Sap Selaput Darah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN SELAPUT DARAH DARI PERSPEKTIF BUDAYA DAN ETIKOLEGAL KEBIDANAN PADA PEMERIKSAAN REPRODUKSI REMAJA Dosen Pembimbing : Sheilla Tania Marcelina, S.Keb.,Bd.,M.Kes



Disusun oleh : 1. Triska Ferdiana Permatasari



(P17311183037)



2. Laila Fitria Rosidi



(P17311183044)



3. Misna Kristina



(P17311183047)



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN KEBIDANAN MALANG 2022



SATUAN ACARA PENYULUHAN SELAPUT DARAH DARI PERSPEKTIF BUDAYA DAN ETIKOLEGAL KEBIDANAN PADA PEMERIKSAAN REPRODUKSI REMAJA



I.



Identitas SAP Topik



: Selaput Darah Dari Perspektif Budaya Dan Etikolegal Kebidanan Pada Pemeriksaan Reproduksi Remaja



Sub Pokok Bahasan



: Konsep dasar perspektif budaya terhadap selaput darah dan etikolegal kebidanan pada pemeriksaan reproduksi remaja a. Pengertian b. Tipe tipe c. Penyebab Kerusakan d. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan e. Selaput Darah Kaitannya Dengan Keperawanan



II.



Sasaran



: Remaja akhir usia 18-21 tahun



Hari/Tanggal



: Rabu, 21 September 2022



Waktu



: 60 menit



Tempat



: Lab Kebidanan



Penyuluh



: Triska Ferdiana



Identifikasi Masalah Arus globalisasi yang semakin kuat menyebabkan remaja menjadi budak modernisasi yang mana menganggap keperawanan sebagai fitrah yang yang tidak lagi berharga. Bahkan tidak asing lagi bahwa keperawanan kini bisa dikomersilkan hanya untuk mengikuti lifestyle, parahnya lagi model pacaran yang melewati batas seperti kissing, necking, petting dan intercouse. Hal tersebut menjadi pemicu remaja perempuan memberikan mahkota harga dirinya sebagai tanda cinta maupun pemuan nafsu sekejap yang menyebabkan kehilangan keperawanannya (virginity). Anggapan



remaja sekarang bahwa keperawanan tidak lagi menjadi sebuah harga diri maupun kehormatan kaum perempuan di dalam kehidupan bermasyarakat. Namun bagi laki laki itu adalah hal teramat penting, karena wanita yang tidak perawan lagi biasanya dinilai sebelumnya ada yang mendahului dan hal ini akan menjadi obsesi yang berkepanjangan serta akan menjadi pondasi keretakan rumah tangga. Bagi laki-laki sendiri, ia memiliki alasan kuat untuk menceraikan istrinya. Banyak kisah perkawinan yang hanya bertahan sehari, permasalahan utamanya adalah keperawanan. Beberapa adat istiadat dan kebiasaan sosial telah memberikan perhatian yang besar terhadap masalah keperawanan ini dan menjadikannya tanda atas kehormatan seorang wanita dan sobeknya selaput dara sebelum menikah menjadi tanda atas rusaknya wanita tersebut. Hal itu mengakibatkan terjadinya reaksi dari para suami, keluarga si gadis dan masyarakat. Ada yang hanya berupa sangkaan dan keraguan, dan ada pula yang sampai menyebabkan hancurnya rumah tangga dan bencana atas gadis yang dituduh tersebut. Di negara-negara bagian timur (termasuk Indonesia), selaput dara memang menjadi simbol kesucian seorang wanita. Pada umumnya laki-laki hanya mau menikahi wanita yang masih utuh selaput daranya. Tandanya adalah adanya darah yang keluar ketika berhubungan seksual pertama kali. Darah itu berasal dari robekan selaput dara. Perspektif tersebut masih jauh dari kata benar karena kurangnya pengetahuan mengenai selaput darah. Untuk itu perlu adanya sebuah penyuluhan bagi remaja mengenai selaput darah yang berkaitan dengan keperawanan seorang wanita. III. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan remaja diharapkan mampu memahami tentang selaput darah dari perspektif budaya dan etikolegal kebidanan pada pemeriksaan reproduksi remaja. IV.



Tujuan Instruksional Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan remaja mampu menjelaskan :



a. Pengertian Selaput Darah b. Tipe tipe Selaput Darah c. Penyebab Kerusakan Selaput Darah d. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan e. Selaput Darah Kaitannya Dengan Keperawanan V.



Materi a. Pengertian Selaput Darah b. Tipe tipe Selaput Darah c. Penyebab Kerusakan Selaput Darah d. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan e. Selaput Darah Kaitannya Dengan Keperawanan



VI.



Metode Ceramah



VII. Media a. Power Point b. Leaflet VIII. Kegiatan Penyuluhan No.



Tahapan



Waktu



Kegiatan Penyuluhan



1.



Pendahuluan



10 menit



1. Mengucapkan salam



1. Menjawab salam



2. Memperkenalkan



2. Mendengarkan



diri 3. Membagikan lembar pretest



Kegiatan Peserta



dan memperhatikan 3. Mengisi lembar pretest



2.



Inti



40 menit 1. Menyampaikan



1. Mendengarkan



materi :



dan



a. Pengertian



memperhatikan



Selaput Darah b. Tipe tipe Selaput Darah c. Penyebab



dengan seksama 2. Bertanya terkait materi yang belum dipahami



Kerusakan Selaput Darah d. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan e. Selaput Darah Kaitannya Dengan Keperawanan 2. Membuka sesi tanya jawab 3.



Penutup



10 menit



1. Menyampaikan kesimpulan dari



1. Mendengarkan dengan baik



materi penyuluhan



2. Menjawab salam



(ada evaluasi)



3. Mengisi lembar



2. Mengucapkan salam



post test



3. Membagikan lembar post test



IX.



Evaluasi a.



Struktur 1. Pemberitahuan kepada pihak Puskesmas bahwa akan dilakukan penyuluhan mengenai selaput darah dari perspektif budaya dan etikolegal kebidanan pada pemeriksaan reproduksi remaja. 2. Materi, media penyuluhan tersedia 3. Konsultasi kepada dosen pembimbing sebelum penyuluhan



4. Tempat pelaksanaan yang sudah sesuai dengan SAP b.



Proses 1. Remaja kooperatif selama penyuluhan 2. Penyuluhan dilakukan sesuai materi dan waktu yang telah ditetapkan 3. Mahasiswa bertugas sesuai perannya 4. Para remaja aktif dalam sesi tanya jawab



c.



Program Remaja mampu menyebutkan : 1. Pengertian Selaput Darah 2. Tipe tipe Selaput Darah 3. Penyebab Kerusakan Selaput Darah 4. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan 5. Selaput Darah Kaitannya



X.



XI.



Pengorganisasian Penanggung jawab



: Misna Kristina



Moderator



: Misna Kristina



Pemateri



: Triska Ferdiana



Dokumentasi



: Laila Fitria



Fasilitator



: Laila Fitria



Penataan Tempat



XII. Daftar Pustaka Pranoto, N. 2005. Virgin? Sex and teens. Yayasan Obor Indonesia. Putri, P. P. 2019. Stereotip Makna Keperawanan (Virginity) Remaja Perempuan Dalam Masyarakat Pedesaan. Martabat, 3(2), 225-46. Rambe, P. R. 2018. Pandangan ulama kota medan terhadap hukum operasi selaput dara (studi kasus di rumah sakit Columbi Asia Medan) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).



Lampiran 1 : Materi MATERI PENYULUHAN 1. Pengertian Selaput Dara a) Ditinjau dari sudut Medis Selaput dara atau dalam bahasa ingrisnya lebih di kenal dengan sebutan “hymen” adalah suatu lipatan membranosa atau “selaput” tipis, yang menutupi seluruh atau sebagian ofisium eksternal vagina. Bentuknya biasaanya bulat sebagaimana bentuk liang vagina, tetapi juga memunyai bentuk yang berbeda-beda. Konsistensi selaput dara juga berbeda-beda, ada yang kaku sampai yang lunak, letaknya hanya 1-2 cm dari bibir vagina. Didalam buku lain selaput dara atau disebut juga hymen adalah lipatan selaput lendir yang menutupi pintu liang senggama untuk sebagian. Jika keperawanan sudah diidentikkan dengan selaput dara maka keperawanan itu juga sama dengan anggota tubuh lainnya, bisa tertimpa kerusakan, baik secara keseluruhan atau sebagian, dikarenakan oleh kecelakaan yang disengaja atau yang tidak disengaja, karena perbuatan manusia yang memang itu perbuatan maksiat atau yang bukan maksiat. Biasanya, selaput dara itu robek begitu zakar laki-laki masuk ke dalam vagina untuk pertama kali. terobeknya selaput dara ini disebut deflorasi. Selaput dara inilah yang sering diidentikkan dengan keperawanan seorang wanita. Dengan kata lain keperawanan merupakan petunjuk anatomis yang memperlihatkan keutuhan selaput dara ini. Fungsi selaput dara secara biologis sampai sekarang masih belum ada kepastian, dan hanya terdapat pada manusia. Para ilmuwan mengadakan penelitian bahwa selaput dara itu dapat melindungi bayi dalam rahim dari infeksi, melalui selaut dara ini pula, darah haid keluar saat perempuan itu menstruasi, sedangkan secara sosial berfungsi sebagai lambang keperawanan seorang wanita. b) Ditinjau dari Hukum Islam Istilah “perawan” adalah wanita yang belum pecah selaput daranya karena hubungan seksual dan belum pernah disentuh laki-laki. Dalam fikih dinyatakan bahwa perawan adalah wanita yang belum pernah kehilangan keperawanannya melalui hubungan seksual baik itu dalam ikatan yang halal, haram ataupun yang syubhat. Dikatakan bahwa jika seorang wanita kehilangan keperawanannya sebab jatuh, keluarnya darah haid yang berlebihan, memasukkan jari dan semisalnya, seperti berhubungan seksual pada dubur, maka wanita tersebut masih dikatakan perawan, karena dia tidak melakukan hubungan seksual di tempat keperawanan. Dari pengertian kata



"perawan" di atas, dapat disimpulkan bahwa status keperawanan seseorang itu dapat dilihat dari dua segi, yakni secara biologis (anatomi) dan secara sosiologis. Secara biologis status keperawanan itu dapat dilihat dari pecah atau tidaknya selaput dara. Sedangkan secara sosiologis, wanita dikatakan masih perawan jika ia belum pernah melakukan hubungan sekaual dengan lawan jenisnya. Keperawanan seringkali dipahami secara dangkal oleh sebagian masyarakat. Dan kehilangan keperawanan (dalam pengertian anatomis) telah dipandang sebagai hal yang paling menakutkan, bahkan lebih menakutkan dari kehilangan nilai-nilai moral itu sendiri. Selembar selaput dara seakan-akan identik dengan sebuah kehormatan. Islam tidak mengenal paradigma moral yang penuh pelecehan seperti di atas. Aturan tentang perilaku seksual seorang muslim tidak bergantung pada biologi selaput dara. Artinya, batasan-batasan moral dalam perilaku seksual seorang muslim, tidak dimulai dan didahului dengan selembar kain yang ternoda dara dari selaput dara seorang perawan. Islam mengharuskan pemeluknya, baik laki-laki maupun perempuan, untuk senantiasa menjaga kehormatannya dan tidak menyerahkan kesuciannya, kecuali pada pasangan hidup yang sah menurut ajaran agama. Jadi setiap wanita wajib menjaga keperawanannya dan hanya boleh menyerahkannya pada suami. Sementara setiap laki-laki wajib menjaga keperjakaannya dan hanya boleh menyerahkannya pada istri. Moral islam lebih bertumpu pada nilai-nilai spiritual yang tercermin dalam tingkah laku kehidupan sehari-hari. Tuduhan yang dapat merusak kehormatan atau nama baik seorang perempuan atas dasar seperti itu sama sekali tidak dapat diterima oleh islam. 2. Tipe-Tipe Selaput Dara Ternyata tidak hanya tubuh yang bisa dilihat bentuknya, selaput dara pun mempunyai bentuk dengan derajat kelembutan dan fleksibilitas yang berbeda-beda. Berikut bentuk variasi selaput dara: a) Annular atau circular, adalah jenis yang berbentuk gelang, di mana selaput dara membentuk suatu cincin. b) Denticular, selaput dara dengan lubang yang ditepinya bergerigi. c) Lunar hymen, selaput dara yang berbentuk seperti bulan. d) Bifenestratus, selaput dara dengan dua lubang yang saling berdampingan dengan sebuah septum lebar diantara keduanya. e) Septate, selaput dara dengan lubang yang terbagi oleh septum yang sempit. f) Cribriform, selaput dara yang ditembus oleh lubang-lubang kecil tidak memiliki selaput dara. g) Microperforate, hampir sepenuhnya menutup tetapi ada lubang kecil. h) Imperforate, selaput dara yang menutup seluruh ofisium vagina.



