4 0 475 KB
i
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)PT. INDO ENERGY SOLUTIONS PTPN VII PANJANG,BANDAR LAMPUNG05 Juli sampai dengan 06 Agustus 2021
ANALISIS KANDUNGAN AIR (MOISTURE) PADA SAMPLE POME DI LABORATORIUM PENGUJIAN PT. INDO ENERGY SOLUTIONS PTPN VII
Oleh
BAYU ANGGADA S NIS. 196180
BADAN PENGEMBANG SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI-SMTI BANDAR LAMPUNG 2021
ii
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PT. INDO ENERGY SOLUTIONS PTPN VII PANJANG,BANDAR LAMPUNG 05 Juli sampai dengan 06 Agustus 2021
ANALISIS KANDUNGAN AIR (MOISTURE) PADA SAMPLE POME DI LABORATORIUM PENGUJIAN PT. INDO ENERGY SOLUTIONS PTPN VII
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Menyelesaikan pendidikan Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri-SMTI Bandar Lampung
Oleh
BAYU ANGGADA S NIS. 196180
BADAN PENGEMBANG SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI-SMTI BANDAR LAMPUNG 2021
iii
PERSETUJUAN/PENGESAHAN Laporan Prakerin pada PT.Indo energy solutions atas nama : BAYU ANGGADA S NIS. 196180
Telah disetujui dan disahkan pada hari ….…. Tanggal ……... Bulan…………… Tahun ……… Disetujui oleh: Pembimbing Perusahaan
A.Wimmy Yanupramboko NIP:15081505
Guru Pembimbing
Ir.Lely Sulastri,M.TA Rahmat Widodo,S.S M.Sc NIP:196508171990032002NIP:198403182009111001
DisahkanOleh : Kepala SMK-SMTI Bandar Lampung
Dra.Sulastri,MTA NIP. 196408121991032003
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Prakerin di PT.Indo Energy Solutions yang dilaksanakan pada tanggal 05 juli sampai dengan 06 agustus 2021. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan tugas di Sekolah Menengah Kejuruan – SMTI Bandar Lampung. Penulis sangat menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada. Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang saya lakukan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, dalam bentuk penyuluhan, bimbingan, kritik, dan saran, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra.Sulastri,M.TA selaku kepala SMK-SMTI Bandar Lampung.
2. Pak Drs.Feri Yulius, M.Pd selaku Ketua Pelaksana Program Praktek Kerja Industri (Prakerin) tahun 2021.
3. Ibu Ir.LelySulastri,M.TA Dan Pak Rahmat Widodo,S.Si,M.Sc selaku guru pembimbing yang telah menyempatkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan.
v
4. Pak A.Wimy Pramoboko selaku pembimbing praktek di PT.Indo Energy Solutions yang telah memberikan bimbingan serta masukan kepada penulis.
5. Kedua Orang tua dan adik yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.
6. Kak Ronerson, Kak Intan dan karyawan PT.Indo Energy Solutions lainnya yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan Prakerin.
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Industri ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk memperbaiki laporan pada masa yang akan datang. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun yang membacanya. Campang Raya, Agustus 2021 Penulis
BAYU ANGGADA S
vi
DAFTAR ISI
Halaman
COVER LAPORAN..........................................................................................i SURAT PERSETUJUAN.................................................................................iii KATA PENGANTAR ......................................................................................iv DAFTAR ISI ......................................................................................................vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................1 1.2 Ruang Lingkup Masalah .........................................................................2 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................2 II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum .................................................................................................3 2.1.1 POME...................................................................................................3 2.2 Teori Khusus ................................................................................................9 2.2.1 MO (Moisture/Kadar air)………………………………………………9 III. METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Tempat Penelitian.......................................................................................11 3.2 Alat dan Bahan...........................................................................................11 3.2 Prosedur Kerja............................................................................................12 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil............................................................................................................13 4.2. Pembahasan................................................................................................15 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.................................................................................................16 5.2 Saran...........................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................18 LAMPIRAN.....................................................................................................19
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PT Indo Energy Solutions adalah satu dari sedikit perusahaan di Indonesia yang memiliki sertifikat International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) sebagai pemasok bahan baku berkelanjutan untuk biofuel sejak 2014. Sertifikat ini menjamin pelanggan dari aspek kualitas produk dan membuka akses mereka untuk menjualnya ke pasar UE. POME di Indonesia telah mendapatkan perhatian dari banyak negara di Eropa dan Asia yang sekarang diakui sebagai sumber produksi biodiesel yang berkelanjutan.Terdapat beberapa parameter analisa POME yang harus di cek untuk menentukan kualitas produk antaralain kandungan Air (Moisture),Asam lemak bebas (Free Fatty Acid),dan kandungan kotoran (Imputities). Pelaksanaan Praktek kerja Industri (PRAKERIN) sangat dibutuhkan kerjasama yang baik antar lembaga dengan kalangan praktisi perusahaan terkait PT.Indo Energy Solutions,merupakan
merupakan eksportir terbesar POME di Indonesia dengan
kapasitas pengiriman hingga sepuluh ribu ton POME per bulan ke Eropa. dan memberikan kesempatan bagi siswa/i melakukan Proses Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dengan waktu yang telah ditetapkan antar sekolah dan pihak perusahaan.
