Sinopsis Wisanggeni Gugat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

WISANGGENI GUGAT Pada Suatu hari ada pertemuan agung di Kahyangan Jonggring Saloka, membahas apa yang membuat gara-gara, SH. Guru menganggap karena ada titah yang tidak bisa Tata Krama, karena itu bisa membuat sial para Dewa. Sedang dimaksud adalah Bima, Antasena dan Wisanggeni. Maka datanglah Btri Durga minta anaknya suapaya bias memiliki sertifikat Jejaluneng Jagad, Sh. Brahma diminta membunuh Wisanggeni, Durga supaya membunuh Bima dan Antasena, Sh. Narada tidak setuju terus meninggalkan tempat. Kala itu Wisanggeni minta restu pada ibunya Btri Dersanala untuk menggugat pada Btr. Guru minta gelar Dewa Penutup dan istri bidadari, kemudian dating Gathotkaca meminta Wisanggeni datang ke Amarta, karena Baratayuda sudah dekat. Tak lama kemudian datanglah Brahma diikuti para dewa untuk membunuh Wisanggeni, Maka terjadilah perang antara Wisanggeni melawan Wadya Dewa yang dibantu dari Pasetran Gandamayit, Wisanggeni dibantu oleh Gathotkaca. Akhirnya Wisanggeni mengalah dengan mencipta Wisanggeni palsu yang dibuat dari Jamang Sumping. Sedangkan Wisanggeni asli menuju Kahyangan Ondar-andir menemui Sh, Wenang. Kemudian Btri. Durga mengutus Patih Jaramaya untuk mencuri Sertikat Jejaluneng Jagad yang dipegang oleh Arjuna, maka berangkatlah ke Amarta ditemani Togog dan Sarawita. Diperjalanan Jaramaya salah, ternyata Abimanyu dianggap Arjuna, Abimanyu sedang tertidur digledah sama Jaramaya, ketahuan sama Bima, Jaramaya ditendang dan terjadilah perang, Jaramaya kalah melarikan diri. Di Kahyangan Ondar-andir Wisanggeni dikasih tahu sama Sh. Wenang, sebenarnya akal-akalnya Sh. Guru yang terlalu membela Btri. Durga, maka Wisanggeni diberi pakaian yang bisa diisi oang 4. Maka pakaian tersebut dimasuki Bima, Antasena, Wisanggeni, Gareng. Jadilah Gajah yang kemudian mengamuk di Kahyangan, siapakah yang bisa menghalau Gajah tersebut? Saksikanlah tanggal 25 Sept 2016 di Museum Fatahilah, Jakarta Kota.



Tancep Kayon