Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Stroke Hemoragik (SH) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)STROKE HEMORAGIK (SH)



Topik



: Stroke Hemoragik



Hari / Tanggal



: Minggu, 10 Mei 2015



Tempat



: Ruang Flamboyan RS Mardi Waluyo Kota Metro



Waktu Pelaksanaan



: 30 menit



Pembicara



: Rizki Safitri



Peserta / Sasaran



: Tn. S dan keluarganya



1. Latar Belakang. 2. Tujuan 2.1 Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti tentang stroke hemoragik. 2.2 Tujuan Khusus Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat : 2.2.1



Memahami pengertian stroke hemoragik.



2.2.2



Memahami penyebab stroke hemoragik.



2.2.3



Memahami tanda dan gejala stroke hemoragik.



2.2.4



Memahami komplikasi stroke hemoragik.



2.2.5



Memahami penatalaksanaan stroke hemoragik.



3. Materi 3.1 Pengertian stroke hemoragik. 3.2 Penyebab stroke hemoragik 3.3 Tanda dan gejala stroke hemoragik. 3.4 Komplikasi stroke hemoragik. 3.5 Penatalaksanaan stroke hemoragik.



1|SAP Stroke Hemoragik



4. Metode 4.1 Ceramah 4.2 Diskusi 4.3 Tanya Jawab



5. Media 5.1 LP 5.2 SAP 5.3 Lembar Balik 5.4 Leaflet



6. Rencana Kegiatan 6.1 Persiapan 6.1.1



Meyediakan materi dan media



6.1.2



Membuat kontrak dan dengan sasaran



6.1.3



Menyediakan tempat untuk penyelengaraan penyuluhan.



6.2 Pengorganisasian Pembicara



: Rizki Safitri



6.3 Setting Tempat



Keterangan : : Pembicara



: Tn. S



: Keluarganya



2|SAP Stroke Hemoragik



6.4 Rencana Kegiatan Penyuluhan No 1.



2.



3.



Waktu 5 menit



Kegiatan Penyuluhan Pembukaan - Mengucapkan salam - Memperkenalkan diri - Menyampaikan tujuan penyuluhan dan pokok materi - Mengingatkan kontrak waktu



30 m Penyajian : e - Menjelaskan Pengertian ni stroke hemoragik t - Menjelaskan Penyebab stroke hemoragik - Menjelaskan Tanda dan gejala stroke hemoragik. - Menjelaskan Komplikasi stroke hemoragik. - Menjelaskan Penatalaksanaan stroke hemoragik. - Memberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya - Menjawab pertanyaan 10 menit



Penutup : - Evaluasi dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan - Memberi pujian atas kemampuan keluarga - Menyampaikan kesimpulan materi - Mengucapkan salam



Sasaran - Menjawab salam - Mendengarkan - Mendengarkan



Media



Kata-kata / Kalimat



-Menyetujui kontrak



- Memperhatikan - Memperhatikan - Memperhatikan



- Lembar balik - Leaflet



- Memperhatikan - Memperhatikan - Mengajukan pertanyaan - Memperhatikan - Menjawab pertanyaan Kata-kata/ kalimat - Mendengarkan - Memperhatikan - Menjawab salam



7. Evaluasi 7.1 Evaluasi Struktur 7.1.1



Persiapan dilakukan 1 hari sebelum kegiatan, seperti persiapan tempat, perlengkapan materi (LP, SAP, lembar balik, dan leaflet).



7.1.2



Kondisi lingkungan tenang dan kondusif



7.1.3



Keluarga sepakat untuk mengikuti kegiatan penyuluhan



3|SAP Stroke Hemoragik



7.1.4



Alat yang digunakan dalam kondisi baik



7.1.5



Pembicara berperan sebagaimana mestinya.



7.2.



Evaluasi Proses



7.2.1



Acara dimulai pada waktu yang telah ditentukan



7.2.2



Tidak ada suara gaduh



7.2.3



Alat dan perlengkapan sudah siap tanpa ada yang rusak atau gangguan



7.2.4



Pembicara mampu menyampaikan materi penyuluhan dengan jelas.



7.2.5



Keluarga mengikuti penyuluhan yang dilakukan dari awal hingga akhir.



7.3 Evaluasi Hasil 7.3.1 Pembicara mampu berinteraksi dan memperkenalkan diri dengan baik 7.3.2 Keluarga mengerti materi yang disampaikan dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan



4|SAP Stroke Hemoragik



Lampiran Materi



STROKE HEMORAGIK



A. Pengetian Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular (Muttaqin, 2008).



Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak pecah sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. Penyebab stroke hemoragi antara lain: hipertensi, pecahnya aneurisma, malformasi arteri venosa. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun (Ria Artiani, 2009).\



Stroke hemoragik adalah pembuluh darah otak yang pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan kemudian merusaknya (M. Adib, 2009).



Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa stroke hemoragik adalah salah satu jenis stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga darah tidak dapat mengalir secara semestinya yang menyebabkan otak mengalami hipoksia dan berakhir dengan kelumpuhan.



B. Etiologi Penyebab perdarahan otak yang paling lazim terjadi 1. Aneurisma Berry, biasanya defek kongenital. 2. Aneurisma fusiformis dari atherosklerosis.



