7 0 104 KB
PENERAPAN SIFAT PROSES KEPERAWATAN Rina Mardiani / 181101005 [email protected]
ABSTRAK Latar Belakang : Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, membutuhkan suatu proses, proses tersebut yaitu proses keperawatan. Proses keperawatan merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang mendukung kemampuan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Dalam proses keperawatan terdapat tahaptahapan yang dilakukan, lalu tahapan tersebut memiliki sifat yang dimana akan mempengaruhi hasil dari proses keperawatan. Tujuan : Untuk menjelaskan sifat proses keperawatqan dan penerapan sifat proses keperawatan dalam menjalankan proses keperawatan sehingga asuhan keperawatan yang diberikan tepat sesuai kebutuhan klien. Metode : Pada pengkajian ini digunakan metode kualitatif, yang dimana metode ini lebih cenderung bersifat memberikan penjelasan dengan cenderung lebih focus pada landasan teori menggunakan analisis. Dimana Proses dan maknanya yang lebih ditonjolkan sehingga metode ini bersifat subjektif dimana proses penelitian ini lebih memperlihatkan dan cenderung lebih focus pada landasan teori. Hasil : Berdasarkan hasil Literature review dapat disimpulkan bahwa proses berpikir kritis diantaranya adalah proses berpikir secara rasional, logis dan beralasan, proses berpikir reflektif, berpikir otonomi, kreatif, dan proses memutuskan konklusi dan tindakan. Kesimpulan : Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa adanya penerapan sifat peroses keperawatan dalam setiap melakukan tahap-tahapan proses keperawatan. Kata Kunci : Proses Keperawatan, Sifat proses keperawatan, Asuhan Keperawatan
LATAR BELAKANG Perawat
merupakan unsur vital dalam
sebuah Rumah Sakit karena perawat merupakan penjalin kontak pertama dan terlama dengan pasien khususnya pasien rawat inap, dengan tugas utama perawat
adalah memberikan asuhan keperawatan dari pengkajian, penegakan diagnose keperawatan,
intervensi,
implementasi
sampai dengan evaluasi (Potter & Perry, 2009). Asuhan keperawatan merupakan satu metode ilmiah dalam penyelesaian masalah klien. Dalam Susanto (2010)
menyatakan
bahwa
“Mutu
asuhan
keperawatan sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan kesehatan dan bahkan seing menjadi salah satu factor penentu citra
institusi
masyarakat”
pelayanan
di
sehingga
memberikan
asuhan
mata Dalam
keperawatan
dibutuhkan adanya proses keperawatan. Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi dalam
penerapan sifat yang bagaimana yang telah ada pada pada proses keperawatan. Oleh karena itu mahasiswa harus mampu mengetahui sifat yang diterapkan dalam proses keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan. Sehingga mahasiswa keperawatan dapat mengetahui penerapan sifat proses keperawatan. TUJUAN
pemberian asuhan keperawatan, yang
Tujuan dari penulisan kajian ini yaitu
difokuskan pada reaksi dan respons unik
untuk menjelaskan serta memberitahukan
individu pada suatu kelompok atau
kepada
perorangan terhadap gangguan kesehatan
bagaimana sifat dari proses keperawatan
yang
dialami,
potensial
baik
(Deswani,
mahasiswa
actual
maupun
serta penerapan sifat tersebut terhadap
2009).
