Sdki Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Diagnosa Keperawatan (SDKI) Risiko perfusi serebral tidak efektif (D.0017) Berhubungan dengan :  Keabnormalan masa protrombin dan atau masa tromboplastin parsial  Penurunan kinerja ventrikel kiri  Aterosklerosis aorta  Disleksi arteri  Fibrilasi atrium  Tumor otak  Stenosis karotis  Miksoma atrium  Aneurisma serebri  Koagulopati (mis.anemia sel sabit)  Dilatasi kardiomiopati  Koagulasi intravaskuler diseminata  Embolisme  Cedera kepala  Hiperkolesteronemia



Data Fokus DS : DO :



Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien diharapkan perfusi serebral meningkat Kriteria Hasil :  Tingkat kesadaran meningkat (5)  Tekanan intra kranial menurun (5)  Sakit kepala menurun (5)  Nilai rata-rata tekanan darah membaik (5)  Tekanan darah diastolik membaik (5)  Gelisah menurun (5)



Intervensi (SIKI) Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial (I.06198) Observasi 1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis. Lesi, gangguan metabolisme, edema serebral) 2. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia, pola napas ireguler, kesadaran menurun) 3. Monitor MAP 4. Monitor CVP 5. Monitor PAWP 6. Monitor PAP 7. Monitor ICP 8. Monitor CPP 9. Monitor gelompang ICP 10. Monitor status pernapasan 11. Monitor intake dan



         



Hipertensi Endokarditis inefektif Katup prosteti mekanis Stenosis mitral Neoplasma itak Infark miokard akut Sindrom sick sinus Penyalahgunaan zat Terapi trombolitik Efek samping tindakan (mis. tindakan operasi bypass)



output cairan 12. Monitor cairan serebrospinalis (mis. Warna, konstitensi) Terapeutik 1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang 2. Berikan posisi semi fowler 3. Hindari maneuver valsava 4. Cegah terjadinya kejang 5. Pertahankan suhu tubuh normal Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian sedasi dan antikonvulsan, jika perlu 2. Kolaborasi pemberian diuretic osmosis, jika perlu 3. Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu