Sap Talasemia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN THALASEMIA



Disusun Oleh Iga Ayu Agustina 170614914401018



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 17 TAHUN 2019



SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan Hari/Tanggal Waktu Pertemuan Tempat Sasaran Metode Presentator



: Thalasemia : Kamis, 14 November 2019 : 20 menit : Poli anak : Pasien, keluarga pasien : Ceramah dan Tanya jawab : Iga Ayu Agustina



TUJUAN 1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang penyakit Thalasemia. 2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan peserta akan mampu : a. Menjelaskan pengertian penyakit Thalasemia b. Menjelaskan penyebab penyakit Thalasemia c. Menjelaskan jenis-jenis penyakit Thalasemia d. Menjelaskan gejala penyakit Thalasemia e. Menjelaskan mekanisme penurunan penyakit Thalasemia f. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit Thalasemia g. Menjelaskan yang terjadi jika penyakit Thalasemia tidak dirawat dengan benar h. Menjelaskan upaya pencegahan penyakit Thalasemia i. Menjelaskan tindakan yang dilakukan berhubungan dengan penyakit Thalasemia SUB POKOK BAHASAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Pengertian penyakit Thalasemia Penyebab penyakit Thalasemia Jenis-jenis penyakit Thalasemia Gejala penyakit Thalasemia Mekanisme Penurunan penyakit Thalasemia Penatalaksanaan penyakit Thalasemia Yang terjadi jika penyakit Thalasemia tidak dirawat dengan benar Upaya Pencegahan penyakit Thalasemia Tindakan yang harus dilakukan berhubungan dengan penyakit Thalasemia



KEGIATAN NO. 1.



2.



WAKTU 5 menit



20 menit



KEGIATAN PENYULUHAN PEMBUKAAN  Mengucapkan salam  Memperkenalkan diri  Menjelaskan topik, waktu dan tujuan penyuluhan KEGIATAN INTI  Menonton video mengenai



PESERTA   



Menjawab Mendengar Mendengarkan dan memperhatikan







Memperhatikan



                             



penyakit Thalasemia Menjelaskan pengertian penyakit Thalasemia Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement Menjelaskan penyebab penyakit Thalasemia Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement Menjelaskan jenis-jenis penyakit Thalasemia Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement Menjelaskan gejala penyakit Thalasemia Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement Menjelaskan mekanisme penurunan penyakit Thalasemia Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement Menjelaskan penatalaksanaan penyakit Thalasemia Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement Menjelaskan yang terjadi jika penyakit Thalasemia tidak dirawat dengan benar Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement Menjelaskan upaya pencegahan penyakit Thalasemia Memberikan kesempatan peserta







Memperhatikan







Mengajukan pertanyaan



  



Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan







Mengajukan pertanyaan







Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan



    



Mengajukan pertanyaan



 



Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan







Mengajukan pertanyaan



  



Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan







Mengajukan pertanyaan



  



Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan







Mengajukan pertanyaan



  



Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan







Mengajukan pertanyaan



  



Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan







Mengajukan pertanyaan



     



3.



15 menit



untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement Menjelaskan tindakan yang dilakukan berhubungan dengan penyakit Thalasemia Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement



PENUTUP  Bersama peserta menyimpulkan atau merangkum kembali apa yang telah disampaikan  Mengevaluasi pengetahuan peserta tentang materi yang telah disampaikan  Penyerahan/ pembagian leaflet  Melakukan terminasi 



Memberi salam untuk menutup pertemuan



  



Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan







Mengajukan pertanyaan







Mengemukakan pendapat Mendengarkan











Bersama-sama menyimpulkan







Menjawab pertanyaan



 



Menerima leaflet Memperhatikan dan mendengarkan menjawab salam







METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab MEDIA/ALAT BANTU 1. Leaflet 2. Lembarbalik



KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur : a. Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan b. Persiapan dilaksanakan satu hari sebelum acara 2. Evaluasi Proses : a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 2 peserta b. Media yang digunakan adalah leaflet dan lembarbalik c. Waktu penyuluhan adalah 40 menit d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan e. Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan berlangsung g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan



3. Evaluasi Hasil : a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan memahami tentang pengertian penyakit thalasemia, penyebab penyakit thalasemia, jenis-jenis penyakit thalasemia, gejala penyakit thalasemia, mekanisme penurunan penyakit thalasemia, penatalaksanaan penyakit thalasemia, yang terjadi jika penyakit thalasemia tidak dirawat dengan benar, upaya pencegahan penyakit thalasemia, tindakan yang harus dilakukan berhubungan dengan penyakit thalasemia. b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan perilaku kesehatan, yaitu skrining test untuk thalasemia.



THALASEMIA A.    DEFINISI   Thalasemia adalah kelainan kongenital, anomali pada eritropoeisis yang diturunkan dimana hemoglobin dalam eritrosit sangat berkuarang, oleh karenanya akan terbentuk eritrosit yang relatif mempunyai fungsi yangsedikit berkurang (Supardiman, 2002).  Thalasemia merupakan kelompok kelainan genetik heterogen yang timbul akibat berkurangnya kecepatan sintesis rantai alpha atau beta. B. ETIOLOGI



Thalassemia bukan penyakit menular melainkan penyakit yang diturunkan secara genetik dan resesif. Penyakit ini diturunkan melalui gen yang disebut sebagai gen globin beta yang terletak pada kromosom 11. Pada manusia kromosom selalu ditemukan berpasangan. Gen globin beta ini yang mengatur pembentukan salah satu komponen pembentuk hemoglobin. Bila hanya sebelah gen globin beta yang mengalami kelainan disebut pembawa sifat thalassemia-beta. Seorang pembawa sifat thalassemia tampak normal/sehat, sebab masih mempunyai 1 belah gen dalam keadaan normal (dapat berfungsi dengan baik). Seorang pembawa sifat thalassemia jarang memerlukan pengobatan. Bila kelainan gen globin terjadi pada kedua kromosom, dinamakan penderita thalassemia (Homozigot/Mayor). Kedua belah gen yang sakit tersebut berasal dari kedua orang tua yang masing-masing membawa sifat thalassemia. Pada proses pembuahan, anak hanya mendapat sebelah gen globin beta dari ibunya dan sebelah lagi dari ayahnya. Bila kedua orang tuanya masing-masing pembawa sifat thalassemia maka pada setiap pembuahan akan terdapat beberapa kemungkinan. Kemungkinan pertama si anak mendapatkan gen globin beta yang berubah (gen thalassemia) dari bapak dan ibunya maka anak akan menderita thalassemia. Sedangkan bila anak hanya mendapat sebelah gen thalassemia dari ibu atau ayah maka anak hanya membawa penyakit ini. Kemungkinan lain adalah anak mendapatkan gen globin beta normal dari kedua orang tuanya. C. Tanda dan gejala lain dari thalasemia yaitu : 1.      Thalasemia Mayor: §  Pucat §  Lemah §  Anoreksia §  Sesak napas §  Peka rangsang §  Tebalnya tulang kranial §  Pembesaran hati dan limpa / hepatosplenomegali §  Menipisnya tulang kartilago, nyeri tulang §  Disritmia §  Epistaksis §  Sel darah merah mikrositik dan hipokromik §  Kadar Hb kurang dari 5gram/100 ml §  Kadar besi serum tinggi §  Ikterik §  Peningkatan pertumbuhan fasial mandibular; mata sipit, dasar hidung lebar dan datar.



2.      Thalasemia Minor §  Pucat §  Hitung sel darah merah normal §  Kadar konsentrasi hemoglobin menurun 2 sampai 3 gram/ 100ml di bawah kadar normal Sel darah merah mikrositik dan hipokromik sedang D. KOMPLIKASI Akibat anemia yang berat dan lama, sering terjadi gagal jantung. Tranfusi darah yang berulang ulang dan proses hemolisis menyebabkan kadar besi dalam darah sangat tinggi, sehingga di timbun dalam berbagai jarigan tubuh seperti hepar, limpa, kulit, jantung dan lain lain. Hal ini menyebabkan gangguan fungsi alat tersebut (hemokromatosis). Limpa yang besar mudah ruptur akibat trauma ringan. Kadang kadang thalasemia



disertai tanda hiperspleenisme seperti leukopenia dan trompositopenia. Kematian terutama disebabkan oleh infeksi dan gagal jantung E. PENATALAKSANAAN 1.      Hingga kini belum ada obat yang tepat untuk menyembuhkan pasien thalasemia. Transfusi darah diberikan jika kadar Hb telah rendah sekali (kurang dari 6 gr%) atau bila anak terlihat lemah dan tidak ada nafsu makan. 2.      Pemberian transfusi hingga Hb mencapai 10 g/dl. Komplikasi dari pemberian transfusi darah yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya penumpukan zat besi yang disebut hemosiderosis. Hemosiderosis dapat dicegah dengan pemberian Deferoxamine(desferal) 3.      Splenektomi dilakukan pada anak yang lebih tua dari 2 tahun sebelum terjadi pembesaran limpa/hemosiderosis, disamping itu diberikan berbagai vitamin tanpa preparat besi



DAFTAR PUSTAKA Abdul, dkk. 2004. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ashariati A. Thalasemia. In : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S (Eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam; 2006, Jilid II Ed IV.p 720-22. Dewi, A. 2005. Hematologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Ganie, dkk. 2004. Kajian DNA Thalasemia di Medan. Medan: USU Press Hoffband, A, dkk, 2005.Kapita selekta Hematologi. Jakarta : EGC Mansjoer, arif, dkk.2000. Kapita Selekta Kedokteran  E d i s i k e - 3 J i l i d 2 . Media Aesculapius Fkul.



Price, Sylvia A. Dan Lorraine M. Wilson.2005.Patofisiologi.Jakarta:EGC. Sachrim, Rosa M. 2004 . Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2. Jakarta: EGC. Sudoyo, Aru W, dkk. 2002. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Internal Publishing. Supardiman, I, 2002. Hematologi Klinik. Penerbit alumni bandung.