mengenal tim penyuluh 3) Mengetahui kontrak waktu penyuluhan 4) Mengerti tujuan dari penyuluhan 5) Tahu apa saja yang akan disampaikan
2.
12 Menit
Pembukaan: 1) Mengucapkan salam 2) Memperkenalkan diri dan kelompok 3) Menjelaskan kontrak waktu 4) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 5) Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan Pelaksanaan: Penyaji mengkaji pengetahuan peserta tentang Akses Vaskuler dan menjelaskan materi tentang: 1. Definisi Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 2. Indikasi Dilakukan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 3. Tujuan Pemasangan dan Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 4. Klasifikasi Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 5. Tipe – Tipe Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis 6. Cara Perawatan Akses Vaskuler pada Pasien Hemodialisis Diskusi/ Tanya jawab dan evaluasi: 1) Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya kemudian didiskusikan bersama 2) Memberikan reinforcement kepada peserta bila dapat menjawab dan menjelaskan kembali pertanyaan/ materi. Terminasi: 1) Menyimpulkan materi yang telah disampaikan 2) Mengucapkan terimakasih kepada peserta dan mengucapkan salam
3.
1 Menit
4.
1 Menit
1) Menyebutkan apa diketahui tentang Vaskuler 2) Mendengarkan memperhatikan materi
yang Akses dan
1) Mengajukan pertanyaan 2) Membantu menjawab pertanyaan
Mendengarkan salam
dan
membalas
penutup 10. Evaluasi 1) Kriteria struktur (Pra-pelaksanaan) a) Kesiapan SAP sebelum kegiatan dimulai b) Kesiapan materi penyuluhan c) Kesiapan media penyuluhan: Leaflet d) Kesiapan peserta yang hadir 2) Kriteria proses (Saat pelaksanaan) a) Peserta mendengarkan dan memperhatikan materi yang disampaikan penyaji selama penyuluhan berlangsung b) Adanya interaksi antara penyaji dengan peserta penyuluhan berupa tanya jawab via kolom komentar di media sosial (minimal 3 pertanyaan dari peserta) c) Pengorganisasian kelompok penyaji berjalan sesuai dengan job description d) Suasana tertib dan kondusif selama penyuluhan berlangsung 3) Kriteria hasil (Pasca Pelaksanaan) 1. Kegiatan dilakukan diminimal 3 media sosial masing masing mahasiswa 2. Masyarakat tertarik dengan topic yang dibahas ditandai dengan pertanyaan di kolom komentar 3. Pengorganisasian kelompok penyaji melaksanakan tugas dan kewajiban perannya dengan baik
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN PERAWATAN AKSES VASKULER PADA PASIEN HEMODIALISIS 1. Definisi Akses vaskuler pada hemodialisis adalah tempat keluar masuknya darah saat dilakukan tindakan hemodialysis.Akses vaskuler menghubungkan sirkulasi antara sirkulasi darah di tubuh pasien dengan sirkulasi darah di luar tubuh pasien.Akses vaskular hemodialisis yang ideal adalah yang menyediakan akses yang andal dan bebas komplikasi untuk memberikan dialisis yang ditentukan dan juga sesuai untuk kebutuhan pasien tertentu (KDOQI, 2020). 2. Indikasi Pasien dengan penyakit ginjal kronis (PGK) yang sedang mempersiapkan untuk memulai hemodialisis (predialisis), transisi dari modalitas penggantian ginjal lain (dialisis peritoneal [PD] atau gagal / gagal transplantasi ginjal), atau sudah menjalani hemodialisis dengan kegagalanakses arteriovenosa (AV) atau kateter hemodialisis (CVC) akan memerlukan pertimbangan untuk akses vaskuler hemodialisis.Namun, kebutuhan aktual untuk akses vaskuler hemodialisis (akses dialisis peritoneal atau persiapan transplantasi ginjal) bergantung pada penyakit ginjal tahap akhir (ESKD) yang diindividualisasikan oleh pasien saat ini (KDOQI, 2020). 3. Tujuan Pemasangan dan Perawatan Akses Vaskuler Tujuan Pemasangan Akses Vaskuler Menghubungkan sistem peredaran darah pasien dengan membrane dialiser melalui ekstrakorporeal sirkuit. Tujuan Perawatan Akses Vaskuler Mencegah terjadinya infeksi dan mempertahankan lifetime akses vaskuler. 4. Klasifikasi Akses Vaskuler Klasifikasi menurut KDOQI (2018): a) Akses Vaskuler Temporer Dipakai dalam jangka waktu tertentu / jangka pendek / tidak menetap b) Akses Vaskuler Permanen Dipakai terus-menerus / menetap / jangka waktu lama. 5. Tipe – Tipe Akses Vaskuler
a. Arteriovenous Fistula (AVF) o Pengertian Tipe akses vascular permanen yang dibuat dengan cara menyambungkan pembuluh darah arterial dan pembuluh darah venous melalui operasi pembedahan dibawah kulit. o Tujuan Meningkatkan aliran darah venous pasien, sehingga aliran tersebut dapat dipakai untuk mengalirkan darah pada saat tindakan hemodialysis. o Lokasi Radio cephalic pada pergelangan tangan sering disebut Brescia-Cimino Anastomosis. Brachiocephalic pada lipatanlengan. o Kelebihan 1.
Bersifat permanen
2.
Terletak di bawah kulit
3.
Aliran darah kuat
4.
Resiko rendah komplikasi
5.
Angka hospitalisasi rendah
6.
Lebih awet dibandingkan dengan CVC
o Kekurangan 1. Dapat gagal maturasi 2. Tidak dapat segera digunakan (paling baik setelah 6 – 8 minggu). 3. Tidak semua pasien memiliki aliran darah yang baik o Komplikasi 1. Hematoma 2. Infeksi 3. Aneurisma 4. Stenosis 5. Iskemik 6. Thrombosis b. Arteriovenous Graf (AVG)
Pengertian
Akses vascular permanen yang dibuat dengan cara menghubungkan pembuluh darah arterial dan pembuluh darah venous dengan menggunakan tambahan pembuluh darah / tubesintetik yang ditanamkan/graf melalui pembedahan.
Tujuan Dipakai untuk mengalirkan darah pada saat tindakan HD apabila AVF sudah tidak memungkinkan lagi.
Lokasi dan Cara Straight graf (Lurus), menghubungkan arteri radialis dipergelangan tangan dengan vena basilika dikubiti loop atau curve graf (Lengkung), menghubungkan arteri brakhialis dengan vena brakhialis dibagian lengan atas atau arteri brakhialis dengan vena aksilaris.
Kelebihan 1. Terletak di bawah kulit 2. Area kanulasi lebih luas 3. Mudah untuk dikanulasi 4. Waktu maturase lebih pendek dibandingkan dengan AVF (2 minggu).
Kekurangan 1. Angka hospitalisasi meningkat 2. Harga lebih mahal 3. Angka infeksi lebih besar disbanding AVF
Komplikasi 1. Hematoma 2. Infeksi 3. Aneurisma 4. Stenosis 5. Iskemik 6. Thrombosis
c. Central Venous Catheter HD (CVC) / Catheter Double Lumen (CDL) Pengertian
Sebuah kateter yang memiliki dua lumen dan satu ujung yang diinsersikan ke dalam pembuluh darah vena sentral (vena kafainferior melalui vena femoralis atau vena kava superior melalui vena jugularis interna atau vena subclavia). Klasifikasi a) Kateter Non Cuff atau Non Tunnel (3 minggu) Kateter ini lebih panjang, memiliki satu ujung dengan dua lumen dan memiliki cuff. Kateter diinsersikan ke dalam venous dengan exit site di tempat yang berbeda. Terdapat tunnel sebagai barrier terhadap mikroba atau masuknya endotoksin ke dalam venous. Kelebihan 1) Mudah dipasang 2) Dapat segera digunakan 3) Mengurangi rasa sakit 4) Mudah dilepas 5) Menurunkan resiko gangguan jantung Kekurangan 1) Mudah clotting, thrombosis 2) Kurang awet