Menurut
proses keperawatan dalam memberikan
Setiadi (2012), pada dasarnya proses
Asuhan Keperawatan
keperawatan adalah suatu metode ilmiah
METODE
yang sistematis dan terorganisir untuk memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
Menurut Ali (2009), Proses
keperawatan mempunyai 5 komponen yaitu
:
pengkajian,
diagnosa,
perencanaan, implenentasi, dan evalusi. Dalam menjalankan proses keperawatan, tahap tersebut telah menerapkan sifat dari proses keperawatan, Namun tidak seluruh mahasiswa
keperawatan
keperawatan
mengatahui
Pada pengkajian ini digunakan metode kualitatif, yang dimana metode ini lebih cenderung
bersifat
memberikan
penjelasan dengan menggunakan analisis. Proses
dan
maknanya
yang
lebih
ditonjolkan sehingga metode ini bersifat subjektif dimana proses penelitian ini lebih memperlihatkan dan cenderung lebih focus pada landasan teori. HASIL
Hasil
yang
dapat
disimpulkan
dari
sehingga
perawat
dapat
menentukan
pengkajian ini bahwa penerapan sifat
diagnosis keperawatan dan membuat
proses keperawatan
diperlukan dalam
rencana keperawatan, setelah membuat
menjalankan
-
rencana
tahap
tahap
proses
perawat
akan
melakukan
keperawatan untuk memberikan asuhan
tindakan yang sesuai dengan rencana
keperawatan yang tepat, sifat
proses
yang
keperawatan
diantaranya
adalah
kebutuhan
dinamis,
Interdependent/saling
Siklis,
ketergantungan, Fleksibilitas. Sifat proses keperawatan
diterapkan
untuk mengatur dan membuat ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan klien. Kerangka kerja untuk memberikan pelayanan keperawatan yang professional dan berkualitas tinggi (Debora, 2012), menjalankan
keperawatan
sesuai
tahapan
proses
sifat
proses
keperawatan Siklis dan interpenden yaitu dengan menjalankan urutan yang telah ditetapkan
dalam
keperawatan
melakukan
maka
perawat
proses akan
melakukan pengkajian untuk mengkaji segala informasi lebih dalam mengenai kesehatan pasien melalui data-data yang telah
dikumpulkan
dan
mengkonfirmasikan kepada pasien dan keluarga
bahwa
data
sudah
benar
dibuat
sesuai
dengan
sehingga
asuhan
yang diberikan
perawat
klien,
keperawatan kepeda
dalam menjalankan proses keperawatan
Dengan
telah
pasien
tepat.
Sifat
proses
keperawatan. Setelah tersebut perawat dapat
menerapkan
sifat
proses
keperawatan Dinamis yang dimana proses keperawatan tersebut dapat diperbarui sesuai dengan keadaan klien yang telah berubah. PEMBAHASAN Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi dalam pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan respons unik individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang
dialami,
potensial
baik
actual
maupun
(Deswani,
2009).
Selama
melaksanakan
proses
keperawatan,
perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana
dan
mendiagnosa,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan
Menurut Setiadi (2012) , Setiap tahap
klien dan merencanakan, menerapkan
proses keperawatan dapat diperbaharui
serta sampai
mengevaluasi tindakan
atau dimodifikasi, apabila situasi dan
keperawatan yang tepat guna mencapai
kondisi pasien berubah. Sehingga perawat
hasil akhir tersebut (Dermawan, 2012).
dalam menerapkan proses keperawatan
Proses keperawatan tersebut memiliki lima
fase
/
pengkajian,
tahap
yang
diagnosis,
meliputi
perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
Menurut
Manurung (2011) Proses keperawatan memiliki
tujuan
adalah
untuk
mempraktikkan
metode
pemecahan
masalah
praktik
keperawatan,
dalam
dapat
dengan
mudah
memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan klien. Ketika
perawat
telah
melaksanakan
proses keperawatan pada tahap ketiga yaitu
perencanaan
ternyata
klien
mengalami perubahan pada status tandatanda vitalnya. Maka perawat dapat melakukan tahap
untuk menggunakan standar untuk praktik
pengkajian lagi kepada klien.
keperawatan, untuk memperoleh metoda
keperawatan selalu menggunakan suatu
yang baku dan sesuai, rational dan
pendekatan
sistematis dalam memberikan asuhan
mencapai
keperawatan pada pasien, serta untuk
meningkatkan
memperoleh
keperawatan
metode
yang
dapat
digunakan dalam segala situasi. Dengan
demikian
yang
akan
dengan
membuat
mudah
proses sifat-sifat
perawat
memberikan
dapat asuhan
keperawatan. Setiadi (2012), menjelaskan tentang sifat proses keperawatan, yaitu : Dinamis
tujuan.
