Sistem Chassis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM CHASSIS



1.1.



Definisi dan Sejarah Chassis Chassis atau rangka adalah salah satu komponen pada kendaraan yang



berfungsi sebagai penopang berat dan beban kendaraan, mesin serta penumpang. Biasanya chassis dibuat dari kerangka besi/ baja yang berfungsi memegang bodi dan mesin engine dari sebuah kendaraan. Syarat utama yang harus terpenuhi adalah Material tersebut harus memiliki kekuatan untuk menopang beban dari kendaraan. Chassis merupakan komponen utama dan sangat penting pada mobil, dimana chassis ini yang menopang axle, kemudi untuk arah kendaraan, roda, ban,dan rem untuk menghentikan kendaraan saat berjalan. Rangka mobil pertama kali dibuat oleh Charles dan F. Duryea dari Springfield, Massachussets, Amerika pada tahun 1893. Mobil tersebut mirip sebuah andong tanpa kuda. Mobil Duryea kemudian diikuti oleh elwood G. Hayhes. Dirancang dan dibuat pada tahun 1894 oleh perusahaan Apperson Brothers. Kemudian Henry Ford membuat mobil pertama pada tahun 1897. Perkembangan teknologi rangka mobil relatif cepat. Dari hasil yang kasar dan produksi lambat sampai ke hasil yang halus, indah, cepat, dan efisien seperti sekarang. Bentuk mobil tertutup baru muncul pada 1911. Tutup mobil bagian atas pada waktu itu masih sangat sederhana. Fungsinya hanya sekedar melindungi penumpang dari hujan dan terik matahari. Tutup bodi ada yang dibuat dari kanvas, tetapi ada juga dari pelat yang dipres sehingga sangat kuat. Tutup mobil yang demikian dikenal dengan sebutan hardtop, contohnya Toyota Land Cruiser.



1.2.



Jenis-jenis Rangka atau Chassis Adapun macam-macam rangka atau Chassis pada kendaraan yaitu sebagai berikut.



1. Rangka Monokok (Chassis Monocoque)



Gambar 1.1 Chassis Monocoque Yang pertama adalah chassis mobil jenis monocoque dimana bentuk dari chassis mobil ini menyatu terhadap bodi mobil. Dibuat dari lipatan lipatan plat baja kuat namun ringan yang selanjutnya digabungkan menjadi satu kesatuan utuh terhadap bodi mobil. Dengan demikian maka beban mobil pun menjadi lebih ringan dengan adanya chassis ini, efeknya sudah tentu pasti yaitu meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar kendaraan. Chassis jenis ini sedang populer penggunaannya saat ini, di mana konstruksi antara rangka dan bodi dibuat menyatu. Chassis jenis ini pertama kali dipakai pada mobil Lancia Lambda pada 1923, dan diikut pada 1934 oleh Citroen serta Chrysler. Saat ini, hampir semua model mobil penumpang menggunakan Chassis seperti ini, sebut saja beberapa yang populer adalah Avanza dan Xenia.



Chassis jenis ini, bodi kendaraan berfungsi sebagai Chassis, sehingga bentuknya sangat tergantung dari model dari kendaraan itu sendiri. Kekuatan utamanya, terdapat pada lembaran baja yang disatukan atau diperkuat, contohnya pada sedan. Adapun keuntungan serta kerugian dari penggunaan rangka model ini yaitu. Tabel 1.1 Kelebihan dan Kekurangan rangka jenis Monocoque. No. Kelebihan Kekurangan 1.



Ruang Cabin dimaksimalkan



lebih



2.



Karena bisa mereduksi bobot, Sensitif terhadap getaran sehingga kendaraan lebih irit



3.



Punya center gravity lebih Saat bodi rusak karena kecelakaan rendah, membuat efek body- agak sulit diperbaiki roll bisa diperkecil



4.



Memiliki lembut



bantingan



bisa Cukup ringkih, apalagi saat mengalami kecelakaan berat.



lebih Kurang tangguh apabila membawa beban yang berat



2. Chassis ladder frame (Chassis Tangga)



Gambar 1.2 Chassis ladder frame Dinamakan chassis ladder frame atau rangka Tangga karena model atau bentuk chassis ini mirip dengan tangga, dan chassis jenis ladder frame ini adalah salah satu jenis chassis mobil paling tua yang hingga saat ini masih dipakai dan tetap eksis untuk diaplikasikan ke kendaraan pengangkut heavy duty seperti chassis yang digunakan untuk minibus, bus, truk dan kendaraan berat sejenisnya. Ukuran chassis ladder frame ini lumayan berat sehingga nantinya selain bermanfaat untuk menopang beban angkut yang berat juga akan mempengaruhi performa kendaraan. Maka dari itulah chassis model ini tidak lagi diaplikasikan untuk mobil dengan ukuran yang kecil. Rangka ini juga memiliki keuntungan serta kerugian, yaitu sebagai berikut. Tabel 1.2 Kelebihan dan Kekurangan rangka jenis ladder frame No. Kelebihan Kekurangan 1.



Kuat



dan



menyerap



terhadap Bobotnya



getaran yang ditimbulkan jalan. 2.



berat



dan



rumit



konstruksinya



Mudah didesain, dibangun, dan Ruang cabin mobil biasanya lebih dimodifikasi.



3.



lebih



kecil



Tak terlalu sulit untuk diperbaiki Memiliki bobot yang besar, sehingga apabila terjadi tabrakan.



mempengaruhi peforma kendaraan



3. Chassis Tubular Space Frame



Gambar 1.3 Chassis Tubular Space Frame Model chassis ini dirancang dengan menggunakan berbagai macam jenis besi balok maupun besi pipa menjadi satu rangkaian utuh dimana bentuk dari chassis ini hampir mirip dengan kontruksi kendaraan yang digunakan. Jenis chassis model ini paling banyak diaplikasikan ke kendaraan balap / mobil balap. Untuk kuat lemahnya chassis tubular space frame ini pun dipengaruhi oleh dua hal, yang pertama adalah kualitas mutu bahan chassis, dan yang kedua adalah kualitas dari sambungan sambungan las nya. Ada dua hal yang sangat penting yang harus dicapai dalam merangcang rangka pada mobil - mobil balap pada kecepatan tinggi. Yang mana syarat tersebut adalah kerangka harus ringan dan kaku (rigid). Rangka yang ringan itu sangat penting dalam hal untuk mendapatkan akselerasi yang sempurna yang didapatkan dari tenaga mesin. Sedangkan rangka yang kaku ( Rigid ) juga sangat penting, dimana kekakuan pada rangka diharapkan dapat mempertahankan kontrol yang tepat pada geometri suspensi yang bertujuan untuk menjaga roda tetap bersentuhan dengan permukaan arena balap.



Sayangnya kedua tujuan ini sering kali bertentangan dan sangat susah dalam aplikasinya. Desain terbaik untuk mencapai keduanya antara berat dan kekakuan adalah bagian dari seni dan ilmu teknik mobil balap. Karena rangka jenis ladder frame tidak cukup kuat dan memberikan nilai kekakuan kecil, insinyur balap motor mengembangkan desain 3 dimensi (triangle) yang terbuat dari besi - besi bulat yang diapakai pada bekerangka jenis tubular. Adapun kelebihan serta kekurangan pada rangka jenis ini, yaitu sebagi berikut. Tabel 1.3 Kelebihan dan kekurangan Chassis Tubular Space Frame No. Kelebihan Kekurangan 1.



Rangka jenis ini lebih kaku Sangat rumit, mahal dan butuh waktu (rigid) dan ringan



2.



Mampu menahan rotasi yang Hanya mungkin untuk mobil buatan ditimbulkan oleh suspensi



3.



lama untuk membuatnya



tangan



Sangat bagus di perlindungan Akses cabin sulit kekakuan torsional, ketahanan beban berat, dan beban impact



4. Chassis backbone (Tulang Punggung)



Gambar 1.4 Chassis Backbone Model dan desain dari chassis ini bentuknya mirip dengan tulang punggung dimana struktur di bagian depan dan di bagian belakang saling terhubung dengan rangka tube yang posisinya melintang di sepanjang tengah kendaraan. Chassis model backbone ini hampir semuanya memiliki struktur yang kaku, serta chassis ini memiliki kemampuan untuk menahan seluruh beban diatasnya, kebanyakan chassis ini diaplikasikan kedalam mobil jenis sport car. Desainnya sangat sederhana, dimana hanya terdiri dari sebuah besi bulat yang mana didalamnnya terdapat rumah poros penggerak dari mesin bagian depan ke roda - roda belakang. Soal keamanan, jenis kerangka ini tidak memiliki tingkat keamanan yang tinggi bagi pengemudinya apabila terjadi tabrakan dari samping. Adapun kelebihan serta kekurangan dalam penggunaan rangka ini, yaitu sebagai berikut. Tabel 1.4 Kelebihan dan kekurangan Chassis Backbone No. 1.



Kelebihan



Kekurangan



Cukup kuat untuk sports car Kurang kuat untuk sports car besar ukuran kecil



2.



3.



Mudah



dan



murah



untuk Tidak



ada



perlindungan



dari



produksi dalam jumlah kecil



tabrakan dari samping



Konstruksi lebih sederhana



Butuh badan mobil berbobot ringan



5. Chassis aluminium space frame



Gambar 1.5 Chassis alumunium space frame Chassis jenis ini ialah model chassis yang dikembangkan pertama kali oleh pabrikan mobil Audi bersamaan dengan sebuah perusahaan pembuatan aluminium Alcoa. Walaupun rangka ini lebih kaku, model dari chassis aluminium space frame ini didesain untuk dijadikan pengganti dari chassis monokok dimana memiliki keunggulan utama yakni bobotnya lebih ringan sekitar 40% dari bentuk chassis yang dibuat sama persis namun menggunakan material non aluminium. Pada sudut dan sambungan yang sangat diperhatikan, bagian yang diekstrusi dihubungkan dengan pengecoran logam aluminium yang kompleks (node). Selain itu, metode pengencangan dengan mekanisme terbaru dikembangkan untuk menyambung bagian-bagian komponen yang lain. Jenis rangka ini cukup rumit dan biaya produksi jauh lebih tinggi daripada monocoque baja yang biasa. Sehingga harga jual mobilnya pun lebih mahal. Adapun kelebihan serta kekurangan dari penggunaan rangka ini yaitu. Tabel 1.5 Kelebihan dan kekurangan Chassis alumunium space frame No. Kelebihan Kekurangan 1.



Konstruksi rigid (kaku)



Harga material yang mahal



2.



Bobot yang ringan



Rangka yang rumit



1.3.



Bagian-bagian pada Chassis Secara umum, Chassis kendaraan disusun dari komponen powertrain dan



suspensi. Powertrain bertugas mengalirkan tenaga mesin ke roda, sementara sistem suspensi akan menunjang keamanan san stabilitas kendaraan, bagian-bagian penunjang chassis tersebut antara lain. 1. Kopling



Gambar 1.6 Kopling Fungsi kopling adalah menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi dengan lembut. Kopling sangat berguna saat dipakai ketika kita akan menjalankan mobil atau ketika sedang macet, dengan adanya kopling proses pemidahan gigi transmisi akan terasa lebih halus. Kopling terdiri dari dua buah logam yang berputar dengan RPM sama yakni flywheel dan pressure plate, serta kampas kopling yang berada ditengah dua logam ini. Saat pressure plate menekan kearah flywheel akan menyebabkan kampas kopling terjepit dan hal itu membuat putaran mesin terhubung ke transmisi. Namun pada sistem kopling otomatis atau yang biasa kita kenal dengan torque converter. Kopling ini bekerja berdasarkan gaya tekan fluida. Gaya tekan fluida ini akan semakin besar seiring bertambahnya putaran mesin, sehingga kita tidak perlu melakukan pengoperasian kopling secara manual.



2. Transmisi



Gambar 1.7 Transmisi Fungsi transmisi adalah untuk memanipulasi output mesin. Kita tahu ada beberapa kondisi dimana sebuah mobil harus memerlukan torsi besar dan ada pula kondisi yang menuntut mobil memiliki kecepatan tinggi. Tugas transmisi adalah mengatasi kondisi diatas, dengan mengatur rasio perpindahan antar roda gigi. Pada posisi 1, maka perbandingan roda gigi cenderung besar sehingga putaran output transmisi jauh lebih kecil dibandingkan input transmisi. Namun torsinya sangat besar. Ketika gigi 2 dan seterusnya perbandingan gigi akan semakin kecil, hal itu membuat tingkat percepatan output semakin besar namun torsi maksimalnya semakin turun. Dalam transmisi, torsi berbanding terbalik dengan RPM mesin. Sama halnya dengan kopling, transmisi juga memiliki versi otomatis. Versi ini bisa menyesuaikan perbandingan gigi sesuai jalan dan kecepatan kendaraan. Sehingga kita perlu fokus ke kemudi saja tanpa meributkan perpindahan tuas transmisi.



3. Poros Propeller (Poros Kopel)



Gambar 1.8 Poros Propeller Fungsi dari Poros propeller adalah untuk meneruskan atau memindahkan tenga utar dari transmisi menuju differential. Konstruksi poros ini dibuat sedemikian rupa agar saat memindahkan tenaga putar dari transmisi ke differential dapat dilakukan dengan lembut tanpa dipengaruhi dari kondisi permukaan jalan dan banyaknya beban. Pada kendaraan penggerak FR atau 4WD akan ditemui komponen berbentuk tabung panjang yang terbuat dari baja. Komponen ini adalah propeller shaft, yang berfungsi untuk menghubungkan putaran transmisi di bagian depan mobil dengan axle dibagian belakang mobil. Alasan penggunaan komponen berbentuk pipa ini adalah agar perpindahan tenaga bisa berlangsung efektif. Jika kita pakai rantai, maka resikonya rantai akan cepat mulur karena pemuaian dan suara yang berisik. Tapi karena kita menggunakan poros besi, maka akan lebih tahan terhadap pemuaian dan gaya puntir akan disalurkan secara sempurna.



4. Universal Joint



Gambar 1.9 Universal Joint Fungsi dari universal joint adalah sebagai penghubung poros propeller dengan poros transmisi dan poros differential (gardan),universal joint ini berbentuk seperti tanda tambah dimana pada bagian ujungujungnya dipasangkan sebuah roller bearing. Keempat ujung universal joint ini akan menghubungkan komponen yoke dengan poros propeller, dengan adanya roller bearing pada masing-masing ujung universal joint ini, maka poros propeller tetap dapat berputar meskipun terjadi perubahan sudut pada ujung lainnya Antara transmisi dan axle belakang, pastinya memiliki ketinggian yang tidak selalu sejajar. Hal ini diakibatkan karena letak axle yang berada di bawah suspensi sementara transmisi berada di bodi mobil. Sehingga perlu komponen tambahan agar propeller bisa berfungsi tanpa terganggu hal ini. Universal joint merupakan komponen yang didesain secara fleksibel untuk menghubungkan moment puntir dari sudut dan arah manapun. Biasanya ada dua buah universal joint yang terletak dibelakang transmisi dan didepan gardan.



5.



Gardan atau Differential



Gambar 2.0 Gardan (Differential) Differential atau gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam rang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun, lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol, gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila, putaran roda gila ini akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisike as kopel lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Fungsi dari gardan adalah sebagai berikut, 1. Gardan sebagai pembeda putaran poros roda antara kiri dan kanan saat membelok 2. Gardan sebagai penerus tenaga putar mesin menuju poros penggerak 3. Meningkatkan tenaga putar atau momen



6. Rear axle



Gambar 2.1 Rear axle



Rear axle adalah sebuah poros berbentuk batang yang menghubungkan diferensial dengan poros roda. Diujung poros akan dipasangkan wheel bearing sebagai bantalan poros terhadap bodi mobil. Ada dua macam axle yang dipakai pada mobil, yakni tipe rigid axle dan indipendent axle. Pada rigid axle, antara roda kiri dan kanan akan terletak pada satu poros kaku sehingga jika salah satu roda terkena efek suspensi maka roda satunya akan terpengaruh. Sementara pada tipe indipendet, ada fleksibel joint yang dipasangkan pada kedua ujung poros axle. Fungsinya agar roda kiri dan kanan bisa terbebas ketika salah satu roda terkena efek suspensi.



7. Pegas



Gambar 2.2 Pegas Ulir



Gambar 2.3 Pegas Leaf Spring



Pegas masuk dalam sistem suspensi, fungsi pegas adalah untuk meredam getaran jalan serta memberikan efek empuk ketika mobil melewati gundukan atau lubang. Pegas dapat menjalankan fungsi ini karena sifat elastisitasnya untuk menahan kejutan-kejutan yang diterima oleh jalam. Pegas ini terbuat dari baja lentur dengan desain tertentu. Contohnya desain ulir (pegas ulir), pegas jenis ini berbentuk spiral, pegas ini memiliki daya redam yang cukup baik sehingga banyak dipakai pada mobil dengan sistem suspensi indipendent namun pegas ini memiliki kekurangan saat menerima kejutan, maka secara langsung kejutan tersebut akan dikembalikan ke bodi. Oleh karena itu pegas ini mengharuskan dipasangi shock absober. Model lainya adalah model leaf spring (Pegas Daun), yakni baja lentur yang didesain seperti lembaran, bentuknya melengkung seperti daun pandan. Konstruksi dari pegas ini cukup sederhana, yaitu terdari dari plat baja yang diikat atau disusun menjadi satu. Kekuatan leaf spring jauh melebihi pegas ulir, karena pegas ini mampu meredam beban yang besar. Namun pegas ini bisa dibilang berat dan tidak menyerap getaran yang memiliki frekuensi yang tinggi. Pegas tipe ini sering digunakan untuk mobil berbobot seperti truk dan bus.



8. Shock absorber



Gambar 2.4 Shock absorber Shock absorber atau peredam kejut adalah sebuah alat mekanik yang didesain untuk meredam hentakan yang disebabkan oleh energi kinetik. Perlu diketahui, shock breaker atau shock absorber itu beda dengan pegas. Komponen ini tidak memiliki daya tahan terhadap tekanan, namun komponen ini akan menyerap guncangan yang tercipta ketika pegas beraksi. Saat mobil melewati jalanan berlubang otomatis ada gaya penekanan kebawah yang ditahan oleh pegas. Tapi karena sifat pegas yang lentur serta bobot kendaraan maka guncangan akan terlalu kuat. Dalam hal ini shock absorber akan mencegah terjadinya guncangan pada sistem suspensi. Cara kerja shock absorber adalah dengan menahan gaya guncang melalui mekanisme fluida.



9. Stabilizer bar



Gambar 2.5 Stabilizer bar Stabilizer bar adalah suatu bagian pada kendaraan yang berfungsi untuk mengurangi gejala body roll saat kendaraan berbelok, menjaga kestabilan saat berkendara, meningkatkan daya cengkram (traksi) ban terhadap permukaan jalan, dan mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat kendaraan membelok. Komponen stabilizer hanya ada di sistem suspensi bebas atau indipendet. Stabilizer dipakai agar roda kiri dan kanan tidak terlalu jauh marginnya. Kelemahan sistem suspensi indipendent adalah ketika salah satu roda melewati gundukan atau lubang maka akan terasa efek rolling yang besar karena roda satunya tidak menahan. Stabilizer akan digunakan agar roda satunya bisa menahan rolling ketika salah satu roda terguncang. Pada komponen ini disusun oleh dua buah komponen, yakni swing bar dan link stabilizer. Swing bar merupakan poros yang menghubungkan sistem suspensi kiri dan suspensi kanan. Sementara link stabilizer akan menghubungkan ujung swing bar dengan shock absorber.



10. Sistem Steering



Gambar 2.6 Sistem Steering Sistem kemudi adalah sekelompok bagian yang mengirimkan gerakan roda kemudi ke roda depan, dan kadang-kadang bagian roda belakang,. Tujuan utama dari sistem kemudi adalah untuk memungkinkan pengemudi untuk mengarahkan kendaraan. Ketika kendaraan sedang berjalan lurus ke depan, sistem kemudi harus menjaga kestabilan kendaraan tanpa memerlukan sopir untuk melakukan koreksi . Sistem kemudi juga harus memungkinkan pengemudi untuk merasakan kondisi jalan (umpan balik melalui roda kemudi tentang kondisi permukaan jalan). Sistem kemudi harus membantu mempertahankan kontak ban ke jalan yang baik. Sistem kemudi harus menjaga sudut yang tepat antara ban baik selama berbelok dan lurus ke depan. Pengemudi harus mampu mengubah kendaraan dengan sedikit usaha. Cara kerjanya yaitu saat pengemudi memutar steering whell, maka steering coloumn uga akan berputar, kemudian momen putar oleh steering gear akan dirubah menjadi gerakan kekiri dan kekanan dan juga akan direduksi yang membuat semakin besar momen yang dihasilkan (kemudi menjadi lebih ringan), dari steering gear akan diteruskan ke steering linkage, dan akhirnya sampai ke roda, sehingga roda akan berbelok sesuai arah putaran steering wheel.



Steering sistem juga masuk dalam komponen chassis kendaraan. Kita mengenal sistem power steering, sistem ini dibuat sebagai assist agar ketika kita memutar roda kemudi bisa lebih ringan. Secara umum ada dua macam power steering yakni tipe hidrolik dan tipe elektrik. Tipe hidrolik memanfaatkan gaya tekan hidrolik yang diperoleh dari pompa steering untuk mendorong rack steer, sementara tipe elektrik menggunakan motor yang langsung menggerakan rack steer.



11. Sistem Pengereman



Gambar 2.7 Sistem Cakram



Gambar 2.8 Sistem Tromol



Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan secara signifikan. Cara kerja rem adalah dengan memanfaatkan gaya gesek yang bisa mengkonversi energi putar roda menjadi energi panas. Pada sistem rem, dua buah material yang berbahan besi dan asbes akan bergesekan. Sehingga akan mengurangi laju putarannya. Pada mobil ada dua macam sistem rem yang dipakai, sistem rem tromol dan sistem rem cakram. Rem tromol dikenal dengan braking powernya yang bagus tapi kurang responsif, tromol berputar bersama-sama dengan roda. Dalam beberapa sistem rem, tromol merupakan hub roda dan bantalan roda. Tromol harus bulat sempurna dan konsentris dengan poros. Pedal rem akan bergetar jika tromol tidak



bulat sempurna atau nonconcentric dengan



spindle atau poros. Alur-alur pada permukaan dalam tromol (bidang gesek) akan terbentuk kerena gesekan, tromol beralur mengekbatkan koefisien gesek berkurang. Tromol juga harus dapat menyerap dan menghilangkan sejumlah panas yang timbul akibat gesekan. Sementara rem cakram lebih responsif, Rem cakram dapat membuang panas lebih cepat dari pada rem tromol. Beberapa rotor/cakram berventilasi, sehingga dapat memungkinkan udara untuk bersirkulasi di antara permukaan gesekan dan membuang panas lebih efisien. Ketika tekanan hidrolik bekerja pada piston caliper, hal ini akan menekan pad untuk



menekan disk. Kekuatan pengereman



dihasilkan oleh gesekan antara



bantalan disk karena rotor/cakram. Karena cara kerja rem cakram adalah menjepit cakram maka pada rem cakram tidak ada self-energizing efek sebagai mana pada rem tromol. Permukaan gesekan terus-menerus terkena udara, hal ini juga memungkinkan untuk membersihkan diri dari debu dan air, dan akan mengurangi perbedaan gesekan.



12. Roda dan Ban



Gambar 2.9 Roda dan Ban Roda dan ban memiliki fungsi yaitu untuk untuk mengkonversi energi putar dari powertrain untuk menjalankan kendaraan, menahan seluruh berat kendaraan, meredam tekanan, meeruskan fungsi kemudi. Roda tersusun dari velg dan ban, velg atau rims merupakan rangka roda yang menjadi tumpuan kendaraan. Untuk itu kekuatan rims juga tidak bisa sepelekan. Sementara ban berfungsi menyerap getaran kecil pada jalan dan menimbulkan traksi agar roda tidak selip. Ban sendiri, ada beberapa tipe antara lain tipe hard, medium dan soft. Ban tipe soft memiliki struktur yang lunak sehingga akan cepat aus tapi gripnya cukup baik.