Skenario Demontrasi Kontekstual Modul 1.4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.4 SKENARIO POSISI KONTROL GURU SEBAGAI MANAJER Skenario 1 (Menyendiri, tidak fokus pada pembelajaran, dan kesalahpahaman dalam berteman) Janeta : “Selamat Pagi Bu” Guru : “ Selamat Pagi Janeta, silakan duduk!” Janeta : “Ada keperluan apa ya B u memanggil saya?” Guru : “Ibu guru mengamati akhir-akhir ini kamu terlihat menyendiri dan tidak fokus memperhatikan penjelasan Ibu. Ada masalah apa Janeta?” Janeta : Iya bu, saya malas untuk pergi ke sekolah. Guru : "Mengapa demikian Janeta?" Janeta : "Beberapa waktu lalu, Alya tidak mengajak saya ke kantin, saya berpikir dia mengacuhkan saya, tidak mau berteman dengan saya" Guru : "Oh begitu, kamu berhak bersikap demikian bila dicueki oleh teman, itu hal yang manusiawi" Bolehkah saya memanggil Alya agar penyebab masalahnya lebih jelas? Janeta : “Boleh bu” Guru : “Alya, silakan duduk, ibu dengar dari Janeta beberapa hari ini kamu bersikap acuh Janeta, yang biasanya kalian pergi ke kantin bersama-sama, tidak kalian lakukan.” Alya : “Benar bu, saya agak kesal dengan Janeta karena beberapa hari yang lalu karena saya ajak bermain tidak mau.” Guru : “Oh begitu, apakah benar Janeta?” Janeta : “Iya Bu. Pada saat itu, saya sedang tidak enak badan.” Guru : “Baik Alya, kesal merupakan sikap yang wajar dan manusiawi. Ibu Tidak tertarik mencari siapa yang salah disini. Mari kita selesaikan masalah ini! Janeta dan Alya menjawab serentak “Iya Bu”. Guru : “Janeeta dan Alya tindakan yang kalian lakukan masih wajar, yang saya maksud disini kalian tidak sampai beradu mulut sehingga menyulut emosi kalian. "Sekarang kita ingat kembali keyakinan kelas yang kamu belum tunjukkan?” Silakan Janeta dulu!” Janeta : "Hmm, tanggung jawab, mandiri, dan saling menyayangi Bu" Guru : "Bagus, kalau Alya?” Alya :”Saling menyayangi” Guru : Baik, Kira-kira apa yang bisa kalian lakukan untuk memperbaiki masalah ini?" Alya : "Saya minta maaf kepada Janeta telah mengacuhkannya, kemudian kita akan saling menyayangi dan berteman seperti sediakala Bu" Janeta : “ Saya akan memaafkan Alya, dan mulai sekarang saya akan membaur bermain bersama teman dan fokus memperhatikan penjelasan guru.” Guru : "Baik, itu bagus.” Saling menyayangi antar teman dapat menciptakan hubungan yang harmonis di kelas, sehingga kalian bisa nyaman belajar.” Janeta dan Alya menjawab serentak "Iya Bu”. Guru :"Terima kasih, ibu hargai usaha kalian sudah mencari solusi terbaik, silakan setelah ini bermaaf-maafan dan kembali bermain bersama"



Skenario 2 (Tidak Membawa Buku) Guru Arya Guru Arya Guru



Arya



Guru Arya Guru Arya Guru Arya Guru Arya Guru Arya



: "Arya, kamu terlihat cemas, sedang mencari apa?" : "Itu Bu, sebentar lagi kan pelajaran matematika, saya lupa tidak membawa buku catatan matematika, padahal PR matematika saya kerjakan di buku tersebut ." : "Oh begitu, coba dicari dengan teliti." : "Sudah bu, sepertinya memang tertinggal" : “ Tidak apa-apa, tidak ada manusia yang sempurna Arya, semua pasti pernah melakukan kesalahan. Kamu pasti punya alasan mengapa kamu sering lupa membawa buku pelajaran?” : “Itu Bu, saya sering bermain HP sampai larut malam, sehingga kurang memperhatikan jadwal pelajaran untuk hari berikutnya. Baru saya persiapkan paginya sebelum berangkat ke sekolah Bu.” : "Ya baik, jadi hari ini kamu tidak membawa buku. Sekarang kita ingat kembali keyakinan kelas kita, apa yang kita yakini, dan belum dapat kamu tunjukkan?" : "Kemandirian dan tanggung jawab bu." : "Bagus, kamu masih ingat. Kira-kira apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki masalah ini?" : "Saya akan mengurangi bermain HP bu, dan mempersiapkan buku pelajaran dengan lebih teliti pada malam hari." : "Bagus, berkenaan dengan PR Matematika, apa yang bisa kamu lakukan?" : "Mohon izin mengerjakan PR Matematika di buku lain Bu pada saat istirahat." : Boleh, silakan mengerjakan kembali PR Matematikamu. : Terima kasih Bu, mohon maaf Bu.” : Iya, sama-sama, Ibu hargai usahamu Amira, sekarang silakan dikerjakan Prnya dengan mandiri ya." : “Baik Bu” (mengangguk)