Umumnya selaput dara robek ditandai dengan keluarnya darah. Tapi sebagian kecil wanita justru tidak mengeluarkan darah, ini disebabkan karena sesungguhnya selaput dara itu sangat sedikit mengandung pembuluh darah. Biasanya semakin tipis selaput dara seseorang maka darah yang keluar juga sedikit sehingga tidak kelihatan. Selaput dara juga mempunyai sifat-sifat yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Umumnya selaput dara itu tipis, sekalipun demikian ada sebagian wanita yang memiliki selaput dara tebal sehingga sekalipun pernah berhubungan intim, selaput daranya tidak robek. Secara medis, robeknya selaput dara tidak harus diikuti dengan keluarnya bercak darah. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, karena tiap-tiap selaput dara memiliki sifat-sifat yang berbeda diantaranya: a. Terlalu rapuh Bisa jadi selaput dara itu sudah robek sebelumnya karena terlalu rapuh. Biasanya beberapa jenis olah raga seperti berkuda, beladiri, bersepeda dan sebagainya bisa menjadi penyebab robeknya selaput dara. Apalagi kalau selaput daranya termasuk jenis yang rapuh. b. Kelewat elastis Tidak adanya bercak darah pada malam pertama mungkin saja disebabkan belum robeknya selaput dara karena sifatnya sangat elastis. Harap diketahui, membran ini sangat fleksibel. Pada beberapa kasus ditemukan bahwa elastisitas selaput dara memungkinkannya tidak robek pada waktu pertama kali berhubungan seksual, atau hanya merobek sebagian kecil dari selaput dara. c. Darahnya tidak banyak Karena terlalu tipisnya selaput dara, maka darah yang keluar juga sangat sedikit sehingga tidak kelihatan oleh mata, karena sesungguhnya selaput dara itu sangat sedikit mengandung pembuluh darah. Banyak orang yang mengira kalau selaput dara robek akan keluar banyak darah. Padahal karena sedemikian tipisnya, selaput dara yang robek tidak selalu menyebabkan keluar darah dalam jumlah banyak. d. Tidak punya selaput dara Perkembangan teknologi memungkinkan dilakukannya penelitian tentang selaput dara secara mendalam. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan karena dalam penelitian yang dilakukan para seksolog, ditemukan beberapa wanita yang sejak lahir memang tidak memiliki membrane ini. Dokter harus memeriksa vulva dari bayi perempuan segera setelah kelahiran untuk memastikan bahwa selaput daranya tidak tertutup