terorganisasi Hal
ini
kualitas dan
untuk
untuk untuk asuhan
menghindari
masalah yang bertentangan dengan tujuan
dalam
keperawatan juga terdapat
yang
Proses
instansi
pelayanan
kesehatan/
keperawatan ( Nursalam, 2008). Siklik Proses keperawatan berjalan secara siklik atau berulang dari pengkajian sampai dengan
evaluasi,
dengan
seterusnya
apabila diperlukan pengkajian ulang (reassesment). Sampai masalah klien teratasi atau klien dapat mandiri memenuhi
kebutuhan
kesehatan
atau
keperawatannya (Setiadi, 2012). Dalam proses keperawatan terdapat lima tahap siklus proses keperawatan.
keperawatan adalah suatu kesimpulan yang dihasilkan dari analisa data”. Ketiga
Perencanaan
keperawatan,
perencanaan keperawatan adalah rencana
Pertama pengkajian, menurut Manurung
tindakan
(2011), Pengkajian adalah pendekatan
menggambarkan
sistematis untuk mengumpulkan data dan
pasien, hasil yang akan diharapkan,
menganalisanya. Pengkajian dilakukan
tindakan-tindakan
agar perawat dapat memberikan asuhan
kemajuan
keperawatan melalui tahap yang berlanjut
(Manurung, 2011). Penyusunan target
berikutnya.
asuhan dan aktivitas yang mungkin
Kedua Diagnosa keperawatan, Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan
keperawatan
tertulis
masalah
yang
kesehatan
keperawatan
pasien
secara
dan
spesifik
dilakukan untuk memenuhinya (Rosdahl. 2014).
yang singkat, tegas, dan jelas tentang
Perencanaan keperawatan hanya dapat
respon klien terhadap masalah kesehatan/
bisa dilakukan apa bila perawat telah
penyakit
dan
menentukan diagnosa keperawatn yang
karena
ketidaktahuan,
akan diberikan kepada klien. Keempat
atau
ketidakmampuan
Implementasi keperawatan, Implementasi
pasien/klien mengatasinya sendiri yang
keperawatan adalah pelaksanaan rencana
membutuhkan
keperawatan oleh perawat dan pasien
tertentu
potensial ketidakmauan,
yang
aktual
tindakan
keperawatan
untuk mengatasinya ( Ali, 2009 ). Tahap
(Riyadi,
diagnosa keperawatan dapat dilakukan
melaksanakan asuhan keperawatan harus
apabila telah perawat telah melakukan
memiliki rencana yang telah dibuat untuk
pengkajian terlebih dahulu, karena hasil
memberikan asuhan keperawatan kepada
kesimpulan
klien.
mempengaruhi keperawatan. dalam
dari
pengkajian
hasil
dari
akan dignosa
Seperti yang terdapat
Carpenito
(2009)
“diagnosa
2010).
Perawat
dalam
Kelima evaluasi keperawatan, Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon pasien
setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan dan mengkaji ulang asuhan
keperawatan
yang
telah
diberikan
(Deswani, 2009). Setelah melaksanakan asuhan
keperawatan
yang
telah
direncanakan terdahulu maka setelahnya
lengkap”.untuk
memberikan
asuhan
keperawatan yang actual. Fleksibilitas
perawat harus melihat respon klien, yang
Sifat dari proses keperawatan ini dapat
dimana
akan
digunakan kepada klien sebagai individu,
kepada
kelompok, keluarga maupun komintas
ada
melakukan
kemungkinan
pengkajian
ulang
atau masyarakat untuk pemecahan segala
klien. Interdependent/saling ketergantungan
masalah
keperawatan
pada
kondisi dan situasi klien.
berbagai
Seperti yang
Setiap tahap dari proses keperawatan
terdapat dalam Rohmah (2009) bahwa
mempunyai relevansi yang sangat erat
sifat
sehingga kekurangan di salah satu tahap
fleksibel
akan
tahap-tahap
pendekatan ini dalam segala situasi. Klien
berikutnya (setiadi, 2012). Jika data yang
dalam kondisi gawat, darurat, gawat
dikumpulkan
tidak akurat dan tidak
darurat, akut, kronis, cito, maupun elektif
lengkap dalam tahap penkajian yang
dapat menggunakan pendekatan ini”. Jadi
dilakukan oleh perawat dapat membuat
prosrs kepetawatan yang bersifat fleksibel
diagnosa
keperawatan
salah
ini lebih terbuka kepada klien individu,
sehingga
asuhan
yang
masyarakat, sakit dan juga sehat.
mempengaruhi
yang
keperawatan
diberikan kepada klien tidak sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya klien dapatkan.
Seperti yang terdapat dalam
dari
proses
keperawatan
memungkinkan
yang
dipakainya
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
kajian
dapat
menyatakan
disimpulkan bahwa adanya penerapan
“pengkajian dilakukan untuk menentukan
sifat peroses keperawatan dalam setiap
hasil
melakukan
Kozier
(2010) strategi
yang
keperawatan
dan
tahap-tahapan Proses
proses
mengevaluasi pencapaian tujuan. Semua
keperawatan.
keperawatan
fase proses keperawatan bergantung pada
memiliki empat sifat yaitu; Dinamis,
pengumpulan data yang akurat dan
siklis, interpenden dan fleksibel.
Sifat proses keperawatan
diterapkan
Dermawan,
D.
(2012).
Proses
dalam menjalankan proses keperawatan
Keperawatan: Penerapan Konsep &
untuk mengatur dan membuat ketepatan
Kerangka Kerja. Yogyakarta : Gosyen.
dalam memberikan asuhan keperawatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan klien.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba Medika
SARAN
Jannah, M. (2019). Proses Berpikir Kritis
Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan
; Model Berpikir Kritis Dalam Proses
dapat penerapan sifat proses keperawatan
Keperawatan. Osf.io
dalam menjalankan proses keperawatan di kehidupan sehari-hari untuk pembelajaran sehingga terlatih dan dapat dengan mudah mengaplikasikannya
saat
praktik
di
rumah sakit untuk memberikan asuhan keperawatan.
Kozier,B.,Glenora Erb, Audrey Berman dan Shirlee J.Snyder. (2010). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan ;
Konsep,
Proses
(2008).
Penerapan
Ali,
Z.
(2009).
Dasar-Dasar
EGC. L.J.
(2009). Buku
Saku
Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta. Debora,
Oda
.
Konsep
Metodologi
dan
Penelitian
Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi,
Dokumentasi Keperawatan. Jakarta :
Carpenito,
Praktik
Jakarta :EGC Nursalam.
DAFTAR PUSTAKA
&
(2012).
Proses
Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Salemba Medika
Tesis
dan
Instrumen
Keperawatan.
Jakarta:
Penelitian Salemba
Medika. Ns. Suryani Manurung, S.M. (2011). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Asuhan
Keperawatan
Intranatal.
Jakarta: Trans Info Media Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan.
Edisi
Salemba Medika
7.
Jakarta
:
Riyadi, S. Suharsono, 2010. Asuhan Keperawatan
Pada
Anak
Sakit.
Yogyakarta : G Osyen. Publishing. Rohman, N. dan Walid, S. (2009). Proses Keperawatan,
teori
dan
aplikasi
dilengkapi dengan petunjuk praktis penyusunan proses keperawatan dan dokumentasi
NANDA-NOC-NIC.
Jogjakarta: Arrus Media. Rosdahl, Caroline Bunker. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC Setiadi. (2012). Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan; Teori dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu Simamora,
R.
H.
(2019).
Menjadi
Perawat Yang : CIH’ HUY. Surakarta : Kekata Publisher. Susanto, Rachmat. (2010). Penerapan Standar
Proses
Keperawatan
Di
Puskesmas Rawat Inap Cilacap. Jurnal Keperawatan Soedirman, 5(1), 80-81.