Satuan Acara Penyuluhan Kanker Hati [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN KANKER HATI



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN TAHUN 2016



A. LATAR BELAKANG MASALAH International Agency for cancer Research, GLOBOCAN 2002, menyebutkan ca hepar atau yang lebih dikenal dengan kanker hati adalah enam dari kanker paling umum yang ditemukan di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian ketiga akibat kanker secara global. Ca hepar atau Kanker hati merupakan jenis kanker yang sering ditemukan di Indonesia. Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Adanya gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, di antaranya kekurangan berat badan tanpa adanya alasan yang diketahui dan tanpa berusaha untuk mengurangi berat badan, kehilangan selera makan secara berkelanjutan, merasa kenyang setelah makan dalam porsi sedikit, pembengkakan di bagian kanan perut yang berada tepat di bawah tulang rusuk, warna kulit dan mata yang kuning kehijauan, keletihan yang tidak biasanya dan mual. Penyakit ini adalah penyakit yang tidak mengenal umur. Selain itu, masalah penyakit kanker hati ini sangat erat kaitannya dengan penyakit hepatitis B dan hepatitisC. Meningkatnya penderita kanker hati setiap tahunnya ini disebabkan tingginya kasushepatitis B dan C kronis di Indonesia. Dua penyakit ini penyebab terjadinya kanker hati. Selain itu penyakit ini sulit terdeteksi. Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) disebabkan adanya infeksi hepatitis Bkronis apabila terjadi dalam jangka waktu lama. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan virus hepatitis B (VHB) yang menyerang hati. Selain itu hepatitis B dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan pengerasan hati (sirosis), bahkan dapat menyebabkan kematian. (Ghofar Abdul : 2009).



B. PENGANTAR Pokok Bahasan



: Kanker Hati



Tempat



: Aula Puskesmas Teluk Tiram



Sasaran



: Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tiram



Hari / Tanggal



: Senin, 15 Februari 2016



Waktu



: 30 menit



C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat memahami tentang kanker hati. 2. Tujuan Khusus Setelah



mengikuti



kegiatan



penyuluhan



diharapkan



menjelaskan kembali :  Pengertian kanker hati  Penyebab kanker hati  Tanda dan gejala kanker hati  Faktor resiko kanker hati  Komplikasi kanker hati  Pencegahan kanker hati



D. SASARAN Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tiram



E. WAKTU Hari Senin, 15 Februari 2016 pukul 09.00–selesai



masyarakat



dapat



F. TEMPAT Aula Puskesmas Teluk Tiram



G. METODE Ceramah dan Tanya jawab



H. MEDIA 1. Leaflet 2. Materi SAP 3. Laptop 4. LCD 5. TOA



I. PENGORGANISASIAN 1. Penanggung Jawab : PK (Preseptor Klinik)



: Demo Suhendra, S.Kep.,Ns



PA (Preseptor Akademik)



: Subhan Nur Rahman, S.Kep.,Ns



2. Ketua



: M.Jamaludin



3. Sekretaris



: Hikmah Hasanah Nur Aulia Ayu Pramadyta Yulia



4. Denah tempat Ket : : Moderator : Pembicara : Observer : Masyarakat



J. MATERI Terlampir



K. METODE 1.



Ceramah



2.



Tanya jawab



L. KEGIATAN PEYULUHAN



No



Waktu



1



3 menit



Kegiatan Penyuluhan



Kegiatan Peserta



Pembukaan :  Memberi salam



 Menjawab Salam



 Perkenalan



 Mendengarkan dan



 Menjelaskan tujuan



Memperhatikan



pembelajaran



2



10 menit



Pelaksanaan :  Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur Materi : 1. Pengertian kanker hati 2. Penyebab kanker hati



 Menyimak dan Mendengarkan



3. Klasifikasi kanker hati 4. Tanda dan gejala kanker hati 5. Faktor resiko kanker hati 6. Komplikasi kanker hati 7. Pencegahan kanker hati 8. Penatalaksanaan kanker hati 3



15 menit



Evaluasi : Meminta masyarakat untuk



 Bertanya dan



menjelaskan kembali atau



Menjawab



menyebutkan : 1. Pengertian kanker hati 2. Tanda dan gejala kanker hati 3. Faktor resiko kanker hati 4. Komplikasi kanker hati 5. Pencegahan kanker hati 4



