14 0 465 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tema
: UAP (Unstable Angina Pectoris)
Sasaran
: Pasien dan keluarga
Tempat
: Ruang rawat inap Jantung
Hari/ Tanggal
: Rabu, 4 November 2019
Waktu
: 20 menit
Pelaksana
: Mahasiswa Profesi Ners Universitas Fort De Kock
I.
TUJUAN UMUM Pada akhir proses penyuluhan, para pengunjung dapat mengetahui tentang pengertian, penyebab, gejala, pencegahan, tindakan bila ada tindakan dan perawatan komplementer UAP.
II.
TUJUAN KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan para pengunjung diharapkan dapat: 1) Menyebutkan pengertian dari UAP 2) Menyebutkan penyebab UAP 3) Menyebutkan gejala yang ditimbulkan dari UAP 4) Mengerti pencegahan UAP 5) Menyebutkan tindakan bila ada tanda-tanda UAP 6) Mengetahui keperawatan komplementer UAP
III.
SASARAN Pasien dan keluarga pasien di ruang rawat inap Jantung
IV.
MATERI 1) Pengertian dari UAP 2) Penyebab UAP 3) Gejala UAP 4) Pencegahan UAP 5) Tindakan yang dilakukan bila ada tanda-tanda UAP 6) Keperawatan Komplementer
V.
METODE 1) Ceramah 2) Tanya Jawab
VI.
SETTING TEMPAT
Setting Tempat
Keterangan: : Ci lapangan
: Penyaji dan moderator
: Fasilitator
& dosen
: Audien
: Observer
VII.
KEGIATAN PENYULUHAN No. 1.
WAKTU 3 Menit
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN PESERTA
Pembukaan : -
Membuka kegiatan dengan
-
Menjawab salam
mengucapkan salam -
Memperkenalkan diri
-
Mendengarkan
-
Menjelaskan tujuan dari
-
Memperhatikan
penyuluhan
-
Memperhatikan
peserta
-
Mengemukakan pendapat
Memberikan reinforcement positif
-
Mendengarkan
-
Mendengarkan
-
Menyebutkan materi yang akan diberikan
2.
15 Menit
Pelaksanaan : -
Mengkaji
pengetahuan
tentang pengertian UAP -
atas jawaban peserta -
Mendiskusikan bersama peserta
memperhatikan
tentang pengertian UAP -
Memberi
kesempatan
peserta
untuk bertanya
-
Memberi pertanyaan
-
Menjawab pertanyaan peserta
-
Mendengarkan
-
Evaluasi
-
Mengulang
pengetahuan
peserta
Mengkaji
pengetahuan
dan
menyimpulkan
tentang pengertian UAP
-
dan
peserta
-
Mengemukakan pendapat
-
Mendengarkan
-
Mendengarkan
tentang penyebab UAP -
Memberikan reinforcement positif atas jawaban peserta
-
Mendiskusikan bersama peserta tentang penyebab UAP
-
Memberi
kesempatan
-
Menjawab pertanyaan peserta
-
Evaluasi
pengetahuan
peserta
tentang penyebab UAP
-
Mengkaji
pengetahuan
memperhatikan
peserta
untuk bertanya
-
Memberi pertanyaan
-
Mendengarkan
-
Mengulang
dan
menyimpulkan peserta
-
Mengemukakan pendapat
-
Mendengarkan
tentang gejala UAP -
dan
Memberikan reinforcement positif
atas jawaban peserta -
Mendiskusikan bersama peserta
-
Memberi
kesempatan
dan
memperhatikan
tentang gejala UAP -
Mendengarkan
peserta
-
Memberi pertanyaan
untuk bertanya -
Menjawab pertanyaan peserta
-
Mendengarkan
-
Evaluasi
-
Mengulang
pengetahuan
peserta
menyimpulkan
tentang gejala UAP
-
Mengkaji
pengetahuan
peserta
tentang pencegahan UAP -
Mengemukakan pendapat
-
Mendengarkan
-
Mendengarkan
Mendiskusikan bersama peserta tentang pencegahan UAP
-
-
Memberikan reinforcement positif atas jawaban peserta
-
dan
Memberi
kesempatan
-
Menjawab pertanyaan peserta
-
Evaluasi
pengetahuan
memperhatikan
peserta
untuk bertanya
peserta
tentang pencegahan UAP
dan
-
Memberi pertanyaan
-
Mendengarkan
-
Mengulang
dan
menyimpulkan -
Mengkaji
pengetahuan
peserta
tentang tindakan bila ada tanda-
-
Mengemukakan pendapat
-
Mendengarkan
-
Mendengarkan
tanda UAP -
Memberikan reinforcement positif atas jawaban peserta
-
Mendiskusikan bersama peserta tentang tindakan bila ada tanda-
memperhatikan
tanda UAP -
Memberi
dan
kesempatan
peserta
untuk bertanya -
Menjawab pertanyaan peserta
-
Evaluasi
pengetahuan
peserta
-
Memberi pertanyaan
-
Mendengarkan
-
Mengulang
dan
menyimpulkan
tentang tindakan bila ada tandatanda UAP
-
Mengkaji
pengetahuan
peserta
tentang perawatan komlementer UAP -
Memberikan reinforcement positif
-
Mengemukakan pendapat
atas jawaban peserta -
-
Mendengarkan
-
Mendengarkan
Mendiskusikan bersama peserta tentang perawatan komlementer UAP
-
Memberi
dan
memperhatikan kesempatan
peserta
untuk bertanya
-
Memberi pertanyaan
-
Menjawab pertanyaan peserta
-
Mendengarkan
-
Evaluasi
-
Mengulang
pengetahuan
peserta
tentang perawatan komlementer
dan
menyimpulkan
UAP 3.