2
penulis melaksanakan (PRAKERIN) di PT.Indo Energy Solutions karena penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang kualitas POME dan analisis laboratorium yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Hal yang mempengaruhi kualitas POME diantaranya kadar air (Moisture), Asam lemak bebas (FFA) dan kandungan zat pengotor (Imputities), maka penulis tertarik untuk membahas analisis tersebut
1.2 Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah yang ditampilkan dalam laporan ini mengenai hasil analisa kandungan Air (Moisture) serta bahan dan peralatan apa saja yang digunakan dalam pengujian tersebut dan kualitas terhadap POME yang akan dianalisis
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan ini adalah untuk menganalisa dan mengetahuin kandungan Air (Moisture) Pada sample POME
3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori umum
2.1.1 Palm Oil Mill Effluent(POME) Indonesia berada pada posisi terdepan industri kelapa sawit dunia. Panen rata-rata tahunan minyak sawit mentah Indonesia meningkat sebesar tiga persen pada 10 tahun terakhir, sedangkan wilayah yang ditanami kelapa sawit meningkat selama sembilan tahun terakhir. Indonesia juga mengharapkan peningkatan produksi minyak sawit mentah dari 28,5 juta metrik ton pada tahun 2014.Dampak lain perkembangan pesat produksi minyak sawit mentah adalah limbah cair kelapa sawit, yang sering disebut sebagai palm oil mill effluentatau POME. Setiap ton tandan buah segar yang diolah menghasilkan limbah cair sekitar 50% dibandingkan dengan total limbah lainnya, sedangkan tandan kosong sebanyak 23%. POME adalah limbah cair kelapa sawit yang masih mengandung banyak padatan terlarut. Sebagian besar padatan terlarut ini berasal dari material lignoselulosa mengandung minyak yang berasal dari buah sawit. Lignoselulosa dalam POME adalah penyusun terbanyak dari tanaman berkayu.
4
Lignoselulosa terdiri dari lignin, hemiselulosa, dan material berselulosa.Kandungan kimiawi dari lignoselulosa ini membuat mereka bernilai tinggi dari segi bioteknologi. Kebanyakan dari limbah lignoselulosa ini dibuang langsung dengan cara pembakaran, dimana hal ini tidak dilarang di negara berkembang. Namun, akan muncul masalah ketika biomassa ini tidak diperlakukan dengan baik dan dibiarkan membusuk di areal pertanaman, dimana kedepannya akan terjadi penumpukan kandungan organik yang terlalu tinggi.Oleh sebab itu, manajemen lingkungan memberikan tekanan yang besar di pengurangan limbah dari sumbernya ataupun proses daur ulang. Adapun karakteristik dari limbah cair pabrik kelapa sawit terlihat pada Tabel 1. Meski tak beracun, limbah cair tersebut dapat menyebabkan bencana lingkungan karena dibuang di kolam terbuka dan melepaskan sejumlah besar gas metana dan gas berbahaya lainnya yang menyebabkan emisi gas rumah kaca.
5
Tabel 1. Karakteristik Limbah Cair POME
No.
