(SD) Layanan BK Dengan Konteks Sekolah Penggerak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A BADA E E



E



I DA E B A E E I IA DA E GE BA GA DA IA E DIDI A DA EB DA AA



AH DA A



IMPLEMEN ASI PELA ANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH PENGGERAK DI



E



AH



E



GGE A



E B



A



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... i PERAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH ................................. 1



A. 1.



Perencanaan Program BK ............................................................................................... 2



2.



Pengorganisasian Program BK ....................................................................................... 2



3.



Evaluasi Program BK ........................................................................................................ 2



4.



Pelaksana Program BK .................................................................................................... 2 PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH PENGGERAK ....................... 3



B. 1.



Struktur Kurikulum .......................................................................................................... 3



2.



Capaian Pelayanan dalam Setiap Fase .......................................................................... 4







i



IMPLEMENTASI PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH PENGGERAK A. PERAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH Pelayanan bimbingan dan konseling di SMP dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling/konselor sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu peserta didik/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama dan sinergisitas kerja antara guru bimbingan dan konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah, staf administrasi, keluarga dan masyarakat serta pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.











Secara umum pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan



untuk membantu peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian



dalam



kehidupannya



serta



menjalankan



tugas-tugas



perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh dan optimal. Dengan kata lain bahwa capaian akhir dari pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling adalah terselesaikannya tugas perkembangan peserta didik sesuai dengan tingkatannya. Untuk mencapai kemandirian peserta didik dalam kehidupannya, maka diperlukan guru BK/konselor yang professional agar dapat membantu memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli. Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik/konseli, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan bimbingan dan konseling ini juga membantu peserta didik/konseli mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi. Dasar pemikiran penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling adalah



1



upaya memfasilitasi peserta didik/konseli agar mampu mengembangan potensi dirinya mencapai tugas-tugas perkembangannya. Dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling menggunakan pelayanan terpadu, artinya pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan secara terpadu dengan seluruh kegiatan pendidikan di sekolah. 1. Perencanaan Program BK Pada tahap ini guru bimbingan dan konseling atau konselor mempersiapkan berbagai hal yang menjadi dasar penyusunan (designing) layanan bimbingan dan konseling. Tahap persiapan (preparing) terdiri atas kegiatan mendapatkan dukungan unsur lingkungan sekolah, mendefinisikan dasar perencanaan program bimbingan dan konseling, melakukan asesmen kebutuhan, menetapkan komponen dan bidang layanan. 2. Pengorganisasian Program BK Tujuan utama dalam pengorganisasi program bimbingan dan konseling agar program dapat berjalan dengan baik, lancar, efisien dan efektif, adalah: a. Sumber daya manusia di sekolah b. Prasarana dan sarana pelayanan bimbingan dan konseling c. Kerjasama pelayanan bimbingan dan konseling dengan keluarga dan masyarakat 3. Evaluasi Program BK Evaluasi program perlu direncanakan untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program bimbingan itu mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam perencanaan evaluasi perlu adanya rancangan pada tahapan-tahapan pelayanan bimbingan dan konseling. 4. Pelaksana Program BK Personil pelaksana pelayanan BK adalah segenap unsur yang terkait di dalam organigram pelayanan bimbingan dan konseling, dimana Guru BK/Konselor sebagai pelaksana utamanya: a. Kepala sekolah b. Wakil kepala sekolah c. Guru BK/Konselor d. Guru Mata Pelajaran/Guru Kelas 2



e. Wali kelas f. Tata Usaha, dan g. Lain-lain B. PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH PENGGERAK Bimbingan dan konseling memandang bahwa setiap peserta didik/konseli memiliki potensi untuk berkembang secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggungjawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Pada sekolah dengan kurikulum paradigma baru, proses pembelajaran dirancang berbasis kebutuhan peserta didik. Hasil belajar peserta didik secara holistik akan mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter). Guru bimbingan dan konseling dan tim kurikulum sekolah secara kolaboratif memberikan orientasi dan pendampingan kepada peserta didik di awal tahun pelajaran mengenai kurikulum yang akan diberlakukan selama tiga tahun serta peran dan fungsi semua unsur penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.



1. Struktur Kurikulum Dalam struktur kurikulum yang ditetapkan Pemerintah Pusat, setiap mata pelajaran terdiri atas dua kegiatan pembelajaran utama, yaitu kegiatan pembelajaran reguler atau yang secara konseptual dikenal sebagai kegiatan intrakurikuler dan kegiatan pembelajaran berbasis projek lintas mata pelajaran atau setara dengan makna kokurikuler dalam ilmu kurikulum. Pembelajaran berbasis projek (kokurikuler) diarahkan untuk mencapai kompetensi dan karakter yang termuat dalam Profil Pelajar Pancasila. Meskipun setiap mata pelajaran wajib mengandung kegiatan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila, 3



namun kegiatan pembelajaran tersebut merupakan pembelajaran lintas mata pelajaran, atau unit pembelajaran terintegrasi. Sebuah projek mengandung kompetensi dan atau muatan (konten) yang berkaitan dengan seluruh mata pelajaran, tidak harus keduanya (kompetensi mata pelajaran sekaligus kontennya). Pemerintah Pusat menetapkan Capaian Pembelajaran untuk mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan sesuai minat dan bakat peserta didik. Struktur kurikulum juga mengatur proporsi waktu pelajaran untuk setiap muatan atau mata pelajaran per tahun, bukan per minggu. Dengan diatur per tahun seperti ini, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran yang tidak selalu sama setiap minggunya dalam satu tahun. Dengan kata lain, ada fleksibilitas untuk satuan pendidikan dalam merancang kurikulum dan pembelajaran dalam satu tahun ajaran. Struktur kurikulum juga mengatur proporsi waktu pelajaran untuk setiap muatan atau mata pelajaran. Proporsi waktu yang digunakan dalam setiap mata pelajaran untuk pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila juga diatur dalam struktur dasar ini. Keduanya ditetapkan jam pelajaran per tahun, bukan per minggu. Namun demikian, alokasi waktu pembelajaran intrakurikuler per minggu tetap disampaikan untuk membantu guru dalam merancang kurikulum dan pembelajaran, mengingat transisi dari perhitungan JP per minggu menjadi per tahun adalah perubahan yang cukup signifikan. Untuk pembelajaran projek Profil Pelajar Pancasila, penghitungan waktu ditetapkan per tahun dan tidak per minggu. Hal ini dikarenakan pembelajaran berbasis projek dilaksanakan lebih fleksibel, bukan suatu kegiatan rutin per minggu sepanjang tahun. 2. Capaian Pelayanan dalam Setiap Fase Dengan pertimbangan bahwa semakin sesuai pembagian fase pembelajaran dengan fase pada tahap pembelajaran maka semakin baik pembagian fase itu, maka pembagian rentang SD menjadi tiga fase yaitu Fase A (kelas 1 dan 2), Fase B (kelas 3 dan 4), serta Fase C (kelas 5 dan 6). Dalam konteks pendidikan tingkat SD, pembimbingan, pengarahan, fasilitasi dan pemberian bantuan perlu dirancang agar secara memadai dan tepat waktu dapat diberikan kepada para peserta didik. Begitu pula 4



pemantauan dan evaluasi terhadap proses pembelajaran di SD. Semua itu perlu dilakukan secara efektif dan antisipatif dalam arti dapat memberikan umpanbalik, promosi, pencegahan dan penanganan yang dibutuhkan dalam waktu yang pas. Lingkup Capaian Layanan BK di SD mencakup 4 (empat) bidang layanan. Keempat bidang layanan tersebut adalah : 1) pribadi, mencakup aspek-aspek perkembangan landasan religius, perilaku etis, kematangan emosional, dan pengembangan pribadi; 2) sosial, yang mencakup aspek-aspek perkembangan kesadaran bertanggung jawab, kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan kesadaran gender; 3) akademik, yang mencakup aspek perkembangan kematangan intelektual; 4) karir, yang mencakup aspek-aspek perkembangan perilaku kewirausahaan dan wawasan serta kesiapan karir. Keempat bidang layanan tersebut, difasilitasi oleh empat komponen program layanan Bimbingan dan Konseling yang didasarkan pada Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014, yaitu layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsive, dan dukungan sistem.



5