2 Menit
Terminasi : -
Mengucapkan terimakasih atas
-
Mendengarkan
-
Menjawab salam
peran serta peserta -
VIII.
Mengucapkan salam penutup
MATERI Terlampir
IX. · X.
MEDIA LCD, Laptop, Leaflet dan PPT KRITERIA EVALUASI 1. Kriteria Evaluasi a. Evaluasi Struktur Semua pasien dan keluarga pasien hadir dalam acara penyuluhan b. Evaluasi Proses
Peserta/ keluarga bersedia sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
Peserta antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak siketahuinya
Peserta menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
Tempat dan alat yang di butuhkan tersedia
c. Evaluasi Hasil 1. Peserta mampu menyebutkan pengertian UAP dengan bahasa sendiri 2. Peserta mampu menyebutkan penyebab UAP 3. Peserta mampu menyebutkan gejala UAP 4. Peserta mampu menyebutkan pencegahan UAP 5. Peserta mampu menyebutkan tindakan bila ada tanda-tanda UAP 6. Peserta mampu menyebutkan perawatan komplementer UAP
Unstable Angina Pectoris (UAP)
A. Definisi Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap suplai oksigen yang tidak adequate ke sel-sel miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang atau ke daerah abdomen (Corwin, 2009). Unstable Angina merupakan jenis angina yang sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan segera. Dijumpai pada individu dengan penyakit arteri koroner yang memburuk. Angina pectoris ialah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan suatu aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya (Mansjoer dkk, 2007)
B. Penyebab Faktor – faktor penyebab terjadinya UAP, yaitu : 1. Kebiasaan merokok 2. Kebiasaan makan tinggi kolestrol, lemak, garam yang dapat menimbulkan kegemukan. 3. Kopi dan alcohol 4. Stress
C. Tanda dan Gejala 1. Angina yang baru pertama kali atau angina stabil dengan karakteristik frekuensi berat dan lamanya meningkat 2. Timbul waktu istirahat/kerja ringan 3. Tidak dapat diperkirakan 4. Biasanya lebih parah dan hilang dalam waktu yang lebih lama 5. Dapat tidak akan hilang saat beristirahat ataupun pengobatan angina
D. Pencegahan Pencegahan ditujukan untuk meminimalkan adanya faktor resiko yang ada melalui : 1. Hindari stress yang berlebihan 2. Hidup teratur (pola makan dan minum) hindari gaya hidup yang beresiko (merokok, alcohol/miras, kopi), karena merokok mengakibatkan takikardia dan naiknya tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras 3. Olahraga teratur 4. Hindari konsumsi makan tinggi kolesterol, gula, garam. 5. Check up rutin bila terdapat faktor-faktor resiko.
E. Tindakan yang dapat dilakukan bila ada tanda-tanda serangan Angina Pectoris Secara umum serangan yang timbul adalah nyeri dada yang terlokalisir di dada kiri yang manjalar, sangat menusuk dan berat. Dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Ambil posisi yang nyaman, usahakan sirkulasi tetap adekuat, kurangi aktifitas / istirahat cukup 2. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman 3. Berikan cairan (minum hangat) 4. Hilangkan kecemasan 5. Bawa segera penderita ke tempat pelayanan kesehatan dengan fasilitas perawatan intensif jantung. Bila keluhan nyeri semakin berat dan lebih dari 30 menit 6. Diupayakan semaksimal mungkin agar pertolongan diberikan dan dibawa keperawatan intensif jantung dengan waktu < 6 jam setelah serangan nyeri.
F. Perawatan Komplementer Sindroma koronaria akut (SKA) merupakan salah satu manifestasi klinik dari penyakit jantung koroner (PJK) yang disebabkan karena terjadinya aterosklerosis koronaria akibat ketidakseimbangan antara pasokan dengan kebutuhan oksigen otot jantung. SKA merupakan keadaan gawat darurat jantung dengan manifestasi klinik rasa tidak enak di dada atau gejala lain akibat iskemia miokardium. Manifestasi klinik SKA terdiri atas unstable angina pectoris (UAP)/unstable angina (UA), acute myocardial infraction (AMI) yang disertai dengan elevasi segmen ST (STEMI), acute myocardial infraction (AMI) tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI). Sebuah penelitian menunjukkan 28% dari 1020 orang pasien dengan sindroma koronaria akut mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan tidur.5 Penelitian pada tahun 2003 terhadap 292 wanita yang mengalami SKA dengan
usia di bawah 65 tahun menunjukkan terjadinya masalah-masalah dalam pemenuhan kebutuhan tidur seperti terbangun lebih awal, kesulitan untuk memulai tidur, tidur mendengkur, dan gangguan tidur. Berikut beberapa perawatan komplementer untuk meningkatkan kualitas tidur : 1. Terapi Nature Sound 2. Foot Massage 3. Terapi rendam kaki dengan air hangat
DAFTAR PUSTAKA Brunner & Suddarth.2002.Keperawatan Medical-Bedah Vol.2.Jakarta : EGC Corwin, EJ.2009.Buku Saku Patofisiologi,3 Edisi Revisi.Jakarta: EGC Mansjoer, A dkk.2007.Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius