Sesi 3 Diskusi 3 Ekologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Selamat siang. Mohon ijin menanggapi diskusi pada sesi 3 Ekologi.



1. Dalam menuliskan populasi, parameter yang harus ada yaitu menyebutkan batas waktu dan tempatnya. Waktu yang dimaksud adalah kapankah pengamatan/penelitian itu dimulai sampai dengan diakhiri, atau dalam jangka waktu tertentu yang tertuang dalam catatan setiap perubahan waktu tersebut. Waktu disini biasanya berupa tanggal, bulan atau tahun. Terdapat batasan tempat, dimana wilayah tersebut adalah tempat populasi atau habitat suatu organisme/individu yang diamati. Contoh : Pada 2005, dari catatan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali, ruang hunian sebagai habitat burung jalak bali hanya tersisa 1.000 hektare (ha). Padahal, sebelum tahun 1970 ruang hunian burung jalak bali ini masih sekitar 300.000 ha, terbentang dari pesisir selatan hingga utara Bali. Pihak BKSDA Bali pada tahun 2015 mencatat adanya populasi 75 ekor jalak bali di TNBB (Taman Nasional Bali Barat) . Angka ini makin bertambah tiap tahunnya, di mana pada 2017 terdapat 81 ekor dan naik setahun kemudian menjadi 109 ekor. Pada 2019 jumlahnya telah menjadi 256 ekor dan pada awal 2020 telah berkembang sebanyak 303 ekor. Kemudian, dari penghitungan per September 2020 populasi jalak bali sudah berada di angka 355 ekor atau mulai mendekati populasi seabad lalu. Tahun dan bulan pada pengamatan/penelitian populasi jalak bali tersebut merupakan batasan waktu. Sedangkan untuk batasan tempat/wilayahnya berada di TNBB (Taman Nasional Bali Barat).



2. Di dalam suatu populasi, nisbah kelamin merupakan hal dapat menentukan ukuran suatu populasi. Mengapa demikian? Jelaskan Nisbah kelamin adalah perbandingan jumlah individu jantan dan betina dalam suatu populasi. Nisbah kelamin sebagai salah satu parameter reproduksi diukur untuk menentukan kemungkinan tersedianya induk jantan dan induk betina yang diharapkan dapat terjadi pemijahan. Dalam kondisi normal, rasio jenis kelamin jantan dan betina ditunjukkan dengan rasio jenis kalamin jantan dan betina antara satu (1) jantan berbanding satu (1) betina. Selain itu, nisbah kelamin dapat pula menunjukkan adanya eksploitasi yang berlebihan terhadap salah satu jenis kelamin maupun indikasi adanya perubahan lingkungan (Effendie, 1997). Perbandingan jantan dan betina yang seimbang berpengaruh dalam mempertahankan populasi. Keberadaan dan kehadiran individu jantan dan betina pada lokasi yang sama, mempengaruhi kelangsungan suatu populasi di alam. Jadi, kehadiran ini memudahkan dalam proses fertilisasi dan menunjang keberhasilan populasi. Bila hanya ada salah satu, jantan saja atau betina saja maka tidak terjadi fertilisasi.



Contoh : Ikan mas jantan dan betina yang perbandingan rasio kelaminnya adalah 1 : 1,2. Perbandingan ini menunjukkan bahwa rasio kelamin ikan mas masih seimbang dan cenderung lebih banyak pada perbandingan betina, ini berarti bahwa peluang untuk bereproduksi masih tinggi dan masih dalam kondisi ideal untuk mempertahankan spesies. Jadi, nisbah kelamin perlu diketahui untuk membandingkan jumlah betina dan jantan yang terdapat dalam suatu populasi. Kelangsungan hidup individu dalam suatu populasi diharapkan perbandingan antara jantan dan betina adalah seimbang.



3. Piramida umur



a. Piramida segitiga/ ekspanding : Sebagian besar penduduk berusia muda. Bentuk piramida ini sebagian besar ditemukan di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Filipina dan Thailand. Ciri-ciri : 



Sebagian besar penduduk berusia muda, penduduk lanjut usia relatif sedikit







Tingkat kelahiran cukup tinggi, angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian







Pertumbuhan penduduk sangat cepat dan tinggi



b. Piramida stabil/stasioner/genta : jumlah individu dalam kelompok umur relatif seimbang, pada usia muda, dewasa maupun tua. Piramida penduduk ini ditemukan di negara maju seperti Perancis dan Inggris. Ciri-ciri : 



Jumlah kelahiran hampir sama, seimbang dengan jumlah kematian







Tingkat kelahiran dan tingkat kematian pada kondisi seimbang atau tetap.







Pertumbuhan jumlah penduduk yang relatif tetap atau stabil, jumlah penduduk antara kelompok muda hingga kelompok tua berada pada jumlah yang relatif sama



c. Piramida konstruktif menggambarkan kondisi daerah atau negara yang angka pertumbuhan penduduknya cenderung mengalami penurunan. Piramida ini menunjukkan bahwa jumlah kelahiran lebih rendah dibandingkan jumlah kematian (bersifat konstruktif). Terjadinya penurunan tingkat kelahiran sehingga negara ini mengalami perlambatan pertumbuhan penduduk. Piramida penduduk ini ditemukan di negara Belgia dan Swedia. Ciri – ciri : 



penduduk kategori usia muda sangat sedikit, dan penduduk tertinggi berada pada usia dewasa







penduduk muda lebih sedikit daripada penduduk tua







tingkat kelahiran menurun, pertumbuhan penduduk mengalami penurunan.



Sumber : BMP Ekologi Modul 3, Kegiatan belajar 1 Analisis Aspek Biologi https://lldikti12.ristekdikti.go.id https://indonesia.go.id/kategori/seni/2210/kembalinya-si-jalak-bali https://www.populationpyramid.net/world/2019/



Terimakasih.