Parameter
Satuan
Kisaran
1
BiologicalOxygenDemand(BOD)
mg/L
20.000 -30.000
2
ChemicalOxygenDemand(COD)
mg/L
40.000 -60.000
3
TotalSuspendedSolid(TSS)
mg/L
15.000 -40.000
4
TotalSolid(TS)
mg/L
30.000 -70.000
5
MinyakdanLemak
mg/L
5.000 -7.000
6
NH3-N
mg/L
30 – 40
7
Total N
mg/L
500 – 800
8
Suhu
9
pH
C
90 – 140
-
4–5
o
Proses pengolahan minyak sawit menghasilkan sejumlah besar limbah cair (55-67 persen), yang dapat mencemari air karena mengandung 20.000 - 30.000 mg/L Biologycal Oxygen Demand (BOD). Peningkatan kandungan BOD mengurangi kadar oksigen dalam air, sehingga berbahaya bagi ekosistem perairan,bahkan dapat menghilangkan keanekaragaman hayati di dalamnya. Pemrosesan POME mengurangi sejumlah besar kandungan BOD dan mengurangi dampak negatif dari limbah pabrik kelapa sawit terhadap ekosistem perairan.Tingginya kandungan Chemical Oxygen Demand (COD) sejumlah 50.000-70.000 mg/L dalam limbah cair kelapa sawit memberikan potensi untuk konversi listrik dengan menangkap gas metana yang dihasilkan melalui serangkaian tahapan proses pemurnian. Sumber energi terbarukan
6
tersebut dapat menghasilkan listrik bagi desa-desa di sekitar perkebunan sawit yang saat ini banyak bergantung pada generator diesel yang mahal, serta mengurangi emisi gas-gas rumah kaca dengan mengubah limbah bermasalah menjadi energi. Secara umum dampak yang ditimbulkan oleh limbah cair industri kelapa sawit adalah tercemarnya badan air penerima yang umumnya sungai karena hampir setiap industri minyak kelapa sawit berlokasi didekat sungai. Limbah cair industri kelapa sawit bila dibiarkan tanpa diolah lebih lanjut akan terbentuk ammonia, hal ini disebabkan oleh bahanorganik yang terkandung dalam limbahcair tersebut terurai dan membentuk ammonia. Terbentuknya ammonia ini akanmempengaruhi kehidupan biota air dan dapat menimbulkan bau busuk.
Tabel2.Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Minyak Sawit
No
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
Beban Pencemaran Maksimum (kg/ton)
1
COD
mgO2/L
500
3,0
2
BOD
mg/L
250
3,0
3
TSS
mg/L
300
1,8
4
pH
-
6,0-9,0
-
7
Limbah gas yang berasal dari pabrik kelapa sawit yaitu limbah udara dari pembakaran solar dari generating set dan pembakaran jenjang kosong dan cangkang sawit di incenerator.
Gas buang ini dibuang ke udara terbuka.
Umumnya limbah debu dan abu pembakaran jenjang kosong dan cangkang sawit sebelum dibuang bebas ke udara dikendalikan dengan pemasangan dust collector, untuk menangkap debu ikutan dalam sisa gas pembakaran, kemudian dialirkan melalui cerobong asap dari permukaan tanah . Limbah cair yang dihasilkan harus mengikuti standar yang sudah ditetapkan dan tidak dapat dibuang/diaplikasikan secara langsung karena akan berdampak pada pencemaran lingkungan. Parameter yang menjadi salah satu indikator
kontrol untuk
pembuangan limbah cair adalah angka biologycal oxygen demand (BOD). Angka BOD berarti angka yang menunjukkan kebutuhan oksigen. Jika air limbah mengandung BOD tinggi dibuang ke sungai maka oksigen yang ada di sungai tersebut akan terhisap material organik tersebut sehingga makhluk hidup lainnya akan kekurangan oksigen. Sedangkan angka chemical oxygen demand (COD) adalah angka yang menunjukkan suatu ukuran apakah dapat secara kimiawi dioksidasi. Fungsi dari pengolahan limbah (effluent treatment) adalah untuk menetralisir parameter limbah yang masih terkandung dalam cairan limbah sebelum diaplikasikan (landaplication). Mutu limbah cair yang dapat dialirkan ke sungai adalah sebagai berikut.
