7 0 1 MB
SIFILIS Karina Noveria 496147919 Pembimbing : Dr. Maria Dwikarya, SpKK KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT HUSADA FK UNTAR
Pendahuluan • Penyakit infeksi o.k Treponema pallidum; • Bersifat sangat kronik dan sistemik, dapat menyerang hampir semua alat tubuh • The Great Imitator
Sinonim • lues venerea (Lues) • raja singa
Epidemiologi • Insidens di seluruh dunia 0,04 - 0,52%. • Terendah di Cina, tertinggi di Amerika Selatan. • Di Indonesia 0,61%. Dengan kasus terbanyak stadium laten S I S II
Etiologi • Treponema pallidum • Bentuk spiral teratur, panjangnya 6-15 um, lebar 0,15um, terdiri atas 8-24 lekukan • Di luar badan kuman cepat mati • Dalam darah untuk transfusi dapat hidup 72 jam
KLASIFIKASI Sifilis akuisita
Secara epidemiologik:
• Stadium dini menular (dalam 1 tahun sejak infeksi): a. S1 b. S2 • Stadium 1 (S1) c. stadium rekuren • Stadium 2 (S2) d. stadium laten dini • Stadium 3 (S3 • Stadium lanjut tak menular (setelah 1 tahun): a. stadium laten lanjut b. S3 c. Sifilis kardiovaskular d. Neurosifilis
PATOGENESIS Stadium dini S I • T. pallidum masuk ke dalam kulit melalui mikrolesi atau selaput Iendir • Setelah itu membiak, dan jaringan bereaksi (bentuk infiltrat di perivaskular) • Terjadi endarteritis perubahan hipertrofik endotelium obliterasi lumen (enarteritis obliterans). • Kehilangan pendarahan erosi • S I sembuh jk kuman disitu berkurang bentuk fibroblas sembuh dgn sikatriks
Stadium dini S II • Kuman sudah berada di KGB regional dan membiak limfogen & hematogen • Multiplikasi + reaksi jaringan terjadi 6-8 minggu setelah S I
PATOGENESIS Stadium dini laten
Stadium lanjut
• T. pallidum dorman asimptomatik • Masih terdapat infeksi aktif • Jika imun gagal T.pallidum membiak lagi lesi rekuren • Umumnya tidak melebihi 2 tahun
• Sebabnya belum jelas? • Diduga trauma merupakan faktor presipitasi. • Muncullah S III berbentuk guma. • Reaksinya hebat, destruktif dan berlangsung bertahuntahun. • Treponema bisa mencapai KV dan saraf
GEJALA SIFILIS DINI SI • Inkubasi 2-4 minggu • Gejala konstitusi (-) • Papul lentikular permukaannya erosi ulkus • Ulkus bulat, soliter, dasarnya jar. granulasi berwarna merah bersih, dinding tak bergaung, kulit sekitar tidak radang akut • Ulkus indolen & indurasi (+) (ulkus durum)
S II • Muncul 6-8 minggu dari S I • Gejala konstitusi (+) • Kelainan kulit beragam = the great imitator • Bisa menyerang mukosa, kgb, mata, hepar, tulang, saraf • Kulit basah sangat menular (kondilomata lata & plak mukus) • Kulit kering kurang menular
GEJALA SIFILIS DINI SI
S II
S II Key Point: • Gatal (-) • Limfadenitis generalisata • Lesi di telapak tangan & kaki (S II dini) S II Dini Generalisata (simetris) Cepat hilang (bbrp hariminggu)
S II Lanjut Lokalisata (tidak simetris) Lebih lama (bbrp minggu-
Bentuk Lesi S II Roseola
Papul
Pustul
• Roseola sifilitika •Papulo•Sifilis alopecia skuamosa variseliform •Psoriasiformis is •korona venerik •kondilomata lata collarette Biette’s •chancer redux
Likenoid sifilitis
Bentuk Lain • Leukoderma sifilitikum, leukoderma coli (collar of venus) •sifilis impetiginosa •ektima sifilitikum •sifilis ostrasea Luesmaligna Maligna •sifilis
Mucous Patch
Kondiloma Lata • Papul lentikular • Permukaannya datar, sebagian berkonfluensi,
• Terdapat di lipatan • akibat gesekan erosif, eksudatif, sangat menular
GEJALA SIFILIS DINI Sifilis laten dini • tidak ada gejala klinis dan kelainan, tetapi infeksi masih ada dan aktif. • Tes serologik darah positif • Tes likuor serebrospinalis negatif • Tes dianjurkan :VDRL , TPHA.
Stadium rekuren • Dapat berupa kelainan kulit mirip S II, atau serologik yg sudah - + • Terjadi pada sifilis yang tidak diobati atau yang adekuat. • Umumnya bentuk relaps ialah S II, kadang-kadang S I. Kadang-kadang relaps terjadi pada tempat afek primer = monorecidive. • dapat pada mata, tulang, alat kelamin dan susunan saraf
GEJALA SIFILIS LANJUT Sifilis laten lanjut • tidak menular, • diagnosis dengan tes serologik. • Lama masa laten bbrp tahun hingga seumur hidup. • Periksa LCS : menyingkirkan neurosifilis asimtomatik • sinar-X aorta : aorititis. • Biasa terdapat – sikatriks bekas S I pada genital
Sifilis tersier (S III) • terlihat antara 3-10 tahun setelah S I. • Guma : infiltrat sirkumskrip, kronis, biasanya melunak, dan destruktif. • Kulit di atasnya mula-mula tidak menunjukkan tanda-tanda radang akut dan dapat digerakkan. Setelah beberapa bulan mulai melunak, biasanya mulai dari tengah, tandatanda radang mulai tampak, kulit menjadi eritematosa dan livid serta melekat terhadap guma tersebut. Kemudian terjadi perforasi dan keluarlah cairan seropurulen, kadangkadang sanguinolen; pada beberapa kasus disertai jaringan nekrotik.