3. Penyebab Kerusakan Selaput Dara



Biasanya selaput dara itu robek begitu zakar laki-laki masuk ke dalam vagina untuk pertama kalinya (deflorasi),30 tetapi selaput dara yang tidak utuh bukan merupakan indikasi pasti pernah melakukan hubungan seksual. Untuk mengetahui beberapa penyebab robeknya selaput dara, maka disini akan dibagi ke dalam 2 jenis, yakni : a. Sebab selain hubungan seksual Yaitu rusaknya selaput dara karena kecelakaan yang tidak disengaja, misalnya karena jatuh, mengeluarkan darah haid terlalu banyak, kesalahan dalam sebagian operasi di tempat selaput dara. Hal lain misalnya, terjadi karena kecelakaan yang menimbulkan trauma atas selaput dara seperti olah raga lari, loncat tinggi, naik sepeda, naik kuda dan penggunaan tampon (pembalut) juga dapat merusak selaput dara. b. Sebab hubungan seksual Yaitu rusaknya selaput dara disebabkan karena hubungan seksual baik itu dalam ikatan perkawinan, atau di luar nikah, berupa paksaan atau tidak, sesekali atau berulang kali. Dalam hal ini juga termasuk perkosaan. Termasuk juga hubungan seksual yang dilakukan dengan masturbasi. Secara medis, ada perbedaan mencolok pada bentuk selaput dara akibat kecelakaan dengan rusaknya selaput dara akibat persetubuhan. Selaput dara yang rusak akibat kecelakaan atau perkosaan jumlah robekannya banyak dan bentuknya tidak teratur. Sedangkan yang rusak akibat hubungan intim jumlah robekannya tunggal. Keperawanan hanya dapat diperiksa oleh dokter, khususnya dokter ahli kandungan melalui pembuatan visum. Pada pemeriksaan melalui dubur, dokter akan melihat selaput dara lalu menentukan jenis robekannya, apakah sebab hubungan seksual atau sebab yang lain. 4. Selaput Darah dengan Keperawanan (Virginity) Virgin dapat diartikan gadis atau perawan, berasal dari bahasa Latin dan Yunani di mana memiliki keterkaitan dengan istilah virga yang berarti baru, ranting muda yang sering dipakai untuk istilah beberapa golongan dewi yang suci dalam mitologi Yunani. Perawan merupakan label kekuatan dan kebebasan. Keperawanan disebut sebagai simbol kebebasan dan kekuatan yang menempati titik terpenting dalam identitas perempuan, dalam buku karya Asri Supatmiati mengungkapkan keperawanan sebagai sebuah kondisi seorang perempuan yang belum sama sekali melakukan hubungan seksual sebelum menikah sehingga selaput dara masih utuh dan belum robek sampai perempuan tersebut melakukan aktivitas seksual dengan pasangan hidupnya yang sah. Selaput dara (hymen) menjadi salah satu bagian dalam organ reproduksi perempuan yang ternyata memiliki fungsi status sosial yang



tinggi di masyarakat dibandingkan dari fungsi anatominya. Maksudnya adalah robeknya selaput dara berpengaruh sangat penting pada label keperawanan yang melekat dalam lingkungan sosial daripada fungsi anatomis karena robeknya hymen tidak mempengaruhi kesehatan perempuan. Perempuan yang masih perawan dalam beberapa kebudayaan merujuk kepada seorang wanita muda atau wanita dewasa yang belum menikah dan belum melakukan hubungan seksual dengan seorang laki- laki. Umumnya pada masyarakat yang kuat akan budaya dan tradisi keperawanan terkait dengan identitas kesucian. Stigma masyarakat Indonesia yang terbentuk tentang status keperawanan seorang wanita ditentukan dengan ada tidaknya pendarahan yang terjadi saat hubungan seksual pertama kalinya saat menikah. Padahal hal itu tidak dapat dijadikan sebuah ukuran perawan atau tidaknya seorang perempuan karena adanya perbedaan jenis selaput dara setiap perempuan. Jika jenis selaput dara tebal maka akan susah sekali robek bahkan membutuhkan waktu hingga melahirkan, sebaliknya jika selaput dara tipis maka akan muda sekali robek atau rusak karena aktivitas yang berat atau akibat kecelakaan kecil sekalipun. Jadi pada dasarnya pengeluaran darah pada hubungan seksual di malam pertama tidaklah dapat dijadikan dasar untuk menentukan keperawanan seorang wanita. 5. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan Kehidupan remaja masa kini diyakini telah bergeser dari aturan dan moral yang berlaku, menganggap nilai keperawanan tidak lagi sakral. Hal ini diperkuat dengan gempuran aspek teknologi, informasi dan budaya asing yang sangat berpengaruh besar dalam perubahan sosial remaja diakibatkan penyebaran konten porno dan seksualitas melalui media massa maupun online tanpa batas. Keluarnya remaja perempuan dari rumah mereka, pergaulan bebas, merajalelanya pornografi membuat keadaan rangsangan seksual semakin parah dan tidak terkendali. Media pun pada realitasnya semakin gencar secara visual menampilkan tontonan seperti berpelukan, berciuman, bersentuhan, kencan, tidur bersama. Hal ini memiliki peran mendasar untuk mendorong diterimanya perilaku semacam itu sebagai norma. Kebanyakan korban berasal dari kelompok perempuan dan remaja perempuan. Keserbabolehan seksual telah menjadi gaya hidup yang modern dan menyebar dan menjadi sebuah kebiasaan yak dinikmati siapa saja. Namun dalam masyarakat pedesaan tag keperawanan pada remaja perempuan sangat dibelenggu dan dijadikan standar tersendiri untuk status perempuan. Keperawanan menjadi sebuah pembatas dan penghambat



kebahagiaan, keperawanan menjadi sebuah mitos dan imajinasi yang disejajarkan dengan realitas maupun adat istiadat. Lampiran 2 : Presensi Peserta DAFTAR HADIR PERSETA PENYULUHAN Selaput Darah Dari Perspektif Budaya Dan Etikolegal Kebidanan Pada Pemeriksaan Reproduksi Remaja NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15



NAMA



TTD



16 17 18 19 20



Lampiran 3 : Dokumentasi Kegiatan



Lampiran 4 : Lembar Pretest Posttest SOAL PRE DAN POST TEST SOAL SELAPUT DARAH DARI PERSPEKTIF BUDAYA DAN ETIKOLEGAL KEBIDANAN PADA PEMERIKSAAN REPRODUKSI REMAJA



Pilihlah jawaban di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang Ibu anggap benar, pilihan jawaban dapat lebih dari satu! 1. Apa yang dimaksud dengan selaput darah/hymen? a. Lipatan selaput lendir yang menutupi pintu liang senggama untuk sebagian b. Pengeluaran cairan dari organ reproduksi c. Darah akibat menstruasi 2. Robekan selaput darah disebut? a. Deflorasi



b. malflorasi



c. Diflorasi



3. Dibawah ini salah satu pernyataan seseorang dikatakan perawan jika? a. Belum berhubungan seksual b. Belum pernah disentuh laki-laki c. Melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis 4. Berikut pernyataan yang benar terkait keperawanan? a. Setiap wanita wajib menjaga keperawanannya dan hanya boleh menyerahkan nya pada suami b. Hubungan seksual dilakukan sebelum menikah c. Pernikahan dini tidak memiliki resiko 5. Tipe-tipe selaput dara kecuali… a. Annular b. Denticular c. kromosom 6. Berikut ini pernyataan yang benar terkait luner hymen.. a. Berbentuk bulam



b.bergerigi



c. berbentuk cincin



7. Seseorang dapat mengalami kerusakan selaput dara jika? a. Kecelakaan b. Mengkonsumsi minuman keras c. Merokok 8. Dikatakan selaput darah robek ditandai dengan? a. Keluar darah dari hidung b. Keluar darah dari vagina c. Tidak tahu 9. Kata lain dari gadis atau perawan? a. Virgin b. Tidak tahu c. Vergen 10. Penyebab perubahan sosial remaja? a. Teknologi yang sangat mempengaruhi b. Kurangnya pemahaman tentang media sosial c. introvert KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST & POST TEST 1. A 2. A 3. A 4. A 5. C



6. A 7. A 8. B 9. A 10. A