8
Tabel3.Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri
No. Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
1
pH
-
6-9
2
TSS
mg/L
150
3
BOD
mg/L
50
4
COD
mg/L
100
5
Sulfida
mg/L
1
6
Amonia(NH3-N)
mg/L
20
7
Fenol
mg/L
1
8
Minyak&Lemak
mg/L
15
9
MBAS
mg/L
10
10
Kadmium
mg/L
0.1
11
KromHeksavalen(Cr6+)
mg/L
0.5
12
Kromtotal(Cr)
mg/L
1
13
Tembaga (Cu)
mg/L
2
14
Timbal (Pb)
mg/L
1
15
Nikel(Ni)
mg/L
0.5
16
Seng(Zn)
mg/L
10
17
KuantitasAirLimbahMaksimum
0.8 L perdetikper HaLahan
9
Limbah cair yang dihasilkan tersebut harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan limbah POME adalah sebagai berikut : 1. Dengan aerobik dan anaerobik. Aerobik mempunyai keuntungan penggunaan energi rendah (tidak ada aerasi), produksi fase metana banyak pada produk tetapi pengolahan dengan anaerobik ini mempunyai kekurangan yaitu memerlukan waktu yang lama dan start up yang lambat. Pengolahan aerobik mempunyai keuntungan waktu untuk proses pengolahan relatif lebih cepat dan efektif untuk menangani limbah beracun akan tetapi kekuranganya adalah memerlukan energi yang besar untuk aerasi. 2. Pengolahan dengan menggunakan membran mempunyai keuntungan produksinya stabil kualitas air yang dihasilkan bagus dan kekuranganya adalah masa penggunaan membran yang singkat. 3. Pengolahan dengan evaporasi mempunyai keuntungan bisa mengolah limbah dengan konsentrasi padatan yang tinggi dari proses dan kekuranganya kosumsi energy yang dipakai besar. Cara-cara tersebut merupakan cara-cara yang lazim digunakan dalamindustri pengolahan CPO. Kelemahan dari cara-cara tersebut adalah hanya menurunkan kandungan BOD dan COD, sedangkan komponen lain seperti N,P,K, dan berbagai mineral lain kadarnya masih tinggi sehingga masih bisa dimanfaatkan diolah lebih lanjut
10
2.2 Teori khusus
2.2.1 MO (Moisture/Kadar air) Moisture atau Kadar Air adalah sejumblah air yang terdapat pada POME.Banyak nya Kadar Air yang Terkandung dalam POME Akan mempengaruhi kualitas POME Pengecekan MO pada POME dilakukan dengan menggunakan alat Moisture Balance
11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisa Kualitas Pome ,PT. Indo Energy Solutions yang berlokasi di jalan jl.sumatra komplek plabuhan, Panjang Utara, Kec. Panjang, Kota Bandar Lampung, Lampung 35242
3.2 Alat dan Bahan
3.2.2 Alat pada Analisa Kadar Air •
Moisture Balance
•
Beaker Glass
•
Sendok kecil
12
Bahan yang digunakan : •
Sample POME
3.3 Prosedur Kerja
3.3.2 Prosesur Kerja Analisa Moisture 1. Persiapan Alat dan Bahan, periksa identitas sample yang akan dianalisa dan periksa kebersihan alat 2.Preparasi Sample, Apabila Sample Beku panaskan terlebih dahulu, dan pastikan Sample benar benar cair 3.Pilih program Analisa sesuai Sample yang akan di analisa, 4.Buka penutup (cover) alat MB, Pastikan peralatan bersih agar data yang didapat valid 5. lakukan re-zero dengan menekan "tare", pastikan angka yang ditunjukkan pada layar 0,000 agar hasil penimbangan akurat 6. Masukan Sample ke dalam MB pastikan jumblah sample yang ditimbang 2,010 gr 7.Tutup kembali penutup alat 8. Tekan START
13
9.Tunggu sampai analisa selesai, lalu catat hasilnya 10. Bersihkan Kembali alat MB
14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Berikut adalah tabel data dari hasil analisa Sample POME pada tanki 1 & 2 di Laboratorium PT. Indo Energy solutions
4.1.1 Data Hasil analisa Tanki 1
Tabel 4.hasl analsis tanki 1 Sample
FFA
MO
IMP
Atas
38.8
2.50%
0.15
Tengah
38.4
3.00%
0.23
38.1
3.50%
0.30
38.6
3.49%
0.42
Bawah
39
9.00%
2.47
Dasar
39.5
67.00%
8.73
1 Tengah 2 Tengah 3
Ratarata
14.74%
15
4.1.2 Data Hasil analisa tanki 2
Tabel 5.hasil analsis tanki 2 Sample
FFA
MO
IMP
Atas
36.7
2.00%
0.12
Tengah 1
36.9
2.50%
0.20
Tengah 2
36.8
3.50%
0.25
Tengah 3
36.4
3.50%
0.50
Bawah
37.1
6.00%
2.10
Dasar
37.5
50.50%
6.43
Rata-Rata
11.34%
4.2 Pembahasan
Dari hasil tabel analisa sample POME pada tanki 1 dan 2 di Laboratorium PT.Indo Energy Solutions di dapatkan hasil didapatkan hasil nilai rata rata dari analisa Kandungan Air (Moisture) Tanki 1 adalah 14,74% dan Tanki 2 adalah 11.34% dari data tersebut juga dapat diketahui bahwa kandungan air pada sample bagian bawah dan dasar cenderung banyak dikarenakan kandungan air yang tidak menyatu dengan minyak cenderung berada pada bagian bawah Tanki dan menyebabkan kan kandungan air pada sample POME bagian bawah memiliki kandungan air atau Moisture yang banyak
16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Laboratorium PT. Indo Energy Solutions maka dapat disimpulkan Analisis Kandungan Air (Moisture) POME dilakukan dengan alat Moisture Balance ,Dan dari Hasil analisa Kandungan Air pada sample pome di dapat rata rata Kandungan air pada tanki 1 yaitu 14.74% sedangkan rata rata kandungan air pada tanki 2 yaitu 11.34%
5.2 Saran Saran yang dapat disampaikan penulis setelah melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di PT.Indo Energy Solutions,terhitung dari tanggal 05 juli - 06 agustus antara lain: 1. Mempertahankan dan meningkatkan hasil analisa di Laboratorium Selalu akurat dan sesuai dengan standar. 2. Meningkatkan keselamatan,keberaihan, dan kenyamanan di lingkungan kerja serta penggunaan APD bagi setiap karyawan 3. Mempertahankan dan meningkatkan etos kerja bagi setiap karyawa
17
4. Saling menjaga komunikasi dan tali silahturahmi antar karyawan dan juga siswa/i prakerin
18
DAFTAR PUSTAKA
Sawit Indonesia.20 Januari 2020.Indo Energy Solution.http://sawitindonesia.com . Diakses pada tanggal 10 september 2020 Irvan. 2012. PDF Pengertian pome irvan bab 2. http://eprints.polsri.ac.id. Diakses pada tanggal 12 September 2021. Azwir.2006. PDF pengolahan minyak sawit.http://eprints.polsri.ac.id. Diakses pada tanggal 12 September 2021. A.Wimy Yanupramboko.8 Juni 2021.Laporan kualitas internal tanki 2 dan tanki 3.Lampung
19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran Alat yang digunakan pada Laboratorium PT. Indo Energy Solutions PTPN VII
1.) Beberapa peralatan yang digunakan pada Analisa FFA Nama Alat
Fungsi
1.Buret Untuk Melakukan Titrasi Asam basa dengan menggunakan larutan NaOH dan Alkohol
2. Analitical Balance
Untuk menimbang Berat Sample sesuai yang dibutuhkan
20
3. Erlanmayer 250 ml Sebagai tempat Sample dan alkohol saat Melakukan Titrasi
4. Hot plate and Magnetic Stirrer
Untuk memanaskan sample agar sample tidak membeku
21
2. Beberapa peralatan yang digunakan untuk analisa Moisture Nama Alat
1.Moisture Balance
Fungsi Alat
Digunakan Untuk mengetahui Kadar Air pada sample
22
3. Beberapa Peralatan Yang digunakan untuk analisa Impurities Nama Alat
Fungsi Alat
1.Beaker Glass
Sebagai tempat untuk melarutkan sample dan nhexane
2.Analitical Balance
Untuk menimbang Berat Sample sesuai yang dibutuhkan
23
3. Corong kaca
Sebagai tempat untuk meletakan kertas saring
4. Kertas Saring
Sebagai Alat untuk menyaring zat pengotor
24
5. Desikator
Sebagai Tempat Untuk mendinginkan kertas saring sebelum di timbang
6. Oven
Untuk mengeringkan Kertas saring
25
4.Alat yang digunakan pada proses sampling atau pengambilan sample Nama alat
Fungsi alat
1. Termometer
Untuk mengukur suhu sample pada tanki
2.Sampling can
Untk mengambil sampel