5|SAP Stroke Hemoragik



Atherosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. Dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek dan terjadi perdarahan 3. Aneurisma myocotik dari vaskulitis nekrose dan emboli septis. 4. Malformasi arteriovenous, adalah pembuluh darah yang mempunyai bentuk abnormal, terjadi hubungan persambungan pembuluh darah arteri, sehingga darah arteri langsung masuk vena, menyebabkan mudah pecah dan menimbulkan perdarahan otak. 5. Ruptur arteriol serebral, akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan dan degenerasi pembuluh darah.



Faktor resiko pada stroke adalah 1. Hipertensi 2. Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi atrium, penyakit jantung kongestif) 3. Kolesterol tinggi, obesitas 4. Peningkatan hematokrit (resiko infark serebral) 5. Diabetes Melitus (berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi) 6. Kontrasepasi oral (khususnya dengan disertai hipertensi, merokok, dan kadar estrogen tinggi) 7. Penyalahgunaan obat (kokain), rokok dan alkohol



C. Tanda dan Gejala 1. Defisit lapang pandang ( pengelihatan ) a. Hemonimus, hemianopsia ( kehilangan setengah lapang pengelihatan ) Tidak menyadari orang atau objek di tempat kehilangan pengelihatan. b. Kehilangan pengelihatan perifer Kesulitan melihat pada malam hari c. Diplopia Penglihatan ganda



2. Defisit motorik a. Hemiparesis Kelemahan wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama 6|SAP Stroke Hemoragik



b. Hemiplegia Paralisis wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama ( karena lesi pada hemisfer yang berlawanan ) c. Ataksia Berjalan tidak mantap, tegak. d. Disartia Kesulitan dalam membentuk kata. e. Disfagia Kesulitan dalam menelan.



3. Defisit sensorik a. Parestesia ( terjadi pada sistem berlawanan dari lesi ) Kebas dan kesemutan pada bagian tubuh



4. Defisit verbal a. Afasia ekspresif Tidak mampu membentuk kata yang dapat dipahami b. Afasia reseptif Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan, mampu bicara tapi tidak masuk akal. c. Afasia global



5. Defisit Kognitif a. Kehilangan memori jangka pendek dan panjang. b. Penurunan lapang perhatian. c. Perubahan penilaian



6. Defisit emosional a. Kehilangan kontrol diri. b. Depresi, menarik diri. c. Perasaan isolasi. ( Brunner, 2002; 2135 – 2136 )



7|SAP Stroke Hemoragik



D. Komplikasi 1. Hipoxia serebral, diminimalkan dengan memberikan oksigen ke darah yang adekuat ke otak, pemberian oksigen, suplemen dan mempertahankan hemoglobin dan hematokrit pada tingkat dapat di terima



akan membantu dalam



mempertahankan oksigen jaringan. 2. Aliran darah serebral, bergantung pada tekanan darah stroke, maka dapat terjadi peradangan di dalam rongga dada dan kadang-kadang pnemonia. 3. Dekubitus,



karena



penderita



mengalami



kelumpuhan



dan



kehilangan



perasaannya. Dekubitus selalu menjadi ancaman khususnya di daerah bokong, panggul, pergelangan kaki, tumit bahkan telinga. 4. Kejang atau konvulsi, serangan ini lebih besar kemungkinannya terjadi bila korteks serebri sendiri telah terkena dari pada serangan stroke yang mengenai struktur otak yang lebih dalam. 5. Vasospasme, terjadi stroke hemorogic juga sebelum pembedahan. Pada individu dengan aneurisme biasanya terjadi dari 3-12 hari setelah hemoragi subaraknoid. 6. Hidrosefalus, menandakan adanya ketidakseimbangan antara pembentukan dan reabsorbsi dari CSS. Hidrosefalus terjadi pada 15-20 % pasien dengan hemoragi subaraknoid. 7. Disritmia, karena darah dalam CSS yang membasahi batang otak mengiritasi area tersebut. Batang otak mempengaruhi frekuensi jantung sehingga adanya iritasi kimia, dapat mengakibatkan ketidakteraturan ritme jantung. 8. Curah jantung dan integritas pembuluh darah serebral. Hipertensi atau hipotensi eksterm perlu di hindari untuk mencegah perubahan pada aliran darah serebral dan potensi meluasnya area cedera. 9. Embolisme serebral, dapat terjadi setelah infark miokard atau fibrilasi atrium. Embolisme akan menurunkan aliran darah ke otak dan selanjutnya menurunkan aliran darah serebral. 10. Pneumonia terjadi akibat gangguan pada gerakan menelan. Mobilitas dan pengembangan paru serta batuk yang parah setelah serangan.



8|SAP Stroke Hemoragik



11. Penatalaksanaan



DAFTAR PUSTAKA



Carpenito, Lynda Juall.2001.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta: EGC.



Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik (Edisi 3). Jakarta : EGC. Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. Perry and Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan I: konsep, proses, dan praktik Edisi 4 / Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry ; alih bahsa, Yasmin Asih [et all]; editor edisi bahasa



Indonesia,



Devi



Yulianti,



Monica



Ester.



Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.



9|SAP Stroke Hemoragik



Jakarta



:



EGC.