SIM E Health Dan E Hospital  [PDF]

  • Author / Uploaded
  • yeni
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

COVER SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “E-Health dan E-Hospital”



OLEH Farouk Ilmid Davik



101211131015



Mega Restia



101211132103



Yeni Rahmawati



101211131044



Liiza Trusty Vita



101211133021



DEPARTEMEN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA 1



SURABAYA 2015



DAFTAR ISI



COVER............................................................................................................................................1 DAFTAR ISI....................................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4 1.1



Latar Belakang..................................................................................................................4



1.2



Rumusan Masalah.............................................................................................................5



1.3



Tujuan...............................................................................................................................5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................6 2.1



E – Health..........................................................................................................................6



2.1.1



Pengertian E-Health...................................................................................................6



2.1.2



Tujuan E-Health........................................................................................................7



2.1.3



Manfaat E-Health......................................................................................................7



2.1.4



Sistem Infrastruktur E-Health....................................................................................8



2.1.5



Subfield of E-Health..................................................................................................8



2.1.6



Kriteria E-Health yang Baik....................................................................................11



2.2



E – Hospital....................................................................................................................13



2.2.1



Pengertian E-Hospital..............................................................................................13



2.2.2



Manfaat E-Hospital.................................................................................................15



2.2.3



Komponen E-Hospital.............................................................................................16



2.2.4



Implementasi E-Hospital.........................................................................................17



2.2.5



Hambatan dalam Implementasi E-Hospital.............................................................19 2



BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................21 3.1



Aplikasi E – Health.........................................................................................................21



3.1.1 3.2



E-Health Surabaya...................................................................................................21



Aplikasi E – Hospital......................................................................................................25



3.2.1



Penerapan E-Hospital di India.................................................................................25



3.2.2



Penerapan E-Hospital lainnya.................................................................................27



BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................29 4.1



Kesimpulan.....................................................................................................................29



DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................30



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Isu kesehatan yang ada, menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang ada sekarang memiliki keterbatasan. Menurut Rogert (2003) keterbatasan tersebut yaitu: a. Adanya sistem yang terputus atau fragmented b. Sistem yang sudah tidak fleksibel yang terikat secara kelembagaan c. Kurangnya koherensi klinis termasuk: duplikasi program klinis, duplikasi program dukungan, pasien sering harus menjalani layanan berulang-ulang dan tidak mungkin untuk mengelola yang perawatan kontinyu d. Sistem yang masih menggunakan kertas dapat mengakibatkan kesalahan dan pengerjaan ulang e. Integrasi multi-media (gambar, suara, teks, grafis) mahal f. Integrasi dari sitem terbuka dan system tertutup mahal dan suit g. Resistensi terhadap perubahan oleh penyedia layanan kesehatan



Dilain sisi, pesatnya pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), serta internet telah sangat berdampak pada bisnis dan pelayanan jasa. Namun hal tersebut belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan oleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana menfaatkan teknologi tersebut dibidang kesehatan. Secara global, layanan kesehatan dianggap industri jasa terbesar yang menjadi prioritas utama serta merupakan investasi yang sangat besar yang tumbuh dengan pesat di sebagian besar negara. E–health dan E-Hospital merupakan salah satu inovasi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut. E-Health atau elektronik kesehatan, yang pada dasarnya didorong oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kesehatan memiliki potensi untuk mengubah industri kesehatan seluruh dunia dalam hal infra struktur, biaya dan kualitas layanan 4



(Wickramasinghe dan Goldberg, 2004). Menurut Balaraman dan Kosalram, E–hospital adalah sistem manajemen rumah sakit yang menggunakan alur kerja berbasis solusi ICT untuk rumah sakit. Di Indonesia penggunaan teknologi informasi untuk bidang kesehatan telah diatur dalam UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, dimana untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan infromasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui sistem sector. Penerapan E-Health di Indonesa telah mulai dilaksanakan, dengan kerjasama antar instansi rumah sakit, pemerintah, universitas, swasta, dan penyedia jasa telekomunikasi. Beberapa rumah sakit pemerintah sudah mulai menerapkan sistem informasi rumah sakit, walaupun masih digunakan untuk keperluan E-ktp (elektronik Kartu Tanda Penduduk), teknologi tersebut dapat digunakan untuk mendukung E-Health, dengan cara menyimpan data kesehatan singkat pemegang E-ktp tersebut.



1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana konsep E-Health dan E-Hospital ? 2. Bagaimana manfaat E-Health dan E-Hospital ? 3. Bagaimana komponen E-Health dan E-Hospital ? 4. Bagaimana bentuk aplikasi E-Health dan E-Hospital?



1.3



Tujuan Tujuan dari makalah ini, yaitu: 1. Mengetahui dan memahami konsep E-Health dan E-Hospital 2. Mengetahui dan memahami manfaat dari E-Health dan E-Hospital 3. Mengetahui dan memahami komponen dari E-Health dan E-Hospital 4. Mengetahui bentuk aplikasi dari E-Health dan E-Hospital yang berkembang saat ini



5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1



E – Health



2.1.1



Pengertian E-Health WHO mendefisikan E-Health sebagai “the use of information and communication technologies (ICT) for health”. WHO mendorong kepada setiap negara untuk menyusun rencana strategis jangka panjang untuk mengembangkan layanan E-Health di berbagai bidang kesehatan baik untuk administrasi kesehatan, kerangka legal dan regulasi, infrastruktur serta mekanisme kemitraan publik dan swasta. E-Health erat kaitannya dalam mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan individu, keluarga dan masyarakat, serta meningkatkan praktek profesional melalui penggunaan manajemen informasi dan teknologi informasi dan komunikasi. Studi yang dilakukan oleh Sisira (ANJ, 2005) pada perawat di Australia, didapatkan 82% responden akrab dengan istilah E-Health



dan hanya 8% yang



mempunyai pengetahuan tentang penggunaan E-Health dalam praktek keperawatan. Lebih dari 20% mengaku mereka tidak pernah menggunakan E-Health dalam praktek mereka, serta 38% kadang-kadang menggunakan E-Health. Mayoritas (93%) mengatakan mereka bersedia untuk mempelajari lebih lanjut tentang E-Health, dan hampir 60% setuju pengetahuan yang baik dari E-Health akan meningkatkan kualitas layanan mereka. E-Health didefinisikan sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung bidang kesehatan dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan, pengawasan kesehatan, literatur kesehatan, pendidikan kesehatan, pengetahuan dan penelitian (Joaquin, 2010). E-Health adalah pengembangan teknologi yang luas seperti internet, telepon, komunikasi nirkabel dan akses langsung ke penyedia layanan kesehatan, manajemen keperawatan, pendidikan dan kesehatan. Teknologi yang didalamnya terdapat catatan pasien secara elektronik, sistem telehealth dan telecare, sumber pengetahuan yang didapat secara online, web berbasis informasi pasien dapat dikatakan sebagai E-Health 6



(Casey, 2010). 2.1.2



Tujuan E-Health



Tujuan dari E-Health, antara lain yaitu: a. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya layanan kesehatan yang terbatas (limited healthcare resources) yang berasal dari berbagai stakeholder. b. Menjamin ketersambungan layanan kesehatan bagi semua penduduk Indonesia (connected healthcare for all citizen). c. Mensinergikan berbagai inisiatif TIK untuk E-Health. d. Mengintegrasikan berbagai sistem layanan kesehatan secara seamlessly sehingga memungkinkan pertukaran data, informasi, dan pengetahuan tentang rekam medis.



2.1.3



Manfaat E-Health



Manfaat dari penggunaan E-Health adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kualitas pusat kesehatan. Sekarang beberapa rumah sakit dan apotek sudah mengunakan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas layanan menjadikan antrean lebih tertib dan rapi. b. Go Green, dengan digitalisasi arsip akan menghemat penggunaan kertas. Penghematan penggunaan kertas dapat mengurangi jumlah pohon yang ditebang. Hal ini juga menjadi sebuah alasan untuk menggunakan E-Health. c. Mencegah terjadinya medical error atau salah penanganan medis. Informasi rekam medis yang tidak akurat dapat mengakibatkan masalah fatal seperti medical error. Dengan memanfaatkan teknologi komputer yang sudah ada, para dokter dapat menyusun dengan rapi suatu rekam medis dengan mudah. Hal ini akan membantu dokter lain yang menangani pasien untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, sehingga mampu mengurangi resiko salah penanganan medis. d. Memudahkan pencarian dan pengarsipan daftar riwayat pasien atau rekam medis dengan memanfaatkan teknologi database, seperti MySQl, Apache, dan Micorsoft Access. Penyimpanan data-data daftar riwayat kesehatan para pasien atau rekam medis di Cloud file sehingga semua dokter yang memeriksa pasien dapat mengakses rekam medis pasien dengan mudah. 7



e. Memudahkan melihat daftar obat yang tersedia, dengan database yang dikelola dengan baik dapat mengatur obat apa saja yang tersedia dan berapa stok yang masih ada, biasanya sistem seperti ini terdapat di Apotek. f. Penyebaran informasi yang cepat. Apabila terjadi suatu wabah penyakit di suatu daerah, pemerintah yang bergerak dalam bidang kesehatan dapat menyebarkan informasi melalui internet atau perangkat lain yang mempercepat penyebaran informasi tentang cara pencegahan dan penangulangan wabah penyakit tersebut. Tidak hanya itu, misalnya seseorang menggunakan layanan



2.1.4



Sistem Infrastruktur E-Health Saat ini sistem infrastruktur E-Health terintegrasi secara vertikal, sejajar dengan komponen meliputi data inti sistem, fungsi intranet, fungsi extranet, dan internet / web. Setiap tingkat membawa nilai unik untuk sistem kesehatan. a. Inti Data, Pada tingkat ini, kegiatan operasional harian (administrasi, keuangan, dan klinis) dari sistem kesehatan dilakukan. b. Lapisan intranet berfokus pada membangun infrastruktur komunikasi dan menggabungkan aplikasi yang meningkatkan produktivitas organisasi. c. Extranet memperluas sistem inti dan kemampuan intranet di luar organisasi, dan menambahkan aplikasi baru menargetkan komunikasi di luar organisasil kepada individu tertentu dan kelompok. d. Tingkat Internet / Web memperluas jangkauan organisasi dengan menawarkan data yang diidentifikasi dan fungsi pada tingkat yang anonim, serta mempromosikan ke masyarakat umum nilai tambah yang ditawarkan melalui pintu masuk ke ekstranet.



2.1.5



Subfield of E-Health



Berikut adalah beberapa subfield dari E-Health, diantanya: a. Electronic Health Record Management Electronic health record (EHR) bisa juga disebut electronic patient record (EPR) atau computerized patient record adalah sebuah konsep yang tersusun dan didefinisikan sebagai sebuah pengumpulan yang sistematis dari informasi kesehatan 8



elektronik pasien atau populasi. EHR menyediakan komunikasi data pasien antara pelayanan kesehatan profesional yang berbeda (spesialis). EHR merupakan rekaman dalam format digital yang dapat memungkinkan terjadinya pengaturan pelayanan kesehatan satu dengan lainnya, dan terhubung melalui koneksi jaringan dengan sistem informasi pelayanan kesehatan yang luas. (Dinya, 2013). EHR memungkinkan fasilitas kesehatan untuk lebih baik dalam mengelola pelayanan yang diberikan termasuk keamanan penggunaan dan menyebarkan informasi. EHR sama dengan electronic medical record (EMR) dimana keduanya menggunakan perangkat digital. EHR dibangun untuk membagikan informasi antara pelayanan kesehatan lainnya seperti laboratorium dan spesialis, sehingga EHR terdiri dari informasi dari semua dokter yang memberikan pelayanan kesehatan pada pasien. Sedangkan EMR terdiri dari riwayat pengobatan, treatment pasien dan digunakan dalam pelayanan dokter. Electronic health record management (EHRM) tepat dan efisien dalam komunikasi antara penyedia pelayanan kesehatan. Menurut American Health Information Management Association (AHIMA), manajemen rekam medis elektronik adalah proses dimana EHR diciptakan atau diterima dan dipelihara untuk tujuan hukum atau bisnis. EHRM membutuhkan keputusan untuk membuat siklus dari EHR diantaranya pengolahan, distribusi, pemeliharaan, penyimpanan, dan pengambilan catatan kesehatan untuk disposisi utamanya, termasuk pengarsipan atau pemusnahan. Ruang lingkup EHRM harus mencakup penentuan waktu pemeliharaan atau pemusnahan EHR, tugas kewenangan dan tanggung jawab, desain dan administrasi proses, integritas data, dan audit dan review kinerja proses itu. b. Telemedicine Telemedicine berguna untuk menyumbangkan pelayanan kesehatan untuk pasien dimana dokter dan pasien tidak dalam tempat yang sama (Lee, 2015). Telemedicine adalah aplikasi dari kedokteran klinis dimana informasi medis ditransfer melalui media audiovisual untuk tujuan konsultasi dan terkadang sedikit membahsa pemeriksaan dan prosedur. Telemedicine yang sederhana misalnya dua dokter profesional kesehatan membahas kasus melalui telepon. Sedangkan yang rumit sampai menggunakan satelit dan peralatan konferensi video untuk melakukan konsultasi real-time antara dokter spesialis di dua negara yang berbeda (Dinya, 2013). 9



c. Consumer Health Informatics (Citizen-Oriented Information Provision) Customer health informatics (CHI) menggunakan sumberdaya elektronik khusunya aspek medis dari kesehatan individu atau pasien. CHI membantu menjembatani gap antara pasien dengan sumber daya kesehatan (dokter). CHI termasuk teknologi yang fokus pada pasien yang dianggap sebagai pengguna utama dari informasi kesehatan. CHI menganalisis kebutuhan dari konsumen dari informasi; metode pembelajaran dan implementasi dari pembuatan akses informasi untuk konsumen; dan model dan integrasi dari hal yang disukai konsumen ke dalam sistem informasi medis (Dinya, 2013). d.



Health knowledge management (Specialist-oriented information provision) Health knowledge management berfungsi untuk menyebarluaskan informasi medis dan kesehatan. Bentuk E-Health ini berorientasi pada penyediaan informasi spesialis. Contoh Medscape dan MDLinx (Lee, 2015). Aplikasi Medscape dapat didownload melalui mobile device. Medscape menyediakan informasi klinis utamanya untuk dokter, perawat, mahasiswa kedokteran dan spesialis, misalnya membantu dalam penentuan dosis obat, prosedur pelayanan, update pengetahuan kedokteran terbaru.



e. Virtual health care teams Terdiri dari kolaborasi profesional pelayanan kesehatan untuk menyebarkan informasi tentang pasien menggunakan peralatan digital dan telekomunikasi. Tim ini membantu untuk mengembangkan protokol dan standarisasi prosedur. Penggunaan tim juga dapat mengurangi komplikasi, infeksi, lama tinggal, dan biaya. f. M-health Global Observatory for eHealth (GOe) mendefiniskan m-health adalah praktek kesehatan medis dan masyarakat yang didukung oleh perangkat mobile, seperti ponsel, perangkat monitoring pasien, personal digital assistant (PDA), dan perangkat nirkabel lainnya. M-Health melibatkan penggunaan ponsel yang melibatkan suara dan layanan pesan singkat (SMS) serta fungsi yang lebih kompleks dan aplikasi termasuk general packet radio layanan (GPRS), ketiga dan generasi keempat telekomunikasi selular ( 3G dan 4G sistem), global positioning system (GPS) dan teknologi bluetooth 10



(WHO, 2011). Beberapa bentuk dari penggunaan mobile device untuk kesehatan diantaranya: 1. Komunikasi antara individu dan pelayanan kesehatan, meliputi call center kesehatan, layanan telepon bebas pulsa darurat. 2. Komunikasi antara pelayanan kesehatan dan individu, diantaranya kepatuhan pengobatan, pengingat kunjungan, mobilisasi masyarakat, peningkatan kesadaran atas isu-isu kesehatan. 3. Konsultasi antara profesional perawatan kesehatan dengan telemedicine ponsel 4. Komunikasi lintas sektoral dalam keadaan darurat 5. Pemantauan kesehatan dan pengawasan, diantaranya survei mobile (survei oleh ponsel), pengawasan, pemantauan pasien 6. Akses informasi bagi para profesional perawatan kesehatan di titik perawatan, misalnya informasi dan sistem pendukung keputusan, catatan pasien. g. Health Information System (HIS) Sistem informasi kesehatan memberikan dasar-dasar untuk pengambilan keputusan dan memiliki empat fungsi utama yaitu (1) pembuatan data, (2)kompilasi, (3) analisis dan sintesis, (4) komunikasi dan penggunaan. Sistem informasi kesehatan mengumpulkan data dari sektor kesehatan dan sektor lain yang relevan , analisis data dan memastikan kualitas secara keseluruhan, relevansi dan ketepatan waktu, serta mengkonversi data menjadi informasi untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kesehatan (WHO,2008). Pada Pelayanan medis dikelola menggunakan berbagai software untuk membuat keputusan terbaik berdasarkan ketersediaan data yang relevan termasuk jadwal perjanjian, menajemen data pasien, manajemen anggaran dan keputusan administrasi lainnya (Lee, 2015). h. Telehealth Telehealth adalah aplikasi yang mentransfer informasi medis dan non medis (pendidikan medis, administrasi, penelitian) melalui media audiovisual interaktif untuk konsultasi masalah kesehatan (Dinya, 2013).



11



2.1.6



Kriteria E-Health yang Baik



Ciri dari E-Health yang baik harus memperhatikan 10 E dalam E-Health. Berikut adalah penjelasannya: a. Efficiency Salah satu tujuan ditetapkannya E-Health adalah efisiensi pelayanan kesehatan, menurunkan biaya pelayanan kesehatan. E-Health dapat mengurangi biaya pelayanan kesehatan karena dengan E-Health dapat menghindarkan dari duplikasi intervensi diagnostik atau terapeutik ataupun pelayanan kesehatan yang tidak diperlukan. Peran E-Health salah satunya adalah mendukung peningkatan komunikasi antara instansi kesehatan dengan keterlibatan pasien. b. Enhancing Quality E-Health dapat meningkatkan kualitas dari pelayanan kesehatan. Hal ini berkaitan dengan adanya keterlibatan pasien untuk penjaminan kualitas dan mengarahkan aliran pasien ke penyedia kualitas terbaik. c. Evidence Based Intervensi E-Health seharusnya berdasarkan bukti. Efektivitas dan efisiensi dari EHealth seharusnya tidak hanya asumsi saja melainkan dibuktikan dengan evaluasi ilmiah yang ketat berbasis bukti. Kajian pada area ini masih harus terus dilakukan. d. Empowerment Pemberdayaan melibatkan konsumen dan pasien. Pembuatan basis pengetahuan kedokteran dan catatan elektronik pribadi diakses konsumen melalui internet. EHealth membuka jalan baru untuk aspek medis yang berpusat pada pasien dan memungkinkan pilihan pasien berbasis bukti. e. Encouragement Dorongan dari hubungan baru antara pasien dan professional kesehatan dapat mewujudkan kemitraan yang sejati. Hal ini diharapkan keputusan dapat dibuat secara bersama. f. Education Konsumen dan dokter dapat menggunakan E-Health. Dokter dapat mendapatkan 12



informasi untuk melanjutkan pendidikan kedokteran melalui sumber online. Konsumen dapat memperoleh informasi mengenai pendidikan kesehatan, informasi pencegahan. g. Enabling Mengaktifkan pertukaran informasi dan komunikasi dengan cara yang standar antara instansi kesehatan. h. Extending Menperluas cakupan pelayanan kesehatan secara global keran teknologi komunikasi sudah dapat mewujudkannya dengan teknologi internet. i. Ethics E-Health merupakan inovasi baru yang melibatkan bentuk baru interaksi pasien dengan dokter. Hal ini menimbulkan tantangan dan ancaman baru terhadap isu etika, diantaranya praktek professional online, informed consent, privasi dan isu kesetaraan. j. Equity Pelayanan kesehatan seharusnya dapat menjangkau semua orang dari berbagai golongan baik jenis kelamin, asal tempat tinggal, status sosial. Sebagai tambahan dari 10 E tersebut, E-Health seharusnya dapat easy to use (mudah digunakan), entertaining (tidak membosankan), dan exciting (menarik) (Eysenbach, 2001).



2.2



E – Hospital



2.2.1



Pengertian E-Hospital



Salah satu aplikasi E-Health adalah E-Hospital, yaitu aplikasi teknologi informasi dan komunikasi untuk informasi berkaitan dengan perumahsakitan. E-Hospital memberi kemudahan bagi pasien dalam mengakses informasi kesehatan, termasuk layanan kesehatan jarak jauh. Para peneliti mencoba mendefinisikan E-Hospital atau rumah sakit elektronik sebagai: Menurut Balaraman dan Kosalram, definisi E–hospital adalah “It is a Hospital Management System that is a workflow based ICT solution for Hospitals”



13



E–hospital adalah Sistem Manajemen Rumah Sakit yang menggunakan alur kerja berbasis solusi ICT untuk Rumah Sakit. “E-Hospital is the thoroughly apply of advanced IT technology and medical image technology to thE-Healthcare and medical industry, finally come to realize the data collection, storage, handling, transformation and apply of the inner clinical and management information and the data applied hospital information system uses in the chains of every professional work. It is a Three-in-One synthetic information system contains of e-medical equipment, computer network and hospital professional work system.”(www.eastimage.com.cn) E-Hospital adalah rumah sakit yang benar-benar menerapkan IT canggih dan teknologi gambar medis untuk industri kesehatan medis, sehingga pengumpulan data, penyimpanan, penanganan, transformasi, informasi klinis, manajemen data internal. Ini adalah sebuah sistem informasi sintetis Three-in-One dari peralatan medis elektronik, jaringan komputer rumah sakit dan sistem kerja profesional rumah sakit. Menurur Jitendra dkk (2014), “E-Hospital record provides various applications regarding medical research, accounting, billing and trading intellectual property”. Rumah sakit elektronik merupakan catatan yang menyediakan berbagai aplikasi mengenai penelitian medis, akuntansi, pembayaran, dan perdagangan yang intelektual.



“Much of current research on E-Hospitals focuses on improving efficiency and increasing performance within administration processes. But an E-Hospital is definitely more than just redesigning of customer services and using state-of-the-art-IT.” (Ball, 2003) Banyak penelitian saat ini mengfokuskan E-Hospital pada peningkatan efisiensi dan meningkatkan kinerja dalam proses administrasi. Tapi E-Hospital pasti lebih dari sekedar mendesain ulang pelayanan pelanggan dan menggunakan state-of-the-art-IT. (Ball, 2003) Menurut National Informatics Center (NIC), E-Hospital merupakan Open Source Software (OSS) yang berbasis banyak sistem management informasi rumah sakit (HMIS) yang terintegrasi. E-Hospital@NIC adalah aplikasi generik, yang membahas semua bidang fungsional utama dari rumah sakit. Hal tersebut tidak hanya dari sistem pasiensentris, melainkan serangkaian sarana penunjang bahkan sistem keuangan juga. Sehingga 14



E –Hospital menjadi alur kerja berbasis aplikasi, berhubungan dengan siklus pengobatan pasien lengkap OPD / IPD, dan terintegrasi berbagai fungsi di bidang pengobatan klinis, administrasi dan penagihan / asuransi menjadikannya HMIS terintegrasi dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (HIS), Sistem Informasi Laboratorium (LIS), Sistem Informasi Radiologi (RIS), Gambar Pengarsipan dan Komunikasi Sistem (PACS), aplikasi pemrograman antarmuka (API), dan bank darah serta Sistem informasi telemedicine. Aplikasi dasar yang seharusnya ada dalam E-Hospital antara lain: konsultasi, pendaftaran, informasi layanan, pendidikan kesehatan, dan koordinasi internal rumah sakit. Menurut Widiastuti (2008), penerapan E-Hospital baru dilakukan oleh rumah sakit di pulau Jawa. Sebagian besar rumah sakit yang telah melakukan penerapan E-Hospital adalah rumah sakit swasta.



2.2.2



Manfaat E-Hospital



E-Hospital bertujuan untuk memfasilitasi manajemen rumah sakit dengan komputerisasi dan mempersingkat semua aspek alur kerja rumah sakit, dan memfasilitasi akses ke perawatan kesehatan untuk masyarakat luas menjadi lebih mudah. Sedangkan manfaat dari E–Hospital juga sangat beragam, manfaat baik untuk rumah sakit maupun pasien. Manfaat dari E-Hospital meliputi: a. Penurunan drastis pada waktu tunggu pasien, b. Mempersingkat keseluruhan semua proses rumah sakit, c. Memudahkan bagi dokter untuk mengakses informasi yang relevan d. Memudahkan pengontrolan pendaftaran pasien karena semua pasien terdaftar melalui nomor unik identifikasi kesehatan yang permanen. e. Pasien yang kembali tidak perlu mendaftar lagi sebagai pasien baru. f. Menyediakan berbagai laporan MIS terkait dengan penagihan, MRD, konsultan, persediaan, dll, g. Membantu manajemen dalam pemantauan dan perencanaan yang lebih baik h. Memberikan laporan statistik yang memberikan informasi tentang penyakit yang umum terjadi di daerah jangkauan dari rumah sakit. 15



i. Meningkatkan kontrol j. Meningkatkan perawatan pasien k. Pengendalian biaya dan l. Peningkatan profitabilitas.



Menurut data yang diperoleh dari penerapan E-Hospital@NIC di India menunjukkan bahwa terdapat selisih waktu yang cukup signifikan antara pelayanan yang dilakukan secara manual dan pelayanan yang telah berbasis E-Hospital@NIC. Perbandingan waktu antara pelayanan yang dilakukan secara manual dan pelayanan yang telah berbasis E-Hospital@NIC dijelaskan sebagai berikut: Service/Facilities



Manual System



Application E-



Hospital@NIC 1 menit 15 detik per pasien 35 detik per pasien baru



Registrasi pasien



baru Follow up (registrasi ulang 15 – 30 menit per pasien dan



pencocokan



15 detik per pasien



data



pasien) Pembayaran dan Billing 2 – 4 jam per pasien System Pengambilan



30 detik per pasien



hasil 1 sampai 2 hari setelah Pada sebagian besar kasus,



pemeriksaan laboratorium



dilakukan pemeriksaan



hasil dapat diambil pada



hari yang sama. hasil 1 sampai 2 hari setelah Pada sebagian besar kasus,



Pengambilan pemeriksaan radiologi



dilakukan pemeriksaan



hasil dapat diambil pada



hari yang sama. Pelayanan gawat darurat: Tidak diatur secara detail Diatur secara detail dan ambulance, persediaan darah. Persediaan darah



akses dan hanya tersedia pada unit tersedia pada semua unit pelayanan tertentu. Inefisiensi



pelayanan. dalam Meningkatkan pemanfaatan



pemanfaatan



akses dan kemudahan informasi



ketersediaan. 16



dan



terkait ketersediaan.



Tersedianya



informasi



mengenai pendonor, Informasi



penyimpanan



bersifat menghemat



sentralisasi: waktu



dan



biaya. 2.2.3



Komponen E-Hospital Menurut Balaraman (2013), berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada E-



Hospital@NIC, beberapa komponen dalam E-Hospital meliputi komponen dasar dan komponen penunjang. Komponen dasar dalam E-Hospital terdiri atas: a. Registrasi Pasien dan Jadwal Pemeriksaan Proses registrasi pasien merupakan sistem manajemen pasien yang terintegrasi yang melihat secara keseluruhan hal-hal yang berkaitan dengan informasi pasien. Sistem E-Hospital akan mengautomatisasi fungsi registrasi pasien untuk proses sistem pelayanan pasien yang lebih efisien. b. Manajemen Pasien Rawat Jalan Sistem manajemen pelayanan rawat jalan yang ada pada E-Hospital berfungsi sebagai pintu masuk untuk jadwal pemeriksaan dengan dokter. Sistem ini memungkinkan dokter untuk mengambil keputusan konsultasi secara lebih baik dengan menyediakan akses langsung pada informasi kesehatan pasien secara keseluruhan. c. Sistem Pembayaran dan Asuransi Pasien Sistem ini meliputi keseluruhan tipe pembayaran untuk pelayanan yang bersifat jangka panjang. Sistem ini juga memfasilitasi kasir dan mekanisme pembayaran untuk pasien dengan kategori yang berbeda, seperti pasien rawat inap, pasien rawat jalan dan pasien rujukan. Secara otomatis, sistem ini juga menyediakan daftar tarif yang berkaitan dengan pelayanan, meliputi: biaya rawat inap, biaya pemeriksaan laboratorium, biaya obat, biaya konsultasi dokter, makanan, dan lain-lain. e. Jenis dan Tarif Pelayanan Menyediakan manajemen yang efektif untuk semua jenis pelayanan yang tersedia di 17



rumah sakit dan harga untuk setiap pelayanan. f.



User Manager Module User manager module berkaitan dengan keamanan untuk akses informasi yang tersedia pada sistem.



Sedangkan komponen penunjang sistem E-Hospital terdiri atas: sistem layanan farmasi, laboratorium, radiologi, EMR, pelayanan gizi, house keeping system, keperawatan, manajemen gawat darurat, pelayanan peralatan medis, Central Steril Supply Department (CSSD), bank darah, sistem pencatatan keuangan, aset tetap perusahaan dan sistem gaji dan insentif pekerja.



2.2.4



Implementasi E-Hospital Menurut Widiyastuti (2008), implementasi E-Hospital dibagi ke dalam dua



kelompok, yaitu: a. E-Hospital di Rumah Sakit Pemerintah / BUMN Pada beberapa rumah sakit pemerintah yang telah menerapkan sistem E-Hospital, semua rumah sakit telah memberikan informasi layanan secara online yang berisi fasilitas rawat inap, rawat jalan, poliklinik, laboratorium, jadwal dokter dan fasilitas kesehatan lainnya. Aplikasi E-Hospital di Rumah Sakit Kanker Dharmais misalnya, telah memasukkan fitur pendaftaran online dan informasi obat pada sistem EHospitalnya.



18



Pasien dapat secara langsung memasukkan indentitas diri secara online sebagai bagian dari proses registrasi. Dengan mekanisme ini, tentunya pasien dapat mempersingkat waktu pendaftaran dan segera mendapatkan pemeriksaan. b. E-Hospital di Rumah Sakit Swasta Layanan E-Hospital pada rumah sakit swasta pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan layanan E-Hospital pada rumah sakit pemerintah. Namun, pada beberapa rumah sakit telah menambahkan layanan konsultasi online dan SMS center. Rumah sakit yang telah menerapkan layanan konsultasi online bagi pasien diantaranya adalah Rumah Sakit Islam Jakarta, Rumah Sakit MH Thamrin dan Rumah Sakit Panti Rapih. Sedangkan rumah sakit yang telah menerapkan fitur layanan SMS center yang dapat diakses pasien melalui hanphone adalah Rumah Sakit Islam Jakarta.



19



2.2.5



Hambatan dalam Implementasi E-Hospital Menurut (Ellis & Schonfeld, 2001; Latifi et al., 2004; Arboleda et al., 2006) pada



kajian tentang E-Hospital, meskipun dengan penggunaan teknologi informasi yang canggih, E-Hospital masih menyisakan beberapa permasalahan, diantaranya: a. The problem of heterogeneous system Penyampaian pelayanan secara elektronik mengasumsikan bahwa fungsi dari masingmasing sektor telah terintegrasi. Permasalahan utama dalam hal ini adalah rumah sakit akan menjumpai data yang seringkali sulit untuk diakses, telah didistribusikan secara terpisah dan data yang tidak dapat diakses oleh sistem melalui unit yang berbeda (Pitt, Waton & Kavan, 1995). b. The lack of customer’s view point Pada implementasi E-Hospital, user (pengguna) seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses informasi dan membutuhkan bantuan yang bersifat online. Kesulitan dalam mengakses informasi juga berkaitan dengan tingkat pendidikan user. Pada negara dengan kondisi pendidikan masyarakat yang rendah, sistem E-Hospital tentunya akan menyulitkan bagi user. c. Lack of Information and Communication Infrastructure



20



Kurangnya sarana penunjang informasi dan komunikasi di suatu negara tentunya juga akan menghambat implementasi E-Hospital. Pada negara dengan kecepatan akses internet yang rendah, E-Hospital tentunya sulit untuk dikembangkan.



21



BAB III PEMBAHASAN



3.1



Aplikasi E – Health Pengembangan E-Health terpusat pada tiga faktor yaitu bisnis, klinis, dan konsumen. E-



Health yang berkaitan dengan bisnis meliputi aplikasi yang menyangkut transaksi administrasi dan keuangan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan operasional harian kesehatan. E-Health klinis meliputi transaksi dalam hal mengumpulkan, mengirimkan dan menganalisis data kesehatan yang berhubungan secara elektronik. E-Health yang berkaitan dengan konsumen, memadukan unsur-unsur bisnis dan aplikasi klinis serta teknologi yang mendukung keterlibatan langsung pasien dalam pelayanan kesehatan. E-Health yang berkaitan dengan bisnis merupakan komponen yang paling berkembang dari ketiga faktor di atas yaitu keuangan dan aplikasi pelaporan.



3.1.1



E-Health Surabaya Inovasi E-Health yakni suatu aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat Kota Surabaya yang akan datang ke Puskesmas maupun Rumah Sakit Pemerintah untuk mendaftar secara online, baik pasien baru maupun pasien lama. Sehingga, tidak adanya lagi antrian panjang yang terjadi di Puskesmas maupun Rumah Sakit, dan pasien pun dapat memperkirakan waktu untuk datang ke fasilitas kesehatan diatas. Aplikasi E-Health tersedia di E-Kios yang sudah tersedia di seluruh kantor kecamatan dan kelurahan, beberapa Puskesmas dan dua Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Surabaya. E-Health juga bisa langsung diakses melalui website ehealth.surabaya.go.id/pendaftaran, sehingga masyarakat bisa mendaftar online tanpa harus repot keluar rumah. Lebih lagi, E-Health telah tersedia dalam tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan juga bahasa Madura. Adanya pilihan tiga bahasa ini untuk mengakomodir sebagian warga Surabaya yang lebih sering menggunakan bahasa daerah. Berikut adalah tampilan dari E-Health Kota Surabaya:



22



Gambar 3.1 Tampilan E-Health Kota Surabaya E-Health Kota Surabaya membantu masyarakat (pasien) untuk mendaftar ke pelayanan kesehatan milik pemerintah sehingga tidak mengantri di pelayanan kesehatan. Berikut tahapan yang bisa dilakukan: a. Pasien memilih bahasa (Indonesia, Jawa, dan Madura) sebagai bahasa pengantar untuk memandu pendaftaran. b. Pasien memilih layanan yang akan dituju yaitu Rumah Sakit atau Puskesmas. Pilihan Rumah Sakit yang tersedia adalah RSUD Bhakti Dharma Husada dan RSUD dr. M. Soewandhie. Sedangkan untuk Puskesmas dipilih berdasarkan pembagian wilayah Kota Surabaya (gambar 3.2).



Gambar 3.2 Pilihan Puskesmas di Kota Surabaya pada E-Health Kota Surabaya c. Pasien memilih jenis pendafaran berdasarkan jenis kependudukan yaitu penduduk surabaya atau penduduk non surabaya (gambar 3.3)



23



Gambar 3.3 Pilihan Pendaftaran Berdasarkan Jenis Kependudukan E-Health Surabaya d. Pasien yang mendaftar ke puskesmas memilih opsi pasien baru atau pasien lama sedangkan yang mendaftar di rumah sakit tidak terdapat opsi tersebut. Kemudian pasien memilih poli/klinik sesuai pelayanan kesehatan yang dipilih.



24



Gambar 3.4 Daftar poli di Puskesmas dan Rumah Sakit E-Health Surabaya e. Pasien diberikan panduan pengisian data sesuai pilihan jenis kependudukan. Sebagai contoh (gambar 3.5) untuk pasien yang merupakan penduduk berKTP Surabaya.



25



Gambar 3.5 Panduan Pengisian Data Pasien pada E-Health f. Pasien mengisikan NIK untuk pasien berKTP Surabaya lalu pilih verifikasi data pasien. Setelah terverifikasi muncul tampilan seperti (gambar 3.6). kemudian pilih “Ambil Nomor Antrian”.



Gambar 3.6 Prosedur Pemilihan Tanggal Pelayanan dan Jaminan Kesehatan g. Pasien dapat mencetak nomor antrian dan datang sesuai dengan jadwal yang tertera pada kartu nomor antrian.



26



Gambar 3.7 Kartu Nomor Antrian pada E-Health



3.2



Aplikasi E – Hospital



3.2.1



Penerapan E-Hospital di India Pada domain publik, beberapa E-Hospital yang berhasil diterapkan adalah EHospital yang dikembangkan oleh National Informatics Center, India (NIC, 2013). EHospital tersebut merupakan sistem manajemen rumah sakit yang berjalan berdasarkan sistem informasi, komunikasi dan teknologi untuk rumah sakit, khususnya rumah sakit pemerintah. Sistem ini mencakup area fungsi utama dalam rumah sakit, seperti: pelayanan pasien, pelayanan laboratorium, sumber daya manusia dan pengelolaan rekam medis pada rumah sakit. Sistem ini mengutamakan pada sistem pelayanan pasien (patient centric system).



27



E-Hospital@NIC merupakan manajemen sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi yang saat ini telah diterapkan di 30 rumah sakit umum yang ada di India, termasuk National Institute of Mental Health and Neuroscience (NIMHANS), All India Institute of Medical Science (AIIMS) dan Ram Manohar Lohia (RML) Hospital di Delhi. E-Hospital@NIC muncul sebagai solusi atas peningkatan beban kerja pada rumah sakit pemerintah akibat pertumbuhan populasi yang relatif tinggi di India. Sistem ini bertujuan untuk memfasilitasi manajemen rumah sakit dengan sistem komputerisasi, menyatukan keseluruhan aspek kinerja rumah sakit dan mempermudah akses pelayanan kesehatan seluruh warga yang ada di India.



28



Beberapa fitur fungsional yang ada pada E-Hospital@NIC diantaranya adalah: registrasi, pembayaran dan registrasi pasien, pelayanan klinik, akun gawat darurat, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi, manajemen bank darah, manajemen farmasi, electronic medical records (EMR), telemedicine suite, registrasi kelahiran dan kematian, pelayanan gizi, pelayanan laundry dan student management system untuk rumah sakit pendidikan. Pada website E-Hospital@NIC juga tersedia portal yang langsung menghubungkan baik dokter maupun pasien pada semua rumah sakit yang telah menggunakan sistem ini. Sistem ini juga memungkinkan untuk melakukan akses jumlah kunjungan pasien dan layanan yang telah diberikan suatu rumah sakit pada hari tersebut secara langsung. Selain akses terhadap jumlah pasien dan pelayanan, portal tersebut juga secara langsung terhubung dengan website blood bank yang ada di India. Blood bank memungkinkan kita untuk mengakses ketersediaan kantong darah di wilayah tertentu. Tentunya hal ini akan sangat membantu ketika pasien membutuhkan golongan darah tertentu pada situasi gawat darurat.



29



3.2.2



Penerapan E-Hospital lainnya Penerapan E-Hospital lainnya yaitu: a. E-Hospital BRI E-Hospital BRI ini merupakan layanan terintegrasi antara rumah sakit dan Bank BRI untuk memudahkan pasien melakukan pembayaran tagihan rumah sakit secara online di mana saja, baik di teller, maupun e-channel BRI, seperti ATM, EDC



(Electronic



Data



Capture), internet



banking BRI,



maupun mobile



banking BRI. Dengan layanan ini, pihak rumah sakit juga mendapat beberapa keuntungan, antara lain, dapat melakukan pengawasan terhadap aliran masuk dan keluar kas secara realtime online. Informasi tagihan pasien dapat diterima dengan jelas dan akurat, serta efisien, sebab rumah sakit tinggal menggunakan infrastruktur, jaringan, dan tenaga kerja dari BRI. Fasilitas E-Hospital BRI ini merupakan pengembangan dari Cash Management System BRI. Melalui CMS BRI ini, perusahaan dapat melakukan transaksi keuangan sendiri secara langsung, dengan menggunakan tiga konsep, yakni cash pooling, transaksional, dan Account Information & Reporting. Contoh rumah sakit yang menerapkan E-Hospital BRI yaitu E-Hospital RS Fatmawati, RS Muhammadiyah Lamongan, RS Kanker 30



Dharmais Jakarta, RS Palang Biru Kutoarjo, RSK Ngesti Waluyo Parakan, dan RSUD Anshari Saleh



Banjarmasin, RS Wahidin Sudirohusodo, RSUD



Lamaddukkelleng (http://www.bri.co.id/news/). b. Vesalius.geo Novahealth Singapore bekerjasama dengan Pondok Indah Healthcare Group (PIHG) termasuk RS Puri Indah dalam rangka pengimplementasian sebagai sistem informasi integral di rumah sakit c. Neusoft E-Hospital Solutions Neusoft E-Hospital merupakan suatu project yang dirancang untuk perbaikan manajemen



informasi



rumah



sakit. Didasarkan



pada



teknologi



gambar



internasional, dikombinasikan secara ekstensif untuk menangani informasi dan teknologi koneksi web, dan menerapkan teknologi gambar dalam obat industri. d. Huawei E-Hospital Solutions Huawei's E-Hospital solution merupakan Sistem ICT rumah sakit yang tersusun secara impresif, seperti wired dan wireless networks, data centers, medical treatment systems, dan system administrasi rumah sakit. Berpedoman pada kebutuhan pelayanan, Huawei dirancang menggunakan basis ICT-cloud untuk menyediakan



telemedicine,



mobile



medicine,



cloud



desktop,



unified



communications (UC), office collaboration, video surveillance, dan informasi medis yang saling terhubung.



31



BAB IV PENUTUP



4.1



Kesimpulan E -Health is defined as the use of information and communication technologies to support the health sector and matters related to health, including health services, health surveillance, health literature, nursing management, health education, knowledge and research where there is patient records electronically, with based online. E - Health include both medical and non-medical aspects. E - health help in improving the quality of the health center. Subfield of e-health including Electronic Health Record Management, Telemedicine, Consumer Health Informatics (CitizenOriented Information Provision), Health knowledge management (Specialistoriented information provision), Virtual health care teams, M-health, Health Information System (HIS) and Telehealth. Examples for e-health application are ehealth for nurse and e-health in Surabaya City. E-health for nurse make a function to help nurse’s care appropriate standart. Meanwhile e-health in Surabaya City is used to help patient to waiting health care. E-Hospital is a generic application, which addresses all major functional areas of the hospital, but not only of the patient - centric system, but a series of means of supporting the financial system even. E-Hospital is very beneficial for patients and hospitals. Components of the e-hospital cover the basic components and supporting components. The basic components in the e-hospital consists of patient registration and examination schedule, outpatient management, payment systems and insurance patients, the types and rates of service, user manager module. While the supporting components of the e-hospital consists of a system service pharmacy, laboratory, radiology, EMR, nutrition services, house keeping system, nursing, management of emergency, service of medical equipment, Central Sterile Supply Department (CSSD), blood banks, system financial records, fixed assets of the company and the system of workers' salaries and incentives. Examples of e-health that has been applied include E-Hospital@NIC in India, E-hospital BRI, Vesalius.geo, Neusoft E-hospital Solutions, Huawei E-Hospital Solutions. 32



DAFTAR PUSTAKA



Abrahamsen, C. (2003). Patient safety: take the informatics challenge. Nursing Management, 34 (4), 48-51 AHIMA Workgroup on Electronic Health Records Management. "The Strategic Importance of Electronic Health Records Management. Appendix A: Issues in Electronic Health Records Management" Journal of AHIMA 75, no.9 (October 2004): web extra. Anonymous. (2002). E-Health for nurses. Australian Nursing Journal, 9 (9), 29 Anonymous. E-Hospital Total Solution. http://www.eastimage.com.cn/products/EH.htm Ball, M. J. (2003). Hospital information systems: perspectives on problems and prospects, 1979 and 2002. International Journal of Medical Informatics, 69, 83-89. Blaya, J.A., Fraser, H.S.F., Holt, B. (2010). E-Health technologies show promise in developing countries. Health Affairs, 29 (2), 244-51 Chayan dan Chaitali. 2014. E-Hospital@NIC: Simplifying Health Care Delivery. India : informatics.nic.in Cheeseborough, J., Wallis, A., Casey, A. (2010). In excellent E-Health. Nursing Manajement, 17 (5), 13 Cipriano, P., F. (2011). The future of nursing and health IT: The quality elixir. Nursing Economics, 29 (5), 286-9, 282 Deluca, J.M., Enmark, R. (2000). E-Health:The changing model of healthcare. Frontiers of Health Services Manajement, 17 (1), 3-15 Dinya, Elek dan Tamás Tóth. (2013). Health Informatics: eHEALTH and TELEMEDICINE. Power Point. Semmelweis University Institute of Health Informatics. Dragon, Natalie. (2008). E-Health: leaving the paper trail behind. Australia Nursing Journal, 16 (1), 22-5 Eysenbach, G. (2001). What is E-Health? Retrieved November 22, 2015, from US National Library of Medicine National Institutes of Health: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1761894/



33



Huawei (2013). Huawei E-Hospital Solutions. China: Huawei Technologies Co., Ltd. Hovenga, Evelyn, J., S. (2001). Nursing information and the use of electronic health record. Australian Nursing Journal, 8 (11), 39-40 Lee, C. (2015). Telemedicine and E-Health Technology. Pomona Perez, Elizabeth. (2009). E-Health: How to make the right choice.Nursing Forum, 44 (4), 27782 Premkumar Balaraman, K.K., (2013). E–Hospital Management & Hospital Information Systems : Changing Trends. [Online] MECS Available at: http://www.mecs-press.org/ [Accessed 26 November 2015] Wallis, Alison. (2012). Survey explores nurses’ use of E-Health tools. Nursing Management, 18 (10), 1 WHO (2008). Health Information System. Jeneva: WHO WHO (2011). Mhealth New Horizons for Health Through Mobile Technologies. Global Observatory for eHealth series - Volume 3



34