14 0 531 KB
Standar
Keselamatan Pasien 5: Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Judul Indikator
Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode ena langah dan lima momen cuci tangan
Dimensi Mutu Tujuan
Safety
Tipe Indikator
Proses
Tergambar upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien khususnya dari infeksi nosokomial
Definisi Operasional
Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah (WHO,2009) Audit kebersihan tangan adalah prosedur penilaian kepatuhan petugas melakukan kebersihan tangan sesuai 5 indikasi dari WHO yaitu sebelum kontak dengan pasien, setelah kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan invasif dan aseptik, setelah kontak dengan cairan tubuh, dan setelah kontak dengan lingkungan dengan menjalankan 6 tahap teknik melakukan kebersihan tangan. Lima indikasi kebersihan tangan: 1. Sebelum kontak dengan pasien yaitu sebelum masuk ruang perawatan pasien 2. Kontak dengan pasien meliputi menyentuh tubuh pasien, baju atau pakaian 3. Prosedur perawatan
aseptik luka,
contoh:
tindakan
pemasangan
transfusi,
kateter
urin,
suctioning, perawatan daerah tindakan invasive 4. Tindakan invasif contohnya pemasangan kateter
intravena (vena pusat/ vena perifer) kateter arteri 5. Cairan tubuh pasien seperti muntah, darah, nanah, urin, feces, produksi drain,dll 6. Menyentuh lingkungan meliputi: menyentuh tempat tidur pasien, linen yang terpasang di tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien atau peralatan lain yang digunakan pasien, kertas/lembar untuk menulis yang ada di sekitar pasien Enam langkah teknik melakukan kebersihan tangan sesuai WHO 1. Ratakan dan gosokkan sabun dengan kedua telapak tangan 2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya 3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari 4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci 5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya 6. Gosokkan dengan memutar ujung jari–jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya, telapak tangan kiri dan sebaliknya Alasan / Latar
Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling
Belakang / Implikasi /
penting dalam mencegah HAIs (healt care associated
Rasional
infection adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan
di
rumah
sakit
dan
fasilitas
pelayanan
kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan. Tangan adalah ‘’Instrumen “ yang digunakan untuk menyentuh pasien, memegang alat, perabot rumah sakit, dan juga untuk keperluan pribadi seperti makan. Dampak jika tidak dilaksanakan prosedur cuci tangan yang baik dan benar akan mengakibatkan peningkatan insiden HAIs . apabila terjadi insiden HAIs tentunya sangat merugikan pasien dari segi keselamatan, hari rawat, penggunakan jenisobat yang tentunya mempengaruhi pengeluaran Formula
Numerator dibagi Denominator dikali 100 %
Numerator
Jumlah komulatif kegiatan lima momen petugas melakukan kebersihan tangan dengan metode enam langkah yang tepat dan benar dalam suatu periode survey ( momen )
Denominator
Jumlah komulatif seluruh kegiatan lima momen petugas yang seharusnya melakukan kebersihan tangan dengan metode enam langkah yang tepat dan benar dalam periode survey yang sama ( momen )
Target
≥ 85 %
Sumber Data
Survey dan Observasi
Kriteria Inklusi
Semua peluang kebersihan tangan
Kriteria Eksklusi
-
Cara Pengumpulan
Survey dan Observasi
Data Cara Pelaporan
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilakukan oleh IPCN RSPJ dan data akan diinput di Sistem data Rumah Sakit ( Sismadak ) setiap hari
Frekuensi Pelaporan
Selama 3 bulan
Penanggung Jawab
IPCN
Pengumpul data Penanggung Jawab
PPI
Laporan
FORM AUDIT KEBERSIHAN TANGAN
RUANGAN TANGGAL TINDAKAN : PTGS MOMEN o o ⎕ ⎕ ⎕
1 2 3 4 5
TINDAKAN : PTGS MOMEN o o ⎕ ⎕ ⎕
1 2 3 4 5
TINDAKAN: PTGS MOMEN o o ⎕ ⎕ ⎕
1 2 3 4 5
: :
TINDAKAN
H.SCOEN
LANGKAH
⎕ H.RUB
⎕ PAKAI
⎕ BENAR
⎕ H.WASH
⎕ LEPAS
⎕ SALAH
⎕ LUPUT
⎕ LANJUT
TINDAKAN
H.SCOEN
LANGKAH
⎕ H.RUB
⎕ PAKAI
⎕ BENAR
⎕ H.WASH
⎕ LEPAS
⎕ SALAH
⎕ LUPUT
⎕ LANJUT
TINDAKAN
H.SCOEN
LANGKAH
⎕ H.RUB
⎕ PAKAI
⎕ BENAR
⎕ H.WASH
⎕ LEPAS
⎕ SALAH
⎕ LUPUT
⎕ LANJUT
PTGS
MOMEN o o ⎕ ⎕ ⎕
PTGS
MOMEN o o ⎕ ⎕ ⎕
PTGS
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
MOMEN o o ⎕ ⎕ ⎕
1 2 3 4 5
TINDAKAN ⎕ H.RUB
H.SCOEN
LANGKAH
⎕ PAKAI
⎕ BENAR
⎕ H.WASH ⎕ LEPAS
⎕ SALAH
⎕ LUPUT
TINDAKAN ⎕ H.RUB
⎕ LANJUT
H.SCOEN
LANGKAH
⎕ PAKAI
⎕ BENAR
⎕ H.WASH ⎕ LEPAS
⎕ SALAH
⎕ LUPUT
TINDAKAN ⎕ H.RUB
⎕ LANJUT
H.SCOEN
LANGKAH
⎕ PAKAI
⎕ BENAR
⎕ H.WASH ⎕ LEPAS
⎕ SALAH
⎕ LUPUT
⎕ LANJUT
Standar
Angka indikator Plebitis
Judul Indikator
Plebitis
Dimensi Mutu
Safety
Tipe Indikator
Proses
Tujuan
Tergambarnya kejadian plebitis di rumah sakit
Definisi Operasional
Keadaan infeksi yang terjadi disekitar tusukan atau bekas tusukan jarum infus di pembuluh darah perifer dan timbul minimal 48 jam setelah pemasangan (sesuai pedoman surveilans infeksi Kemenkes RI tahun 2011).
Alasan / Latar
Ketidakpatuhan petugas terhadap tindakan aseptik saat
Belakang / Implikasi
melaksanakan tindakan pemasangan infus.
/ Rasional Formula
Nemurator dibagi denumerator dikali 1000
Numerator
Jumlah kejadian plebitis dalam sebulan
Denominator
Jumlah hari pemakaian alat kateter vena
Target