4 0 458 KB
SEJARAH DAN RUANG LINGKUP FARMAKOGNOSI
MENTARRY BAFADAL, S.FARM., M.SC
FARMAKOGNOSI
Pharmakon = Obat
Gnosis = Ilmu/ Pengetahuan
Farmakognosi = pengetahuan tentang obat.
Ilmu yang mempelajari senyawa-senyawa kimia/kandungan bahan alam yang di duga mempunyai khasiat bagi kesehatan
salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami. yang akan melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika
PENGETAHUAN TENTANG KHASIAT BAHAN ALAM TELAH BERKEMBANG TIGA DISIPLIN ILMU DASAR YAITU:
Farmakologi aktivitas dan efek obat
Farmakognosi semua informasi obat dari sumber bahan alam “tumbuhan, hewan, mineral, mikroorganisme”.
Kimia medisinal semisintesis obat
SEJARAH FARMAKOGNOSI Dalam sejarah penemuan obat bahan alam
mulai dari pengetahuan manusia akan khasiat bahan alam bagi kesehatan
merupakan awal dari berkembangnya farmakognosi
Buktinya dapat diketahui melalui buku Materia Medika yang diterbitkan sebelum abad 19
buku pertama yang memuat tentang khasiat dan penggunaan ± 600 macam obat dari bahan alam “tanaman, hewan, mineral”.
terjadi peningkatan yang pesat terhadap pengetahuan mengenai obat dari bahan alam
pemisahan disiplin ilmu
pada abad 19 materia medika sudah memiliki dua disiplin ilmu yaitu:
✿ Farmakologi yang mempelajari kerja obat “action of drug”. ✿ Farmakognosi yang mempelajari segala aspek obat dari alam.
ADA BEBERAPA DEFINISI TENTANG OBAT MISALNYA : OBAT
OBAT JADI
suatu bahan atau paduan bahan – bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok bagian badan manusia
obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria atau bentuk yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau buku- buku lain yang ditetapkan pemerintah
OBAT PATEN
obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya
OBAT TRADISIONAL
bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan- bahan tersebut, secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
PERAN DAN RUANG LINGKUP FARMAKOGNOSI Penggunaan tumbuhan obat sebagai obat di Indonesia telah meningkat
bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan, hewan dan mineral
tetapi dalam penggunaan umumnya hanya sebatas pengalaman yang diturunkan dari nenek moyang bangsa Indonesia (empiris)
peran ilmu farmakognosi dapat memilah tanaman yang berkhasiat obat atau tidak dengan berbagai tes yang dilakukan terhadap tumbuhan seperti kromatografi, spektrofotometrik dan lain-lain.
diidentifikasi dan ditentukan sistematikanya maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat
dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan dan disimpan, akan di peroleh bahan yang siap pakai atau yang disebut dengan simplisia
Simplisia yang diperoleh dapat berupa rajangan atau serbuk
dilakukan uji khasiat,pengujian toksisitas, uji pra klinik dan uji klinik untuk menentukan fitofarmaka atau fitomedisin ;
bahan – bahan fitofarmaka inilah yang disebut obat.
Serbuk dari simplisia
diekstraksi dengan menggunakan berbagai macam metode ekstraksi dengan pemilihan pelarut
Ekstrak
diisolasi dengan berbagai metode kromatografi
isolat
isolat dimurnikan
ditentukan sifat-sifat fisika dan kimiawinya
zat murni
identifikasi, karakterisasi, elusidasi struktur dan spektrofotometri
Proses ekstraksi dari serbuk sampai diperoleh isolat bahan obat akan dibahas pada fitokimia dan analisis fitokimia
Identitas Simplisia Simplisia harus mempunyai identitas botani – zoologi yang pasti
harus diketahui dengan tepat nama latin tanaman atau hewan Dan dari tanaman mana simplisia tersebut diperoleh
✿ identitas botani – zoologi sangat penting, sehingga nama-nama tanaman atau hewan dalam Farmakope selalu disebut nama latin dan tidak dengan nama daerah, karena satu nama daerah seringkali berlaku untuk lebih dari satu macam tanaman sehingga nama daerah tidak selalu memberikan kepastian identitas. ✿ Dengan demikian menetapkan identitas botani – zoologi secara tepat adalah langkah pertama yang harus ditempuh sebelum melakukan kegiatan-kegiatan lainnya dalam bidang farmakognosi.
TERIMA KASIH