2 menit



Penutup :  Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam



 Menjawab Salam



J. KRITERIA EVALUASI Evaluasi Struktur a. Persiapan materi b. Persiapan alat c. Persiapan SAP d. Waktu memulai acara e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Aula Puskesmas Teluk Tiram Evaluasi Proses a. Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan b. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi c. Peserta mengajukan pernyataan dan menjawab pernyataan secara benar 1. Apakah kanker hati ada hubungannya dengan kolesterol dan gula darah? 2. Berapa kali harus cek kesehatan untuk mengantisipasi kanker hati? 3. Apakah stress bisa menyebabkan kanker hati? 4. Bagaimana pewarna makanan yang bagus? 5. Kalau mengkonsumsi kopi, Apakah bisa menyebabkan kanker hati? 6. Ciri-ciri perokok yang parah bagaimana? 7. Jantung berdebar-debar dan sesak itu apa? Evaluasi Hasil 1. Peserta memahami dan mengetahui tentang penyakit kanker hati 2. Peserta hadir saat pertemuan setengah jam sebelum acara dimulai



No.



Pertanyaan



1.



PM : Jelaskan apa yang dimaksud dengan kanker hati!



Jawaban Benar 



PW : Penyakit yang terjadi karena hepatitis 2.



PM : Sebutkan penyebab kanker hati minimal 3!







PW : minyak yang kada diganti-ganti, meminum alkohol 3.



PM : Sebutkan tanda dan gejala kanker hati minimal 3!







PW : kulit kuning, mata kuning, hilang nafsu makan 4.



PM : Sebutkan siapa yang beresiko terkena kanker hati







minimal 3! PW : Laki-laki dan kadar gula darah tinggi 5.



PM : Sebutkan pencegahan kanker hati minimal 3! PW : minum air 8 gelas sehari, makan buah-buahan dan sayur-sayuran







Salah



MATERI KANKER HATI



1. PENGERTIAN KANKER HATI Kanker hati adalah penyakit gangguan pada hati yang disebabkan karna hepatis kronik dalam jangka panjang yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati. (Ghofar, Abdul : 2009) Kanker hati berasal dari satu sel yang mengalami perubahan mekanisme kontrol dalam sel yang mengakibatkan pembelahan sel yang tidak terkontrol. Sel abnormal tersebut akan membentuk jutaan kopi, yang disebut klon. Mereka tidak dapat melakukan fungsi normal sel hati dan sel terus menerus memperbanyak diri. Sel-sel tidak normal ini akan membentuk tumor (Anonim, 2004).



2. ETIOLOGI Kanker hati (karsinoma hepatoseluler ) disebabkan adanya infeksi hepatis B kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama. ( Ghofar, Abdul : 2009 ) Penyebab kanker hepar secara umum adalah infeksi virus hepatitis B dan C, cemaran aflatoksin B1, sirosis hati, infeksi parasit, alkohol serta faktor keturunan. (Fong, 2002). Infeksi virus hepatitis B dan C merupakan penyebab kanker hepar yang utama didunia, terutama pasien dengan antigenemia dan juga mempunyai penyakit kronik hepatitis. Pasien laki-laki dengan umur lebih dari 50 tahun yang menderita penyakit hepatitis B dan C mempunyai kemungkinan besar terkena kanker hepar. (Tsukuma., 1993; Mor, 1998). Orang yang didiagnosis menderita kanker hati berusia diatas enam puluh tahun. Dari sebuah survei di Kanada,setiap tahun sekitar 1800 orang di diagnosis menderita kanker hati, dan separuh lebih adalah lelaki dikarenakan Ada beberapa faktor yang bisa



memicu dan menyebabkan pria lebih riskan terkena kanker hati, di antaranya perbedaan hormonal dan perbedaan eksposur. Pria lebih banyak melakukan aktivitas dan kegiatan di luar ruangan, sehingga lebih rentan terserang penyakit kanker hati. Selain itu, infeksi virus hepatitis B dan C yang diduga penyebab utama kanker hati ternyata lebih banyak ditemui pada pria Faktor – faktor yang dapat merusak hati dan penyebab kanker hati : 



Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang







Tidak buang air di pagi hari







Pola makan yang terlalu berlebihan







Tidak makan pagi







Terlalu banyak mengkonsumsi obat – obatan







Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.







Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goring saat menggoreng makanan. Jangan mengkonsumsi makanan yang di goreng bila kita dalam kondisi penas, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.







