6 0 125 KB
I.
Komponen Fisik Kimia
Parameter Lingkungan Erosi (ton/ha) *) Kualitas Air Permukaan **)
1 2 (sangat buruk) (buruk) Erosi maksimum > Erosi maksimum 480 ton/ha/tahun 180 – 480 ton/ha/tahun Melebihi Baku Mutu Kriteria Kelas IV Kriteria Kelas IV ≥ 300
Udara Ambien ***)
200 - 299
Kriteria kualitas/skala 3 4 (sedang) (baik) Erosi maksimum 60- Erosi maksimum 180 ton/ha/tahun 1560 ton/ha/tahun Kriteria Kelas III Kriteria Kelas II
101 – 199
51 - 100
5 (sangat baik) Erosi maksimum < 15 ton/ha/tahun Kriteria Kelas I
150
*) Kementerian Kehutanan **) PP No. 82 Tahun 2001, Tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air (Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas) ***) Konversi dari ISPU (PP RI No. 41 Tahun 1999)
Tabel Indeks Kualitas Udara ISPU Indeks 50 100 200 300 400 500
PM10 (24 jam) µg/m3 50 150 350 420 500 600
SO2 (24 jam) µg/m3 80 365 800 1600 2100 2620
CO (8 jam) mg/m3 5 10 17 34 46 57,5
NO2 (1 jam) µg/m3 1130 2260 3000 3750
Tabel Skala kualitas kebisingan Skala Kualitas Lingkungan 5 4 3 2 1
Tingkat Kebisingan (dB(A)) untuk jenis kebisingan (a) (b) (c) 50 – 60 50 – 55 50 – 52 60 – 70 55 – 63 52 – 59 70 – 80 63 – 71 59 – 64 80 – 90 71 – 82 64 – 77 90 -100 82 – 100 77 – 100
Keterangan Nilai Skala Kualitas Lingkungan (SKL): Sumber : Kep Men LH no 48/MENLH/11/1996 1 = sangat jelek (a) = sesaat pada suatu waktu 2 = jelek (b) = sering pada beberapa tempat (c) = terus menerus pada beberapa tempat 3 = sedang 4 = baik 5 = sangat baik
II. Komponen Biologi Komponen
Skala Kualitas Lingkungan
Lingkungan Keragaman Flora Keragaman Fauna
1
2
3
4
5
Terdapat 1-5 jenis tumbuhan Terdapat 1- 2 jenis fauna
Terdapat 6 – 10 tumbuhan Terdapat 3 – 5 jenis fauna
Terdapat 11 – 20 tumbuhan Terdapat 6 – 10 jenis fauna
Terdapat 21 – 30 tumbuhan Terdapat 11 – 15 jenis fauna
Terdapat > 30 tumbuhan Terdapat > 15 jenis fauna
Sumber : Suripto, 2000
III. Komponen Sosial Ekonomi Parameter Lingkungan Pendapatan masyarakat per bulan Kesempatan Berusaha
Kesempatan Kerja *)
*) Chafid Fandeli, 2013
1 (sangat buruk) Kurang dari Rp 1.470.000,00 Tenaga kerja lokal yang terserap kurang dari 50 orang
Tingkat pengangguran 75 %
2 (buruk )
Tenaga kerja lokal yang terserap antara 51 - 100 orang
Tingkat pengangguran 55 - 75 %
Kriteria kualitas/skala 3 (sedang) 1.470.000,00
Tenaga kerja lokal yang terserap antara 101 - 150 orang
4 (baik )
Tenaga kerja lokal yang terserap antara 151 - 200 orang
5 (sangat baik) Lebih dari Rp. 1.470.000,00 Tenaga kerja lokal yang terserap lebih dari 200 orang
Tingkat Tingkat pengangguran Tingkat pengangguran pengangguran 30 - 55 10 - 30 % 10 % %
IV. Komponen Sosial Budaya
Parameter Lingkungan
Sikap dan Persepsi Masyarakat
Konflik Sosial
1 (sangat buruk) Masyarakat menolak apapun yang berhubungan dengan proyek
Terjadi konflik terbuka yang tidak terkendali
2 (buruk) Masyarakat cenderung menolak dan berfikir negative terhadap keberadaan proyek Terjadi konflik yang memerlukan pihak ketiga untuk penyelesaiann ya
Kriteria kualitas/skala 3 4 (sedang) (baik) Masyarakat tidak Masyarakat tidak menerima dan tidak menolak apapun menoak adanya rencana proyek proyek
Terjadi konflik yang terkendali
Terdapat potensi konflik
5 (sangat baik) Masyarakat menghendaki yang menyebabkan merubah garis dengan yang direncanakan proyek Tidak terdapat potensi konflik
V. Komponen Kesehatan Masyarakat
Parameter 1
Sanitasi Lingkunga n Sanitasi Lingkunga n dan Pola Penyakit
Pola Penyakit
Tingkat Kesehatan Masyarakat
kriteria kualitas/skala 3 (sedang) 4 Tingkat penggunaan sarana sanitasi 50%, sanitasi lingkungan sekitar sedang
1 (sangat buruk) 2 Tidak ada fasilitas sanitasi atau < 25 %, sanitasi lingkungan sekitar buruk
2 (buruk) 3 Tingkat penggunaan sarana sanitasi 25%, sanitasi lingkungan sekitar buruk
Urutan 1 – 5 semua penyakit infeksi dan menular
Urutan 1 – 3 penyakit Urutan 1 – 2 infeksi dan menular, penyakit infeksi dan 4 – 5 non infeksi menular, 3 – 5 non infeksi
Prilaku masyarakat dalam mengatasi keadaan sakit: 75%, sanitasi lingkungan sekitar sangat baik Urutan 1 penyakit Urutan 1 bukan infeksi dan menular, penyakit dan tidak 2 – 5 non infeksi menular.
Prilaku masyarakat dalam mengatasi keadaan sakit: 4150% respoden pergi ke Puskesmas, RS, petugas
Prilaku masyarakat dalam mengatasi keadaan sakit: >50% responden pergi ke Puskesmas, RS, petugas