Infiltrasi guma dengan ulserasi pada sifilis stadium lanjut benigna
guma nodular
SIFILIS KONGENITAL • Treponema secara hematogen ke janin melalui plasenta (uk 10 minggu) • Tahun I infeksi yang tidak diobati : 90% • Sifilis laten dini : 80% • Sifilis lanjut : 30 % • Hukum Kossowitz
SIFILIS KONGENITAL sifilis kongenital dini (prekoks)
sifilis kongenital lanjut (tarda),
stigmata
Menular Berbentuk spt S II
2 tahun setelah prekoks Tidak menular Berbentuk guma
Jaringan parut/deformitas akibat penyembuhan stadium sebelumnya
pemfigus sifilitika Bulldog facies
Ragades
Saddle noseGigi Hutchinson
PEMBANTU DIAGNOSIS 1. Pemeriksaan T. pallidum. 2. Tes Serologik Sifilis (T.S.S.). 3. Pemeriksaan yang lain.
Pemeriksaan T. pallidum Treponema- Syphilis Darkfield Video (CDC).webm Mikroskop lapangan gelap • Bahan : Serum dari
Pewarnaan menurut Buri
lesi kulit • Dilakukan 3 hari berturut, jika hari 1-2 (-) • Didapat : hanya • Didapat: berwarna bentuk, sedangkan putih pada latar pergerakan tidak ada belakang gelap. Pergerakannya memutar terhadap Tidak bs dibedakan secara mikroskopik dan serologik sumbunya, bergerak dengan perlahan T. pertenue (frambusia) & T. carateum (pinta)
Serologic Tests for Syphilis (S.T.S) Nontreponemal (tes reagin)
• Tes fiksasi komplemen: Wasserman (WR), Kolmer. • Tes flokulasi:
Treponemal • Tes imobilisasi: TPI (Treponemal pallidum Imobilization Test). • Tes fiksasi komplemen: RPCF (Reiter Protein Complement Fixation Test). • Tes imunofluoresen: – FTA-Abs (Fluorecent Treponemal Antibody Absorption Test), ada dua: IgM, IgG; – FTA-Abs DS (Fluorescent Treponemal Antibody-Absorption Double Staining).
– VDRL (Venereal Disease Research Laboratories), – Kahn, • Tes hemoglutisasi: – RPR (Rapid Plasma Reagin), – TPHA (Treponemal pallidum Haemoglutination Assay), – ART (Automated Reagin Test) – 19S I g M SPHA (Solid-phase – RST (Reagin Screen Test). Hemabsorption Assay),
– HATTS (Hemagglutination Treponemal Test for Syphilis), – M HA-TP (Microhemagglutination Assay for Antibodies to Treponema pallidum).
T.S.S dan kehamilan • Ibu : periksa saat kunjungan antenatal pertama, & trimester ketiga • Bayi: periksa T.S.S. saat 6minggu & 2 bulan • Jika bayi + blm tentu sifilis kongenital krn bs transfer pasif turun 3 bulan berikut
T.S.S dan kehamilan • Tes pilihan 19S IgM SPHA Pemeriksaan lain (Rontgen, LCS)
• Liat kelainan tulang • Aneurisma aorta (sifilis KV) • Neurosifilis
DIAGNOSIS BANDING SI • • • • •
Herpes simpleks Ulkus piogenik Skabies Balanitis Limfogranuloma venereum (L.G.V.) • Karsinoma sel skuamosa • Penyakit Behcet • Ulkus mole
• • • • • • •
S II Erupsi obat alergik Morbili Pitiriasis rosea Psoriasis Dermatitis seboroika Kondiloma akuminatum Alopesia areata
S III • Aktinomikosis • Sporotrikosis • Tuberkulosis kutis gumosa
PENATALAKSANAAN
Reaksi JarishHerxheimer
PENISILIN Penisilin G Penisilin G prokain prokain dalam dalam akua minyak
Penisilin G benzatin
kerja singkat 24 jam
Kerja sedang 72 jam
Kerja panjang 2-3 minggu dosis 2,4 jt U
Setiap hari
Setiap 3 hari
Setiap minggu
u/ neurosifilis & kongenital
Bs abses & nyeri
u/ sifilis KV Tidak u/ bayi
Neuro : iv 18-24 jt
Sifilis KV: 9,6 jt U,
• mungkin disebabkan hipersensitivitas akibat toksin krn banyak T. pallidum yang mati • setelah 6 - 12 jam stlh suntikan penisilin pertama, • Tx: kortikosteroid
ANTIBIOTIK LAIN • tetrasiklin 4 x 500 mg/hari, • eritromisin 4 x 500 mg/hari, • doksisiklin 2 x 100 mg/hari. • Lama pengobatan 15 hari bagi S I dan S II dan 30 hari bagi stadium laten.
• sefaleksin 4 x 500 mg sehari selama 15 hari. • seftriakson setiap hari 2 gr, dosis tunggal i.m. atau i.v. selama 15 hari. • Azitromisin juga dapat digunakan untuk S I dan S II, dosisnya 500 mg sehari sebagai dosis tunggal. Lama pengobatan 10 hari.