Mengkonsumsi makanan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.







Alkohol







Keturunan







Hepatis B, C



3. KLASIFIKASI KANKER HATI Kanker hepar memiliki beberapa stadium perkembangan yaitu; 1. Stadium 1, kanker berukuran tidak lebih dari 2 cm dan belum menyebar. Stadium ini pasien kanker hepar dapat beraktivitas dan hidup secara normal. 2. Stadium 2, kanker mempengaruhi pembuluh darah di hepar atau terdapat lebih dari satu tumor di hepar. 3. Stadium 3A, kanker berukuran lebih dari 5 cm dan telah menyebar ke pembuluh darah di dekat hepar. 4. Stadium 3B, kanker telah menyebar ke organ terdekat seperti lambung namun belum mencapai limfonodus. 5. Stadium 3C, kanker berada dalam berbagai ukuran dan telah mencapai limfonodus. 6. Stadium 4, kanker telah menyebar ke organ yang jauh dari hepar misal paru-paru. Saat stadium ini pasien kanker hepar sudah tidak dapat beraktivitas lagi (Fong, 2002; Bruix dan Sherman., 2005).



4. TANDA DAN GEJALA KANKER HATI 



Kulit menjadi berwarna kuning,







Deman,







Menggigil







Berat badan yang turun drastis,







Urin yang berwarna gelap,.







Hilang nafsu makan







Sakit pada area perut bagian atas







Mual dan muntah







Kelelahan dan lemah







Pembesaran hati







Ikterus







Asites



5. FAKTOR RESIKO Berikut ini adalah factor-faktor yang umumnya menempatkan beberapa individu pada risiko yang lebih tinggi terkena penyakit kanker hati. a. Sering terkena paparan zat dalam lingkungan yang cenderung menyebabkan kanker (karsinogen) b. Penggunaan estrogen untuk pengendalian kelahiran c. Adanya gamgguan dalam penyimpanan zat besi di dalam tubuh (hemokromatosis) d. Orang yang terinfeksi virus hepatitis e. Laki-laki lebih banyak mengalami kanker hati daripada wanita f. Kanker hati banyak terjadi pada pasien usia antara 20 sampai 60 tahun keatas g. Orang yang mengalami infeksi kronis virus hepatitis tipe B atau C mengalami peningkatan risiko kanker hati h. Sirosis merupakan kondisi di mana jaringan hati mengalami kerusakan yang terus meningkat dan tidak dapat disembuhkan, meningkatkan peluang anda terkena kanker hati i. Penyakit hati tertentu yang diturunkan dalam keluarga. j. Orang memiliki kadar gula darah yang tinggi berisiko terkena kanker hati k. Akumulasi lemak di hati meningkatkan risiko kanker hati l. Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi racun aflatoxins meningkatkan risiko kanker hati. Jagung dan kacang dapat terkontaminasi racun aflatoxins. m. Konsumsi alkohol secara berlebihan. Mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker hati. n. Memiliki kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko kanker hati.



4.



KOMPLIKASI  Pendarahan gastrointestinal (perut dan usus)  Gagal hati  Penyebaran (metastasis) kanker ke organ lain



5.



PENCEGAHAN a. Pencegahan Kanker Hati Primordial Pencegahan kanker hati primordial adalah cara mencegah kanker hati yang dilakukan terhadap orang yang belum terpapar faktor risiko, antara lain : 



Menjalankan pola hidup sehat, seperti tidak tidur larut malam (sering begadang) karena penelitian membuktikan ini sangat berbahaya pada kesehatan hati, dan kebiasaan lainnya yang seperti merokok, atau konsumsi alkohol.







Makanlah sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian seperti tempe, tahu, dan makanan yang mengandung banyak serat. Sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A, betakaroten, vitamin C, vitamin E, serta zat gizi seperti selenium (Se), asam folat, niasin (vitamin B3), vitamin D, seng (zinc), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg), dikenal sebagai zat antikarsinogen, yaitu zat yang bersifat protektif (melindungi dari timbulnya kanker). Sedangkan serat yang merupakan bagian dari pangan nabati berperan penting dalam pemeliharaan kesehatan tubuh dan dapat mencegah timbulnya kanker kolon. Sebaiknya, Anda mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan paling tidak satu atau dua kali. Menghitung angka metabolism basal: Perhitungan pertama yang dilakukan adalah AMB = 0,9 kkal x berat badan (dalam kg) x 24 jam



Untuk menghitung kebutuhan energi harian, maka angka AMB yang didapat kemudian dikalikan dengan variabel dari aktivitas fisik yang Anda lakukan. Aktivitas dan variabel yang dilakukan adalah sebagai berikut: 



Ringan = 1,55







Sedang = 1,70







Berat = 2,00 Kurangi kebutuhan kalori kurang lebih 500 kkal agar berat badan turun sekitar 0,5 kg setiap minggunya.



Berikut beberapa anjuran diet yang mungkin membantu: 1. Minum delapan gelas air sehari. 2. Pertimbangkan diet rendah lemak, rendah sodium dan tinggi serat. Hindari makan terlalu berlemak tinggi seperti makanan gorengan, kentang goreng dan sebagian besar makanan cepat saji. Makanan bermutu rendah yang diolah seperti makanan kaleng atau dibekukan dan daging dan keju proses kadang-kadang mengandung sedikit serat atau kurang gizi. Sering kali makanan tersebut mengandung banyak garam dan sebaiknya dihindari. Tetapi, tidak ada aturan yang mutlak berkaitan dengan hal ini. Makanan bermutu tinggi yang diawetkan dengan baik dan makanan yang dibekukan juga dapat mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi jika dipakai dengan hatihati. 3. Biasakan diri dengan kandungan dan isi makanan yang dibeli. Jika memungkinkan, makan buah dan sayuran dengan mutu terbaik, dan bahan tersebut, baik organik atau komersial, harus dicuci dengan hati-hati sebelum dimakan.



4. Hati-hati dengan makanan apa pun jika tidak tahu sumbernya. Misalnya, beberapa jamur liar yang tampaknya aman dapat menghancurkan hati seseorang dalam beberapa hari saja. 5. Penting untuk mempertahankan pemasukan protein dan berat badan yang cukup. 6. Jika hati rusak, kurangi garam dalam diet. Daging cenderung mengandung banyak garam. Makanlah sayuran kaya protein. Protein hewani mencakup daging, ikan, telur, unggas dan produk susu. Daging tidak berlemak adalah yang terbaik. Buang lemak dari daging merah dan kulit dari unggas. 7. Jangan mengkonsumsi ikan mentah atau ikan pemakan bangkai (ikan lele, dll.). Bisa jadi mereka mengandung bahan kimia dan bakteri yang membahayakan hati. Pasien dengan masalah hati terutama harus waspada terhadap segala macam kerang, karena kerang dapat menjadi sumber hepatitis A. Seseorang dengan hati yang sudah rusak atau terbebani tidak perlu mendapat tugas tambahan. Karena hati menjaga kadar glukosa, yang penting untuk fungsi otak dan sistem saraf, dianjurkan makan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering. Ini mengurangi kerja hati 



Berolahraga setidaknya tiga kali seminggu selama minimal 45 menit. Pasien dengan perlemakan hati dan kelebihan berat badan perlu memiliki sistem kardiovaskular yang tepat sebelum menjalani program latihan/olahraga apapun. Pasien tersebut juga harus selalu berkonsultasi dengan spesialis kardiovaskular terlebih dahulu untuk menentukan apakah mereka cukup fit untuk melakukan latihan tersebut.



b. Pencegahan Kanker Hati Secara Primer Pencegahan kanker hati secara primer merupakan cara mencegah kanker hati yang dilakukan terhadap orang yang sudah terpapar faktor risiko agar tidak sakit. Pencegahan kanker hati yang dilakukan antara lain dengan : 



Memberikan imunisasi hepatitis B bagi bayi segera setelah lahir sehingga pada generasi berikutnya virus hepatitis B dapat dibasmi. Vaksinasi untuk hepatitis B merupakan metode utama untuk pencegahan HCC. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa kematian HCC lebih rendah di negara-negara yang mempraktikkan vaksinasi universal pada bayi yang baru lahir. Skrining, jika diperlukan, untuk hepatitis B sangat dianjurkan. Dengan deteksi dini dan pengobatan bagi mereka yang telah terinfeksi hepatitis, maka akan mengurangi risiko kanker. Namun sampai saat ini belum ada vaksinasi untuk hepatitis C, tetapi ada obat-obatan yang efektif mengobati penyakit itu. Dan obat-obatan itu, menurut Dr. Salleh, telah terbukti mengurangi risiko kanker.







Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang virus hepatitis (faktorfaktor risiko kanker hati) sehingga kejadian kanker hati dapat dicegah melalui perilaku hidup sehat.







Menghindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol karena alkohol akan semakin meningkatkan risiko terkena kanker hati. Diet dan stop konsumsi alkohol, untuk menghambat risiko sirosis hati dan juga mengurangi risiko kanker.



c. Pencegahan Kanker Hati Sekunder Pencegahan kanker hati sekunder merupakan upaya yang dilakukan terhadap orang yang sudah sakit agar lekas sembuh dan menghambat progresifitas penyakit melalui diagnosis dini dan pengobatan yang tepat. Dalam hal ini diagnosis sangat penting dilakukan. Dan biasanya juga dilakukan pengobatan dengan kemoterapi.



6.



PENATALAKSANAAN 1. Non Bedah . a. Terapi Radiasi Tujuan : Mengurangi nyeri dan gangguan rasa nyaman, gejala anoreksia, panas dan kelemahan. Pelaksanaan metode radiasi meliputi : Penyuntikan anti bodi berlabel isotop radio aktif secara intravena yang secara spesifik akan menyerang antigen yang berkaitan dengan tumor. Penempatan sumber radiasi perkutan intensitas tinggi untuk terapi radiasi interstisil. b. Kemoterapi Tujuan : a) Untuk



memperbaiki



kualitas



hidup



pasien



dan



memperpanjang kelangsungan hidupnya. Bentuk terapi ini juga dapat dilakukan sebagai terapi ajuan setelah dilakukan reseksi tumor hati. Kemoterapi sistemik dan kemoterapi infus regional merupakan dua metode yang digunakan untuk memberikan preparat antineoplastik kepada pasien tumor primer dan metastasis hati. b) Untuk memberikan kemoterapi dengan kosentrasi yang tinggi kedalam hati melalui arteri hepatika dipasang pompa yang dapat ditanam. Metode ini menghasilkan pemberian obat dengan cara infus yang kontinyu, dapat di andalkan dan terkontrol yang dapat dilaksanakan sendiri dirumah. c. Pendidikan Pasien dan Pertimbangan Perawatan di rumah Tujuan :



a) Membantu pasien dan keluarganya untuk mengatasi gejala yang dapat terjadi serta prognosis penyakit tersebut b) Untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan strategi penanganan rasa nyeri serta pendekatan terhadap penanganan masalah yang dapat terjadi. Kepada pasien dan keluarganya diberitahukan tentang strategi penatalaksanaan dan peranan mereka dalam kemoterapi. Mereka diminta untuk mengkaji sendiri dan melaporkan komlikasi serta efek samping kemoterapi yang akan digunakan. Oleh karena itu, mereka harus mendapatkan informasi yang benar tentang kerja kemoterapi dan efek yang di kehendaki serta yang tidak di kehendaki. Perawat harus menekankan pentingnya kunjungan tindak lanjut untuk memungkinkan pengkajian yang sering terhadap respon pasien dan tumor yang diderita setelah dilakukan kemoterapi, kondisi tempat pompa di pasang dan terjadinya efek yang bersifat toksik. Pasien didorong untuk melanjutkan kembali semua aktivitas rutinya untuk menghindari aktivitas yang dapat merusak pompa tersebut. d. Drainase Bilier Perkutan Digunakan untuk melakukan pintasan saluran empedu yang tersumbat oleh tumor hati, pankreas atau saluran empedu pada pasien tumor yang dianggap beresiko. Dengan bantuan fluroskopi, sebuah kateter dimasukan melalui dinding abdomen dengan melewati lokasi obstruksi kedalam deudenum. Sebagai hasil prosedur ini pasiem merasa lebih nyaman, dan kualitas hidup hidup serta kelangsungan hidupnya meningkat. Selama beberapa hari setelah dipasang kateter tersebut dibuka untuk drainase eksternal. Cairan empedu yang mengalir keluar di observasi dengan ketat untuk mengetahui jumlah , warna dan adanya darah serta debris.



LAMPIRAN



DAFTAR PUSTAKA



Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC http://nersc08.blogspot.co.id/2011/03/kanker-hati-karsinoma-hepatoseluler.html http://obat-kankerhati.com/pencegahan-kanker-hati-3/ http://herbalkankerterbaik.blogspot.co.id/2013/09/cara-pencegahan-kanker-hati.html